Anda di halaman 1dari 3

PERKEMBANGAN GERAK

PARAMETER MORFOLOGIS GENDER PUBERTAS

DISUSUN OLEH,

NAMA : ANGGIT MEGA PURNOMO

NIM :O0122009

MATA KULIAH :PERKEMBANGAN GERAK

Program Sarjana S1 Pendidikan Jasmani, Kesehatan, Dan Rekreasi

Fakultas Keolaahragaan
Universitas Sebelas Maret

Surakarta
PERBEDAAN MORFOLOGIS PUBERTAS PADA PEREMPUAN DAN LAKI LAKI

Pengertian Morfologis Pubertas

Pubertas adalah proses perubahan fisik saat tubuh anak berubah menjadi tubuh dewasa (datang
dewasa) yang mampu melakukan reproduksi seksual. Proses ini dimulai dengan sinyal hormonal dari
otak ke gonad: ovarium pada anak perempuan, testis pada anak laki-laki. Menanggapi sinyal
tersebut, gonad memproduksi hormon yang merangsang libido dan pertumbuhan, fungsi, dan
transformasi otak, tulang, otot, darah, kulit, rambut, payudara, dan organ seks. Pertumbuhan fisik
(tinggi dan berat badan) meningkat pada paruh pertama masa pubertas dan selesai saat tubuh orang
dewasa telah berkembang. Sebelum pubertas, organ seks luar yang dikenal sebagai ciri seksual
primer merupakan ciri seks yang membedakan laki-laki dan perempuan. Pubertas mengarah pada
dimorfisme seksual melalui pengembangan karakteristik seks sekunder, yang selanjutnya
membedakan jenis kelamin.

A. MENGAPA PRIA CENDERUNG LEBIH BEROTOT

Karena Pembentukan tulang dan otot pada laki-laki tidak terlepas dari fungsi hormon
testosterone, hal ini mengacu pada pernyataan dalam sebuah Journal of Osteoporosis bahwa
testosteron mampu mendorong pertumbuhan jaringan otot, di lain hal jika kadar hormon hormon
testosteron di dalam tubuh rendah maka seseorang akan rentan mengalami patah tulang dan
kerusakan tulang.

B. MENGAPA WANITA CENDERUNG LEBIH BERLEMAK

Penyebab utama lemak berlebih pada wanita, yaitu faktor hormonal. Wanita biasanya memiliki
kadar estrogen yang lebih tinggi. Ini adalah hormon yang meningkatkan timbunan lemak di panggul,
bokong, paha, dan payudara. Banyaknya lemak yang dimiliki wanita dibutuhkan saat memasuki masa
kehamilan, persalinan, dan menyusui. Lemak dalam tubuh wanita akan berfungsi sebagai cadangan
energi saat memasuki masa-masa kehamilan hingga menyusui. Selain itu, toleransi wanita terhadap
aktivitas olahraga lebih rendah daripada pria.

C. PRIA CENDERUNG LEBAR DI BAGIAN DADA


1. Hormonal: Testosteron, hormon seksual utama pada pria, mempromosikan pertumbuhan otot
pada bagian atas tubuh, termasuk dada, hingga membuat bahu dan dadanya lebih lebar dan kuat.

2. Genetika: Pria dan wanita memiliki gen yang berbeda yang mempengaruhi tubuh dan ciri-ciri fisik
mereka. Beberapa gen dipengaruhi oleh hormon seks dan mengatur perbedaan dalam
pembangunan tubuh, termasuk lebar bahu dan dada.

3. Latihan fisik: Pria sering kali melakukan latihan fisik lebih berat daripada wanita, seperti berlatih
angkat besi dan olahraga bertenaga. Ini dapat mempengaruhi perkembangan otot pada bahu dan
dada, yang membuat bahu dan dadanya lebih lebar dan kuat.
D. WANITA CENDERUNG LEBAR DIBAGIAN PELVIS
1. Struktural: Wanita memiliki daerah pelvis yang lebih luas daripada pria untuk membantu
proses melahirkan. Struktur pelvis wanita memiliki sudut yang lebih lebar dan lebih dalam
daripada pelvis pria, yang memungkinkan bayi untuk lebih mudah terlahir.
2. Fungsional: Wanita memiliki banyak organ di daerah pelvis, seperti rahim, rahim, serviks,
ovaria, dan vagina, yang memerlukan area lebih luas untuk menyokong dan melindungi
organ-organ tersebut.
3. Hormonal: Estrogen, hormon seksual utama pada wanita, mempengaruhi perkembangan
lapisan lemak dan jaringan tiep di daerah pinggul dan pelvis, sehingga membuat daerah ini
lebih lebar dan bulat.

Anda mungkin juga menyukai