NIM : 043975715
Prinsip dasar yang digunakan pada panci presto adalah kenaikan titik
didih. Secara teori, air akan mendidih pada suhu 100 derajat Celsius pada tekanan
1 atmosfer. Karena panci presto terbuat dari bahan stainless yang tebal dan kuat
serta mempunyai tutup yang rapat, maka uap air yang yang dihasilkan saat proses
pendidihan tidak mungkin keluar dan hanya terkumpul dalam panci presto
sehingga menekan uap air tersebut masuk ke dalam makanan untuk menghasilkan
efek transfer panas. Ketika panci presto yang ditutup rapat dan dipanaskan dalam
suhu tinggi, tekanan uap air akan meningkat dan suhu akan naik. Pemasakan
dengan metode presto akan terjadi dalam suhu ± 125oC dan pada tekanan 5 – 10
psi (pada panci presto bertekenan rendah s/d sedang) atau 15 psi (pada panci
presto bertekanan tinggi). Dalam kondisi tekanan tinggi, serat pada makanan akan
dilunakkan dan rasa makanan akan meresap dengan cepat. Berdasarkan fakta
tersebut, maka proses pemasakan makanan dengan presto menjadi lebih cepat.
Pemasakan dengan presto dapat mempersingkat waktu hingga dua per tiga dan
gas, persamaan itu juga biasa disebut Hukum Gay-Lussac. Jadi dapat juga
diartikan hubungan antara P dan T bahwa penambahan tekanan menaikkan titik
tersebut
panci biasa, karena panas yang diserap panci terperangkap tidak dapat keluar lagi
(sistem tertutup) sehingga tekanan didalam panci pun naik seiring dengan naiknya
temperatur dan tidak adanya perubahan volume yang terjadi didalamnya (Proses
Isokhorik).
persamaan itu juga biasa disebut Hukum Gay-Lussac. Jadi dapat juga diartikan
hubungan antara P dan T bahwa penambahan tekanan menaikkan titik didih dan