Anda di halaman 1dari 10

A.

Kesetimbangan Statistik
Tinjau N buah partikel dalam suatu sistem yang terisolasi. Dengan N buah partikel,
misalkan n1 buah berenenrgi E1, n2 buah berenergi E2, dan seterusnya.

Jadi: N=n1+n2+n3+………atau N=∑ ni


i

n1, n2, n3 ………disebut partisi atau distribusi.


Jika tidak ada interaksi antara partikel-partikel, energi total sistem:

U=n1E1+n2E2+…….. atau U =∑
i
ni Ei konstan karena terisolasi.

Jika ada interaksi U =∑


i
ni Ei +∑ Eij
i≠ j

Karena interaksi antara partikel-partikel atau tumbukan antara partikel-partikel partisi


bisa berubah. Dapat diasumsikan adanya suatu partisi yang lebih baik daripada partisi-
partisi lain. Secara fisis pada suatu sistem yang memiliki sejumlah partikel dengan total
energi tertentu, terdapat suatu partisi paling mungkin (most probable partition). Jika
partisi itu tercapai, sistem itu disebut setimbang secara statistik.

B. Hukum Partisi Boltzman


Tinjau suatu sistem dari sejumlah partikel yang identik (sama struktur dan komposisi)
tapi dapat dibedakan satu sama (diketahui perbedaan satu sama lain).
Asumsi 1: Semua tingkat energi berpeluang sama untuk ditempati partikel.
Asumsi 2: Peluang suatu partisi sebanding dengan jumlah cara yang berbeda dengan
mana partikel-partikel bisa didistribusikan di antara tingkattingka energi yang
ada untuk menghasilkan partisi itu.
Tinjau partisi sebagai berikut:
Misalkan jumlah seluruh partikel N.
Dalam pengisian tingkat energi E1, jumlah cara untuk memasukkan 3 dari N buah partikel
adalah
N!
N(N-1)(N-2)=
( N −3 ) !
Jika tanda pada ketiga partikel: a, b, c maka ada 3!=6 urutan pengisian yang berbeda
yakni abc, bac, cab, bca, acb, cba. Tapi keenam urutan itu isinya sama; jadi ada 3! partisi
yang sama. Oleh sebab itu, jumlah cara berbeda untuk memasukkan 3 dari N buah
partikel ke E1 adalah:
N!
3! ( N −3 ) !

Secara umum, jumlah cara berbeda memasukkan n1 dari N buah partikel ke tingkat
energi E1 adalah
N!
n1 ! ( N −n1 ) !
Setelah memasukkan n1 buah partikel ke E1, maka yang tersisa adalah N-n1 buah. Jika
kita ingin memasukkan n2 dari N-n1 partikel ke E2, maka jumlah cara berbeda adalah:

Dengan cara yang sama, jumlah cara berbeda memasukkan n3 dari (N-n1-n2) buah partikel
ke E3 adalah

Jumlah cara berbeda untuk mengisikan n1 partikel ke E1, n2 partikel ke E2, n3 partikel ke
( N−n 1) !
E3 dan seterusnya hingga ke tingkat terakhir secara berturut-turut, adalah
n2! ¿ ¿
N! (N−n1)! (N−n 1−n2 )!
P= x x x…x…
n1 ! ( N −n1 ) ! n2 ! ( N −n1 −n2 ) ! n 3 ! ( N −n1−n2−n3 ) !
N!
P=
n1 ! n2 ! n 3 !
Bisa terjadi tingkat-tingkat energi itu memiliki peluang yang berbeda, misalnya g1 adalah
peluang suatu partikel untuk menempati E1; jadi peluang n1 buah partikel menempati E1
n
adalah: g1 1
Jika g2 peluang suatu partikel untuk menempati E2, maka peluang n2 buah partikel
n
menempati E2 adalah: g2 2

Jadi, total peluang untuk partisi tersebut:


n1 n2 n3
N ! g 1 g 2 g3 …
P=
n1 ! n2 ! n3 ! …
Inilah peluang suatu distribusi (partisi) dalam statistik Maxwell-Boltzmann untuk sistem
partikel yang identik tapi dapat dibedakan. Jika partikel-partikel itu identik dan tak dapat
dibedakan, maka persamaan
gn1 g n2 gn3 … 1 2 3

P=
n1 ! n2 ! n3 ! …
Cara menentukan keadaan setimbang yang berkaitan dengan partisi paling mungkin,
yakni harga P maksimum. P maksimum jika perubahan dP=0 untuk perubahan dn1, dn2,
dn3,…. Secara matematik, lebih mudah memaksimumkan ln P.
n1 n2 n3
g g g …
P= 1 2 3
n1 ! n2 ! n3 ! …
ln P = n1 ln g1 + n2 ln g2 + n3 ln g3 + .... − [ln(n1!) + ln(n2!) + ln(n3!) + .......]
Sifat logaritma natural: ln (n!)=n ln n – n
ln P = n1 ln g1 + n2 ln g2 + n3 ln g3 + .... − [(n1 lnn1- n1) + (n2 lnn2- n2) + (n3 lnn3- n3) + ....] ln
P = -n1 ln(n1 / g1 ) - n2 ln (n2 / g2 )- n3 ln (n3 /g3 ) -….+ (n1 + n2 + n3 +….)
ln P = N ∑ ni ln (¿ n i¿ ¿ gi )¿¿
selanjutnya differensial

d ln ( P )=−¿ ∑ (dn¿¿ i)ln ⁡(ni /¿ gi )−∑ ni d ln ⁡( ni /¿ g i) ¿ ¿ ¿ ¿


i i

d ln ( P )=−¿ ∑ (dn¿¿ i) ln ⁡(ni /¿ gi )−∑ ni ( d n i /¿ gi )¿ ¿ ¿ ¿


i i

d ln ( P )=−¿ ∑ (dn¿¿ i)ln ⁡(ni /¿ gi )−∑ d ni ¿ ¿ ¿


i i

Agar P mencapai maksimum, d(ln P)=0

Karena N tetap maka ∑ d n i=0


i

d ln ( P )=−¿ ∑ [ln ⁡( ni /¿ g i)]d ni ¿ ¿


i
Karena energi total sistem tetap: U= n1 E1 + n2 E2 +…. = ∑ ni E i
i

∑ E i dn i=0
i

Untuk memenuhi ketiga persamaan di atas, diperkenalkan tetapan α dan β sedemikian


hingga berlaku
∑ ¿¿
i

∑ ¿¿
i

ln
()
ni
gi
+ α +¿ β E i=0

Dengan demikian maka partisi paling berpeluang adalah:


−∝−β Ei
ni =g i e
Sekarang bisa dinyatakan:
N=∑ ni=∑ g i e ∑ gi e−β E =e−∝ Z
−∝−β Ei −α
=e i

i i i

Z=∑ gi e −β Ei

Z disebut fungsi partisi


Jadi, partisi dengan peluang maksimum adalah
N −β E
ni = ge i

Z i
Inilah yang disebut hukum partisi (distribusi) Maxwell-Boltzmann.
Defenisi harga rata-rata besaran fisis yang bergantung energi, misalnya F(E) adalah
1
N∑
F ave = ni F ( E i)
i

N
Pada keadaan setimbang (partisi paling berpeluang): ni = g e− β E i

Z i
1
Z∑
−β E
F ave = gi F ( E i)e i

C. Temperatur (Suhu)
N −β E
Hukum partisi (distribusi) Maxwell-Boltzmann ni = g e dengan fungsi partisi
i

Z i
Z=∑ gi e−β E i

i
Energy total
N −d −β E
U =ni E i=
Z
∑i gi Ei e−β E i
Ei e−β E =
i


e i

−N d
U= ∑ g e− β E = −N
Z dβ i i
dZ
Z dβ
i 1 dZ d
= ¿
Z dβ dβ
d
U =−N (ln Z)

Inilah hubungan antara energi total dan fungsi partisi suatu system dalam kesetimbangan
statistik.
Energi rata-rata satu partikel:
U −d
Eave = = (ln Z)
N dβ
Jadi, parameter β merupakan karakteristik energi dalam sistem. Oleh sebab itu, β
diungkapkan dengan besaran yang disebut suhu absolut T (Kelvin), seperti
1
=kT
β

k=1,3805x10-23 J/K disebut konstanta Boltzmann.

Ini hanya berlaku untuk sistem partikel dalam kesetimbangan statistik.

Fungsi partisi (Z) dalam kaitannya dengan suhu adalah:


Z=∑ gi e−β E /k T i

Partisi paling berpeluang (hukum distribusi Maxwell-Boltzmann) :


N −E
ni = g i e /k T
i

Z
Energy total:
Energy rata-rata satu partikel:

Secara umum, harga rata-rata suat besaran partikel F(E)

D. Kesetimbangan Suhu
Tinjau suatu sistem terisolasi mengandung dua macam kelompok partikel. Melalui
tumbukan atau interaksi lainnya, energi bisa berpindah antar partikel kedua kelompok,
tetapi total energi tetap saja.
n1’ E1 n’1’ E’1
n2’ E2 n’2’ E’2
N=∑ ni =konstan
i

N '=∑ n ' i =konstan


i

U= ∑
i
ni E i + ∑ n' i E ' i =konstan
i

Peluang suatu partisi atau distribusi merupakan perkalian

Kesetimbangan sistem

Z dan Z’ adalah fungsi partisi masing-masing;

β sama bagi kedua partisi→ dua sistem partikel yang berbeda dan berinteraksi dalam
kesetimbangan statistik harus memiliki suhu yang sama.
Aplikasi pada gas ideal
Gas ideal dipandang sebagai:
• Molekul-molekul monoatom → energi rotasi dan vibrasi diabaikan
• Jarak antar molekul cukup renggang→ energi potensial antar molekul diabaikan.
• Energi hanyalah kinetik saja

Sebuah partikel gas dalam kubus bersisi a mempunyai komponen-komponen momentum:


px=m1(h/2a); py=m2(h/2a); pz=m3(h/2a)
di mana m 1, m2, m3 adalah bilangan-bilangan bulat positif.

Energy kinetik

Jelas bahwa untuk kubus yang besar, tingkat-tingkat energi sangat dekat yang secara
praktis membentuk spektrum energi kontinu.

Fungsi partisnya diungkapkan dalam bentuk integral

g(E)dE menyatakan jumlah keadaan molekul dalam daerah energi E dan E+dE.

Tinjaulah sebuah bola dengan jari-jari κ. Jumlah keadaan dengan energi antara 0 dan E
untuk suatu oktan (m1, m2, m3 selalu positif) adalah:

Fungsi partisi:

Misalkan x=E1/2
Fungsi partisi

Inilah fungsi partisi gas ideal monoatom sebagai fungsi suhu dan volume gas.

Energy rata-rata satu partikel gas

Energy total : 3/2 nKT = 3/2 nRT

Ingat hukum partisi (distribusi) Maxwell Boltzman:


N
ni = g i e− β E i

Z
Untuk kasus kontinu gi diganti dengan

maka jumlah molekul dengan energi di antara E dan E+dE, adalah

Dengan

Ini merupakan rumus Maxwell untuk distribusi energi dari molekul dalam suatu gas
ideal.
Distribusi kecepatan

Anda mungkin juga menyukai