METODE PENELITIAN
C. Metode Penelitian
1. Determinasi tanaman
Sampel tanaman talas liar yang diambil dari daerah Babakan
Madang, dikirim ke ”Herbarium Bogoriense”, Bidang Botani Pusat
Penelitian Biologi-LIPI Bogor, untuk dilakukan Identifikasi.
11
3. Pembuatan Ekstrak (Wijaya, et al., 2014)
Pembuatan ekstrak talas liar dilakukan dengan metode maserasi,
yaitu bahan yang telah jadi serbuk kemudian diambil serbuknya sebanyak
200 gram, setelah itu di maserasi dengan etanol 96% sebanyak 1000 ml
selama 72 jam. Dilanjutkan dengan penyaringan sampai menghasilkan
filtrate. Filtrate di evaporasi dengan menggunakan rotary evaporator,
kemudian diuapkan diatas waterbath sampai volumenya menjadi 10% dari
volume jumlah awal. hingga diperoleh ekstrak kental.
13
b. Uji Efektifitas
Pada uji efektifitas konsentrasi yang digunakan merupakan
konsentrasi yang diperoleh pada uji pendahuluan yang menyebabkan 50 %
kematian dari jumlah populasi Sarcoptes, yang menjadi acuan untuk
menentukan kisaran-kisaran interval konsentrasi pada uji toksisitas
sesungguhnya, yaitu dengan cara menaikkan dan menurunkan konsentrasi
pada uji pendahuluan, dengan jarak interval yang tidak terlalu jauh.
Konsentrasi pengujian yang digunakan yaitu: 0, 25%, 30%, 35%, 40%,
45% dan 50%. Dilakukan perlakuan terhadap neguvon 10%, 20% dan
25%. Penghitungan tungau mati dilakukan setiap jam, pengamatan
dilakukan selama 6 jam. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisa
menggunakan analisis probit untuk mengetahui nilai LC50 dalam setiap
jam perlakuan.
c.Analisis Data
Data yang diperoleh selanjutnya dianalisa menggunakan analisis
probit untuk mengetahui nilai LC50 dalam setiap jam perlakuan.
Analisis ini digunakan dalam pengujian biologis untuk mengetahui respon
subyek yang diteliti oleh adanya stimuli dalam hal ini ekstrak talas liar
dengan mengetahui respon berupa mortalitas tungau.
13
13