Anda di halaman 1dari 6

BPTP PONTIANAK• 2023

GERAKAN PENGENDALIAN OPT


SAWIT
MENUJU KABUPATEN KUBU
RAYA BEBAS KUMBANG KELAPA
(ORYCTES RHINOCEROS)
OPT UTAMA KELAPA SAWIT
Kumbang Badak (Oryctes rhinoceros)

TAHAP HARI Jumlah kumbang Rata-rata jumlah Penurunan


Telur 11-13 dalam tahap makan guntingan per produksi buah
per hektar (ekor) pelepah (%)
Larva 1 26-36
<1 < 0.25 <10
Larva instar 2 70-90
1-2 0.25 10
Larva Instar 3 74-104
2-3 0.50 18
Pra Kepompong 7
3-4 0.75 27
Kepompong 16-24
5 1 38
Kumbang (Imago) 86-139
6-7 1.25 45
SIKLUS LENGKAP 7 – 8 BULAN
8-10 1.5 53

5 kumbang per hektar dapat mematikan 50 % tanaman muda (Balit Palma)


• Menggerek pangkal pelepah, sehingga
menyebabkan lubang gerekan dan material
gerekan pada pelepah Pada areal peremajaan (replanting), serangan hama O. rhinoceros dapat
mengakibatkan tertundanya masa produksi kelapa sawit sampai satu tahun dan
• daun tombak mati pucuk atau patah
kematian tanaman hingga 25 % (Ditjenbun)
• daun baru yang membuka terpotong seperti kipas
atau huruf “V”

BPTP PONTIANAK• 2023


Sebaran dan Fluktuasi Serangan OPT Kumbang Tanduk
Tanaman Kelapa dan Kelapa Sawit di Kalimantan Barat
Triwulan II 2023

BPTP PONTIANAK• 2023


Taksasi Kehilangan Hasil Akibat O. rhinoceros
(Sampling)

BPTP PONTIANAK• 2023


GERAKAN PENGENDALIAN OPT SAWIT
MENUJU KAB. KUBU RAYA BEBAS KUMBANG TANDUK
(Oryctes rhinoceros)
Penggunaan 2000 Kg Metarhizium anisoplae

 Lebih diutamakan untuk mengendalikan larva, walaupun dapat menginfeksi kumbang

 Gunakan 50 gr/sarang tempat perkembangbiakan larva

(Balit Palma)

Penggunaan 500 Perangkap Feromon untuk 1000 hektar kebun sawit


 Feromon yang digunakan berbahan aktif Ethyl-4-methyloctanoate yang sudah teruji
mampu mengendalikan hama kumbang kelapa, baik jantan maupun betina.
 Aplikasi Feromon menggunakan pelat seng dengan corong diameter 30 cm dan toples
yang digantungkan pada tiang setinggi kurang lebih 4 meter.

Pengendalian Insektisida Sesuai dosis anjuran


 Insektisida kimia berbahan aktif karbosulfan 5% sebanyak 5-10 g/pohon, bisa di
tambah pasir atau serbuk sekam, ditabur pada pangkal pelepah pohon yang berada
didekat titik tumbuh.
 Ditabur perpohon per 3 minggu, pemberian tergantung tingkat serangan.
 Bila kondisi diluar normal waktu aplikasi dapat lebih pendek menjadi setiap 2 minggu.
 Lebih ditujukan pada tanaman TBM yang usianya masih dibawah 3 tahun.

BPTP PONTIANAK• 2023


DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN
BANGGA MELAYANI BANGSA

MAJU, MANDIRI, MODERN

Anda mungkin juga menyukai