Pada hari ini, Kamis tanggal Enam bulan Januari tahun Dua Ribu Dua Puluh Dua
(06-01-2022) telah dibuat dan ditandatangani Perjanjian Kerjasama ini
(selanjutnya disebut “PERJANJIAN”), oleh dan antara pihak-pihak tersebut di
bawah ini:
Dan
SAIFUL ULUM, Warga Negara Indonesia, Pemegang Kartu Tanda Penduduk No.
3514062401950002, beralamat di Bulu Agung Wangkit RT.003/RW.011,
Kelurahan Sengonagung, Kecamatan Purwosari, Kabupaten Purwosari, oleh
karena itu sah bertindak untuk dan atas nama Pribadi;
Untuk selanjutnya disebut sebagai ------------------------------------- “PIHAK
KEDUA”;
PARA PIHAK dengan ini menerangkan terlebih dahulu hal-hal sebagai berikut:
a. Bahwa PIHAK PERTAMA merupakan perorangan yang memberikan modal
atau dana kepada PIHAK KEDUA sebagai pelaksana dan pemilik dari suatu
usaha dagang;
halaman 1 dari 8
c. PARA PIHAK sepakat dan setuju untuk bekerja sama dengan dasar saling
menguntungkan bagi PARA PIHAK:
PASAL 1
DEFINISI DAN PENGERTIAN
halaman 2 dari 8
6. “WANPRESTASI/CIDERA JANJI” adalah sebagai pelaksanaan kewajiban yang
tidak tepat pada waktunya atau dilakukan tidak menurut selayaknya;
PASAL 2
HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK PERTAMA
PIHAK PERTAMA :
Nama Bank : Bank Central Asia
Nama Pemilik Rekening Bank : DEDDY HERMAWAN
Nomor Rekening Bank : 0890916228
Kode Bank : 014
halaman 3 dari 8
PIHAK KEDUA :
Nama Bank : Bank Central Asia
Nama Pemilik Rekening Bank : SAIFUL ULUM
Nomor Rekening Bank : 0891384253
Kode Bank : 014
Selain diluar Nomor Rekening atau nama Bank yang dimaksud diatas PARA
PIHAK sepakat dan setuju TIDAK BERLAKU dan TIDAK SAH;
PASAL 3
HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK KEDUA
1. PIHAK KEDUA berhak untuk menerima modal dana dari PIHAK PERTAMA
sebesar Rp. 120.000.000,- (Seratus Dua Puluh Juta Rupiah) dengan melalui
4 (Empat) termin;
- Tanggal 07/01/2022 : Rp. 50.000.000,- (Lima Puluh Juta Rupiah);
- Tanggal 12/01/2022 : Rp. 15.000.000,- (Lima Belas Juta Rupiah);
- Tanggal 24/01/2022 : Rp. 5.000.000,- (Lima Juta Rupiah);
- Tanggal 28/01/2022 : Rp. 50.000.000,- (Lima Puluh Juta Rupiah);
PASAL 4
JAMINAN
1. PARA PIHAK sepakat terhadap segalat alat produksi atau penjualan pada
usaha dagang biji plastik yang dimaksud, dijadikan sebagai jaminan kepada
PIHAK PERTAMA dari PIHAK KEDUA;
halaman 4 dari 8
2. PARA PIHAK sepakat apabila PIHAK KEDUA tidak dapat menjalankan atau
melaksanakan kewajibannya sesuai kesepakatan PARA PIHAK dan
dinyatakan wanprestasi/cidera janji, maka PIHAK PERTAMA berhak
terhadap jaminan tersebut untuk dapat diajukan permohonan sita jaminan
kepada Pengadilan Negeri setempat sesuai kesepakatan PARA PIHAK;
3. PIHAK KEDUA mengakui terhadap segala alat yang mengenai produksi atau
penjualan biji plastik, merupakan hak dari PIHAK KEDUA selaku pemberi
jaminan kepada PIHAK PERTAMA selaku penerima jaminan;
PASAL 5
JANGKA WAKTU PERJANJIAN
2. Sebelum jangka waktu Perjanjian ini berakhir, PARA PIHAK sama sekali
tidak dibenarkan untuk mengakhiri Perjanjian ini secara sepihak kecuali
terdapat wanprestasi dari salah satu pihak atau kesepakatan diantara PARA
PIHAK;
PASAL 6
PELANGGARAN
Jika PIHAK KEDUA lalai atau tidak dapat memenuhi seluruh kewajibannya
sebagaimana ditetapkan dalam Surat Perjanjian ini dan/atau apabila terjadi
pelanggaran oleh PIHAK KEDUA atas salah satu atau beberapa kewajibannya
sebagaimana yang disebutkan dalam Surat Perjanjian ini, maka PIHAK PERTAMA
berhak menagih segera secara sekaligus jumlah modal dana yang telah diberikan
halaman 5 dari 8
kepada PIHAK KEDUA tersebut meskipun jatuh tempo perjanjian ini belum
dicapai;
PASAL 7
HAL-HAL YANG TIDAK DIINGINKAN
PIHAK PERTAMA berhak menagih kembali seluruh modal dana kepada PIHAK
KEDUA secara sekaligus, apabila:
PASAL 8
KEADAAN MEMAKSA
(FORCE MAJEURE)
1. Dalam hal terjadi keadaan memaksa (force majeure) yang berada di luar
kekuasaan PARA PIHAK, yang secara langsung mengakibatkan tidak dapat
dipenuhinya salah satu kewajiban masing-masing Pihak seperti namun tidak
terbatas pada bencana alam, peperangan, revolusi, huru-hara, pemogokan
masal, kebijakan Pemerintah di bidang moneter/politik atau krisis
moneter/politik, keadaan darurat, maka Pihak yang terkena keadaan
memaksa (force majeure) harus memberitahukan kepada Pihak lainnya
selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja setelah keadaan memaksa itu terjadi;
2. Apabila Pihak yang terkena keadaan memaksa (force majeure) tersebut tidak
atau lalai memberitahukan kepada Pihak lainnya dalam waktu 7 (tujuh) hari
kerja tersebut di atas, maka Pihak yang terkena keadaan memaksa (force
majeure) tersebut tetap harus melaksanakan kewajiban-kewajibannya
sebagaimana tercantum dalam Perjanjian ini;
halaman 6 dari 8
3. Apabila pemberitahuan tersebut di atas dilaksanakan dalam batas waktu yang
telah ditentukan, maka PARA PIHAK akan merundingkan kembali
pelaksanaan Perjanjian ini berdasarkan musyawarah untuk mufakat agar
dapat mencapai penyelesaian yang saling menguntungkan dengan
mengutamakan kepentingan Pihak yang terkena keadaan memaksa (force
majeure) tersebut.
PASAL 9
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
PASAL 10
KETENTUAN LAIN-LAIN
2. Setiap addendum pada PERJANJIAN ini harus dituangkan secara tertulis dan
ditandatangani oleh PARA PIHAK;
halaman 7 dari 8
PIHAK, serta tidak dapat dialihkan kepada pihak lain tanpa kesepakatan
PARA PIHAK;
PASAL 11
PENUTUP
3. Hal-hal yang tidak atau belum diatur dalam Perjanjian Kerjasama ini akan
diatur kemudian oleh PARA PIHAK berdasarkan kesepakatan bersama.
halaman 8 dari 8