Anda di halaman 1dari 5

LEMBAR KERJA PRAKTIKUM (LKP)

LARVACIDING
MATA KULIAH : PENGENDALIAN VEKTOR DAN TIKUS

Disusun oleh :
KELOMPOK 7 Kelas IIB B2

1. Mutiarani Pribadi (P1337433115079)


2. Faramitha Fatima .A. (P1337433115080)
3. Anita Resti .A. (P1337433115081)
4. Menik Damayanti (P1337433115082)
5. Agustin Eki .P. (P1337433115083)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG

JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN PURWOKERTO

PRODI D-III KESEHATAN LINGKUNGAN

2017
A. TUJUAN
Mahasiswa mengetahui pengaruh atau efek (efektifitas) larvasida terhadap larva nyamuk
Aedes sp
B. TINJAUAN PUSTAKA
Larvaciding adalah pengendalian larva/jentik nyamuk Aedes sp dengan larvasida.
Larvasida adalah pestisida ramah lingkungan yang biasanya berbentuk butiran atau briket yang
digunakan untuk aplikasi pengendalian Larva/Jentik nyamuk DBD maupun Malaria. Ada
berbagai macam larvasida, diantaranya :
1. ABATE
Abate adalah adalah larvasida berbentuk butiran (granule) pembasmi larva/jentik
nyamuk Aedes sp yang telah lama dikenal oleh masyarakat. Harganya terjangkau namun
manfaatnya sangat besar terhadap pengendalian jentik nyamuk untuk mencegah terjadinya
penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).
Keunggulan Larvasida ini memiliki efek Fast Knock-Down yang ampuh & cepat terhadap
serangga sasaran hingga menurunkan tingkat populasi nyamuk dilingkungan sekitarnya,
toksisitas rendah terhadap mamalia, tidak berbau serta ramah lingkungan.

BahanAktif : Temephos 1%

Bentuk : Butiran (Granule)

Aplikasi : Penebaran / Baiting(umpan)

HamaSasaran : Jentik Nyamuk DBD

2. Sumilarv0.5G/IGR (Insect Growth Regulator)


Sumilarv0.5G/IGR (Insect Growth Regulator ) adalah larvasida berbentuk butiran
(granule) yang merupakan IGR (Insect Growth Regulator ) penghambat berkembangnya
larva/jentik nyamuk Anopheles dan mencegah terjadinya penyebaran penyakit malaria.
Keunggulan Larvasida ini memiliki efek Fast Knock Down yang ampuh & cepat terhadap
serangga sasaran hingga menurunkan tingkat populasi nyamuk dilingkungan sekitarnya,
toksisitas rendah terhadap mamalia, tidak berbau serta ramah lingkungan.

BahanAktif : Pyriproxyfen

Bentuk : Butiran(granule)

Aplikasi : Baiting(umpan)

HamaSasaran : JentikNyamukMalaria

Adapun Cara pengendalian Larva / Jentik nyamuk DBD dan Malaria tersebut adalah dengan
penebaran butiran / briket produk LARVASIDA dibakmandi , tempat penyimpanan air yang
terbuka, saluran got, dan tempat lainnya yang dicurigai menjadi tempat perkembangbiakan
nyamuk.
C. METODE
Percobaan dan Pengamatan larva nyamuk Aedes sp di laboratorium Kampus VII
POLTEKES KEMENKES SEMARANG
D. PROSEDUR KERJA
1. Alat
a. Beacker glass ukuran 1 liter
b. Pipet jentik
2. Bahan
a. Larva atau jentik nyamuk Aedes sp
b. Air bersih
c. Larvasida yang digunakan Abate dengan bahan aktif Temephos
Dosis : 1 gr Abate / 10 liter air
3. Cara kerja
a. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk praktikum larvaciding
b. Timbang 0,1 gram Abate, masukkan ke dalam 1 liter air bersih
c. Masukkan larva Aedes instar 2-3 sebanyak 25 ekor
d. Amati kematian larva Aedes dalam waktu 24 jam
e. Hitung dan Catat kematian larva Aedes
f. Hitung efektifitas larvasida dalam membunuh larva/jentik nyamuk
Koreksi angka kelumpuhan/kematian :
1.) Apabila angka kematian pada kelompok kontrol 5% - 20%, maka angka
kematian pada kelompok perlakuan dikoreksi menurut rumus Abbot, yaitu :
(AC)
A1 = ------------- x 100 %
(100 C)
Keterangan :
A1 : angka kematian setelah dikoreksi
A : angka kematian pada perlakuan
C : angka kematian pada control
2.) Apabila tidak ada kelompok control atau angka kematian pada kelompok
control 0 maka dapat menggunakan rumus :

E= x 100%

Keterangan :
E : Efektifitas Larvasida membunuh larva (lethal dose)
M : Jumlah kematian larva
T : Jumlah larva pada wadah perlakuan
Catatan : Perlu diberi kontrol, yaitu unit percobaan yang tidak diberi perlakuan.

E. HASIL
Lokasi : Laboratorium Kampus 7 POLTEKES KEMENKES
SEMARANG
Tanggal/waktu praktikum : Kamis, 6 April 2017 Pukul 14.40-16.00 WIB
Hasil :

Larva nyamuk pada Larva nyamuk pada


Beacker glass perlakuan Beacker glass kontrol
No. Waktu Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah
larva/jentik larva/jentik larva/jentik larva/jentik
Hidup mati Hidup mati
1 Kamis, 6 April
2017 25 0 25 0
Pukul 15.30 WIB
2 Jumat, 7 April
2017 0 25 25 0
Pukul 09.30 WIB

Dari hasil praktikum tersebut dapat dihitung efektifitas larvasida dalam membunuh larva
nyamuk Aedes :

E= x 100%

25 larva
E= x 100%
25 larva
E = 1 x 100%
E = 100 %
Efektifitas Larvasida membunuh larva nyamuk Aedes 100 %
F. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang kami lakukan pada hari Kamis, 6 April 2017 Pukul
14.40-16.00 WIB dan pengamatan pada hari Jumat, 7 April 2017 Pukul 09.30 WIB
dengan lokasi praktek di laboratorium Kampus 7 POLTEKES KEMENKES
SEMARANG, didapatkan hasil 25 larva mati pada beaker glass perlakuan dan 25 larva
hidup pada beaker glass control.
Pengamatan pada beaker glass perlakuan dilakukan kurang dari 24 jam setelah di
taburkan abate, pada beaker glass terdapat 25 larva yang telah mati, hal ini menunjukkan
bahwa larvasida (abate) tersebut dapat bereaksi atau membunuh larva dalam waktu yang
relatif cepat.
Apabila hasil perhitungan efektifitas larvasida dalam membunuh larva 90 % maka
larvasida tersebut efektif membunuh larva, bila efektifitas larvasida dalam membunuh
larva < 90 % maka kurang atau tidak efektif dalam membunuh larva. Dari hasil
praktikum didapatkan hasil perhitungan efektifitas larvasida dalam membunuh larva
nyamuk adalah 100 %. Jadi Larvasida (Abate) tersebut efektif digunakan untuk
membunuh larva nyamuk Aedes sp

G. LAMPIRAN

Gb. Beaker glass perlakuan yang berisi larva nyamuk Aedes sp yang telah mati

Anda mungkin juga menyukai