Dosen pengampu :
FEBRI BERTHALITA PUJANINGSIH, S.Si., M.Si.
D
id
al
a
m
elemen ruang fase tersebut energi masing-masing sistem adalah :
Jika kita
bagi energi assembli
atas kelompok-kelompok energi maka tiap kelompok akan diwakili oleh kulit bola
dengan ketebalan tertentu. . Mari kita ambil elemen volum pada kulit bola dengan jari-
jari 2mE dan ketebalan d 2mE . Maka Luas kulit bola tersebut adalah :
2
S p = 4π ( 2mE)
S p = 8πmE
Ketebalan kulit bola adalah
1 - 12 2m - 12
d 2mE = 2md E = 2m. E dE = E dE
2 2
Oleh karena itu, maka volum kulit bola adalah
dV p = S p d ( 2mE )
2m - 12
dV p = 8πmE. E dE
2
1
dV p = 4πm. 2m E dE 2
1
dV p = 2 x 2πm. 2m E dE 2
1
dV p = 2π 2m. 2m E 2 dE
1 1
dV p = 2π 2m.(2m) 2 2m E 2 dE
3 1
dV p = 2π (2m) 2 2m E 2 dE
Volum ruang fasa yang ditempati oleh sistem yang berada pada kulit bola momentum
serta dalam elemen volum spasial dVs=dx d y d z adalah
dΓ = dVs dVp
3 1
dΓ = dxdydz.2π (2m) 2 2m E 2 dE
Volum ruang fasa yang ditempati oleh sistem pada semua ruang spasial, tetapi tetap
berada dalam kulit bola momentum diperoleh dengan mengintegralkan persamaan
3 1
dΓ = ∫ dxdydz.2π (2m) 2
2m E dE 2
3 1
dΓ = 2π (2m) 2
2m E dE ∫ dxdydz.
2
3 1
dΓ = 2π (2m) 2 2
2mE dE.x. y.z
3 1
dΓ = 2π (2m) 2
2m E dE.V 2
3 1
dΓ = 2πV (2m) 2 2m E 2 dE
3 1
Dengan menggunakan dΓ = 2πV (2m) 2 2
2m E dE tentukan gs dan ns
4. Menentukan ns
Setelah mengetahui bentuk gs dalam fungsi kontinu yaitu yang tertuang
dalam persamaan (3.13), selanjutnya kita akan menentukan ns dalam bentuk
kontinu juga. Dalam bentuk diskrit, hubungan antara ns dan gs adalah
ns = gs eα +βEs
Pada persamaan diatas ns adalah jumlah sistem di dalam assembli. Sekarang
kita mendefinisikan karapat sistem yaitu jumlah sistem per satuan energi. Untuk
kerapatan sistem kita gunakan simbol n(E). Dengan demikian, jumlah sistem
dalam kulit bola yang dibatasi oleh energi E dan E + dE adalah n(E)dE. Dengan
mengganti ns dengan n(E)dE dan gs dalam persamaan (3.13) kita dapatkan
hubungan antara jumlah sistem dan kerapatan keadaan dalam bentuk kontinu
sebagai berikut.
n(E)dE = 2πVB(2m)3/2E1/2dE × eα +βE
= 2πVB(2m)3/2 eα +βE E1/2dE
5. Menentukan gs
3 1
Dengan menggunakan dΓ = 2πV (2m) 2 2
2m E dE
dengan ∫ V = dxdydz adalah volum total ruang spasial yang tidak lain
merupakan volume assembli itu sendiri. Kita belum mengetahui berapa
kerapatan keadaan dalam ruang fasa. Untuk sementara kita menganggao
kerapatan keadaan tersebut adalah B . Jumlah keadaan dalam elemen ruang fasa
∆Γp sama dengan volume ruang fasa dikali kerapatanya yaitu :
B∆Γp = 2πVB(2m)3/2E1/2dE (3.12)
Jika kelompok-kelompok energi yang kita bangun di dalam assembli
diwakili oleh kulit bola maka kita dapat menyamakan gs dalam persamaan
(2.11) dengan B∆Γp pada persamaan (3.12). Akhirnya, kita dapatkan ungkapan
untuk gs sebagai
gs = 2πVB(2m)3/2E1/2dE (3.13)