Anda di halaman 1dari 1

Hasil dan Pembahasan

Pada penelitian ini menggunakan 2 sampel sarang lebah dari spesies yang berbeda dan
tempat pembudidayaan yang berbeda. Sarang lebah dengan spesies Trigona sp,
pembudidayaan dilakukan di Kampung Cibeusi, Desa Palasari, Ciater, Subang dibudidayakan
dihutan yang jauh dari pemukiman warga. Sedangkan pada sarang lebah dengan spesies Apis
cerana, pembudidayaan di Kampung Cikendung, Cipunagara, Subang yang dibudidayakan di
daerah yang dekat dengan pemukiman warga. Dari ke dua sampel digunakan untuk,
mengetahui keberadaan tetrasiklin di dalam sarang lebah.

Hasil dari perhitungan nilai % RSD dalam penelitian yaitu 0,648% menunjukan bahwa
sistem alat bekerja memenuhi syarat. Dari tabel hasil analisis tetrasiklin dalam sampel sarang
lebah dilihat dari waktu retensi yang dihasilkan sampel dibandingkan dengan waktu retensi
standar baku tetrasiklin disimpulkan bahwa kedua sampel yang digunakan tidak mengandung
tetrasiklin (hasil negstif). Setelah dilalukan pengecekan menggunakan baku tinambah pada
sampel (tidak mengalami peningkatan). Pada hasil tersebut jelas sampel tidak mengandung
tetrasiklin, sehingga kadar sampel tidak dapat ditentukan.

Dari kurva kalibrasi didapat persamaan regresi linier y = 579028,117x + 11530,909dan


nilai r2 yang diperoleh 0,996. Pengujian linieritas memenuhi persyaratan karena nilai
koefisien korelasi (r) mendekati 1. Menurut Harmita tahun 2004, % perolehan kembali dari
analit yang memiliki konsentrasi sekitar 1 ppm yaitu 80-110%, dari hasil hanya didapat satu
konsentrasi baku pembanding yang memnuhi syarat dikarenakan proses preparasi sampel
kurang baik sehingga terdapat senyawa pengotor yang masih terbawa yang mengganggu hasil
analisis. Perhitungan nilai RSD memenuhi syarat, menurut Harmita tahun 2004 untuk sampel
makanan persyaratan nilai RSD adalah ≤16 %. Dapat disimpulkan bahwa perolehan nilai
memenuhi syarat.

Anda mungkin juga menyukai