Contoh - Pedoman Manajemen Risiko
Contoh - Pedoman Manajemen Risiko
PENYUSUN
TIM MANAJEMEN RISIKO
KABUPATEN …………
PUSKESMAS ………..
2017
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan berkat dan rahmat-Nya sehingga penyusunan Pedoman
Manajemen Risiko Puskesmas ABC Kabupaten XYZ tahun 2017 dapat
terselesaikan. Keberadaan Pedoman Manajemen Risiko ini bagi Puskesmas ABC
sangat penting sekali karena akan memberikan panduan secara rinci terhadap
seluruh gerak langkah yang terkait dengan Sistem Manajemen Mutu di Puskesmas
ABC
Pedoman Manajemen Risiko ini juga merupakan sebuah persyaratan yang
sangat penting bagi pelaksanaan Akreditasi Puskesmas ABC sebagai sebuah
puskesmas dengan menjalankan sistem puskesmas akreditasi. Secara umum
ruang lingkup Pedoman Manajemen Risiko ini meliputi seluruh penataan Sistem
Manajemen Mutu di Puskesmas ABC mulai dari perencanaan, pelaksanaan
sampai terhadap evaluasinya.
Penyusunan Pedoman Manajemen Risiko ini tentu masih memerlukan
perbaikan karena memang Pedoman Manajemen Risiko adalah bersifat dinamis
dan bahkan harus selalu diperbaiki secara terus menerus seiring dengan
perkembangan di Puskesmas ABC Kabupaten XYZ Harapannya Pedoman
Manajemen Risiko yang dimiliki Puskesmas ABC ini benar-benar
diimplementasikan oleh seluruh penanggung jawab dan unit/program serta
pelaksana terkait pada Puskesmas ABC Kabupaten XYZ.
………………
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................3
BAB I
PENDAHULUAN.................................................................................................4
BAB II
BAB III
BAB IV
BAB V
BAB VI
BAB VII
BAB XI
KEGIATAN ORIENTASI.....................................................................................20
BAB X
BAB XI
PELAPORAN.....................................................................................................22
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
BAB II
1. Profil Organisasi
a. Gambaran Umum Organisasi
Puskesmas ABC terletak di desa ABC Kecamatan
Banyuanyar Kabupaten XYZ, memiliki letak yang kurang strategis,
karena lokasi jauh dengan jalan raya. Berdekatan dengan instansi atau
kantor lain seperti bangunan SDN ABC II, Kantor Pertanian, Koramil
Kecamatan ……….. dan Pasar ABC. Puskesmas ABC beralamat di
Jalan Raya ABC Kecamatan ......... Kabupaten XYZ, Kode Pos
67275. Secara geografis batas-batas wilayah kerja Puskesmas ABC
Kabupaten XYZ,wilayah timur berbatasan dengan Kecamatan .......,
wilayah selatan berbatasan dengan Kecamatan ........, wilayah barat
berbatasan dengan Kecamatan ........., dan wilayah utara berbatasan
dengan Kecamatan ............
5
BAB III
1. Visi
Visi Puskesmas ABC adalah:
“Terwujudnya Kemandirian Masyarakat Untuk Hidup Sehat”.
2. Misi
Dalam rangka mewujudkan visi sebagaimana tersebut di atas, Puskesmas
ABC memiliki 3 (tiga) misi sebagai berikut:
1. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat untuk hidup sehat;
2. Mencegah dan mengurangi risiko kesehatan;
3. Memelihara dan meningkatkan mutu penyelenggaraan pelayanan
kesehatan;
3. Tujuan
Dalam penyelenggaraan pelayanan dan program, Puskesmas ABC
memiliki budaya kerja sebagai dasar pelaksanaan kinerja. Budaya kerja
Puskesmas ABC adalah :Bersih, Responsif, Ramah, Informatif ( BERSERI)
4. Moto Puskesmas
Moto Puskesmas ABC adalah:
“DISIPLIN DALAM BEKERJA, PRIMA DALAM PELAYANAN”
5. Tata Nilai
Tata nilai yang disepakati oleh seluruh karyawan Puskesmas ABC adalah:
Kami bangga dipercaya menjadi petugas yang bertanggung jawab dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat, oleh karena itu kami mempunyai
tata nilai:
1. CEPAT : Cepat dalam bertindak
2. EFISIEN : Efisien dalam memanfaatkan sumberdaya dan sumber
dana yang ada;
3. RESPONSIF : Peka dalam menanggapi masalah kesehatan
masyarakat
4. DISIPLIN : Disiplin dalam menjalankan tugas
5. AKUNTABEL : Mempertanggungjawabkan setiap pekerjaan yang
dilakukan.
6. SOPAN : Sopan dalam memberikan pelayanan
6
BAB IV
7
BAB V
8
BAB VI
C. WEWENANG
9
2. Satuan tugas manajemen risiko bertanggung jawab mengkoordinasikan
kegiatan manajemen risiko dengan Kepala Puskesmas , semua anggota
staf medis, semua pegawai dan dengan pihak luar Puskesmas .
10
BAB VII
5. Keuangan
6. Lain – lain
3. Ikatan kerja sama dan asuransi untuk melindungi fasilitas dari kerugian
E. Risiko lain-lain:
12
2. PROSES MANAJEMEN RISIKO
1.Tetapkan konteks.
2.Identifikasi risiko.
3.Analisis risiko.
4.Evaluasi risiko.
5.Kelola risiko.
13
RISK MANAGEMENT PROCESS
c) Dari waktu ke waktu, semua risiko yang signifikan di tingkat nasional (sistem
kesehatan), tingkat Puskesmas , unit pelayanan atau tingkat tim harus
diidentifikasi, dinilai, dikelola dan dipantau. Untuk memulai proses, perlu
dilakukan identifikasi dan penentuan prioritas risiko pelayanan kesehatan
internal dan eksternal yang dapat menimbulkan ancaman.
3. -Diskusi dengan pimpinan unit layanan serta staf dan mitra kerja,
4. -Laporan insiden.
16
17
18
MATRIKS GRADING RISIKO
Probabilitas/ Frekuensi Kejadian
Level Frekuensi Kejadian Aktual
1 Sangat jarang Dapat terjadi dalam lebih dari 5 tahun
2 Jarang Dapat terjadi dalam 2-5 tahun
3 Mungkin Dapat terjadi tiap 1-2 tahun
4 Sering Dapat terjadi beberapa kali dalam setahun
5 Sangat sering Terjadi dalam minggu/ bulan
19
5. TAHAP 5: PENGELOLAAN RISIKO.
Bila memungkinkan paparan risiko perlu dieliminasi. Contohnya
memperbaiki alat yang rusak, memberikan pendidikan pada staf medis yang
belum mendapatkan edukasi tentang prosedur pengoperasian alat. Bila
risiko tidak dapat dieliminasi, maka perlu dicari teknik lain untuk
menurunkan risiko kerugian.
Setelah dilakukan identifikasi dan analisa risiko, maka satuan tugas
manajemen risiko harus menangani dan mengendalikan risiko tersebut.
Ada dua pendekatan dasar:
1. Mengendalikan risiko (risk control).
Risiko sedapat mungkin dihindari karena puskesmas tidak berani
mengambil risiko dengan metode berikut.
2. Menghindari risiko (risk avoidance),
Adalah menghindarkan harta, orang atau kegiatan dari pajanan terhadap
risiko dengan cara:
3. Menolak risiko atau menerima dan melaksanakan suatu kegiatan
walaupun hanyauntuk sementara
4. Meninjau kembali risiko yang telanjur diterima atau segera
menghentikan kegiatan itu begitu diketahui mengandung risiko.
5. Mengendalikan kerugian dengan mencegah dan mengurangi
kemungkinan terjadinya insiden yang menimbulkan kerugian dengan
cara :
6. Mengurangi kemungkinan terjadinya kerugian
7. Menanggung risiko (risk retention). Risiko diterima dan ditangani sendiri
oleh puskesmas. Artinya puskesmas mentolerir terjadinya kerugian
untuk mencegah terganggunya kegiatan operasional puskesmas dengan
menyediakan sejumlah dana untuk menanggulanginya
20
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI
b. Orientasi hari ke dua dilakukan oleh Kepala bagian Tata usaha dengan
materi yang diberikan adalah terkait dengan hal-hal kepegawaian, Tata
Tertip Kedisiplinan serta Hak dan Kewajiban Pegawai.
c. Orientasi hari ke tiga dan Ketujuh dilakukan oleh unit /program masing-
masing sesuai dengan bidan tugas pelaksana yang dilakukan orientasi.
21
BAB X
22
BAB XI
PELAPORAN
23
3) Laporan insiden terdiri dari :
a. Laporan insiden RS (Internal): Pelaporan secara tertulis setiap
kondisi potensial cedera dan insiden yang menimpa pasien,
keluarga, pengunjung, maupun karyawan yang terjadi di puskesmas.
b. Laporan insiden keselamatan pasien eksternal: Pelaporan secara
anonim dan tertulis ke KKP-RS setiap kondisi potensial cedera dan
insiden keselamatan pasien, dan telah dilakukan analisa penyebab,
rekomendasi, dan solusinya.
SUMISIH
AINI ULFAH
24