Tugas Akhir Vandricco
Tugas Akhir Vandricco
VANDRICCO JUNKY
NISN: 0035898635
12 MIPA
SMA REGINA CAELI
CILEUNGSI
2022
PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI
Menyatakan bahwa dalam dokumen ilmiah Tugas Akhir ini tidak terdapat
bagian dari karya ilmiah milik orang lain dan tidak terdapat pengutipan pendapat, ide,
tulisan dari karya ilmiah orang lain, kecuali yang secara tertulis disitasi dalam dokumen
ini dan disebutkan sumbernya secara lengkap dalam daftar pustaka.
Dengan demikian saya menyatakan bahwa dokumen ilmiah ini bebas dari
unsur-unsur plagiasi dan apabila dokumen ilmiah Tugas Akhir ini di kemudian hari
terbukti merupakan plagiasi dari hasil karya penulis lain dan/ atau dengan sengaja
mengajukan karya atau pendapat yang merupakan hasil karya penulis lain, maka
penulis bersedia menerima sanksi akademik dan/atau sanksi hukum yang berlaku.
Vandricco Junky
NISN: 0035898635
i
ii
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih dan
karunia-Nya yang melimpah dalam kehidupan ini. Penulis dapat menyelesaikan
karya tulis ilmiah ini yang berjudul “Pentingnya Meningkatkan Imunitas Tubuh di
Masa Pandemi Covid-19 ” oleh karena berkat dan kemurahan Tuhan. Tanpa adanya
berkat dan rahmat Tuhan tidak mungkin rasanya dapat menyelesaikan karya tulis
ilmiah ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Karya tulis ilmiah ini disusun
untuk memenuhi salah satu syarat dalam kelulusan SMA Regina Caeli.
iv
Penulis menyadari bahwa penulisan karya ilmiah ini masih jauh dari kata
sempurna, maka dari itu penulis sangat mengharapkan partisipasi pembaca untuk
memberikan masukan baik berupa kritikan maupun saran untuk membuat karya
tulis ilmiah ini menjadi lebih baik dari segi isi baik segi yang lainnya. Penulis
mohon maaf bila ada hal yang kurang berkenan dalam penulisan karya ilmiah ini.
Akhir kata, penulis ucapkan terima kasih dan selamat membaca.
Vandricco Junky
v
DAFTAR ISI
vi
3.1.2.3. Vitamin D.............................................................................................10
3.1.2.4. Vitamin E.............................................................................................11
3.1.2.5. Vitamin B1...........................................................................................11
3.2. Analisis......................................................................................................11
3.2.1.Proses Masuknya Virus Covid-19 ke dalam Tubuh.................................11
3.2.1.1.Droplet...................................................................................................11
3.2.1.2.Kontak Langsung..................................................................................12
3.2.1.3.Kontak Tidak Langsung........................................................................13
3.2.2. Upaya Meningkatkan Imunitas Tubuh agar
Terhindar dari Virus Covid-19................................................................13
3.2.2.1. Vitamin A.............................................................................................13
3.2.2.2. Vitamin C.............................................................................................15
3.2.2.3. Vitamin D............................................................................................ 15
3.2.2.4. Vitamin E.............................................................................................16
3.2.2.5. Vitamin B1...........................................................................................16
BAB IV PENUTUP............................................................................................. 18
4.1. Kesimpulan.............................................................................................. 18
4.2. Saran......................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 20
DAFTAR RIWAYAT HIDUP............................................................................23
ABSTRAK
vii
Pandemi Covid-19 telah menggemparkan dunia. Virus baru ini telah
menginfeksi lebih dari jutaan orang di berbagai belahan dunia. WHO dan Centers
for Disease Control and Prevention (CDC) telah banyak memberikan informasi
terkait bagaimana ciri-ciri infeksi virus Covid-19 baru bagi seseorang. Karena Virus
Covid-19 adalah jenis virus baru yang memiliki gejala-gejala yang bisa
dikategorikan apakah seseorang terpapar atau tidak. Berdasarkan data kesehatan
oleh lembaga Immune Deficiency Foundation virus Covid-19 menular dari kontak
perorangan dan menyerang sistem pernapasan. Juga akan mudah menginfeksi
seseorang yang memiliki sistem imun yang rendah. Bagaimana cara agar imun kita
tidak rendah pada masa pandemi covid-19 ini?. Karya tulis ilmiah ini dibuat dengan
tujuan untuk mengetahui gejala klinis dan cara meningkatkan sistem kekebalan
tubuh untuk mencegah penyakit Covid-19.
ABSTRACT
viii
The Covid-19 pandemic shocked the world. This new virus has infected more
than millions of thousand people in various parts of the world. WHO and the
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) have provided a lot of
information regarding how to characterize a new Corona virus infection for a
person. Because this virus is a new strain, over time, symptoms to identify a person
whether he is exposed to the corona virus or not continue to be reported. According
to the health data that was published by the Immune Deficiency Foundation, the
Corona virus is a virus that attacks the respiratory system and easily transmitted
through personal contact. In addition, people with low immunity are also at high
risk of corona virus infection. How to increase our immunity during this Covid-19
pandemic? This paper was writtenn with the aim of knowing clinical symptoms and
ways to improve the immune system to prevent Covid-19 disease.
ix
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Manusia hidup di dunia yang penuh dengan mikroorganisme. Setiap saat, tubuh
manusia terpapar oleh bakteri, fungi, parasit, dan juga virus. Paparan antigen yang
terus menerus tersebut tentunya harus diimbangi dengan sistem kekebalan tubuh
yang baik pula. Menurut KBBI (2020), antigen adalah zat yang dapat merangsang
pembentukan antibodi jika diinjeksikan ke dalam tubuh misalnya protein atau
toksin. Antibodi yang dihasilkan berupa zat molekul besar seperti protein dan
polisakarida. Antigen bisa berupa bakteri, virus, protein, karbohidrat, sel-sel
kanker, atau racun. Jika paparan antigen melebihi keadaan normal atau tidak dapat
dikendalikan lagi maka akan terjadi keadaan yang disebut sakit.
Di beberapa tahun terakhir ini, hampir semua negara di dunia dibuat panik
dengan munculnya virus Covid-19 yang dapat menular dan sangat berbahaya.
Jumlah kasus yang terkonfirmasi positif Covid-19 terkadang bertambah, dan
terkadang berkurang. Pandemi virus Covid-19 yang berkepanjangan ini dapat
memengaruhi berbagai sektor, seperti sektor perekonomian, pendidikan,
kesejahteraan dan tentunya kesehatan.
Virus ini bisa menyerang siapa saja, seperti lansia (golongan usia lanjut), orang
dewasa, anak-anak, dan bayi, termasuk ibu hamil dan ibu menyusui. Pada banyak
kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun,
1
virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru
(pneumonia).Virus ini menular melalui percikan dahak (droplet) dari saluran
pernapasan, misalnya ketika berada di ruang tertutup yang ramai dengan sirkulasi
udara yang kurang baik atau kontak langsung dengan droplet.
1.3. Tujuan
1.4.Metode Penulisan
Metode yang digunakan dalam penulisan karya tulis ini adalah kajian pustaka.
Menurut Pohan (2007), kajian pustaka bertujuan mengumpulkan data dan informasi
ilmiah, berupa teori-teori, metode, atau pendekatan yang pernah berkembang dan
telah di dokumentasikan dalam bentuk buku, jurnal, naskah, catatan, rekaman
sejarah, dokumen-dokumen, dan lain-lain.
Jenis referensi utama yang digunakan dalam literatur adalah informasi yang
berasal dari internet berupa artikel ilmiah, yang dijadikan sebagai dasar untuk
menganalisis dan menjelaskan masalah dalam sebuah pembahasan.
2
1.5.Hipotesis
Dugaan sementara penulis dalam karya tulis ini adalah mungkin ada cara virus
Covid-19 dapat masuk ke dalam tubuh manusia dan dapat juga ditemukan upaya
untuk meningkatkan imunitas tubuh agar terhindar dari virus Covid-19.
3
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1.Objek Penelitian
2.1.1.Imunitas Tubuh
Pada karya tulis ini, objek penelitian yang dibahas adalah imunitas tubuh.
Menurut Abbas, dkk (2016), I munitas didefinisikan sebagai pertahanan terhadap
penyakit, terutama penyakit infeksi. Kumpulan sel-sel, jaringan, dan molekul-
molekul yang berperan dalam pertahanan infeksi disebut sistem imun, sedangkan
reaksi terkoordinasi sel-sel dan molekul tersebut dalam pertahanan terhadap infeksi
disebut respons imun. Sedangkan sistem imun adalah sistem daya tahan tubuh
terhadap serangan substansi asing yang terpapar ke tubuh kita. Substansi asing
tersebut bisa berasal dari luar maupun dalam tubuh sendiri. Contoh subtansi asing
yang berasal dari luar tubuh (eksogen) misalnya bakteri, virus, parasit, jamur, debu,
dan serbuk sari. Sedangkan substansi asing dari dalam tubuh dapat berupa sel-sel
mati atau sel-sel yang berubah bentuk dan fungsinya. Substansi-substansi asing
tersebut disebut imunogen atau antigen.
Terkait imunitas tubuh terdapat tiga hal yang memengaruhi yaitu nutrisi yang
cukup, istirahat yang cukup, serta olahraga yang rutin. Makanan juga bisa menjadi
faktor penting dalam proses pembentukan imun.
Menurut Nurheti Yuliarti (2009), vitamin tertentu jika diberikan dosis yang
tinggi dapat memberikan efek antioksidan yang membantu sistem imunitas tubuh
dalam menetralkan racun yang bersumber dari kuman penyakit dan radikal bebas.
Beberapa vitamin lain dapat memberikan manfaat penyembuhan, sebagai kebalikan
dari defisiensi yang terjadi akibat kekurangan vitamin tersebut. Vitamin dibagi
menjadi beberapa macam, di antaranya :
4
1) Vitamin A
2) Vitamin C
Vitamin ini merupakan vitamin yang dapat melindungi sel darah putih dari
enzim yang dilepaskan saat mencerna bakteri, mencegah terjadinya memar pada
tubuh, mencegah terjadinya infeksi dan dapat juga berfungsi sebagai antioksidan.
Makanan yang mengandung vitamin C di antaranya adalah sirsak, bayam, brokoli,
cabai, kentang dan sebagainya. Tubuh yang kelebihan vitamin C dapat mengalami
iritasi pada lambung.
3) Vitamin D
Vitamin D merupakan vitamin yang dapat berfungsi sebagai zat perawat tulang
dan gigi dalam tugas menjaga kekuatannya. Vitamin ini dapat ditemukan pada
minyak ikan dan minyak nabati. Kekurangan vitamin ini dapat mengakibatkan sulit
tidur, gelisah, kerapuhan pada tulang atau sering disebut juga dengan osteoporosis
4) Vitamin E
Vitamin E merupakan vitamin yang dapat berfungsi sebagai pelindung sel darah
putih dari gangguan radikal bebas, antioksidan, dan dapat juga berfungsi sebagai
pencegah kanker pada tubuh. Vitamin ini dapat ditemukan pada kecambah.
5) Vitamin B1
5
lemak. Makanan yang mengandung vitamin B1 dapat berupa gandum dan beras,
kacang-kacangan, ikan, kuning telur dan polong-polongan. Tubuh yang kurang
mengkonsumsi makanan ini dapat mengalami gangguan pencernaan, kelemahan,
peka terhadap rasa nyeri, gangguan syaraf, dan lain-lain.
2.1.2.Pandemi Covid-19
1) Droplet
2) Kontak Langsung
2.2.Tinjauan Pustaka
6
(2020). Dia menemukan bahwa respons imun yang disebabkan oleh SARS-
CoV-2 juga belum sepenuhnya dapat dipahami, namun dapat dipelajari dari
mekanisme yang ditemukan pada SARSCoV dan MERS-CoV.
2) “Model Dinamika Interaksi Virus Corona (SARS-CoV-2) Penyebab Covid-19
dengan Sistem Imun Tubuh” ditulis oleh K. Mu’afa, T. S. N. Asih (2021).
Dalam penelitian ini K. Mu’afa, T. S. N. Asih menggunakan teori Fatmah
(2006). Dia menemukan bahwa masa inkubasi yang lama menandakan terjadi
reaksi yang sama kuat antara virus dengan imun tubuh pasien. Artinya, sistem
imun tubuh akan bekerja membunuh virus. Sehingga virus juga berkembang
atau bermutasi lebih kuat sebagai efek perlawanan terhadap sistem imun tubuh.
3) “Upaya Masyarakat dalam Menjaga Imunitas Tubuh selama Pandemi Covid-19
di Lingkungan VII Kecamatan Medan Johor” ditulis oleh Diana Putri Jayanti
(2021). Dalam penelitian ini dijelaskan Sistem imun adalah sistem daya tahan
tubuh terhadap serangan substansi asing yang terpapar ke tubuh kita. Substansi
asing tersebut bisa berasal dari luar maupun dalam tubuh sendiri. Contoh
subtansi asing yang berasal dari luar tubuh (eksogen) misalnya bakteri, virus,
parasit, jamur, debu, dan serbuk sari. Teori yang digunakan adalah Abbas et al
(2018).
4) “Pemberian Makanan Sehat Untuk Imunitas Tubuh Pada Anak Usia Dini di
Masa Pandemi” ditulis oleh Ni’Matul Khayati (2021). Dalam penelitian ini
Ni’Matul Khayati menggunakan teori Syarifuddin (2019). Dia menjelaskan
fungsi pertahanan sistem imun adalah membentuk imunitas spesifik untuk
melawan agen yang mematikan, seperti bakteri, virus, toksin dan bahkan
jaringan asing yang masuk ke dalam tubuh. Dalam hal ini, imunitas tubuh
diharapkan dapat melawan virus Covid-19.
7
BAB III
PEMBAHASAN
Pada bagian ini, penulis mengklasifikasikan data yang didapatkan sebagai berikut:
3.1.1.1. Droplet
Menurut Yuri (2020) penularan virus Covid-19 melalui droplet dibagi ke dalam 4
tingkatan,yakni :
1) apabila seseorang yang membawa virus (OTG) melakukan kontak dekat dengan
orang rentan dan keduanya tidak menggunakan masker maka kemungkinan
penularan mencapai 100 % ;
2) orang yang sakit pakai masker, sementara kelompok rentan tidak memakai
masker maka potensi penularan mencapai 70% ;
3) orang sakit pakai masker, sementara orang sehat tidak pakai masker maka
tingkat penularannya hanya 5 persen ;
4) jika keduanya pakai masker, maka potensi penularan hanya 1,5%.
8
4) situasi lainnya yang mengindikasikan adanya kontak berdasarkan penilaian
risiko lokal yang ditetapkan oleh tim penyelidikan epidemiologi setempat.
3.1.2.1. Vitamin A
Vitamin A terdiri dari dua jenis, yaitu retinoid yang berasal dari produk hewani
dan karotenoid yang berasal dari buah dan sayuran. Nutrisi ini merupakan salah
satu nutrisi yang memainkan peran penting dalam tubuh. Kebutuhan vitamin A
setiap orang berbeda-beda, tergantung usia dan jenis kelaminnya. Menurut dr.
Merry Dame Cristy Pane (2021) rekomendasi kecukupan gizi untuk vitamin A
berdasarkan usia sebagai berikut :
3.1.2.2. Vitamin C
Vitamin C atau asam askorbat (ascorbic acid) adalah vitamin yang diperlukan
untuk mencegah dan mengatasi kekurangan vitamin C. Kekurangan vitamin C bisa
9
menyebabkan terjadinya penyakit skorbut atau scurvy. Vitamin C dapat berfungsi
sebagai meningkatkan imunitas dan mempercepat kesembuhan karena bersifat
antioksidan.
Menurut studi terbaru yang diterbitkan ke dalam jurnal ilmiah Nutrients, para
peneliti mengklaim vitamin C dapat membantu mengurangi keparahan gejala
Covid-19. Vitamin C juga membantu mendukung resistensi terhadap pneumonia,
yang merupakan hasil umum dari virus Covid-19. Menurut dr. Merry Dame Cristy
Pane (2021) berikut ini adalah dosis vitamin C berdasarkan usia:
3.1.2.3. Vitamin D
Menurut surat terbuka yang ditandatangani lebih dari 100 pakar sains, kesehatan,
dan medis mengklaim, asupan vitamin D dapat menurunkan infeksi Covid-19,
rawat inap, dan kematian karena virus tersebut. Para ahli menjelaskan, kekurangan
vitamin D dapat dikaitkan dengan penurunan respons imun. Oleh karena itu,
meningkatkan kadar vitamin D terutama pada kelompok yang berisiko tinggi dapat
mengurangi kematian terkait Covid-19. Menurut Healthline, sekitar 42%
orangmengalami kekurangan vitamin D. Jumlah ini meningkat menjadi 74 persen
pada orang dewasa dan 82 persen pada orang dengan kulit gelap karena kulit
mereka menghasilkan lebih sedikit vitamin D dalam merespons sinar matahari.
Menurut dr. Merry Dame Cristy Pane berikut adalah dosis vitamin D berdasarkan
usia:
10
3.1.2.4. Vitamin E
• bayi dan anak-anak <1 tahun dan remaja : 10 mg/kgBB, sekali sehari.
• dewasa: 40–50 mg per hari
3.1.2.5. Vitamin B1
3.2. Analisis
3.2.1.1. Droplet
11
1) Berdasarkan data penelitian pada 3.1.1, dikatakan apabila seorang OTG
melakukan kontak dekat dengan orang yang rentan terkena virus dan keduanya
tidak menggunakan masker maka tingkat penularan virus Covid-19 sebesar
100%. Hal ini karena seorang OTG yang tidak menggunakan masker saat
melakukan kontak dekat seperti berbicara, bernyanyi, maupun tertawa pastinya
akan menjadi sumber transmisi utama penyebaran virus. Saat seorang OTG
tidak sengaja mengeluarkan percikan cairan atau lendir yang dihasilkan oleh
saluran pernapasan ke pada orang yang rentan maka penularan virus Covid-19
ini tidak dapat dihindari.
2) Orang yang sakit menggunakan masker, sementara kelompok yang rentan tidak
menggunakan masker maka tingkat penularan mencapai 70%. Hal ini karena
partikel kecil dari virus Covid-19 masih mungkin melewati cela masker yang
longgar dan menyebar melalui udara dan terkena kelompok yang rentan
tersebut. Kelompok rentan yang dimaksud ini adalah orang yang masih dalam
masa pemulihan dari sakit atau saat imunitasnya menurun
3) Orang yang sakit menggunakan masker, sementara orang yang sehat tidak
menggunakan masker maka tingkat penularan hanya 5%. Hal ini karena orang
yang sehat tentunya juga memiliki imun yang kuat. Sehingga imun yang kuat
ini berfungsi melawan partikel kecil berupa virus Covid-19 yang masuk ke
dalam tubuh.
4) Jika keduanya menggunakan masker, maka tingkat penularan hanya mencapai
1,5%. Hal ini karena lapisan yang terdapat pada masker dapat melindungi kita
dari percikan maupun penularan lainnya dari virus Covid-19.
12
penularan virus Covid-19. Hal ini karena orang yang membawa virus tersebut
bisa menyebarkan virus ini melalui droplet yang sudah dijelaskan di atas.
2) Sentuhan fisik langsung dengan pasien kasus konfirmasi seperti bersalaman,
berpegangan tangan, dan lain-lain dapat menyebarkan virus Covid-19. Hal ini
karena kita tidak pernah tahu ada berapa banyak kuman, virus, maupun bakteri
yang ada ditangan kita dan lawan bicara saat melakukan sentuhan fisik.
3) Orang yang memberikan perawatan langsung terhadap kasus konfirmasi tanpa
menggunakan APD yang sesuai standar juga berpotensi terjadinya penularan.
Hal ini karena dalam ruangan pasien atau orang yang terkena virus Covid-19
terdapat banyak virus yang mengendap di udara maupun di setiap barang yang
ada dalam ruangan tersebut. Kemungkinan penularan juga bisa terjadi melalui
droplet.
4) Situasi lainnya yang berkaitan dengan kontak langsung yaitu orang yang tinggal
serumah dengan pasien terkonfirmasi, bepergian bareng dengan pasien
terkonfirmasi, berada di satu ruangan dengan pasien, dan lain-lain.
3.2.2.1. Vitamin A
Tak hanya berguna untuk kesehatan mata, vitamin A juga penting untuk
pemeliharaan sel epitel di dalam tubuh. Sel epitel sendiri adalah sel yang berasal
dari permukaan tubuh, seperti dari kulit, pembuluh darah, saluran kemih, atau
organ-organ tubuh. Sel epitel berfungsi sebagai penghalang antara bagian dalam
13
dan luar tubuh. Peran utama yang paling penting dari sel epitel adalah melindungi
bagian dalam tubuh dari serangan virus.
Vitamin A juga membantu tubuh dalam memproduksi sel darah putih, yang
merupakan penghalau benda asing yang masuk ke dalam tubuh. Vitamin A bisa
ditemukan pada berbagai buah dan sayuran berwarna oranye dan merah, seperti
wortel, pepaya, paprika merah, dan masih banyak lagi. Berikut ini adalah alasan
dan rekomendasi kebutuhan vitamin A berdasarkan usia:
1) balita dan anak usia 4-9 tahun: 400-500 IU. Balita dan anak-anak yang tercukupi
kebutuhan vitamin A dapat meningkatkan dan memperkuat sistem kekebalan
tubuh anak yang sedang berkembang, membantu pertumbuhan sebagai
membran dan jaringan dalam tubuh serta menjaganya agar tetap sehat,
memperkuat dan mempertajam penglihatan anak, dan lain-lain. Jika balita dan
anak-anak sehat maka akan terhindar dari Virus Covid-19.
2) remaja dan orang dewasa: 600–650 IU. Remaja dan orang dewasa yang
tercukupi kebutuhan vitamin A dapat memperkuat sistem imun dengan cara
membantu produksi dan kerja sel darah putih secara maksimal, memperkuat
respons antibodi, meningkatkan produksi hemogoblin agar tidak terjadi
gangguan metabolisme zat besi dan tetap sehat, dan masih banyak lagi.
3) ibu hamil dan menyusui: 900–950 IU. Ibu hamil dan menyusui memiliki
kebutuhan vitamin A yang lebih besar dibandingkan dengan orang lain. Hal ini
karena pada ibu hamil, vitamin A dapat meningkatkan imun dan menjaga bayi
serta ibunya agar tetap dalam keadaan sehat, membantu tumbuh kembang janin
dalam kandungan, dan agar bayi yang dilahirkan tidak cacat. Sedangkan pada
ibu menyusui vitamin A dapat membantu menjaga kesehatan dan meningkatkan
imun tubuh, menjaga kesehatan kulit, dan bayi yang mendapatkan ASI dari
ibunya akan memiliki imun kuat serta bisa terhindar dari campak. Sebaiknya
vitamin A yang didapatkan oleh ibu hamil dan menyusui berasal dari makanan
yang dikonsumsi.
14
3.2.2.2. Vitamin C
Vitamin C berperan penting menjaga sel-sel agar terlindung dari kerusakan yang
disebabkan oleh radikal bebas. Vitamin C juga meningkatkan imunitas tubuh
dengan memproduksi interferon, sejenis protein yang melindungi sel dari serangan
virus. Sumber vitamin C bisa ditemukan di aneka buah berwarna oranye atau
kuning, seperti jeruk, paprika kuning, mangga, dan pepaya. Berikut ini adalah dosis
vitamin C berdasarkan usia:
3.2.2.3. Vitamin D
15
tulang menjadi lebih kuat, dan meningkatkan imunitas tubuh. Vitamin D lebih
baik didapatkan secara alami yaitu berasal dari matahari.
2) dewasa hingga usia 71 ke atas: 600 IU per hari sampai dengan 700. Orang
dewasa yang tercukupi kebutuhan vitamin D dapat meningkatkan imunitas tubuh,
membantu penyerapan kalsium, membantu pertumbuhan tulang dan gigi,
mencegah osteoporosis, dan penyakit tulang lainnya.
3.2.2.4. Vitamin E
1) bayi dan anak-anak <1 tahun dan remaja : 10 mg/kgBB, sekali sehari. Jika
kebutuhan vitamin E tercukupi dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh,
menjaga pembuluh darah tetap lebar untuk mengalirkan darah ke berbagai
organ tubuh, membantu sel tubuh untuk melakukan fungsi maksimal, dan lain-
lain.
2) dewasa: 40–50 mg per hari. Kebutuhan vitamin E yang tercukupi dapat
membantu meningkatkan imunitas tubuh dalam melawan bakteri dan virus yang
masuk, dan menjalankan berbagai fungsi kesehatan penting.
3.2.2.5. Vitamin B1
Vitamin B1 secara alami terkandung dalam gandum utuh, daging sapi, tuna,
salmon, dan kacang-kacangan. Selain itu, vitamin B1 juga dapat ditemukan pada
sereal yang sudah di fortifikasi atau diperkaya dengan vitamin ini.
16
1) anak-anak: 0,5–1 mg vitamin B1. Anak-anak yang kebutuhan vitamin B1
tercukupi dapat mengatur nafsu makan anak, memaksimalkan fungsi saraf,
melindungi tubuh dari infeksi, memperbaiki gangguan metabolisme, dan lain-
lain. Dengan begitu tubuh anak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik dan
terhindar dari berbagai penyakit.
2) dewasa: 40–50 mg per hari yang kebutuhan vitamin B1 tercukupi dapat
melindungi tubuh dari infeksi virus, meningkatkan fungsi sistem saraf, dan lain-
lain. Dengan begitu tubuh kita akan sehat dan imun tubuh akan meningkat.
17
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Dalam kondisi pandemi virus Covid-19 sekarang ini, selain menjaga pola hidup
sehat perlu juga menjaga imun tubuh. Imun merupakan sistem pertahanan dari
berbagi struktur biologis dan proses yang melindungi tubuh dari penyakit. Oleh
karena itu sangat penting dalam menjaga imunitas tubuh. Terjadi peningkatan risiko
Covid-19 jika sejalan dengan imunitas tubuh manusia yang menurun dan juga
adanya penyakit lain yang bisa memicu lemahnya tubuh.
Berdasarkan data penelitian dan analisis data tentang proses masuknya virus
Covid-19 ke dalam tubuh dan upaya meningkatkan imunitas tubuh agar terhindar
dari virus Covid-19, ditemukan ada tiga cara proses masuknya virus Covid-19 ke
dalam tubuh yaitu melalui droplet, kontak langsung, dan kontak tidak langsung.
Namun disisi lain terdapat upaya untuk meningkatkan imunitas tubuh agar terhindar
dari virus Covid-19 yaitu dengan cara mengonsumsi makan bergizi yang banyak
mengandung vitamin A, vitamin C, vitamin D, vitamin E, vitamin B1, dan lain-lain.
Untuk meningkatkan dan menjaga tubuh agar tetap sehat bisa juga melakukan pola
hidup sehat, tidak stress, rajin berolahraga dan hal-hal lainnya agar daya tahan
tubuh kamu semakin kuat menghindari paparan virus ini.
4.2. Saran
18
Penulis menyarankan kepada pembaca atau peneliti lainnya kiranya dapat lebih
meningkatkan pembelajaran dan pemahaman tentang meningkatkan imunitas tubuh
di masa pandemi. Di samping itu, disarankan juga agar para peneliti selanjutnya
dapat meneliti lebih lanjut tentang cara meningkatkan imunitas tubuh di masa
pandemi karena hal tersebut sangat diperlukan pembaca dimasa pandemi ini.
19
DAFTAR PUSTAKA
20
Nurheti Yuliarti, A To Z Food Supplement, (Yogyakarta: Penerbit Andi, 2009),
hal. 59-60
Xu, G., Yang, Y., Du, Y., Peng, F., Hu, P., Wang, R., Yin, M., & Li, T. (2020).
Clinical Pathway for Early Diagnosis of COVID-19 : Updates from
Experience to Evidence-Based Practice. 1.
21
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Data Pribadi
Agama : Buddha
Jurusan : IPA
Kesehatan
Tinggi : 171 cm
Berat : 78 kg
Golongan Darah :-
Pekerjaan
Ayah : Wiraswasta
22
Latar Belakang Pendidikan
23