Anda di halaman 1dari 4

III.

METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian


Penelitian dilakukan di Laboratorium Kimia Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Nusa Bangsa selama bulan Mei 2016 –
Agustus 2016.

B. Alat dan Bahan


Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain : alat-alat
gelas (pyrex), blender (waring commercial), petridish, kandang, kapas,
gunting, tabung reaksi, pipet, penggaris, scalpel, penangas air, rotary
evaporator (steroglass, swiss), timbangan digital (acis), sarung tangan,
masker, oven (model DHG), pisau, pinset, kamera (Acer).
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain : batang
dan daun talas liar (Colocasia esculenta (L.) Schott.Kultivar hideung hasil
determinasi dari Pusat Penelitian Biologi LIPI Bogor (terlampir), tungau
S.scabiei, etanol 96%, kertas saring, aquades, neguvon. Objek penelitian
menggunakan kelinci.yang terinfeksi skabies.

C. Metode Penelitian
1. Determinasi tanaman
Sampel tanaman talas liar yang diambil dari daerah Babakan
Madang, dikirim ke ”Herbarium Bogoriense”, Bidang Botani Pusat
Penelitian Biologi-LIPI Bogor, untuk dilakukan Identifikasi.

2. Pembuatan Simplisia (Wijaya, et al. 2014)


Tangkai daun talas liar yang diambil dari daerah Babakan
Madang, disortir kemudian dicuci bersih, lalu ditiriskan dan ditimbang
berat basahnya. Setelah itu bahan dirajang kecil-kecil, dikeringkan dengan
cara diangin-anginkan selama 2x24 jam setelah kering kemudian
dimasukan kedalam oven selama 3 hari pada suhu 60°c agar sampel
benar-benar kering kemudian ditimbang berat keringnya dan diblender
sampai halus hingga membentuk serbuk.

11
3. Pembuatan Ekstrak (Wijaya, et al., 2014)
Pembuatan ekstrak talas liar dilakukan dengan metode maserasi,
yaitu bahan yang telah jadi serbuk kemudian diambil serbuknya sebanyak
200 gram, setelah itu di maserasi dengan etanol 96% sebanyak 1000 ml
selama 72 jam. Dilanjutkan dengan penyaringan sampai menghasilkan
filtrate. Filtrate di evaporasi dengan menggunakan rotary evaporator,
kemudian diuapkan diatas waterbath sampai volumenya menjadi 10% dari
volume jumlah awal. hingga diperoleh ekstrak kental.

4. Persiapan Sampel Tungau


Sampel tungau yang digunakan dalam penelitian ini adalah
tungau Sarcoptes scabiei yang diperoleh dari kerokan kulit kelinci yang
terinfestasi S.scabiei secara alami yaitu kulit yang terinfestasi dikerok
menggunakan scalpel atau pisau cutter sampai berdarah, kemudian hasil
kerokan ditampung didalam petridish yang sudah di isi dengan NaCl
fisiologis. Tiap petridish di isi dengan 10 ekor sampel tungau (Dewi,
2008).

5. Uji Efektivitas Ekstrak Talas Liar


a. Uji pendahuluan
Uji pendahuluan diawali dengan pembuatan konsentrasi ekstrak
pekat menjadi konsentrasi 0%, 20%, 40%, 60%, dan 80%. Masing-masing
perlakuan terdiri dari 10 ekor Sarcoptes scabiei dengan 3 kali ulangan,
untuk mengetahui konsentrasi perlakuan yang menyebabkan kematian
sebanyak 50% dari jumlah populasi Sarcoptes. Kriteria matinya Sarcoptes
adalah tidak bergerak atau tidak bereaksi jika disentuh dalam perlakuan.
Kontrol positif menggunakan neguvon dan untuk kontrol negatif
menggunakan aquades. setelah diberi perlakuan diamkan selama 6 jam,
kemudian pengamatan dilakukan setiap jam dibawah mikroskop dengan
pembesaran 100x., data tungau yang mati dicatat dan dianalisis.

13
b. Uji Efektifitas
Pada uji efektifitas konsentrasi yang digunakan merupakan
konsentrasi yang diperoleh pada uji pendahuluan yang menyebabkan 50 %
kematian dari jumlah populasi Sarcoptes, yang menjadi acuan untuk
menentukan kisaran-kisaran interval konsentrasi pada uji toksisitas
sesungguhnya, yaitu dengan cara menaikkan dan menurunkan konsentrasi
pada uji pendahuluan, dengan jarak interval yang tidak terlalu jauh.
Konsentrasi pengujian yang digunakan yaitu: 0, 25%, 30%, 35%, 40%,
45% dan 50%. Dilakukan perlakuan terhadap neguvon 10%, 20% dan
25%. Penghitungan tungau mati dilakukan setiap jam, pengamatan
dilakukan selama 6 jam. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisa
menggunakan analisis probit untuk mengetahui nilai LC50 dalam setiap
jam perlakuan.

c.Analisis Data
Data yang diperoleh selanjutnya dianalisa menggunakan analisis
probit untuk mengetahui nilai LC50 dalam setiap jam perlakuan.
Analisis ini digunakan dalam pengujian biologis untuk mengetahui respon
subyek yang diteliti oleh adanya stimuli dalam hal ini ekstrak talas liar
dengan mengetahui respon berupa mortalitas tungau.

13
13

Anda mungkin juga menyukai