Anda di halaman 1dari 2

SKRINING KUALITATIF FITOKIMIA SENYAWA ANTIBAKTERI PADA EKSTRAK DAUN JAMBU BIJI

(PSIDIIUM GUAJAVA L.)

BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Tanaman obat tradisional yang terdapat di Indonesia sangat beragam, salah satunya
yaitu tanaman jambu biji. Tanaman perdu dengan ketinggian 3-10 m dibawah permukaan
laut. Di amazon, buah jambu dapat mencapai sebesar bola tenis dan tinggi pohon mencapai
20 m. Batangnya kecil tetapi dapat juga sampai besar, berbuah sepanjang tahun, disebarkan
ke Indonesia melalui Thailand.
Pertumbuhan tanaman jambu biji (Psidiium guajava L.) termasuk kedalam 10 besar
produksi buah – buahan di negara Indonesia. Hal tersebut didasarkan pada data – data yang
telah tercantum pada Badan Pusat Statistika tahun 2017. Secara umum, produksi buah –
buahan dan sayuran pada tahun 2017 mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun
sebelumnya. Produksi tanaman jambu biji pada tahun 2017 tercatat sebanyak 200.495 ton,
ini berarti potensi pemanfaatan daun jambu biji bisa dikembangkan secara meluas [1]. Sejak
dahulu sebelum adanya berbagai jenis obat – obatan modern yang dipergunakan sekarang,
tanaman jambu biji telah sejak lama digunakan oleh masyarakat untuk menyembuhkan
berbagai macam penyakit salah satunya adalah diare. Bagian dari tanaman jambu biji yang
paling sering digunakan dalam pengobatan adalah daunnya. Secara tradisional orang
menggunakan daun jambu biji dengan cara merebusnya didalam air mendidih, kemudian
hasil perebusan disaring dan diminum secara rutin [2]. Daun jambu biji (Psidiium guajava L.)
dapat bersifat sebagai antibakteri karena didalamnya terkandung beberapa senyawa aktif
seperti tanin, triterpenoid, flavonoid, saponin yang memiliki efek antimikroba. Daun jambu
biji ini juga dibuktikan dapat mempercepat penyembuhan infeksi yang biasanya disebabkan
oleh beberapa bakteri pada kulit
Jambu biji (Psidiium guajava L.) merupakan jenis tanaman yang memiliki banyak
khasiat terutama pada bagian daunnya. Daun jambu biji dikenal memiliki kandungan
senyawa yang dapat digunakan sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui apakah ekstrak daun jambu biji mengandung senyawa antibakteri seperti
saponin, tanin, dan flavonoid. Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi dalam pelarut
etanol 96% selama 24 jam dan evaporasi menggunakan rotary evaporator untuk
mendapatkan ekstrak pekat. Rendemen ekstrak yang didapatkan dengan tiga kali
pengulangan adalah sebesar 4.57%, 4.52% dan 3.99%.
Jambu biji termasuk ke dalam family Myrtaceae, berasal dari Amerika tropis,
tumbuh pada tanah yang gembur maupun liat, pada tempat terbuka dan mengandung air
cukup banyak. Pohon jambu ini banyak ditanam sebagai pohon buah-buahan. Namun, sering
tumbuh liar dan dapat ditemukan pada ketinggian 1- 1.200 mdpl. Jambu biji berbunga
sepanjang tahun, dan memiliki percabangan banyak. Batangnya berkayu dan keras,
permukaan kulit batang halus dan licin, berwarna kekuningan dengan bagian dalam
kehijauan. Bunga tunggal, bertangkai, keluar dari ketiak daun, berkumpul 1-3 bunga,
berwarna putih. Buahnya buah buni, berbentuk bulat sampai bulat telur, berwarna hijau
sampai hijau kekuningan. atau merah jambu. Biji buah banyak mengumpul ditengah, kecil-
kecil, keras, berwarna kuning kecoklatan.
Metode yang digunakan untuk mendapatkan senyawa antibakteri yang berasal dari
daun jambu biji adalah metode maserasi. Ekstraksi dengan menggunakan metode maserasi
merupakan suatu metode yang cukup sederhana dan sering digunakan, namun kelemahan
metode ini adalah membutuhkan waktu yang cukup lama. Metode maserasi dapat
digunakan dalam lingkup kecil atau penelitian maupun dalam lingkup industri. Maserasi
adalah salah satu metode ekstraksi yang dilakukan dengan cara merendam simplisia dalam
satu atau beberapa campuran pelarut, hingga seluruh permukaan simplisia benar – benar
terendam oleh pelarut tersebut. Ekstraksi menggunakan metode ini dilakukan menggunakan
suhu kamar dan harus terlindung dari cahaya matahari. Waktu yang digunakan pun harus
sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan untuk mendapatkan hasil rendemen ekstrak
sesuai dengan yang diinginkan.

B. RUMUSAN MASALAH
Apakah ekstrak daun jambu biji mengandung senyawa antibakteri seperti saponin, tanin,
dan flavonoid?

C. TUJUAN PENELITIAN
Untuk mengetahui apakah ekstrak daun jambu biji mengandung senyawa antibakteri seperti
saponin, tanin, dan flavonoid.

Anda mungkin juga menyukai