STATISTIK BOLTZMANN
Karena interaksi antara partikel-partikel atau tumbukan antara partikel-partikel partisi bisa berubah.
Dapat diasumsikan adanya suatu partisi yang lebih baik daripada partisi-partisi lain.
Secara fisis pada suatu sistem yang memiliki sejumlah partikel dengan total energi tertentu, terdapat
suatu partisi paling mungkin (most probable partition).
Jika partisi itu tercapai, sistem itu disebut setimbang secara statistik.
Tinjau suatu sistem dari sejumlah partikel yang identik (sama struktur dan komposisi) tapi dapat
dibedakan satu sama (diketahui perbedaan satu sama lain).
Asumsi 2: Peluang suatu partisi sebanding dengan jumlah cara yang berbeda dengan mana partikel-
partikel bisa didistribusikan di antara tingkat-tingka energi yang ada untuk
menghasilkan partisi itu.
(N −3)!
Jika tanda pada ketiga partikel: a, b, c maka ada 3!=6 urutan pengisian yang berbeda yakni
abc, bac, cab, bca, acb, cba.
Tapi keenam urutan itu isinya sama; jadi ada 3! partisi yang sama.
Oleh sebab itu, jumlah cara berbeda untuk memasukkan 3 dari N buah partikel ke E1 adalah:
N!
3!(N −3)!
Secara umum, jumlah cara berbeda memasukkan n 1 dari N buah partikel ke tingkat energi E 1
adalah N! n1!(N −n1 )!
Setelah memasukkan n1 buah partikel ke E1, maka yang tersisa adalah N-n1 buah. Jika kita ingin
memasukkan n2 dari N-n1 partikel ke E2, maka jumlah cara berbeda adalah:
(N −n1 )!
n2 !(N −n1 −n2 )!
Dengan cara yang sama, jumlah cara berbeda memasukkan n3 dari (N-n1-n2) buah partikel ke E3
adalah
(N −n1 −n2 )!
n3!(N −n1 −n2 −n3 )!
Jumlah cara berbeda untuk mengisikan n1 partikel ke E 1, n2 partikel ke E2, n3 partikel ke E3 dan
seterusnya hingga ke tingkat terakhir secara berturut-turut, adalah
N!
P= 9
n1!n2 !n3!.............
Bisa terjadi tingkat-tingkat energi itu memiliki peluang yang berbeda, misalnya g1 adalah peluang suatu partikel untuk
menempati E1; jadi peluang n1 buah partikel menempati E1 adalah: g 1n1
Jika g2 peluang suatu partikel untuk menempati E2, maka peluang n2 buah partikel menempati E2 adalah: g2n2
P= n1 !n 2 !n3 !.....
Inilah peluang suatu distribusi (partisi) dalam statistik Maxwell-Boltzmann untuk sistem partikel yang identik tapi dapat
dibedakan.
Jika partikel-partikel itu identik dan tak dapat dibedakan, maka persamaan
g 1 g 2 g 3 .....
n n n
P = 1 2 3
n1!n2 !n3 !.....
10
Masalah selanjutnya adalah:
Bagaimana cara menentukan keadaan setimbang yang berkaitan dengan partisi paling mungkin, yakni harga P
maksimum.
P = 1 2 3
n1!n2 !n3 !.....
lnP =n1 ln g1 +n2 ln g2 +n3 ln g3 +.....− (n1 lnn1 −n1 ) +(n2 lnn2 −n2 ) +(n3 lnn3 −n3 ) +....] =−n1 ln(n1 / g1 ) −n2 ln(n2 / g2 ) −n3 ln(n3 / g3 ) −........+(n1
+n2 +n3 +......)
=N −∑ni ln(ni / gi )
11
Selanjutnya, diferensial
∑ E i dn i =0
i
12
Untuk memenuhi ketiga persamaan di atas, diperkenalkan tetapan αdan β sedemikian hingga berlaku
ln n
i dn +αdn +βE dn =0
∑ i
iii
i g
i
∑[ln( ni / g i ) +α+βEi ]dni =0
i
ln( ni / g i ) + α+ βE i = 0
=e−αZ
i 13
Jadi, partisi dengan peluang maksimum adalah
ni =NZ gi e−βEi
Defenisi harga rata-rata besaran fisis yang bergantung energi, misalnya F(E), adalah:
Fave =1 ∑ni F (Ei )
N i
Pada keadaan setimbang (partisi paling berpeluang): ni =NZ gi e−βEi
Fave =1 ∑gi F (Ei )e−βEi
Z i
Temperatur (suhu)
N −βEi
Hukum partisi (distribusi) Maxwell-Boltzmann:
i
= g e
Z
ni
dengan fungsi partisi: Z =∑gi e−βEi
i
Energi total:
N −β
Ei d
U =∑ni Ei = ∑g i Ei e Ei e
−βE
i =− e
−βE
i)
i Z i dβ
Nd − N dZ
1 dZ d
U =− Z dβ ∑gi e βEi
=− Z dβ = (ln Z )
i Z dβ dβ
U =−N ddβ(ln Z )
Inilah hubungan antara energi total dan fungsi partisi suatu sistem dalam kesetimbangan statistik.
20
Energi rata-rata satu partikel:
Jadi, parameter βmerupakan karakteristik energi dalam sistem. Oleh sebab itu, βdiungkapkan dengan besaran yang disebut
suhu absolut T (Kelvin), seperti
1 k=1,3805x10-23 J/K disebut
N
ni = g i e i
−E / kT
Z 21
Energi total:
U =−N ddβ(ln Z )
β=kT1 → d
dT
β
=−kT1 d
=
2 d β dT
d dT
dβ =−kT 2
d
dT
U =kNT 2 dT
d
(ln Z )
d
Eave =U =kT 2 (ln Z )
N dT
Secara umum, harga rata-rata suat besaran partikel F(E)
Tinjau suatu sistem terisolasi mengandung dua macam kelompok partikel. Melalui tumbukan atau interaksi lainnya, energi
bisa berpindah antar partikel kedua kelompok, tetapi total energi tetap saja.
g
n
1 g
n
2 g n3 ..... g'
n'
1 g'
n'
2 g'n'3 .....
1 2 3 1 2 3
P= x
n !n !n !..... n' !n' !n' !.....
1 2 3 1 2 3
28
Kesetimbangan sistem
βsama bagi kedua partisi→ dua sistem partikel yang berbeda dan berinteraksi dalam kesetimbangan statistik harus memiliki suhu
yang sama
N −
ni = g i e i
E / kT
N'
n' j = g'je
−E '
j / kT
Z'
29
2.5 Aplikasi pada Gas Ideal
p2 h2 2 22 2 2
E= = κ; κ =m1 +m 2 +m3
2m 8ma 2
Jelas bahwa untuk kubus yang besar, tingkat-tingkat energi sangat dekat
yang secara praktis membentuk spektrum energi kontinu. 30
Fungsi partisnya diungkapkan dalam bentuk integral
∞
Z =∫e−E / kT g(E)dE
0
g(E)dE menyatakan jumlah keadaan molekul dalam daerah energi E dan E+dE.
Tinjaulah sebuah bola dengan jari-jari κ. Jumlah keadaan dengan energi antara 0 dan E untuk suatu oktan (m 1, m2, m3 selalu positif)
adalah:
3/2
3 π 8mE 8πV 3 1/2 3/2 3
N (E) =18 (4 3 πκ) = V = (2m ) E ; V =a
6 h2 3h3
g(E) = dN (E)
4πV (2m3 )1/ 2
→g (E)dE =dN (E) = 3 E1/ 2 dE
dE h
4πV (2m3 )1 / 2 ∞
1 / 2 −E / kT
Fungsi partisi :
Z= E edE
3 ∫
h 0
31
Misalkan x=E1/2
∞ ∞
∫E
1/ 2 −E / kT
e
2 −x2 / kT
dE =2∫x e dx = 12 π(kT )
3
0 0
Fungsi partisi :
V ( 2 πmkT ) 3 / 2
Z=
h 3
Inilah fungsi partisi gas ideal monoatom sebagai fungsi suhu dan volume gas.
3
→ d (ln Z )
ln Z =C + 3
2 ln kT =
dT 2T
Eave =3 kT
2 32
Energi total: U =3 2 kNT = 3 2 nRT
Ingat bilangan Avogadro: NA=6,0225x1023 /mole, maka n=N/NA adalah jumlah mole dari gas, dan
ni =NZ gi e−Ei / kT
N N 4πV(2m3 )1/ 2
dn = e −E / kT
g(E)dE = 1/ 2e−E / kT dE
E
Z Z h 3
dengan Z= V (2πmkT ) 3 / 2
h3
34
500
0
dn/dE
400
dn 2πN − 0
1/ 2 E / kT 350
0 100K
= 3/2 E e 300
0
dE π
(kT ) 250
0
200
0
150 300K
0
100
Ini merupakan rumus Maxwell untuk 0
500
distribusi energi dari molekul dalam suatu
00 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
gas ideal.
E (10-2 eV)
5000
Distribusi kecepatan: 4500
dn/dv 4000
3500 100K
3000
dn =dn dE =mv dn 2500
dv dE dv dE 2000 800 K
=mv 2πN 1
2 mv 2e 1500
−mv 2 / 2 kT
3/2 1000
(πkT ) 500
3/2 00 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
m 2 −mv 2 / 2 kT
=4πN v e
2πkT v
35