Jilid Peroposal
Jilid Peroposal
PROPOSAL PENELITIAN
HOFIPATUL ATIAH
KHGE18042
PROPOSAL PENELITIAN
Proposal ini telah disetujui untuk sdiseminarkan dihadapan Tim Penguji
Program Studi D-III Analis Kesehatan
STIKes Karsa Husada Garut
PROPOSAL PENELITIAN
Proposal ini telah disetujui untuk sdiseminarkan dihadapan Tim Penguji
Program Studi D-III Analis Kesehatan
STIKes Karsa Husada Garut
Penguji I Penguji II
Mengetahui, Mengesahkan,
Ketua Prodi. D-III Analis Kesehatan Pembimbing
i
ii
8. Seluruh Dosen Pengajar Program Studi DIII Analis Kesehatan STIKes Karsa
Husada Garut yang telah memberi ilmu dan pengetahuan selama hamper 3
tahun ini.
9. Kedua orang tua saya, dan seluruh keluarga besar yang selalu mendukung
dan memberikan do’a terbaik.
10. Rekan seperjuangan Gina Oktaviani Khoirunisa dan Reva Silviana selaku
rekan seperjuangan dalam menyusun tugas akhir.
11. Teman – teman seperjuangan khususnya kelas 3B D-III Analis Kesehatan
Angkatan 6 yang sama–sama berjuang untuk menyelesaikan tugas akhir ini
demi meraih kesuksesan.
12. Rekan kosan Sophie Retna Ningsih, Risa Awit Alawiyah, Rinrin Restu
Indriyani, dan Salsabila yang sudah selalu membantu mensuport.
13. Semua member BTS Kim Namjoon, Kim Seok Jin, Min Yoon Gi, Jung Ho
seok, Park Ji Min, Kim Tae Hyung, dan Jeon Jeong-guk yang sudah
menemani hari-hari dalam penyusunan ini.
14. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terimakasih atas
segalanya.
Penulis dapat menyadari bahwa dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini
masih terdapat banyak kekurangan baik secara materi maupun pembahasan.
Karena pengetahuan dan pengalaman yang masih terbatas. Penulis menyadari
Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis
sangat mengharapkan kritik dan sarannya untuk membangun perubahan menjadi
lebih baik lagi. Akhir kata penulis berharap semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat
bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca.
Hofipatul Atiah
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDU
L
LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR PENGESAHAN
ABSTRAK
ABSTRACT
KATA PENGANTAR..................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................3
1.3 Tujuan Penelitian.............................................................................................3
1.4 Manfaat Penelitian...........................................................................................3
1.4.1 Manfaat Teoritis....................................................................................3
1.4.2 Manfaat Praktis.....................................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................5
2.1 Logam Berat.....................................................................................................5
2.2 Merkuri (Hg)....................................................................................................6
2.2.1 Definisi Logam Berat Merkuri (Hg)....................................................6
2.2.2 Pencemaran Merkuri dalam Perairan................................................7
2.2.3 Siklus Merkuri Dilingkungan...............................................................8
2.2.4 Toksikologi Merkuri di Lingkungan...................................................9
2.2.5 Toksikokinetik Merkuri........................................................................9
2.2.6 Toksikodinamik Merkuri....................................................................10
2.2.7 Mekanisme Toksisitas.........................................................................10
2.2.8 Dampak Logam Berat Merkuri (Hg).................................................12
2.2.9 Letal concentration (LC50) / Konsentrasi letal 50%........................11
2.3 Ikan Nila (Oreochromis niloticus).................................................................14
2.3.1 Taksonomi Ikan Nila (Oreochromis niloticus) (Saanin, 1984) :......14
iii
iv
v
DAFTAR GAMBAR
vi
BAB I
PENDAHULUAN
bagi kehidupan organisme akuatik. Salah satu logam berat yang terus meningkat
konsentrasinya adalah merkuri (Hg). Merkuri (Hg) merupakan logam berat yang
sangat banyak ditemukan dalam perairan dan sedimen. Meskipun terjadi secara
menjadi sumber masalah kesehatan bagi masyarakat. Logam berat ini sangat
signifikan dalam hal daya racunnya. Selain itu, merkuri tidak dapat terurai oleh
bakteri sehingga tetap berada dalam perairan dan sedimen secara permanen
hidup. Merkuri dalam bentuk logam biasanya akan menumpuk di ginjal dan
sistem saraf yang akan mengganggu bila akumulasinya semakin banyak. Menurut
Peraturan Menteri Kesehatan kadar logam berat maksimum di dalam air sebesar
0,001 mg/L atau sekitar 1 (µg/L). Apabila merkuri masuk ke perairan akan
berikatan dengan chlor yang ada di dalam air membentuk ikatan HgCl. Dalam
1
2
bentuk tersebut Hg akan mudah masuk ke dalam plankton dan berpindah ke biota
merkuri mencapai 13,6 ppb atau 0,0136 ppm. Berdasarkan baku mutu PP No. 82
Tahun 2001 batas kadar merkuri adalah 1 ppb atau 0,001 ppm, sehingga kadar
yang didapatkan tersebut sudah jauh melebihi ambang batas baku mutu. Sehingga
(Adlim, 2016)
toksisitas untuk mengetahui tingkat toksisitas (LC50) Hg terhadap biota uji. Satu
organisme sangat rentan terhadap toksikan logam jika terus- menerus terpapar di
media hidupnya dan zat toksikan tersebut dapat masuk melalui insang dan pakan
semakin tinggi konsentasi merkuri yang terkena pada media uji maka mortalitas
ikan semakin meningkat. dalam uji toksisitas akut kematian ikan secara cepat
Ikan Nila merupakan salah satu faktor lingkungan seperti toksik perairan
dan kelainan genetik dapat mempengaruhi keabnormalan tulang rangka ikan. Efek
dari bahan pencemar ini, dapat mengakibatkan kerusakan organ-organ tubuh ikan.
(Nazarah & Radhi, 2019). Apabila manusia mengkonsumsi hewan perairan yang
Beberapa efek yang ditimbulkan akibat paparan merkuri adalah adanya kerusakan
3
ginjal, liver, testis, sistem imunitas, sistem susunan saraf dan darah. Unsur ini
berbahaya bila manusia mengonsumsi (baik itu dihirup atau dimakan) dalam
jumlah yang cukup besar, karena merkuri tidak mudah untuk keluar dari dalam
tubuh. Logam ini akan terakumulasi di dalam tubuh (Vianne dkk., 2017).
Uji toksisitas dilakukan untuk mengetahui efek letal suatu senyawa toksik.
Pengamatan efek letal, yaitu untuk mengetahui kematian biota uji akibat
konsentrasi senyawa kimia tertentu yang terkandung dalam suatu limbah, dicatat
dosis berbahaya sedangkan 50% merupakan dosis dengan zat kimia yang
(Berniyanti, 2018)
mereview beberapa literatur tentang “Toksisitas Logam Berat Merkuri (Hg) pada
masalah dalam penelitian ini adalah “bagaimana toksisitas logam berat merkuri
STIKes Karsa Husada Garut pada mata kuliah toksikologi dan berguna
TINJAUAN PUSTAKA
Logam berat adalah salah satu polutan beracun yang dapat menyebabkan
saluran pencernaan, otot dan hati. Logam berat tersebut dapat terakumulasi dalam
adalah tempat penyerapan yang penting. Tempat utama untuk penyerapan logam
disaluran udara adalah alveoli paru-paru untuk hewan darat dan insang untuk
hewan air. Logam yang diserap akan didistribusikan dengan cepat keseluruh
5
6
Logam berat merupakan kelompok unsur logam dengan berat jenis lebih
dari 5 gr/cm3, yang pada tingkat tertentu bisa menjadi bahan beracun dan sangat
berbahaya bagi makhluk hidup. Logam berat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu:
2) Logam berat non esensial, yaitu logam berat yang bersifat toksik bagi
teknologi di abad modern saat ini. Merkuri adalah unsur yang mempunyai nomor
symbol kimia Hg yang merupakan singkatan yang berasal dari bahasa Yunani
aluminium, timah dan lain-lain. Tidak seperti logam lainnya logam merkuri
berbentuk cair berwarna perak seperti yang terdapat di dalam termometer. Logam
merkuri disebut juga unsur merkuri atau air raksa. Air raksa dapat melarutkan
logam lainnya termasuk emas dan perak dan campuran logam tersebut disebut
amalgam. Sifat merkuri seperti ini dimanfaatkan untuk memisahkan emas dari
serbuk batu karena air raksa hanya mengikat emas dan melepas pengotor lainnya.
8
Berbeda dengan logam-logam lainnya, merkuri berwujud cair pada keadaan STP,
dan sebagainya. Pada tahun 1956, di teluk Minamata Jepang, ada kasus keracunan
merkuri dari pabrik kimia (Chisso Co. Ltd.). Limbah pabrik yang mengandung
kerang(Adlim, 2016).
dilingkungan dapat dibagi pada 3 daerah yaitu sedimen, perairan dan atmosfer.
1) Siklus merkuri dimulai pada sedimen perairan yaitu dalam bentuk HgS dan
rai makanan.
atau melalui prosesn forokimiawi Hg0 dan CH4 dapat terlepas ke atmosfer.
sangat dipengaruhi oleh sejumlah proses seperti penguapan, presipitasi dari udara,
pencucian dan aliran. Proses masuknya zat polutan pada lingkungan melalui
atmosfer, tanah dan sedimen. Merkuri membawa sifat racun yang sangat
merugikan bagi semua organisme bahkan juga berbahaya bagi manusia. Pada
konsentrasi tertentu dapat membunuh biota yang ada di perairan. (Agustin, 2014).
Terdapat dua jenis proses yang terjadi selama fase ini. Proses yang
pertama yaitu proses transfer yang meliputi absorbs, distribusi (termasuk transfor
dan fiksasi pada komponen jaringan dalam organ) dan eksresi. Proses yang kedua
10
Faktor yang kritis dalam fase toksikokinetik adalah proses fisiologikal dan
Keadaan fungsi hati dan ginjal sangat penting untuk biota transformasi dan
ekskresi.
menyebabkan induksi senyawa kimia untuk senyawa toksik yang tidak reversible.
keadaan gizi.
pemeriksaan epidemiologi.
Reaksi toksik berbeda secara kualitatif, bergantung dari durasi paparan. Dalam hal
ini dikenal paparan akut dan paparan kronis. Efek berbahaya, baik akibat paparan
11
et,al.2020).
Ada 2 mekanisme masuk logam berat ke dalam tubuh mahluk hidup, yaitu
penyerapan air dan nutrien ke dalam tubuh. Pada umumnva mekanisme ini
berlaku pada tumbuhan air, yang menyerap unsur-unsur hara untuk proses
metabolisme, melalui proses difusi osmosis. Cara lain logam berat dapat masuk ke
dalam tubuh organisme hidup adalah melalui rantai makanan. (Puspasari, 2010)
makanan. yang menjadi awal dari kegiatan tersebut adalah tumbuhan yang
berperan sebagai produsen Produsen dalam proses selanjutnya akan dimakan oleh
dan seterusnya. Gambaran rantai makanan dalam ekosistem perairan dapat dilihat
Gambar 2.3 Rantai makanan dalam ekosistem aquatic sebagai salah satu
mekanisme transfer logam berat.(Puspasari, 2010)
mengakumulasi logam berat dalam sel. konsumen pada tingkat kofik selanjutnya,
maka akan terladi transfer logam berat tersebut ke dalam tubuh konsumen tingkat
tertinggi. Semakin tinggi tingkatan trofik, maka akumulasi logam berat dalam
tubuh akan semakin banyak. Hal ini, berkaitan dengan biomassa mangsa dan
lingkungan perairan berasal dari berbagai sumber yang timbul dari sisa
alergi, menghasilkan ruam kulit, kelelahan dan sakit kepala Efek negatif
2.2.8.2 Dampak Logam Berat Merkuri (Hg) Terhadap Kesehatan Ikan Nila
(Oreochromis niloticus)
tingkat toksisitas (LC50) Hg terhadap biota uji. Biota uji yang digunakan
dosis berbahaya sedangkan 50% merupakan dosis dengan zat kimia yang
14
(Berniyanti, 2018)
tawar dengan bentuk konsumsi air tawar dengan bentuk tubuh memanjang dan
pipih kesamping dan warna putih kehitaman. Ikan nila berasal dari sungai Nil dan
menyebar kedaerah lainnya. Ikan nila termasuk jenis hewan pemakan segalanya.
Dari mulai jenis tumbuhan hingga sejenisnya pun bisa dimakan. Akan tetapi hal
ini terjadi hanya ketika saat larva ikan nila merasa kekurangan pakan di
(Andriani, 2018).
Kingdom : Animalia
Phyllum : Chordata
Class : Osteichyes
Ordo : Percamorphi
Famili : Cichlidae
Genus : Oreochromis
15
putih agak kehitaman bahkan kuning. Sisiknya berukuran besar, kasar dan
Tubuhnya memiliki garis linea lateralis yang terputus antara bagian atas
sampai pangkal sirik ekor. Ukuran kepala relative kecil dengan mulut
METODELOGI PENELITIAN
Desain penelitian ini adalah Literatur Review. Studi literatur review adalah
cara yang dipakai untuk mengumpulkan data atau sumber yang berhubungan pada
sebuah topik tertentu yang bisa didapat dari berbagai sumber jurnal.
melalui data base internet (Google scholer). Adapun data base yang digunakan,
yaitu Google Scholer, waktu pencarian (Januari-Februari 2021). Kata kunci yang
digunakan “Toksisitas Logam Berat Merkuri (Hg) Pada Ikan Nila (Oreochromis
niloticus)”. didapatkan Sekitar 241 hasil (0,10 dtk) jurnal yang muncul. kemudian
mengumpulkan data yang relevan dengan judul toksisitas logam berat merkuri
(Hg) pada ikan nila (oreochromis niloticus) sesuai dengan kriteria inklusi dan
16
17
6 Penyusunan
literature
review
7 Penelitian /
pencarian
8 Sidang KTI
DAFTAR PUSTAKA
19
20