Anda di halaman 1dari 12

AGUS BUDIONO

ISLAM
ATURAN & SISTEM
FIKROH & THORIQOH

1441 H / 2020 M

ISLAM, ATURAN & SISTEM 1


ISLAM ADALAH PERATURAN DAN SISTEM

Islam adalah agama yang melahirkan peraturan


hidup manusia dan mampu memecahkn probelamtika
yang dihadapi manusia. Islam dengan kesempurnaannya
mampu menjadi pedoman hidup untuk melakukan
aktifitas manusia. Jika dikategorikan, aturan yang
dibutuhkan manusia terbagi menjadi ibadah, akhlak,
makanan, pakaian, mu’amalah, dan uqubat. Islam mampu
melahirkan aturan untuk mengatur urusan-urusan
tersebut. Sehingga dengan kesempurnaannya (yang digali
dari alqur’an, sunnah, ijma’, dan qiyas) islam tidak hanya
diperuntukkan mengatur individu-individu, melainkan
juga diperuntukkan mengatur system pemerintahan.

Negara (Daulah) Islam menerapkan dan


mewajibkan syariat islam bagi setiap warga negaranya,
baik muslim maupun non-muslim. Sebagaimana sejarah
daulah islam, daulah menerapkan syariat islam secara
menyeluruh di segala aspek kehidupan, yang dibebankan
dalam mengatur individu-individu warga negaranya dan
mengatur pemerintahannya. Warga Negara non-muslim
dibiarkan menjalankan hal-hal yang berkaitan dengan
akidah dan ibadahnya, contohnya urusan nikah dan talak.
Sedangkan hal-hal yang berkaitan dengan makanan dan
pakaian mereka diperlakukan sesuai dengan ketentuan
agama mereka yang dijamin oleh aturan umum yang
berlaku. Sekalipun mereka (non-muslim) diwajibkan

ISLAM, ATURAN & SISTEM 2


untuk mentaati aturan umum yang diterapkan oleh daulah
islam, mereka tetap diberikan hak dalam menjalankan
kepercayaan mereka dalam aspek akidah dan ibadah yang
diyakini. Namun hal itu tidak diberlakukan untuk selain
aspek akidah dan ibadah.

Sebagaimana kita ketahui terdapat peraturan yang


mereka yakini selain islam contohnya dalam hal makan
babi dan anjing, minum khamr dan lainnya, bukanlah
suatu hal yang diharuskan dalam ajaran nasrani. Sehingga
mereka tetap diperbolehkan makan dan minum barang
tersebut selama dilingkungan khusus bagi mereka dan
tidak diperbolehkan melakukannya ditempat umum.
Apabila dilakukan ditempat umum, maka diperlakukan
baginya hukum umum. Contoh lainnya adalah
penggunaan pakaian dalam ibadah ritual yang dilakukan
penganut brahmana, mereka diperbolehkan menggunakan
pakaian yang memperlihatkan sebagian aurat mereka
pada lingkungan kalangan mereka. Namun jika mereka
(penganut brahmana) melakukannya ditempat umum,
maka aturan umum yang diberlakukan oleh daulah islam
akan diterapkan kepada mereka. Lalu bagaimana dengan
kaum muslim? Hal ini juga diberlakukan bagi kaum
muslim, sehingga hal ini menghancurkan opini miring
terhadap aturan yang diberlakukan dalam daulah islam
(tidak seperti system sekuler yang memberikan kebebasan
kebablasan, tidak seperti system sosialisme yang terlalu
mengekang hak kemanusian warga negaranya, tidak

ISLAM, ATURAN & SISTEM 3


seperti system demokrasi otokrasi yang seakan hanya
mencelakakan umat). Contohnya memakan hewan ternak
sapi atau lembu, bukanlah suatu keharusan dalam agama
islam. Namun kaum muslim yang melakukannya didepan
umum, yang mayoritas penduduknya warga pengikut
brahmana, sehingga memungkinkan dapat menyakiti
perasaan warga pengikut brahmana, daulah islam akan
menerapkan hokum umum secara tegas bagi mereka
(kaum muslim) yang melakukannya.

Urusan syariat islam yang berkaitan masalah


muamalah, uqubat, pemerintahan, ekonomi, dan lainnya
selain masalah aqidah dan ibadah, berlaku sama bagi
semua warga daulah islam. Mengenai kaum muslim,
Negara memberlakukan syariat islam terhadap mereka
secara keseluruhan, baik yang menyangkut urusan ibadah,
akhlak, makanan, pakaian, mu’amalah ataupun uqubat.
Kewajiban Negara adalah menerapkan syariat islam
secara menyeluruh dan sempurna sebagaimana yang
dicontohkan oleh Rasulullah SAW dan Kholifatur
Rosyidin. Pelaksanaan syariat kepada non-muslim
hendaknya dianggap sebagai salah satu cara dakwah
untuk memperlihatkan keindahan islam dan mengajak
mereka pada islam, sebab syariat islam berlaku umum
bagi seluruh umat manusia. Seandainya tidak demikian,
misalkan menerapkan urusan aqidah dan ibadah secara
umum bagi warga negaranya tanpa melihat status mereka
sebagi non-muslim, sedangkan mereka masih meyakini

ISLAM, ATURAN & SISTEM 4


aqidahnya, maka akan tercermin bahwa islam tidaklah
benar dan berujung pada konflik horizontal dan vertical.

ISLAM, ATURAN & SISTEM 5


ISLAM ADALAH FIKROH DAN THORIQOH

Islam adalah akidah yang memancarkan peraturan,


peraturan ini merupakan hokum syara’ yang telah digali
dari dalil-dalil yang terperinci, yaitu alqur’an dan sunnah.
Islam telah menjelaskan didalam peraturan tersebut, tata
cara pelaksanaan hukumnya yang berupa hokum syara’,
sebagaimana dapat dipelajari dari ijma’ sahabat
Rosulullah SAW dan penqiyasan para mujtahid terhadap
dalil-dalil alqur’an dan suunah. Hokum-hukum syara’
yang menjelaskan tata cara pelaksanaan dinamakan
thoriqoh, contohnya bagaimana tata cara pelaksanaan
sholat dan lainnya.

Islam terdiri dari fikroh dan thoriqoh. Aqidah dan


hokum syara’ yang memecahkan problematika manusia
disebut fikroh. Sedangkan hokum yang menjelaskan tata
cara pelaksanaan pemecahan problematika manusia, cara
memelihara aqidah, dan cara mengemban dakwah disebut
thoriqoh. Thoriqoh islam merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari fikrohnya. Oleh sebab itu, dalam dakwah
islam tidak boleh mencukupkan diri hanya dengan
menerapkan fikroh-fikrohnya saja, melainkan juga harus
mencakup thoriqohnya. Apabila hanya mencukupkan diri
pada aspek fikroh, maka yang akan terjadi adalah
ketimpangan dalam pemecahan probelmatika hidup
manusia, yang berujung pada opini bahwa islam bukanlah
system yang mengatur segala aspek kehidupan dan islam

ISLAM, ATURAN & SISTEM 6


hanay terbatas sebagai agama ritual layaknya keyakinan
lainnya. Jika hal tersebut terjadi, maka manusia akan
cenderung mengambil asas kemanfaatan dari
diterapkannya pertauran tersebut. Jika manfaat dari
penerapan aturan tersebut tidak ada, tidak dapat diketahui,
atau tidak sesuai dengan kondisi yang diinginkan, maka
manusia tidak akan menerapkan peraturan tersebut dan
menjadikan dirinya sebagai manusia yang
pragmatis/realistis. Apabila hanya mencukupkan diri pada
aspek thoriqoh, maka yang akan terjadi manusia akan
dihantarkan pada masa pembodohan dan kesesatan.
Mereka akan menganggap bahwa ibadahnya sudah
ditujukan pada Allah SWT, namun bisa jadi dirinya sudah
melakukan pengingkaran terhadap adanya ke-esaan Allah
SWT dan tidak sesuai dengan aturan yang Allah
berlakukan. Contohnya sholat dhuhur diwaktu maghrib,
sholat diwaktu yang dimakruhkan, puasa sehari semalam
tanpa buka puasa, dimana hal tersebut tidak dapat
mendatangkan ridlo melainkan hanya akan memancing
kemurkaan Allah SWT.

Mabda (ideology) adalah kumpulan dari fikroh dan


thoriqoh. Keimanan pada thoriqoh sama halnya dengan
keimanan kepada fikroh. Sebuah keharusan untuk
menyatukan fikroh dan thoriqoh, dan tidak memisahkan
keduanya. Keduanya harus disatukan dalam satu ikatan,
fikroh islamiyah harus dilaksanakan dengan thoriqoh
islamiyah, bukan dengan thoriqoh lainnya. Contohnya

ISLAM, ATURAN & SISTEM 7


sanksi terhadap penyelewengan tata cara sholat, perintah
melakukan sembahyang kepada Allah SWT harus dengan
tata cara sembahyang yang diajarkan oleh islam (sholat),
bukan dengan hadir di gereja dan melakukan nyanyian
mengikuti ibadah kaum nasrani. Penyatuan fikroh islam
dan thoriqoh islam itulah yang akan membentuk islam,
yang diterapkan dan dikembangkan dakwahnya.

Selama thoriqoh telah ada dalam syariat, maka


wajib membatasinya pada hal-hal yang telah disebutkan
oleh syara’, dan apa yang telah digali dari nash-nashnya.
Thoriqoh berbeda dengan uslub dan wasilah. Thoriqoh
berkaitan dengan tata cara pelaksanaan pemecahan
probelamtika manusia yang berkaitan tentang akidah,
sedangkan uslub (sarana/metode) merupakan alat yang
digunakan untuk melakukan sebuah perbuatan. Uslub
dapat dikembangkan berdasarkan kebutuhan dan kondisi
fakta yang berlaku, selama tidak menyalahi thoriqohnya.

Siapkanlah untuk menghadapi mereka apa saja


yang kamu sanggupi dari kuda-kuda yang ditambat
untuk berperang menggetarkan musuh Allah dan
musuhmu. (Al-Anfal: 60)

Ayat tersebut memerintahkan untuk senantiasa


melakukan (thoriqoh) perbuatan agar musuh memiliki
rasa takut untuk menghadapi kaum muslim. Sedangkan
Alat-alat dan cara-cara apasaja yang harus dipersiapkan

ISLAM, ATURAN & SISTEM 8


agar musuh kaum muslim memiliki rasa takut,
disesuaikan dengan kondisi yang ada saat itu selama tidak
menyalahi thoriqoh dan fikroh islamiyahnya.

Hokum-hukum tentang fikroh terdapat dalam


alqur’an dan sunnah, demikian pula dengan hokum-
hukum tentang thoriqoh.

Jika kamu mengetahui pengkhianatan dari suatu


golongan, maka kembalikanlah perjanjian tersebut
kepada mereka dengan cara yang jujur. (Al-Anfal:
58)

Janganlah kamu mengharap-harap bertemu dengan


musuh, tetapi jika kalian telah bertemu musuh,
maka bersikap teguhlah. (HR. Muslim dan Bukhori
dari Abu Huroiroh)

Hukum-hukum thoriqoh dapat digali melalui ijtihad


dari kitab, sunnah, ijma’, dan qiyas, sebagaimana hokum-
hukum lainnya. Ketika sunnah berperan sebagai penjelas
terhadap alqur’an, maka di dalam alqur’an kadangkala
terdapat fikroh dalam bentuk global, lalu dirinci oleh
sunnah. Contoh:

Tegakkanlah sholat dari sesudah matahari


tergelincir sampai gelap malam dan subuh. (Al-
Isro’: 78)

ISLAM, ATURAN & SISTEM 9


Didalam ayat tersebut hanya menjelaskan tiga
waktu sholat, tidak dijelaskan berapa kali sholat.
Keterangan lima kali umat islam harus melakukan sholat
terdapat dalam sunnah.

Kadangkala di dalam alqur’an terdapat thoriqoh


dalam bentuk global, lalu dirinci di dalam sunnah.
Contoh:

Muhammad adalah utusan Allah, dan orang-orang


yang bersamanya adalah orang yang keras
terhadap orang-orang kafir dan tetapi berkasih
sayang terhadap sesama muslim. (Al-Fath: 29)

Berkasih sayang kepada sesama muslim merupakan


sebuah kewajiban, namun jangan sampai membiarkan
mereka melakukan kedzoliman dan jangan sampai jiwa
kaum kafir yang dilindungi adalah objek kedzaliman
tersebut. Maka Negara harus bertindak tegas dan
menerapkan sanksi terhadap pelaku kedzaliman tersebut
baik muslim maum non-muslim sebagaimana rasul dan
para sahabat memberlakukan mereka secara adil. Oleh
karena itu, kita harus menggunakan petunjuk nabi sebagai
pelita, agar kita dapat mengambil hokum-hukum thoriqoh
dari perbuatan beliau yang terdapat dalam sirohnya,
ucapan, dan sikap diamnya, sebagiamana kita
mengambilnya dari alqur’an. Sebab semua itu adalah

ISLAM, ATURAN & SISTEM 10


syariat. Kita juga harus menjadikan para khulafa’ rasyidin
sebagai teladan dalam memahami siroh, termasuk para
sahabat yang lain. Sebab merekalah yang senantiasa
bersama nabi, dan mereka mengetahui secara langsung
perbuatan-perbuatan nabi dalam mengaplikasin peraturan
yang Allah turunkan. Sebagaimana kita jadikan akal kita
sebagi alat yang efektif untuk memahami serta menggali
hokum sesuai dengan cara yang telah ditentukan syara’.

Tidak semua perbuatan yang bersifat fisik adalah


thoriqoh, thoriqoh adalah perbuatan-perbuatan yang
bersifat fisik, dan dapat menghasilkan kondisi yang nyata
(fisik) dalam kehidupan. Sekalipun nilai perbuatan
tersebut bersifat fisik namun tidak mampu menghasilkan
sebuah hasil berupa fisik, maka hal perbuatan tersebut
tidak termasuk dalam kategori thoriqoh walaupun
memiliki nilai ruhiyah yang sama, yaitu pahala. Seperti
halnya doa, doa adalah aktifitas ibadah fisik namun tidak
dapat menghasilkan sebuah hasil fisik. Berbeda halnya
dengan jihad, jihad adalah aktifitas fisik yang bernilai
pahala dan mampu menghasilkan sebuah hasil fisik, yaitu
berupa penaklukan suatu daerah atau mempertahankan
wilayah. Oleh karena itu doa tidak dapat dijadikan
thoriqoh dalam mempertahankan sebuah wilayah,
walaupun seorang mujahid harus senantiasa berdoa
kepada Allah SWT.

ISLAM, ATURAN & SISTEM 11


Perangilah mereka, hingga tiada lagi fitnah (Al-
Anfal: 39)

Begitu pula dengan nasehat tidak dapat dijadikan


sebagai thoriqoh untuk menghentikan sebuah perbuatan
pencurian, walaupun kita juga senantiasa memberikan
sebuah nasehat.

Pencuri laki-laki dan pencuri perempuan,


potonglah tangan keduanya (Al-Maidah: 38)

Tiada perbedaan antara perbuatan-perbuatan untuk


melaksanakan hokum-hukum berkaitan dengan
pemecahan problem kehidupan dengan perbuatan untuk
mengemban dakwah islam. Sebagai contoh, sholat
merupakan bagian dari fikroh, dan thoriqoh
pelaksanaanya melalui Negara. Sehingga Negara tidak
boleh menerapkan pendidikan dan pengarah sebagai
thoriqohnya, melainkan sebuah sarana (wasilah) dan
metode (uslub) agar umat melaksanakan sholat. Negara
harus menjatuhkan sanksi terhadap orang-orang yang
meninggalkan sholat, agar mampu memberikan efek jera
dan mencegah orang lain untuk melakukannya juga.

ISLAM, ATURAN & SISTEM 12

Anda mungkin juga menyukai