Anda di halaman 1dari 1

Kriteria Panen Tjahjono Herawan

Winarna
Meta Rivani
Muhayat
Arjanggi Nasution

Versi Terbaru
Tujuan penelitian kriteria panen adalah untuk mengetahui hubungan jumlah berondolan di piringan
pohon terhadap potensi rendemen minyak (OER) dan menetapkan kriteria matang panen sehingga jumlah losis
berondolan dapat diminimalkan dan manajemen panen lebih baik.

Metodologi Pengambilan dan Ekstraksi Sampel TBS


• Memiliki keragaan pohon yang sehat dan sesuai dengan umur tanaman
• Tanaman tidak terserang penyakit dan Ganoderma
• Pohon sampel berada di sepertiga bagian dalam dari luasan blok.
• TBS sampel harus memenuhi rentang potensi RBT sesuai kelas lahan dengan toleransi ±10%
• Diambil sebanyak 2 TBS per tahun tanam dari pohon yang berbeda pada blok yang sama
• TBS diambil dengan jumlah berondolan sebelum panen 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 10, dan >10
• Ekstraksi minyak dan inti dilakukan dengan metode 3 spikelet

Metodologi Pengolahan Data


• Seluruh data dari TBS dikumpulkan dan diurutkan sesuai dengan jumlah berondolan piringan pohon.
• Analisis pencilan pertama dilakukan untuk data OER.
• Analisis pencilan kedua dilakukan untuk data jumlah berondolan setelah panen.
• Data bebas pencilan digunakan pada uji regresi.
• Uji regresi untuk mengetahui linearitas sebaran data jumlah berondolan terhadap OER.
• Uji korelasi untuk mengatahui korelasi jumlah berondolan terhadap OER.
• Deskripsi data hasil dengan box plot untuk mengetahui sebaran data.
Note : Perlu diketahui bahwa tanaman dengan bibit unggul dan memiliki kultur teknis yang baik berpotensi menghasilkan rendemen minyak
OER 27-37%, dengan teori maksimal minyak dalam mesokarp adalah 39%.

Jumlah sampel awal 588 sampel TBS setelah pencilan kedua menjadi 572 sampel TBS
Hasil uji box plot
Berondolan 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 >10
n data 33 43 34 23 16 141 54 53 38 33 55 6
Q1 21,11 21,65 24,77 21,37 22,77 23,02 23,53 21,54 23,26 24,06 21,16 22,13
Q2 (Median) 23,59 23,81 26,41 25,05 26,09 25,48 25,16 24,50 24,87 25,83 24,13 25,12
Q3 26,93 27,93 28,58 27,01 27,64 27,67 28,15 26,65 27,31 27,10 26,65 26,28 Kesimpulan
Mean OER 23,60 24,63 26,32 24,57 25,40 25,17 25,40 24,15 25,37 25,60 24,18 23,85 Uji korelasi Pearson menunjukkan hubungan yang sangat lemah
Stdev 3,47 4,14 3,08 3,04 3,84 3,46 3,22 3,83 3,12 2,45 3,93 3,70 (r=-0,0159) antara OER terhadap jumlah berondolan. Hal ini
Min tail 17,72 17,44 18,63 19,55 20,05 18,00 19,02 17,29 18,49 20,50 17,06 17,64 menunjukkan tidak ada pembentukan minyak setelah buah mulai
Max tail 29,64 31,43 31,11 29,55 31,91 31,99 31,67 31,39 31,68 30,86 31,86 27,44 memberondol. Dengan mempertimbangkan potensi losis, mutu
buah, topografi, dan rotasi panen, dalam praktek pelaksanaan
BA box 35,67 37,36 34,30 35,48 34,94 34,66 35,08 34,33 33,39 31,66 34,88 32,52
panen di lapangan dapat diterapkan kriteria matang panen sebagai
BB box 12,38 12,22 19,05 12,90 15,46 16,04 16,60 13,86 17,19 19,49 12,93 15,89
berikut :
1. Panen dengan jumlah berondolan 2-4 butir di piringan
Grafik uji box plot hubungan jumlah berondolan terhadap OER pohon, pada areal berbukit atau pada kondisi rotasi panen
34 tinggi.
2. Panen dengan jumlah berondolan 5-9 di piringan dapat pada
32
areal datar-bergelombang atau pada kondisi rotasi panen
29 normal.
27
OER (%)

24

22

19

17

14
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 >10
jumlah berondolan (butir)

Jl. Brigjen Katamso No. 51, Medan 20158,Indonesia


Telp. 061-7862477, Fax. 061-7862488
e-mail : admin@iopri.org, http://www.iopri.o rg

Anda mungkin juga menyukai