Article Ferdy
Article Ferdy
http://ejournal.iai-tribakti.ac.id/index.php/psikologi
e-ISSN: 2549-6166
p-ISSN: 2528-0600
DOI:
Abstract
Abstract must reflect the overall substance of the article content. The abstract must be clear,
descriptive, and provide a brief description of the problem under study, including the reasons
for the study, or the importance of the research topic, research methods, and summary of the
results. The abstract ends with a response regarding the significance of the findings or a brief
conclusion. The abstract should be written in 2 languages (English and Indonesian), in 1
paragraph, single-spaced, containing 150-200 words.
Abstrak
Abstrak harus mencerminkan keseluruhan substansi isi artikel. Abstrak harus jelas,
deskriptif dan memberikan gambaran singkat tentang masalah yang diteliti, mencakup
alasan penelitian atau pentingnya topik penelitian, metode penelitian, dan ringkasan hasil.
Abstrak diakhiri dengan tanggapan mengenai pentingnya hasil atau kesimpulan singkat.
Abstrak ditulis dalam 2 bahasa (Inggris dan Indonesia), dalam 1 paragraf, jarak 1 spasi,
dan dengan jumlah antara 150–200 kata.
PENDAHULUAN
Organisasi merupakan sebuah sistim yang didalamnya terdiri atas dua orang atau lebih
yang memiliki ketergantunya dan hubungan satu sama lain. Didalam organisasi terjadi input,
proses dan juga output (Saleh, 2016). Menurut Irvan & Venus unsur-unsur dalam organisasi
meliputi anggota organisasi, tujuan bersama dalam organisasi, kerjasama tim, lingkungan dan
sumber daya yang ada. Iklim komunikasi organisasi berperan dalam mewadahi komunikasi dengan
tujuan pengorganisasian individu dalam sebuah kelompok dengan tujuan individu sebagai angota
sebuah organisasi dapat menjalankan tugasnya dengan harmonis dan mampu memahami
perencanaan serta keberlangsungan kegiatan dalam organisasi tersebut (Nurlidia & Rohanda,
2018). Pentingnya komunikasi dalam organisasi salah satunya agar setiap anggota di dalam
organisasi tersebut mengerti dan memahami apa saja tugas-tugas pokok mereka sebagai anggota
sebuah organisasi yang diharapkan dengan adanya pemahaman tersebut tujuan sebuah organisasi
akan tercapai.
Keberhasilan dalam komunikasi di sebuah organisasi juga merupakan perekat diantara
sesama anggota organisasi. Komunikasi yang baik antar sesama anggota juga dengan pimpinan
akan mendukung adanya iklim komunikasi yang baik yang kemudian akan meningkatkan kinerja
anggota organisasi tersebut sehingga dapat memungkinkan setiap anggota organisasi dapat
melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan organisasi. Iklim komunikasi dalam organisasi
dapat mempengaruhi aktivitas anggota organisasai, apabila komunikasi terjadi dengan baik dan
anggota organisasi mendapatkan informasi yang mereka perlukand ari sebuah organisasi makan
anggota organisai juga akan dapat bekerja dengan ebih baik. namun faktanya di lapangan masih
banyak anggoa organisasi yang menganggap remeh komunikasi yang terjadi antar angota
organisasi amupun dengan pimpinan. Komunikasi yang kurang efektif akan berpengaruh pada
kinerja dalam orgaisasi. Kurang efektifnya komunikasi ini dapat terjadi karena danya masalah
internal dalam unit kerja, masalah pribadi ataupun persainagan antar anggot aorganisai (Venus &
Irvan, 2016). Dari berbagai macam pendapat diatas dapat diketahui bahwa pentingnya iklim
komunikasi dalam organisasi harus diciptakan dengan sebaik mungkin, agar kinerja anggota
organisasi juga dapat berjalan secara lebih baik.
Menurut Sutrisno (2004) kinerja aadalah hasil kerja yag dapat dicapai oleh seseorang atau
sekelompok orang dalam organisasi sesuai wewenang dan tangung jawab masing-masing dalam
rangka mnecapai tujuan suatu organisasi tersebut. Menurut Harbani Pasolong (2007) kinerja
pegawai adalah hasil kerja perseorangan dalam suatu organisasi, sedangkan menurut
Mangkunegara (2005) kinerja merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai
seseorang karyawan dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawab yang diberikan padanya
Menurut Setiawan (2015) kinerja merupakan sebuah hasil yang diperoleh oleh pegawai
atau anggota organisasi dalam rentang waktu tertentu yang sesuai dengan tugasnya yang mengarah
pada tujuan dalam organisasi tersebut. Bernadin & Rusel (2003; dalam Setiawan, 2015)
menyebutkan terdapat beberapat dimensi untuk mengukur kinerja pegawai: (1) Quantity
(Kuantitas) yang merupakan hasil produski yang dapat diwujudkan dalam bentuk satuan mata
uang, jumlah unit, maupun jumlah siklus kegiatan atau pekerjaan yang dapat disesesaikan. (2)
Quality (Kualitas) adalah suatu tingkatan dimana hasil pekerjaan yang dilakukan mendekati
kesempurnaan. (3) Timeless ( ketepatan waktu) pekerjaan yang dilakuka oleh anggota organisasi
atau pegawai dapat selesai sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. (4) Cost effectiveness
(efektivitas biaya) merupakan tingkat dalam sumber daya organisasi, yan meliputi manusia,
keuangan, teknologi dan bahan baku dapat dimaksimalkan untuk mendapatka keuntungan yang
maksimal dan meminimalisir kerugian. (5) Interpersonal impact (hubungan antar perseorangan)
merupakan tingkat menghargai, iat baik dan kerja sama antar sesame anggota organisasi.
Iklim komunikasi organisasi merupakan cara pandang tentang unsur-unsur dalam
organisasi serta pengaruh unsur-unsur tersebut terhadap organisasi. Sehingga iklim komuikasi
organisasi ini memiliki pengaruh yang sangat penting dalam produktivitas suatu organisai (Pace &
Faules dalam Irwan &Venus, 2016). Menurut Irvan & Venus unsur-unsur dalam organisasi meliputi
anggota organisasi, tujuan bersama dalam organisasi, kerjasama tim, lingkungan dan sumber daya
yang ada. Iklim komunikasi organisasi berperan dalam mewadahi komunikasi dengan tujuan
pengorganisasian individu dalam sebuah kelompok dengan tujuan individu sebagai angota sebuah
organisasi dapat menjalankan tugasnya dengan harmonis dan mampu memahami perencanaan
serta keberlangsungan kegiatan dalam organisasi tersebut (Nurlidia & Rohanda, 2018).
Iklim komunikasi organisasi merupakan kualitas dalam lingkungan internal organisasi
yang berlangsung terus menerus, dialami oleh anggota organisasi dan kemudian dapat
mempengaruhi perilaku anggota organisasi tersebut yang secara langsung dapat berpengaruh pada
kinerja anggota organisasi atau pegawai (Tagiuri & Litwin dalam Pasaribu & Kariono, 2014).
Menurut Kelneer (2006) ada 6 dimensi iklim organisasi yaitu: Flexibelity confromity,
Responsibility, Standards, Reward, Clarity, Tema Commitmen. (1) Flexibelity conformity
merupakan kondisi organisasi yang untuk memberikan keleluasan bertindak bagi karyawan serta
melakukan peyesuaian diri terhadap tugas-tugas yang diberikan. Hal ini berkaitan dengan aturan
yang ditetapkan organisasi, kebijakan dan prosedur yang ada. Penerimaan terhadap ide- ide yang
baru merupakan nilai pendukung di dalam mengembangkan iklim organisasi yang kondusif demi
tercapainya tujuan organisasi, (2) Responsibility Hal ini berkaitan dengan perasaan karyawan
pelaksanaan tugas organisasi yang diemban, karena mereka terlibat di dalam proses yang sedang
berjalan, (3) Standards Perasaan karyawan tentang kondisi organisasi dimana manajemen
memberikan perhatian kepada pelaksanaan tugas dengan baik, tujuan yang telah ditentukan, (4)
Reward Hal ini berkaitan dengan perasaan karyawaan tentang penghargaan dan pengakuan atas
kerja baik, (5) Clarity Terkait dengan perasaan pegawai bahwa mereka mengetahui apa yang
diharapkan dari mereka dengan pekerjaan, peranan dan tujuan organisasi, (6) Tema Commitmen
Berkaitan dengan perasaan karyawan mengenai perasaan bangga mereka memiliki organisasi dan
kesediaan untuk berusaha lebih saat dibutuhkan.
Menurut Keith Davis dalam Mangkunegara (2005) Faktor yang mempengaruhi kinerja
adalah Kemampuan & motivasi. (a) Faktor kemampuan Secara psikologis yaitu kemampuan
(ability) terdiri dari kemampuan potensi (IQ) dan kemampuan reality (knowledge + skill). Artinya,
pemimpin dan karyawan yang memiliki IQ di atas rata-rata (IQ 110– 120) apalagi IQ superior, very
superior, gifted dan genius dengan pendidikan yang memadai untuk jabatannya dan terampil dalam
mengerjakan pekerjaan sehari-hari, maka akan lebih mudah mencapai kinerja maksimal, (b) Faktor
motivasi Motivasi diartikan suatu sikap (attitude) pimpinan dan karyawan terhadap situasi kerja
(situation) di lingkungan organisasinya. Mereka yang bersikap positif (pro) terhadap situasi
kerjanya akan menunjukkan motivasi kerja tinggi dan sebaliknya jika mereka bersikap negative
(kontra) terhadap situasi kerjanya akan menunjukkan motivasi kerja rendah. Situasi kerja yang
dimaksud mencakup antara lain hubungan kerja, fasilitas kerja, iklim kerja, kebijakan pimpinan,
pola kepemimpinan kerja dan kondisi kerja. Sedangkan menurut Pace dan Faules (2010: 147) iklim
organisasi yang dapat mempengaruhi kinerja antara lain Kepercayaan; setiap pegawai pada semua
tingkatan harus mampu mengembangkan dan memelihara hubungan saling percaya, kepercayaan
pada diri sendiri serta kredibilitas tinggi yang diwujudkan melalui pernyataan maupun tindakan.
Pengambilan keputusan yang partisipatif; setiap pegawai harus saling berkomunikasi adan
berkonsultasi atas semua isu yang ada di lingkungan organisasi menyangkut kebijakan organisasi
yang releven dengan tugas mereka.
METODE
Dalam penelitian ini mengunakan metode studi literatur. Studi literatur adalah penelitian
yang dilakukan berdasarkan dari karya tulis ilmiah, baik yang telah dipublikasikan maupun belum
dipublikasikan (Embun,2012). Data yang telah didapatkan akan dikompilasi, dianalisis dan
kemudian disipulkan sehingga mendapat kesimpulan tentang pengaruh iklim komunikasi
organisasi terhadap kinerja pegawai.
PAPARAN HASIL
Hasil studi literatur yang dilakukan pada artikel jurnal yang pertama berjudul
“Pengaruh Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan Pabrik”, pada artikel ini dijelaskan
bahwa adanya permasalahan komunikasi yang kurang efektif, sehingga mengakibatkan
penurunan kinerja pada karyawan. Kedua dengan judul “Pengaruh Komunikasi terhadap
Karyawan dengan Dimediasi Oleh Kepuasan Kerja”, dijelaskan dalam artikel ini bahwa ada
kendala komunikasi yang ada di perusahaan belum berjalan secara maksimal,
dikarenakan terjadi hambatan dalam penyampaian suatu informasi dari direktur kepada
karyawa. Ketiga dengan judul “Pengaruh Komunikasi, Kerja Sama Kelompok, dan
Kreativitas terhadap Kinerja Karyawan Hotel”, dalam artikel ini dijelaskan bahwa faktor
yang menyebabkan tinggi rendahnya kinerja karyawan yaitu sangat dipengaruhi oleh
komunikasi, kerja sama kelompok dan kreativitas yang diberikan oleh karyawan. Keempat
berjudul “Pengaruh Komunikasi, Motivasi dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja
Karyawan”, disebutkan dalam artikel ini bahwa terdapat faktor miss communication
dengan atasan maupun sesama karyawan, dan juga belum ada kemauan dari karyawan
dalam pencapaian kerja secara maksimal, serta ditemukan adanya tempat pekerjaan yang
belum tertata rapi, sehingga menyebabkan menurunnya kinerja dari karyawan. Kelima
dengan judul “Pengaruh Komunikasi Internal dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja
Karyawan”, dalam artikel ini disebutkan bahwa terjadi penurunan kinerja karyawan
akibat dari komunikasi yang kurang efektif antar karyawan yang ada di dalam lingkungan
internal perusahaan. Keenan artikel yang berjudul “Pengaruh Komunikasi Organisasi dan
Motivasi terhadap Kinerja Karyawan”, dalam artikel dijelaskan bahwa selain dengan
komunikasi organisasi, pemberian dorongan juga harus dilakukan karena termasuk
bagian dari motivasi, agar dapat meningkatkan gairah kerja dari karyawan. Ketujuh artikel
yang berjudul “Pengaruh Komunikasi, Motivasi dan Kerja Sama Tim terhadap Peningkatan
Kinerja Karyawan”., dalam artikel ini dijelaskan bahwa komunikasi yang efektif dapat
mengubah tingkah laku seseorang, motivasi juga dapat mendorong seseorang melakukan
tindakan untuk mencapai sebuah tujuan, dan kerja sama tim merupakan cara yang paling
efektif untuk menyatukan seluruh karyawan. Kedelapan artikel yang berjudul “Pengaruh
Komunikasi Interpersonal terhadap Kinerja Pegawai”, dijelaskan dalam artikel ini bahwa
komunikasi interpersonal merupakan peraihan suatu pesan yang terdiri dari informasi,
gagasan, emosi, maksud, perasaan atau segala yang dikomunikasikan karyawan bai yang
diterima maupun dipahami. Kesembilan artikel yang berjudul “Pengaruh Perencanaan
Kerja dan Komunikasi terhadap Kinerja Karyawan”, dalam artikel disebutkan bahwa
terdapat komunikasi yang kurang efektif, dikarenakan pimpinan dalam memberikan
petunjuk kerja kepada karyawan masih kurang jelas, akhirnya karyawan kurang maksimal
dalam menjalankan tugasnya. Kesepuluh artikel yang berjudul “Pengaruh Komunikasi,
Motivasi dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan”, dijelaskan dalam artikel bahwa
terdapat permasalahan dalam perusahaan yang meliputi komunikasi, motivasi dan kinerja
yang tidak optimal, yang disebabkan karena kurangnya komunikasi, motivasi serta masih
mengandalkan ketergantungan pada orang lain.
Angka-angka di dalam tabel tidak boleh diulang-ulang dalam narasi verbal baik
sebelum maupun sesudahnya.
PEMBAHASAN
Bagian ini berisi penjelasan dari temuan penelitian, dikaitkan dengan hasil penelitian
sebelumnya yang dianalisis secara kritis dan dihubungkan dengan literatur/sumber yang
relevan (jumlah minimal adalah 45% dari keseluruhan halaman naskah). Bagian pembahasan
berisi interpretasi substansial dari hasil analisis dan perbandingan dengan temuan sebelumnya
berdasarkan tinjauan literatur yang relevan, terbaru, dan literatur utama 10 tahun terakhir.
SIMPULAN
Kesimpulan harus menjawab tujuan penelitian yang merupakan ringkasan temuan
penelitian. Kesimpulan harus singkat, jelas, dan ringkas, berdasarkan temuan dan diskusi
penelitian, ditulis dalam bentuk paragraf (bukan numerik/angka), terdiri dari sintesis
temuan dari analisis data dan diskusi, dan menyoroti temuan baru yang memberikan
kontribusi kepada pengembangan psikologi sebagai ilmu pengetahuan.
Fachrezi, H., & Hazmanan, K. (2020). Pengaruh Komunikasi, Motivasi dan Lingkungan Kerja
terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Angkasa Pura II (Persero) Kantor Cabang Kualanamu.
Jurnal Ilmiah Magister Manajemen, 3, (1), 107-119.
Amanda, C. Lakoy. (2015). Pengaruh Komunikasi, Kerja Sama Kelompok, dan Kreativitas terhadap
Kinerja Karyawan pada Hotel Aryaduta Manado. Jurnal Emba, 3, (3), 981-991.
Ernika, D. (2016). Pengaruh Komunikasi Organisasi dan Motivasi terhadap Kinerja Karyawan pada
PT. Inti Tractors Samarinda. Jurnal Ilmu Komunikasi, 4, (2), 87-101.
Usman, Benny. (2013). Pengaruh Komunikasi Interpersonal terhadap Kinerja Pegawai pada
Fakultas Ekonomi Universitas PGRI Palembang. Jurnal Media Wahana Ekonomika,
10, (1), 1-18.
As’ad, Ajmal. (2018). Pengaruh Perencanaan Kerja dan Komunikasi terhadap Kinerja Karyawan.
Jurnal Ilmu Ekonomi, 1, (1), 165-182.
Purwanto, S. B. (2013). Pengaruh Komunikasi, Motivasi dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja
Karyawan (Studi pada Proyek Pondasi Tower di Timor Leste PT Cahaya Inspirasi
Indonesia). Jurnal Aplikasi Manajemen, 11, (1), 139-144.
Eva, S. L., & Boge, T. (2017). Pengaruh Komunikasi, Motivasi dan Kerjasama Tim terhadap
Peningkatan Kinerja Karyawan. Jurnal Manajemen & Kewirausahaan, 5, (1), 47-57.
Dimas, O. A. (2016). Pengaruh Komunikasi terhadap Kinerja Karyawan dengan Dimediasi Oleh
Kepuasan Kerja. Jurnal Bisnis dan Manajemen, 3, (1), 16-30.
Rahmad, R. U., I Wayan, B., & Ni Nyoman, Y. (2015). Pengaruh Komunikasi Internal dan Disiplin
Kerja terhadap Kinerja Karyawan pada PT Coca-Cola. Jurnal Bisma, 3, (1), 1-9.
Septina, A. D. (2020). Pengaruh Iklim Komunikasi Organisasi terhadap Komitmen Organisasi
Berdasarkan Perspektif Aparatur Sipil Negara Non-Struktural. Jurnal Studi Komunikasi dan
Media, 24, (1), 1-16.
Irawan, D., & Antar Venus. (2016). Pengaruh Iklim Komunikasi Organisasi terhadap Kinerja
Pegawai Kantor Keluarga Berencana Jakarta Barat. Jurnal Kajian Komunikasi, 4, (2), 122-
132.
Efendi, S. P. (2014). Pengaruh Iklim Organisasi terhadap Kinerja Pegawai pada Biro Rektor
Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan. Jurnal Administrasi Publik, 2, (2), 177-195.