Anda di halaman 1dari 11

Hubungan Antara Efikasi… (Nur Hidayati) 1

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI AKADEMIK DENGAN


MINAT MELANJUTKAN STUDI DI PERGURUAN TINGGI
PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 KRETEK

ARTIKEL E-JOURNAL

Oleh
Nur Hidayati
08104244009

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING


JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
SEPTEMBER 2015
Hubungan Antara Efikasi… (Nur Hidayati) 1

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI AKADEMIK DENGAN MINAT


MELANJUTKAN STUDI DI PERGURUAN TINGGI PADA SISWA KELAS XI
SMA NEGERI 1 KRETEK, BANTUL

RELATIONSHIP BETWEEN SELF EFFICACY WITH INTERESTS OF CONTINUING


ACADEMIC STUDIES IN HIGHER EDUCATION IN CLASS XI SMA NEGERI 1 KRETEK,
BANTUL

Oleh: Nur Hidayati, Psikologi Pendidikan dan Bimbingan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta.
alfarrel@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara efikasi diri akademik dengan minat
melanjutkan studi pada siswa kelas XI SMA N 1 Kretek. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif
dengan jenis korelasi. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 84 siswa.Teknik pengumpulan data
menggunakan menggunakan kuesioner tertutup, langsung, dan berupa rating scale. Teknik analisis data
yang digunakan untuk menjawab hipotesis penelitian ini adalah uji korelasi product moment. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara efikasi diri dengan minat melanjutkan
studi di perguruan tinggi pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Kretek”, dengan nilai korelasi antara efikasi
diri dengan minat melanjutkan studi secara umum r sebesar 0,586 yang artinya efikasi diri akademik
mempunyai hubungan dengan minat melanjutkan studi sebesar 0,586 dan berdasarkan pedoman
interpretasi koefisien korelasi termasuk dalam kategori sedang.
Kata kunci: efikasi diri akademik, minat melanjutkan studi

Abstract
This study aims to determine the relationship between self-efficacy relationship of academic interest to continue their
studies in class XI SMA N 1 Kretek. This research is a quantitative type of correlation. Subjects in this study amounted to 84
students. Data collection techniques using the questionnaire enclosed, direct, and in the form of rating scale. Data analysis
techniques used to answer the hypothesis of this study is the product moment correlation test. These results indicate that there
is a positive relationship between self-efficacy with an interest to study in college on a class XI student of SMAN 1 Kretek ",
with the value of the correlation between self-efficacy with interest to continue their studies in general r of 0.586, which means
self-efficacy academic have a relationship with a continuing interest in the study of 0.586 and a correlation coefficient based
on the interpretation of the guidelines included in the medium category.

Keywords: academic self-efficacy, interest continue studies

PENDAHULUAN hasil belajar. Menurut Suparlan Suhartono


(2009: 79) bahwa pendidikan adalah segala
Pendidikan berasal dari kata didik,
kegiatan pembelajaran yang berlangsung
mendidik berarti memelihara dan membentuk
sepanjang zaman dalam segala situasi kegiatan
latihan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
kehidupan. Pendidikan berlangsung di segala
(Depdikbud, 1991) pendidikan merupakan
jenis, bentuk, dan tingkat lingkungan hidup,
proses pengubahan sikap dan perilaku seseorang
yamg kemudian mendorong pertumbuhan
atau sekelompok orang dalam usaha
segala potensiyang ada di dalam diri individu.
mendewasakan manusia melalui upaya
Selain itu, pendidikan dipercayai sebagai
pengajaran dan pelatihan. Pendidikan memuat
wahana perluasan akses.
adanya proses pengembangan potensi seperti
SMA merupakan jenjang pendidikan
kepribadian, kecerdasan, keterampilan serta
menengah, yang memiliki fungsi dan tujuan
2 Jurnal Bimbingan dan Konseling Edisi 11 Tahun ke-4 2015

sebagaimana diatur dalam PP Nomor 17 tahun menyumbang tingkat pengangguran di


2010 Pasal 76, Ayat 1 tentang pengelolaan Indonesia.
pendidikan formal yaitu berbunyi; Menurut PP Nomor 17 tahun 2010 Pasal
meningkatkan kesiapan fisik dan mental, untuk 76, Ayat 1 tersebut maka bagi siswa yang
melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan mengenyam pendidikan SMA, menjadi suatu
tinggi dan atau untuk hidup mandiri di alasan untuk melanjutkan studi ke jenjang
masyarakat. Struktur kurikulum tingkat pendidikan yang lebih tinggi yaitu perguruan
pendidikan SMA, memiliki sasaran orientasi tinggi. Menurut Hardjana (1994:12) perguruan
lulusannya untuk melanjutkan pendidikan ke tinggi adalah satuan pendidikan yang
jenjang yang lebih tinggi. Namun ternyata data menyelenggarakan pendidikan dan berbagai
angka partisipasi sekolah (APS) penduduk usia macam keahlian, misalnya : bidang pendidikan,
16 sd 18 tahun yang melanjutkan ke perguruan ekonomi, hukum, psikologi, teknik, kesehatan,
tinggi hanya 18 % (Usup Suparman, 2010). Dan dan lain-lain. Sesuai dengan UU Nomor 20
hal ini dapat diartikan 82 % penduduk usia 16 tahun 2003 menetapkan perguruan tinggi berupa
sd 18 tahun tidak melanjutkan studi, dan akademik, politeknik, sekolah tinggi, institut
sebagian besar dari mereka diasumsikan atau universitas yang ditetapkan pemerintah.
memasuki pasar kerja yang notabene tergolong Menjejangkan karir di perguruan tinggi, akan
pada kategori unskill job (pekerjaan yang tidak mematangkan individu baik dalam memperoleh
memerlukan keterampilan). ilmu, berperilaku, dan cara berfikir.
Selain itu, lulusan SMA menyumbang Berdasarkan data-data di atas menunjukkan
prosentase paling banyak terhadap bahwa lulusan SMA memiliki minat yang kuang
pengangguran terbuka di Indonesia. Antara atau bahkan tidak berminat sama sekali untuk
News (Usup Suparman, 2010) merinci sebagai melanjutkan studinya.
berikut, tamatan SMA 14,31 %, universitas Menurut Slameto (2010: 180) minat
12,59 %, diploma I/II/III 12,21 %. Hal ini adalah suatu rasa lebih suka dan rasa
mengartikan bahwa lulusan SMA tidak cukup ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa
memiliki bekal untuk hidup mandiri di ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya
masyarakat. Data temuan SAKERNAS tahun adalah penerimaan akan suatu hubungan antara
2009, sebagian dari pengangguran terbuka diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin
didominasi lulusan SMA ke bawah. Lulusan SD kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin
2,62 juta jiwa, (28,29 %), lulusan SMP 2,05 juta besar minat yang muncul. Minat dapat
jiwa (22,14 %) dan lulusan SMA 3,47 juta jiwa dipengaruhi oleh berbagai faktor baik yang
(37,47 %) sedangkan diploma dan lulusan berasal dari dalam diri maupun dari luar diri.
universitas 1,12 juta jiwa (12,09 %). Data Begitu juga halnya dengan minat melanjutkan
tersebut menunjukkan bahwa lulusan SMA studi setelah lulus SMA nanti, banyak faktor
merupakan jumlah yang paling tinggi dalam
Hubungan Antara Efikasi… (Nur Hidayati) 3

yang mempengaruhi pilihan antara melanjutkan Keyakinan seseorang untuk mengatur dan
studi atau tidak. menjalankan segala tindakan yang akan
Menurut Sardiman (2004: 83) seseorang dilakukan dikenal dengan nama efikasi diri.
yang memiliki minat yang tinggi akan tekun Menurut Bandura (dalam M. Nur Ghufron &
dalam menghadapi tugas, ulet menghadapi Rini Risnawati, 2014:73), efikasi diri adalah
kesulitan, senang bekerja mandiri, cepat bosan keyakinan individu mengenai kemampuan
terhadap tugas yang rutin, tidak mudah dirinya dalam melakukan tugas atau tindakan
melepaskan hal yang diyakininya, dan senang yang diperlukan untuk mencapai hasil tertentu.
mencari serta memecahkan soal. Perilaku yang Efikasi diri mengacu pada keyakinan dalam satu
dapat mengindikasikan seseorang tidak kemampuan untuk mengatur dan menjalankan
berminat terhadap sesuatu yaitu tidak adanya program tindakan yang diperlukan untuk
ketertarikan. Ketiadaan minat siswa dalam menghasilkan pencapaian keberhasilan. Efikasi
melanjutkan studinya, yaitu karena kurangnya diri khususnya bidang akademik sangat
keyakinan terhadap kemampuannya dalam diperlukan. Efikasi diri akademik merupakan
mengikuti seleksi. Minat yang rendah membuat keyakinan yang didasarkan atas kesadaran diri
siswa menghindari kesulitan, mudah menyerah, tentang pentingnya pendidikan, nilai, dan
dan mudah melepas keyakinannya dalam harapan pada hasil yang akan dicapai dalam
menghadapi permasalahan. Ketika seorang kegiatan belajar. Individu dengan yang
siswa lulus dari sekolah menengah, mereka berefikasi diri akademik tinggi mempunyai
dihadapkan dengan sejumlah pilihan dan keyakinan bahwa mereka mampu berperilaku
permasalahan tentang rencana karirnya. Siswa tertentu untuk mencapai hasil yang diinginkan
yang memliki minat yang tinggi terhadap pada tugas-tugas belajar. Efikasi diri akademik
pendidikannya dan yakin melanjutkan studinya sangat dibutuhkan siswa, karena mempengaruhi
akan senantiasa berusaha dengan keras untuk minat siswa dalam melanjutkan studi ke jenjang
mencapai segala rintangan dan kesulitan yang yang lebih tinggi, karena keyakinan yang
dihadapinya untuk mencapai tujuan yaitu didasarkan atas kesadaran diri akan
dengan mengikuti seleksi tanpa ada keraguan. mendorongnya untuk melanjutkan studi atau
Keyakinan dalam minat memiliki peran yang tidak.
sangat penting, karena tanpa adanya keyakinan Menurut Bandura (dalam Ormrod, 2008:
akan kemampuan maka siswa kurang berminat. 22) orang dengan perasaan self-eficacy tinggi
Keyakinan akan kemampuan pada diri sendiri lebih mungkin mengerahkan segenap tenaga
disebut dengan efikasi diri. Keyakinan pada ketika mencoba suatu tugas baru. Mereka juga
kemampuan diri sendiri sangat dibutuhkan mungkin lebih gigih dan tidak mudah menyerah
siswa untuk dapat mengatur dan menjalankan ketika menghadapi tantangan. Sebaliknya, siswa
segala tindakan yang akan dipilihnya. dengan self-eficacy yang rendah akan bersikap
setengah hati dan begitu mudah menyerah
4 Jurnal Bimbingan dan Konseling Edisi 11 Tahun ke-4 2015

ketika menghadapi kesulitan. Siswa dengan self- negatif terhadap kemampuan dirinya akan suatu
eficacy tinggi cenderung lebih banyak belajar hal yang berhubungan dengan pekerjaan. Ia
dan berprestasi daripada mereka yang self- merasa bahwa dirinya tidak mampu untuk
eficacy-nya rendah. Hal ini benar bahkan ketika merencanakan dan mengambil keputusan dalam
tingkat kemampuan aktual sama (Bandura, memilih suatu pekerjaan. Sebaliknya, siswa
dalam Ormrod, 2008: 22). Dengan kata lain, dengan efikasi diri yang tinggi akan membentuk
ketika beberapa individu memiliki kemampuan persepsi yang positif terhadap kemampuan
yang sama, mereka yang yakin dapat melakukan dirinya yang berhubungan dengan pekerjaan,
suatu tugas lebih mungkin menyelesaikan tugas karena dirinya merasa yakin dan mampu untuk
tersebut secara sukses daripada mereka yang merencanakan, mengambil keputusan bahkan
tidak yakin mampu mencapai keberhasilan. mengeksplorasi dalam hal memilih pekerjaan.
Berdasarkan studi awal terhadap 20 siswa Siswa yang mempunyai efikasi diri akademik
kelas XI di SMA N 1 Kretek yang telah yang tinggi maka ia akan mempunyai keyakinan
dipaparkan sebelumnya, terlihat bahwa 10 melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi.
diantaranya tidak memiliki minat untuk Mereka sadar akan pentingnya pendidikan
melanjutkan studi karena kurang yakin mampu dalam kehidupannya, namun berdasarkan studi
lolos seleksi perguruan tinggi, 6 siswa yang awal pada siswa kelas XI SMA N 1 Kretek
lainnya mengatakan bahwa mereka berminat beberapa siswa masih rendah minat melanjutkan
untuk melanjutkan karena ikut-ikutan teman, studinya.
dan 4 lainnya menyatakan ragu-ragu akan Menurut hasil penelitian yang dilakukan
melanjutkan studinya atau tidak. Kondisi ini oleh Hanif Mut Taqin (2015) terdapat hubungan
mengisyaratkan bahwa efikasi diri akademik positif antara efikasi diri dengan pilihan karir
siswa kelas XI di SMA N 1 Kretek tergolong pada siswa kelas IX SMP Negeri 1 Bobotsari
rendah dan kurang berminat melanjutkan Purbalingga, artinya semakin tinggi tingkat
studinya. Hal tersebut dilihat dari rendahnya efikasi diri maka semakin tinggi tingkat pilihan
minat melanjutkan studi karena kurangnya karir pada siswa. Efikasi diri memberikan
keyakinan akan mampu lolos seleksi masuk sumbangan efektif sebesar 50,9% dalam
perguruan tinggi, sebagian siswa melanjutkan mempengaruhi pilihan karir siswa kelas IX
studi hanya ikut-ikutan teman, dan adanya SMP Negeri 1 Bobotsari Purbalingga. Lebih
keraguan akan melanjutkan studi atau tidak. lanjut penelitian Dian Ratna Sawitri (2009)
Siswa yang memiliki efikasi diri rendah pada Pengaruh Status Identitas dan Efikasi Diri
umumnya dihinggapi perasaan gagal, akhirnya Keputusan Karir terhadap Keraguan Mengambil
menuju kepada hasil yang kurang memuaskan Keputusan Karir pada Mahasiswa Tahun
dan menjadikan kepercayaan dirinya rendah. Pertama di Universitas Diponegoro,
Siswa dengan efikasi diri yang rendah akan menyimpulkan bahwa efikasi diri keputusan
mempengaruhi dan membentuk persepsi yang karir memiliki pengaruh langsung yang negatif
Hubungan Antara Efikasi… (Nur Hidayati) 5

dan bermakna terhadap keraguan mengambil Instrumen Penelitian


keputusan karir. Pada penelitian ini variabel Sesuai teknik yang digunakan dalam
yang diteliti adalah efikasi diri akademik dan pengumpulan data, dalam penelitian ini
minat melanjutkan studi, berbeda dengan instrumen pengumpulan data yang digunakan
penelitian yang dilakukan oleh Hanif Mut Taqin adalah skala efikasi diri akademik dan sakala
dan Dian Ratna Sawitri tersebut. minat melanjutkan studi.
Berdasarkan fenomena dan hasil
penelitian sebelumnya mengenai adanya PEMBAHASAN
hubungan efikasi diri dengan pilihan kelanjutan Hubungan antara efikasi diri akademik
pemilihan karir, peneliti tertarik untuk meneliti dengan minat siswa untuk melanjutkan studi di
apakah terdapat hubungan yang sama antara perguruan tinggi memiliki hubungan yang erat.
efikasi diri akademik dengan minat melanjutkan Semakin tinggi efikasi diri akademik yang
studi pada siswa kelas XI di SMA Negeri 1 dimiliki siswa maka semakin tinggi juga minat
Kretek. siswa untuk melanjutkan studinya di perguruan
tinggi. Hal ini sejalan dengan pernyataan yang
METODE PENELITIAN disampaikan oleh Muhibin syah bahwa salah
Pendekatan Penelitian satu faktor yang mempengaruhi minat siswa
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif untuk melanjutkan studinya salah satunya
dengan jenis korelasi. Dikatakan pendekatan dipengaruhi oleh faktor internal yang meliputi
kuantitatif karena data atau informasi yang motivasi, intelejensi, dan sikap. Beberapa faktor
dikumpulkan diwujudkan dalam bentuk yang mempengaruhi minat siswa dalam
kuantitatif atau angka-angka. Dikatakan melanjutkan studinya merupakan salah satu
korelasional karena penelitian ini mencari pengaruh dari efikasi diri akademik siswa. Hal
hubungan antar variabel. ini sejalan dengan penjelasn yang disampaikan
oleh Luthans (dalam Inhad Syaefullah, 2014:
Subjek Penelitian 14) bahwa efikasi diri akan mempengaruhi
Subyek dalam penelitian ini adalah bagaimana individu merasakan, berpikir,
seluruhan siswa kelas XI SMA N 1 Kretek. memotivasi diri sendiri dan bertingkah laku.
Menurut Suharsimi Arikunto (1998: 120), jika Berdasarkan penjelasan tersebut dapat diartikan
subjeknya kurang dari 100 sebaiknya diambil bahwa efikasi diri akademik yang dimiliki oleh
semuanya, jika subjeknya besar dapat diambil siswa memiliki pengaruh terhadap minat siswa
10-15% atau 20-25% atau lebih. Berdasarkan dalam hal ini minat untuk melanjutkan studi
pendapat Suharsimi Arikunto tersebut maka siswa kejenjang yang lebih tinggi
subyek dalam penelitian ini adalah keseluruhan Berdasarkan analisis data yang telah
siswa kelas XI SMA N 1 Kretek yang berjumlah dijelaskan dapat diperoleh hasil penelitian
84 siswa. bahwa tingkat efikasi diri akademik yang
6 Jurnal Bimbingan dan Konseling Edisi 11 Tahun ke-4 2015

didapatkan adalah sebagian besar siswa kelas XI pengaruh terhadap minat melanjutkan studi.
SMA Negeri 1 Kretek dapat dikatakan sedang, Rendahnya efikasi diri akademik yang dimiliki
karena terdapat 45 siswa dengan prosentase siswa berkaitan erat dengan minat siswa untuk
54%. pada kategori sedang. Efikasi diri melanjutkan studinya.
akademik siswa kelas XI SMA Negeri 1 Kretek Variabel minat melanjutkan studi
sedang, menunjukkan bahwa keyakinan diri didapatkan sebagian besar siswa dapat
siswa terhadap kemampuannya dalam dikatakan sedang yaitu terdapat 57 siswa
mengorganisasikan kemampuan yang dengan prosentase 68% pada kategori sedang.
dimilikinya masih belum optimal. Berdasarkan Minat melanjutkan studi di perguruan tinggi
hasil penelitian yang telah dilakukan, pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Kretek
didapatkan bahwa siswa kelas XI SMA Negeri 1 diakatakan sedang menunjukkan bahwa tingkat
Kretek kurang memiliki efikasi akademik yang kejelasan pilihan bidang minat untuk
tinggi, hal ini ditunjukkan dengan sedikitnya melanjutkan studi siswa masih belum bisa
siswa yang memiliki keyakinan akan berkomitmen untuk menentukan dan mencapai
kemampuan diri sendiri untuk melanjutkan pilihan untuk melanjutkan studinya yang sesuai
studinya. Rendahnya keyakinan yang dimiliki dengan diri siswa. Tingkat minat melanjutkan
siswa untuk melanjutkan studi dipengaruhi oleh studi siswa kelas XI SMA Negeri 1 Kretek
beberapa faktor yang diantaranya adalah sosial sedang karena dipengaruhi beberapa faktor yaitu
dan ekonomi orangta yang tergolong pada salah satunya adalah efikasi diri akademik siswa
menengah kebawah, selain itu siswa dituntut sedang pula. Efikasi diri akan mempengaruhi
oleh kluarganya untuk dapat membantu bagaimana individu merasakan, berpikir,
ekonomi keluarganya serta sosialisasi untuk memotivasi diri sendiri dan bertingkah laku.
melanjutkan studi yang diberikan sekolah sangat Efikasi diri yang dimiliki individu akan
minim. Beberapa faktor yang mempengaruhi mempengaruhi tingkah lakunya dalam beberapa
efikasi akademik siswa sejalan dengan pendapat hal, seperti yang dikemukakan oleh Luthans
Bandura (dalam Feist & Feist, 2008: 416) yang (dalam Inhad Syaefullah, 2014: 14) yaitu
menjelaskan bahwa keyakinan diri itu pemilihan perilaku, usaha motivasi, daya tahan
didapatkan, dikembangkan, atau diturunkan dan pola pemikiran fasilitatif serta daya tahan
melalui satu atau dari kombinasi dari empat terhadap stress.
faktor. yaitu pengalaman-pengalaman Minat siswa melanjutkan studi ke
penugasan (mastery experience), pedoman perguruan tinggi sangat berkaitan dengan
social (social modeling), persuasi social (social keyakinan atas kemampuan dirinya sendiri
persuasion) dan kondisi fisik serta emosi untuk melanjutkan studinya ke perguruan tinggi.
(physical and emotional state). Berdasarkan Siswa yang berminat untuk melanjutkan
penjelasan tersebut, maka efikasi diri akademik studinya akan berusaha semaksimal mungkin
merupakan salah satu faktor yang memiliki dengan seluruh upaya dan usaha untuk dapat
Hubungan Antara Efikasi… (Nur Hidayati) 7

masuk ke perguruan tinggi yang diinginkannya. sosial, emosional, social budaya dan
Ketika siswa lulus dari sekolah menengah, lingkungan. Berdasarkan faktor-faktor tersebut,
mereka dihadapkan dengan sejumlah pilihan beberapa faktor yang mempengaruhi tumbuhnya
dan permasalahan tentang rencana karirnya. minat adalah faktor dorongan diri sendiri dan
Siswa yang memiliki minat tinggi terhadap motivasi sosial. Kedua faktor ini merupakan
pendidikannya dan yakin melanjutkan studinya bagaian dari efikasi diri.
akan senantiasa berusaha dengan keras untuk Faktor dorongan diri sendiri dapat
mencapai segala rintangan dan kesulitan yang diartikan sebagai dorongan untuk menghasilkan
dihadapinya untuk mencapai tujuan yaitu sesuatu yang baru. Keyakinan dalam diri siswa
dengan mengikuti seleksi tanpa ada keraguan. memiliki peran yang sangat penting terhadap
Siswa kelas XI SMA Negeri 1 Kretek minat siswa, karena tanpa adanya keyakinan
menunjukkan bahwa efikasi diri yang dimiliki akan kemampuan siswa itu sendiri maka siswa
siswa mempengaruhi beberapa perilaku siswa kurang berminat untuk melakukan hal yang baru
diantranya adalah pemilihan perilaku dalam hal ini melanjutkan studinya.
merupakan keputusan yang dibuat berdasarkan Berdasarkan hasil penelitian yang telah
bagaimana efikasi yang dirasakan seseorang dilakukan peneliti, siswa kurang memiliki
terhadap pilihannya. Dalam hal ini siswa keyakinan terhadap dirinya sendiri, salah
mengambil keputusan dalam rangkan studi satunya adalah siswa kurang yakin apakah
lanjut. Keyakinan siswa dalam mengambil keluarganya mampu untuk membiayai studi
keputusan sedikit terhambat oleh beberapa lanjutnya. Faktor ekonomi ini yang membuat
permasalahan yang dihadapi siswsa itu sendiri, siswa kurang memiliki dorongan diri sendiri
yang diantaranya adalah ekonomi keluarga untuk melanjutkan studinya, selain itu siswa
siswa dan tuntutan orang tua yang menuntut juga kurang memiliki motivasi dari orang
untuk dapat bekerja. Beberapa permasalahan tuanya untuk melanjutkan studinya. Orang tua
yang muncul pada diri siswa menjadikan siswa siswa mayoritas dalam keadaan ekonomi
kurang memiliki dorongan diri untuk menengah kebawah, sehingga orang tua lebih
melanjutkan studinya. Selain kurangnya condong mengarahkan siswanya untuk bekerja
dorongan untuk melanjutkan studi yang berasal dan membantu perekonomian keluarga. Selain
dari diri sendri, kurangnya motivasi sosial juga faktor tersebut, siswa juga kurang sadar
berperan terhadap keputusan yang diambil siswa terhadap pentingnya pendidikan bagi masa
untuk melanjutkan studinya. Berdasarkan hasil depan. Siswa beranggapan bahwa siswa
tersebut tersebut sejalan dengan yang dijelaskan bersekolah pada akhirnya bertujuan untuk
oleh Crow & Crow (dalam Rizky Pramudeya mencari uang, jadi siswa lebih memperhatikan
Wardani, 2014: 23) menyebutkan ada lima keterampilan untuk dapat menghasilkan uang
faktor yang menyebabkan timbulnya minat yaitu dari pada melanjutkan studinya.
faktor dorongan dari diri sendiri, motivasi
8 Jurnal Bimbingan dan Konseling Edisi 11 Tahun ke-4 2015

Kaitannya dengan minat siswa antara efikasi diri dengan minat melanjutkan
melanjutkan studinya ke jenjang yang lebih studi pada siswa kelas IX SMP Negeri 1
tinggi dibutuhkan adanya efikasi diri dalam Bobotsari Purbalingga, artinya semakin Baik
bidang akademik. Efikasi diri akademik tingkat efikasi diri maka semakin Baik tingkat
merupakan keyakinan yang didasarkan atas minat melanjutkan studi pada siswa. Lebih
kesadaran diri tentang pentingnya pendidikan, lanjut penelitian Dian Ratna Sawitri (2009)
nilai, dan harapan pada hasil yang akan dicapai Pengaruh Status Identitas dan Efikasi Diri
dalam kegiatan belajar. Efikasi yang dimiliki Keputusan Karir terhadap Keraguan Mengambil
siswa kurang, maka siswa tersebut tidak yakin Keputusan Karir pada Mahasiswa Tahun
terhadap kemampuan dirinya sendiri untuk Pertama di Universitas Diponegoro,
dapat melanjutkan studinya ke jenjang yang menyimpulkan bahwa efikasi diri keputusan
lebih tinggi dan pada akhirnya siswa tidak karir memiliki pengaruh langsung yang negatif
memiliki minat untuk melanjutkan studinya. dan bermakna terhadap keraguan mengambil
Dengan kata lain jika efiakasi diri siswa kurang keputusan karir.
atau siswa tidak memiliki dorongan diri untuk Berdasarkan penjelasan tersebut dapat
melanjutkan studinya, maka keyakinan siswa ditarik sebuah kesimpulan bahwa terdapat
tersebut untuk melanjutkan studinya juga akan hubungan antara efikasi diri akademik dengan
berkurang. Sedangkan untuk menumbuhkan minat melanjutkan studi di perguruan tinggi.
minat melanjutkan studi diperlukan dorongan Dengan adanya penelitian ini, siswa dan pihak
untuk menghasilkan sesuatu baik yang berasal sekolah diharapkan sadar betapa pentingnya
dari dalam diri sendiri maupun dorongan yang usaha meningkatkan efikasi diri akademik yang
berasal dari luar diri sendiri. Begitu juga dengan dimiliki siswa agar siswa memiliki pandangan
motivasi sosial, motivasi sosial merupakan kedepan yang lebih baik.
dorongan terhadap diri seseorang yang berasal
dari luar diri orang tersebut. Jika dorongan diri KESIMPULAN DAN SARAN
untuk melanjutkan studi sangat tinggi akan Simpulan
tetapi tidak mendapatkan dorongan dari luar Berdasarkan hasil penelitian terdapat
dalam hal ini orang tua ataupun gurunya, maka hubungan positif antara efikasi diri akademik
akan dengan sendirinya siswa tersebut akan dengan minat melanjutkan studi pada siswa
timbul polemik terhadap dirinya sendiri anatara kelas XI di SMA Negeri 1 Kretek. Hal ini
melanjutkan studi atau tidak. Hal ini pada dibuktikan dengan hasil analisis didapatkan
akhirnya akan berpengaruh pada minat siswa harga koefisien product moment antara efikasi
untuk melanjutkan studinya. diri dan minat melanjutkan studi di perguruan
Menurut hasil penelitian yang pernah tinggi (r) sebesar 0,586, artinya semakin tinggi
dilakukan oleh Hanif Mut Taqin (2015) efikasi diri maka akan diikuti dengan tingginya
menyatakan bahwa terdapat hubungan positif minat melanjutkan studi di perguruan tinggi.
Hubungan Antara Efikasi… (Nur Hidayati) 9

Sebaliknya, semakin rendah efikasi diri maka DAFTAR PUSTAKA


akan semakin rendah minat melanjutkan studi di Depdikbud. (1991). Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
perguruan tinggi.
Saran Dian Ratna Sawitri. (2009). Pengaruh Status
Identitas Dan Efikasi Diri Keputusan
Berdasarkan kesimpulan penelitian
Karir Terhadap Keraguan Mengambil
tersebut, ada beberapa saran yang dapat Keputusan Karir pada Mahasiswa Tahun
Pertama di Universitas Diponegoro,
disampaikan yaitu sebagai berikut:
Jurnal Psikologi Undip, Vol. 5, No. 2,
1. Bagi guru Bimbingan dan Konseling, Desember 2009.
diharapkan mampu memberikan bimbingan
Feist, Jess & Gregory J Feist. (2006). Theories
sebaik-baiknya guna membantu siswa dalam of personality. Ed 6. (terjemahan Yudi
Santoso). Yogyakarta: Pustaka pelajar.
menemukan keyakinan akan kemampuan diri
siswa. Hal ini perlu dilakukan karena dengan Hanif Mut Taqin. (2015). Hubungan Antara
Efikasi Diri Dengan Pilihan Karir Siswa
adanya bantuan guru bimbingan dan
Kelas IX SMP Negeri 1 Bobotsari
konseling untuk meningkatkan efikasi diri Purbalingga. Skripsi. FIP-UNY
siswa, sehingga siswa memiliki keyakinan
Hurlock, Elizabeth. (1995). Psikologi
yang lebih terhadap kemampuan dirinya Perkembangan. (Alih bahasa: Istiwiayanti
& Soedjarwo). Jakarta: Erlangga.
sendiri.
2. Bagi siswa diharapkan lebih dapat Ormrod, Jeanne Ellis. (2008). Psikologi
Pendidikan. (Alih bahasa: Amitya
meningkatkan efikasi diri guna
Kumara). Jakarta: Erlangga.
meningkatkan minat untuk melanjutkan studi
Rizky Pramudya Wardani. (2014). Hubungan
di perguruan tinggi mengingat betapa
Antara Pendidikan Orang tua, Jumlah
pentingnya pendidikan bagi masa depan. Saudara Kandung, dan Minat Anak
Melanjutkan Pendidikan ke Jenjang yang
3. Bagi orang tua siswa, hendaknya memberi
Lebih Tinggi di Desa Darmakredan,
dorongan dan motivasi untuk melanjutkan Kecamatan Ajibarang, Kabupaten
Banyumas. FKIP- UMP.
studinya ke perguruan tinggi, hal ini
dikarenakan betapa pentingnya pendidikan Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor
yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka
bagi masa depan siswa.
Cipta.
4. Bagi sekolah hendaknya memberikan
Suharsimi Arikunto. (2010). Prosedur
fasilitas konseling yang nyaman dan jauh
penelitian suatu pendekatan praktik. Ed
dari kebisingan, sehingga siswa yang ingin revisi. Jakarta: PT Rineka Cipta.
melakukan konseling merasa aman dan
Usup Suparman (2010). Efektifitas Layanan
nyaman. Bimbingan Kelompok untuk
Meningkatkan Kematangan Karir Siswa
SMA. Thesis tidak diterbitkan: FIP UPI.

Anda mungkin juga menyukai