Anda di halaman 1dari 2

1.

Sebutkan & Jelaskan secara singkat  pengertian  Hak Kekayaan Intelektual!

Hak eksklusif yang diberikan suatu hukum atau peraturan kepada seseorang
atau sekelompok orang atas karya ciptaannya atau invensinya.

2. Apa Perbedaan paten, Hak cipta, Merek, sertakan contoh2nya

a. Hak cipta adalah hak eksklusif pencipta terhadap suatu ciptaan yang
diwujudkan dalam bentuk nyata. Hak ini berlaku bagi ciptaan yang sudah
maupun belum diterbitkan. Contoh hak cipta yang dimaksud adalah karya
sinematografi, karya fotografi, potret, program komputer, perwajahan
karya tulis, dan permainan video.

b. Hak paten adalah hak eksklusif inventor atas hasil invensinya di bidang
teknologi. Hal ini tertuang dalam Undang-Undang No. 13 Tahun 2016
tentang Paten. Contohnya adalah hak Paten atas Telepon oleh Alexander
Graham Bell, hak Paten atas Bluetooth oleh Jaap Haartsen, hak Paten atas
Vaksin AstraZeneca oleh Sarah Gilbert.

c. Hak merek adalah hak eksklusif yang diberikan kepada pemilik merek


yang terdaftar untuk jangka waktu tertentu. Contohnya adalah Agar-Agar
Swallow Globe Brand dan Cap Bola Dunia, larutan Penyegar Cap Badak
dan Cap Kaki Tiga., dan Sepatu Converse All Star & Ball Star Classic.

3. Sebutkan syarat mengajukan HAKI,

Penemu disyaratkan membuat/menjaga catatan (Record Keeping) yg berkaitan


dgn kegiatan penemuan untuk digunakan bukti apabila penemuan tsb mendapat
sanggahan dri pihak lain (Interfirense)
4. Sebutkan masing2 satu contoh masalah HAKI di indonesia serta upaya
penyelesaiannya.

Tahun lalu, ada beberapa kasus pelanggaran hak cipta 2020 yang sempat
menyita perhatian publik. Salah satu contoh kasus pelanggaran hak cipta di
indonesia dan penyelesaiannya adalah kasus penayangan konten televisi
berbayar secara ilegal di sejumlah televisi kabel dan beberapa situs pribadi.
Kasus ini terjadi di banyak wilayah dan telah ditangani oleh DJKI.

Salah satu terdakwa di Jawa Barat bahkan telah dijerat secara hukum melalui
putusan pengadilan Negeri Bandung No. 421/PDI.SUS/2020/PN BDG.
Terdakwa terbukti melanggar Pasal 118 ayat (2) UUHC dengan pidana selama 6
tahun dan denda Rp750 juta. Kerugian yang dialami PT Global Media Visual
(Mola TV) selaku pemilik hak ekonomi tunggal yang dirugikan ditaksir sekitar
Rp30.896.000.000 (tiga puluh miliar delapan ratus sembilan puluh enam juta
rupiah).

Anda mungkin juga menyukai