Anda di halaman 1dari 5

JAWABAN SOAL UTS LANDASAN PENDIDIKAN

1. Pendidikan bagi umat manusia merupakan kekuatan mutlak yang harus


dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa Pendidikan sama sekali mustahil kelak
manusia dapat hidup berkembang sejalan dengan aspirasi dan cita-cita
untuk maju. Pendidikan sangat penting bagi kehidupan, karena tanpa
Pendidikan seseorang tidak akan mendapatkan berbagai ilmu pengetahuan.
Pendidikan adalah Lembaga dimana seseorang akan diberikan
suatu pengajaran yang dapat memberikan pegangan untuk dapat
melanjutkan kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya. Oleh karena itu,
Pendidikan dipandang sebagai salah satu aspek yang memiliki peranan
pokok dalam membentuk generasi mendatang. Dengan Pendidikan
diharapkan dapat menghasilkan manusia yang berkualitas dan bertanggung
jawab serta mampu mengantisipsi masa depan. Untuk itu kualitas peserta
didik diseklah haruslah lebih ditingkatkan baik dari sarana, fasilitas, dan
kualitas pegajaran.
Tohirin, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama
Islam,Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005, h. 120
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya,
Jakarta: Rineka Cipta, 1995, h.180
2. Pendidikan sepanjang hayat merupakan sebuah sistem konsep-konsep
Pendidikan yang menerangkan keseluluhan peristiwa-peristiwa kegiatan
bealjar yang berlangsung dalam kehidupan manusia. Prinsip utama dari
Pendidikan sepanjang hayat ini adalah “setiap tempat adalah sekolah dan
setiap orang adalah guru”.
Menurut konsep Pendidikan sepanjang hayat, kegiatan-kegiatan
Pendidikan dianggap sebagai suatu keseluruhan. Seluruh sektor
Pendidikan merupakan suatu sistem yang terpadu. Konsep ini harus
disesuaikan dengan kenyataan serta kebutuhan Masyarakat yang
bersangkutan. Suatu masyarakat yang telah maju akan memiliki
kebutuhan yang berbeda dengan masyarakat yang belum maju. Apabila
sebahagian besar masyarakat suatu bangsa masih yang banyak buta
huruf, maka upaya pemeberantasan buta huruf di kalangan orang
dewasa mendapat prioritas dalam sistem pendidikan sepanjang hayat.
Tetapi, di negara industri yang telah maju pesat, masalah bagaimana
mengisi waktu senggang akan memperoleh perhatian dalam sistem ini.
https://tarbiyah.iainpare.ac.id/2020/05/pendidikan-sepanjang-hayat-
tidak.html?m=1
3. Sistem Pendidikan di Indonesia
Secara umum, di Indonesia sendiri terdapat tiga jenjang sistem pendidikan
nasional, yang kemudian dikenal sebagai wajib belajar 12 tahun.

Dalam sistem tersebut, pendidikan bermula dari jenjang pendidikan Sekolah


Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas
(SMA).
 Pendidikan Sekolah Dasar (SD)
Sekolah dasar adalah jenjang yang wajib ditempuh sebelum siswa dapat
melanjutkan ke jenjang atau tahap pendidikan yang lebih tinggi. Jenjang
pendidikan ini berlangsung selama 6 tahun, kelas 1 sampai kelas 6. Secara resmi,
anak bisa masuk SD di usia 7 tahun, tak sedikit pula orang tua yang memasukkan
anak ke SD meskipun baru berusia 6 tahun karena berbagai faktor. Contoh
tersebut dapat dilihat misalnya saat anak sudah lancar calistung dan sekolah
memang mengizinkannya.

 Pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP).


Jenjang berikutnya dalam sistem pendidikan di Indonesia adalah pendidikan
menengah pertama (SMP). Anak bisa melanjutkan ke jenjang ini jika sudah
menyelesaikan jenjang pendidikan sekolah dasar, yang berlangsung selama 6
tahun (kelas 1 sampai kelas 6). Sementara itu, jenjang menengah pertama harus
dilalui selama 3 tahun, yaitu dari kelas 7 sampai kelas 9. Untuk masuk SMP,
murid tak hanya harus lulus SD, tetapi juga mengikuti proses pendaftaran siswa
baru SMP. Saat ini, proses pendaftaran menggunakan sistem zonasi. Pasalnya, ada
berbagai kelebihan sistem zonasi yang dinilai pemerintah dapat menunjang sistem
pendidikan yang maju di Tanah Air. Sistem zonasi ini juga diterapkan untuk
jenjang pendidikan SMA/SMK. Apa yang membedakan jenjang pendidikan SMP
dengan SD? Secara garis besar, jenjang SMP memiliki jumlah mata pelajaran
yang lebih banyak daripada jenjang SD. Sebagai contoh, di SD murid hanya akan
mempelajari ilmu pengetahuan alam (IPA) dan ilmu pengetahuan sosial (IPS)
secara umum. Sedangkan di SMP, murid akan mempelajari masing-masing mata
pelajaran dengan lebih rinci, yaitu biologi, fisika, dan kimia untuk IPA,
dan ekonomi, geografi, dan sejarah untuk IPS.

 Pendidikan Sekolah Menengah Atas dan Kejuruan (SMA dan SMK).


Setelah sukses menempuh jenjang pendidikan SMP, siswa dapat melanjutkan
pendidikan ke jenjang sekolah menengah atas (SMA) ataupun sekolah menengah
kejuruan (SMK). Perbedaan SMA dan SMK berlandaskan minat penjurusan
siswa. Jika di SMA, siswa dapat memilih antara jurusan IPA dan IPS – di
beberapa sekolah terdapat jurusan Bahasa. Sedangkan untuk jenjang SMK, siswa
akan mengikuti pendidikan yang fokus menerapkan program kerja berdasarkan
minat keahlian masing-masing siswa. Untuk jenjang SMK, siswa bisa memilih
minat keahlian seperti pariwisata, administrasi bisnis, perhotelan, kesehatan
masyarakat, teknik komputer, teknik mesin, multimedia, dan sebagainya. Di SMK
sendiri terdapat penerapan pendidikan sistem ganda alias PSG, yang merupakan
adaptasi dari Jerman (sumber: Kementerian Perindustrian). Mengacu pada
penjelasan di dalam Keputusan Mendikbud No. 323/U/1997 Pasal 1 Ayat 1, PSG
merupakan bentuk penyelenggaraan pendidikan keahlian kejuruan yang
memadukan program pendidikan SMK secara sistematik dan sinkron dengan
program penguasaan keahlian, dengan bekerja secara langsung dalam pekerjaan
sesungguhnya dengan tujuan mencapai tingkat keahlian profesional tertentu.
Artinya, dalam jenjang SMK terdapat penggabungan antara konsep pengajaran
dengan praktik kerja industri, dengan komposisi 30% SMK dan 80% DUDI.
Tujuan dari penerapan PSG ini adalah agar siswa menguasai kemampuan kerja di
dunia industri secara langsung sehingga dunia industri menjadi tempat
pembelajaran siswa.
https://sekolah.link/informasi-sekolah/sistem-pendidikan-di-indonesia/

4. Istilah filsafat berasal dari dua suku kata dalam Bahasa Yunani kuno, yaitu
phile atau philos yang berarti cinta atau sahabat, dan Sophia atau Sophos
yang berarti kebijaksanaan. Kedua suku kata tersebut membentuk kata
majemuk philosophia. Dengan demikian, berdasarkan asal usul
philosophia (filsafat) berarti cinta kepada kebijaksanaan atau sahabat
kebijaksanaan.
Dizaman Yunani, filsafat bukan merupakan suatu disiplin teoritis dan
spesial, akan tetapi suatu cara hidup yang kongret, suatu pandangan hidup
yang kekal tentang manusia dan tentang alam yang menyinari seluruh
kehidupan seseorang. Selanjutnya, dengan kehidupan atau perkembangan
peradaban manusia dan problema yang di adapinya, pengrtian yang
bersifat teoritis seperti yang dilahirkan filsafat Yunani itu kehilangan
kemampuan untuk memberi jawaban yang layak tentang kebenaran
peradaban itu telah menyebabkan manusia melakukan loncatan besar
dalam bidang sains,teknologi,kedokteran dan Pendidikan.
Perubahan itu mendorong manusia memikirkan Kembali pengertian
tentang kebenaran. Sebab setiap terjadi perubahan dalam peradaban akan
berpengaruh terhadap system nilai yang berlaku, karena antara perubahan
peradaban dengan cara berfikir manusia terdapat hubungan timbal balik.
Pendidikan adalah Upaya mengembangkan potensi-potensi manusiawi
peserta didik, baik potensi didik, potensi cipta, easa maupun karsannya
agar dapat ke Pendidikan adalah cita-cita kemanusian yuni versal.
Karenannya Pendidikan bertujuan menyiapkan pribadi dalam
keseimbangan,kesatuan,organis,dinamis, guna mencapai tujuan hidup
kemanusiaan, melalui filsafat Pendidikan. Filsafat Pendidikan adalah
filsafat yang digunakan dalam studi mengenai masalah;masalah
Pendidikan.
Filsafat Pendidikan adalah aktifitas fikiran yang teratur yang menjadikan
filsafat sebagai jalan untuk mengatur, menyelaraskan, dan memadukan
proses Pendidikan artinya, filsafat Pendidikan dapat menjelaskan nilai-
nilai dan maklumat-maklumat yang di upayakan untuk mencapainnya.
Dalam hal ini, filsafat Pendidikan dan pengalaman kemanusiaan
merupakan faktor yang intrgral. Filsafat Pendidikan juga bisa di
definisikan sebagai kaidah filosof dalam bidang Pendidikan yang
menggambarkan aspek-aspek pelaksanaan falsafa umum dalam Upaya
memecakan persoalan-persoalan Pendidikan secara praktis.
Menurut john dewey filsafat Pendidikan merupakan suatu pembentukan
dasar yang fundamental, baik yang menyangkut daya piker (intelektual)
maupun daya perasaan (emosional) menuju tabiat manusia. Menurut imam
barnadib filsafat Pendidikan merupakan ilmu yang pada hakikat nya
merupakan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan dalam bidang Pendidikan.
Baginya filsafat Pendidikan merupakan aplikasi suatu analisis filosof
terhadap pendiidikan.
Untuk mendapatka pengertian filsafat Pendidikan yang lebh sempurna
(jelas) , ada baiknya kita melihat beberapa konsep mengenai pengertian
Pendidikan itu sendiri. Pendidikan adalah bimbingan secara sadae dari
pendidik terhadap perkrmbangan jasmani dan Rohani anak didik menuju
terbentuknya manusia yang memiliki yang utama dan ideal.
Dalam pandangan, john Dewey, Pendidikan adalah sebagai proses
pembentukan kemampuan dasar yang fundamental, yang menyangkut
daya piker (intelektual) maupun daya rasa (emosi). Dalam hubungan ini
Al-Syaibani menjelaskan bahwa Pendidikan adalah usaha mengubah
tingkah laku individu dalam kehidupan pribadinya sebagi bagian dari
kehidupan Masyarakat dan kehidupan alam sekitarnya.
Dengan demikian, dari uraian diatas dapat kita Tarik suatu pengertian
bahwa filsafat Pendidikan sebagai ilmu pengetahuan normative dalam
bidang Pendidikan merumuskan kaidah-kaidah norma-norma dan ukuran
tingkah laku perbuatan yang sebenarnya dilaksanakan oleh manusia dalam
hidup dan kehidupannya
Filsafat, jika dilihat dari fungsinya secara praktis, adalah sebagai sarana
bagi manusia untuk dapat memecahkan berbagai problematika kehidupan
yang dihadapinya, termasuk dalam problematika dalam Pendidikan. Oleh
karena itu disimpulkan bahwa filsafat merupakan arah dan pedoman atau
pijakan dasar bagi ilmu yang pada hakikatnya merupakan penerapan
analisis filosofis dalam lapangan Pendidikan.
https://www.studocu.com/id/document/universitas-islam-majapahit/
bahasa-dan-sastra-indonesia/1-konsep-dasar-filsafat-pendidikan/53300540

Anda mungkin juga menyukai