Anda di halaman 1dari 2

Macam

macam variabel penelitian dan contohnya pdf

Macam macam jenis penelitian. Macam macam penelitian.

Academia.edu uses cookies to personalize content, tailor ads and improve the user experience.

By using our site, you agree to our collection of information through the use of cookies. To learn more, view our Privacy Policy. Setiap arti penelitian harus memperhatikan beberapa jenis variabel yang digunakan.
Penggunaan variabel sangat menentukan contoh hasil penelitian karena variabel itu sendiri lah yang akan kita teliti. Perlu kita ketahui bahwa kita harus cermat teliti dalam mengelompokkan variabel tergantung dari jenis penelitian yang digunakan. Kecermatan dan pengetahuan mengenai variabel ini lah yang meminimalisir adanya ambiguitas dalam
mengklasifikasikan jenis variabel. Variabel Penelitian Variabel didefinisikan sebagai sesuatu yang memiliki kuantitas atau kualitas yang bervariasi. Variabel mewakili atribut terukur yang berubah atau bervariasi di seluruh penelitian, baik membandingkan hasil antara beberapa kelompok, banyak orang atau bahkan ketika menggunakan satu orang
dalam penelitian yang dilakukan dari waktu ke waktu. Variabel penelitian bukan hanya sesuatu yang bisa kita ukur, tetapi juga sesuatu yang bisa kita manipulasi dan kita kontrol, hal ini sebagimana dalam kepenulisan karya tulis ilmiah seperti contoh artikel. Macam Variabel Penelitian Adapun beberapa macam dan contoh variabel penelitian adalah:
Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahan/timbulnya variabel terikat (dependen). Jadi, variabel ini diubah dan dikendalikan oleh eksperiman dan dimungkinkan memiliki efek langsung pada variabel dependen. Pada sebuah penelitian, variabel indepenen dapat dimanipulasi oeh peneliti. Secara sengaja,
orang memanipulasi variabel independent dengan harapan dapat menimbulkan respon pada variabel dependen. Variabel independen memiliki nama lain yang disesuaikan dengan bidang penelitian yang sedang dilaksanakan dan tergantung pada bagaimana hubungan antara variabel independen dan dependen didefinisikan. Nama lain dari variabel
independent tantara lain variabel penjelas, variabel terkontrol, variabel input, variabel prediktor dan sebagainya.
[su_box title=”Contoh Variabel Independen”] Topik penelitian mengenai jenis pupuk mana yang membantu tanaman tumbuh paling cepat.
Sehingga memerlukan merk pupuk yang berbeda untuk setiap tanaman dan melihat seberapa mereka tumbuh. Maka variabel independen: jenis pupuk (karena jenis pupuk kita yang menentukan dan memberikan pengaruh pada tinggi tanaman) [/su_box] Variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Dengan kata
lain, variabel dependen adalah respon terhadap efek variabel independen. Variabel ini diuji dan diukur dalam percobaan. Dalam penelitian pula dimungkinkan terdapat lebih dari satu variabel dependen. Variabel dependen tergantung pada variabel independen.

Ketika peneliti membuat perubahan pada variabel independen, maka mereka juga harus mengukur setiap perubahan yang dihasilkan pada varianel dependen. Pada pemodelan statistik yang terdapat dalam contoh variabel penelitian kuantitatif, variabel dependen disebut pula sebagai variabel respon atau variabel endogen.

[su_box title=”Contoh Variabel Dependen”] Topik “Penelitian ketika ingin menguji merk popcorn mana yang mengeluarkan kernel paling banyak” Variabel dependen: jumlah kernel popcorn yang muncul (karena kita harus mengukur jumlah kernel popcorn sebagai akibat dari setiap merk popcorn) [/su_box] Variabel moderator adalah variabel yang
mempengaruhi (memperkuat/memperlemah) hubungan antara variabel independen dan variabel dependen. Dalam “korelasi”, moderator adalah varibel yang mempengaruhi korelasi dua variabel. Dalam “hubungan sebab akibat”, jika x adalah variabel prediktor, dan y adalah variabel hasil, maka z adalah variabel yang mempengaruhi hubungan kasual
x dan y. Sebagian besar variabel moderator mengukur hubungan sebab akibat menggunakan koefisien regresi. Apabila jika ditemukan “signifikan”, maka variabel moderator dapat menyebabkan efek penguatan atau pelemahan antara x dan y. Dalam ANOVA, efek variabel moderator diwakili oleh efek interaksi antara variabel dependen dan variabel
faktor. [su_box title=”Contoh Variabel Moderator”] Topik penelitian “hubungan suami istri akan semakin kuat apabila mereka mempunyai anak, dan akan semakin renggang hubungannya apabila ada orang ketiga yang mencampuri urusan mereka” Variabel moderator memperkuat: anak Variabel moderator memperlemah: orang ketiga [/su_box]
Variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen menjadi hubungan tidak langsung sehingga tidak dapat diamati atau diukur. Variabel intervening mengikuti variabel independen, akan tetapi mendahului variabel dependen.

Dengan kata lain, variabel intervening mengintervensi atau memediasi kedua variabel tersebut. Para ahli statistik menganggap bahwa variabel intervening adalah semacam variabel mediasi. Variabel intervening adalah konstruk contoh hipotesis.
Mereka bukan variabel “nyata”, satu Batasan utama adalah mereka tidak dapat diukur. Jadi tidak mungkin untuk menghitung berapa banyak hasil eksperimen yang disebabkan oleh variabel independent, dan berapa banyak yang disebabkan oleh masing-masing variabel intervening. Nama lain dari variabel ini adalah variabel mediasi atau variabel
perantara. [su_box title=”Contoh Variabel Intervening”] Topik penelitian tentang “Hubungan antara kemiskinan dengan rentang hidup yang pendek” Variabel independen: kemiskinan Variabel intervening: kurangnya akses perawatan kesehatan Variabel dependen: rentang hidup pendek [/su_box] Variabel yang bisa dikendalikan atau dibuat konstan.
Tujuannya adalah agar pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar. Oleh karena tidak terpengaruh, maka variabel ini bisa disebut sebagai variabel konstan. Jadi, variabel ini adalah variabel yang peneliti pertahankan selama percobaan. Variabel kontrol bukan bagian dari penelitian itu sendiri,
namun sangat penting karena memiliki efek pada hasil. Jika variabel kontrol berubah selama percobaan, maka dapat membatalkan korelasi antara variabel dependen dan variabel independen. Apabila memungkinkan, variabel kontrol harus diidentifikasi dan dicatat. Kurangnya kesadaran pada variabel kontrol dapat menyebabkan hasil yang salah atau
bisa menimbulkan munculnya “variabel pengganggu”.
Mencatat variabel kontrol juga memudahkan untuk memproduksi percobaan dan membangun hubungan antara variabel independen dan variabel dependen. [su_box title=”Contoh Variabel Kontrol”] Topik penelitian tentang perbedaan gaya belajar antara SMP Nusa dengan SMP Bangsa pada mata pelajaran PPKn. Variabel kontrol: kelas, media, dan
pada materi apa penelitian dilakukan (tujuannya mempermudah menemukan perbedaan dan agar berfokus pada hasil belajar saja) [/su_box] Variabel perancu atau variabel pengganggu adalah variabel ekstra yang tidak dipertanggungjawabkan. Variabel tersebut dapat merusak penelitian dan memberi hasil yang tidak berguna. Variabel tersebut dapat
menunjukkan seperti ada korelasi, padahal sebenarnya tidak ada korelasi atau hubungan. Jadi, variabel ini menimbulkan sifat bias. Dengan kata lain, variabel perancu dapat memiliki efek tersembunyi pada hasil percobaan. Terdapat dua efek bias dari munculnya variabel perancu. Pertama perancu positif, yaitu ketika hubungan yang diamati bias jauh
dari nol (terlalu tinggi pengaruhnya). Kedua, variabel perancu yaitu ketika asosiasi yang diamati bias menuju nol (kurang pengaruhnya). Sehingga sangat penting disini peran dari variabel kontrol. [su_box title=”Contoh Variabel Perancu”] Ukuran bola (orang dengan tangan yang lebih kecil mungkin mengalami kesulitan menangani bola yang besar)
Usia (orang yang berusia 90 tahun akan tampil berbeda dari orang yang berusia 19 tahun) Metabolisme dan berat individu (wanita dengan berat 90 kg tidak makan selama 24 jam dibandingan dengan 350 pound pria yang tidak makan selama 6 jam) [/su_box] Variabel diskrit adalah variabel numerik yang memiliki jumlah nilai yang dapat dihitung
antara dua nilai. Variabel ini hanya dapat mengambil sejumlah nilai terbatas dan berupa angka. Sehingga nilainya diperoleh dengan menghitung. Semua variabel kualitatif bersifat diskrit, sementara itu beberapa variabel kuantitatif bersifat diskrit. Terkadang, variabel yang mengambil nilai diskrit cukup dapat dianggap berkelanjutan untuk tujuan
praktis. [su_box title=”Contoh Variabel Diskrit”] Jumlah orang yang berkunjung ke toko dalam lima jam Jumlah siswa yang absen dalam satu minggu Jumlah mobil yang dijual oleh dealer dalam satu bulan [/su_box] Variabel kontinu adalah variabel numerik yang dapat mengambil nilai tak terhingga dari nilai yang mungkin. Variabel kontinu dapat
berupa angka, tanggal, atau waktu. Sehingga, variabel ini nilainya diperoleh dengan cara mengukur. Apabila suatu variabel dapat mengambil nilai apa pun antara nilai minimum dan nilai maksimumnya, maka disebut dengan variabel kontinu. [su_box title=”Contoh Variabel Kontinu”] Misalnya tentang sistem kredit bank A mengamanatkan bahwa
yang bisa meminjam dana usaha hanya yang berpenghasilan antara 1.000.000 – 5.000.000. Variabel kontinu: Penghasilan calon peminjam (Hal ini dikarenakan penghasilan peminjam bisa mencapai nilai antara 1.00.000 – 5.000.000 rupiah) [/su_box] Variabel ordinal adalah variabel kategoris di mana nilai yang mungkin diperintahkan. Variabel ordinal
dapat dianggap “di antara” variabel kategorikal dan kuantitatif. Urutan sangat penting dalam variabel ordinal. Namun, bukan perbedaan antara nilai. Jadi, perbedaan antara kategori yang berdekatan tidak harus memiliki arti yang sama. [su_box title=”Contoh Variabel Ordinal”] Status sosial ekonomi (berpenghasilan rendah, berpenghasilan tinggi)
Tingkat pendapatan (kurang dari 50 ribu, 50 ribu-100 ribu) Peringkat kepuasan (sangat tidak suka, tidak suka, netral, suka, sangat suka) [/su_box] Variabel rasio memiliki semua property variable interval dan juga memiliki definisi yang jelas sebesar 0,0. Ketika variabel sama dengan 0,0 tidak ada variabel itu. [su_box title=”Contoh Variabel Rasio”]
Aktivitas enzim, jumlah dosis, laju reaksi, massa, tinggi, jarak Jarak sepuluh meter adalah dua kali jarak lima meter. [/su_box] Demikianlah artikel yang bisa kami bagikan pada segenap pembaca berkenaan dengan jenis variabel penelitian dan contohnya yang ada. Semoga bisa memberi edukasi bagi segenap pembaca yang pada saat ini membutuhkan
materinya. [su_box title=”Daftar Pustaka”] https:/www.graphpad.com/support/faq/what-is-the-difference-between-ordinal-interval-and-ratio-variables-why-should-i-care/ [/su_box] Menyusun sebuah karya tulis ilmiah untuk penelitian harus memperhatikan berbagai unsur dan aspek yang tak boleh dilewatkan. Penyusunan karya tulis ilmiah harus
mencakup kelengkapan berbagai aspek di dalamnya yang sistematis dan terstruktur. Salah satu unsur di dalam karya tulis ilmiah yaitu variabel penelitian. Sama halnya dengan unsur-unsur lain, misalnya rumusan masalah, kajian teori, hipotesis, definisi operasional, dan lain sebagainya, variabel penelitian menjadi unsur atau aspek penting yang tak
boleh dilewatkan. Berbagai unsur tersebut harus dikenali terlebih dahulu sebelum seorang peneliti melakukan penelitian. Oleh sebab itu agar memahami lebih jauh mengenai variabel penelitian, di bawah akan dijelaskan secara lengkap dan mendalam mengenai apa itu variabel penelitian, bagaimana pengertian variabel penelitian menurut para ahli,
bagaimana pentingnya variabel penelitian, bagaimana cara menentukan variabel penelitian, apa saja macam-macam variabel penelitian, dan juga contohnya. Variabel penelitian merupakan sebuah konsep dalam suatu penelitian yang kemudian konsep tersebut menjadi hal yang harus diamati dan juga diteliti oleh seorang peneliti. Variabel penelitian
juga dapat diartikan sebagai kegiatan menguji hipotesis atau kesimpulan atau dugaan sementara yang mana bertujuan untuk menguji kecocokan antara teori dan fakta empiris yang ada di dalam dunia nyata.
Variabel penelitian juga dapat diartikan sebagai pengelompokan yang logis dari dua atau lebih dari suatu atribut dari objek yang diteliti yang memiliki sifat atau nilai dari orang, serta berperan sebagai objek atau suatu kegiatan yang memiliki variasi tertentu untuk mempelajari dan kemudian peneliti dapat menarik kesimpulannya. Selain itu, variabel
penelitian dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan penelitian. Variabel penelitian juga dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang menjadi sasaran yaitu sebuah variabel di dalam penelitian, sehingga variabel kemudian menjadi fenomena yang menjadi pusat perhatian untuk penelitian yang dapat diobservasi atau
diukur. Variabel penelitian sudah pasti memiliki sifat yang bervariasi atau beragam dengan memiliki nilai yang merujuk pada berbagai ragam karakteristik yang berbeda antara nilai satu dengan nilai yang lainnya.

Selain bervariasi, variabel penelitian juga dapat diukur, mengingat penelitian kuantitatif mengharuskan hasil penelitiannya bersifat objektif, terukur, dan dapat selalu diuji. Variabel penelitian ini kemudian menjadi suatu istilah yang dikenal dan digunakan dalam jenis penelitian kuantitatif yang mana termasuk jenis penelitian yang hasilnya dapat
diperoleh melalui berbagai perhitungan matematis. Dengan adanya variabel penelitian ini, maka diketahui menjadi hal yang paling penting dan paling mendasar dalam melaksanakan suatu penelitian, mengingat variabel penelitian merupakan tahap awal dari penulisan terhadap suatu penelitian dapat menentukan hal yang ingin diteliti dan tentunya
suatu penelitian tidak mungkin tidak memiliki variabel penelitian.
Pengertian variabel penelitian juga bisa diartikan sebagai sebuah konsep yang memiliki nilai. Sehingga dari berbagai pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa variabel penelitian merupakan sebuah konsep yang memiliki variabilitas atau dapat dibedakan menjadi berbagai jenis atau kategori. Setelah memahami pengertian variabel penelitian
secara umum, para peneliti juga memiliki pandangan masing-masing mengenai variabel penelitian. Berikut adalah pendapat para ahli mengenai variabel penelitian. Menurut Sugiyono, pengertian dari variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh seorang peneliti untuk dapat dipelajari, sehingga diperoleh
berbagai informasi tentang hal tersebut, dan kemudian dapat ditarik kesimpulannya. Hatch dan Farhady berpendapat bahwa variabel penelitian merupakan atribut atau objek yang memiliki variasi satu sama lain. Juliansyah Noor mengungkapkan bahwa variabel penelitian berasal dari dua kata bahasa Inggris, yakni ‘vary; atau yang berarti berubah
dan juga ‘able’ yang artinya dapat. Sehingga dapat diartikan bahwa variable atau yang kemudian disebut sebagai variabel adalah bervariasi, sehingga masing-masing memiliki perbedaan. Menurut Effendi, variabel penelitian menjadi sebuah konsep yang mengandung variasi nilai. Suharsimi Arikunto mengungkapkan bahwa variabel penelitian adalah
objek penelitian atau apa yang menjadi perhatian atau suatu perhatian pada penelitian. Kerlinger menyatakan pendapatnya bahwa pengertian variabel adalah sebagai konstruk atau sifat yang akan dipelajari dan yang memiliki nilai yang bervariasi. Kerlinger juga mengungkapkan bahwa variabel merupakan simbol atau lambang yang padanya akan
diletakkan sebagai sembarang nilai atau bilangan. Baca Juga: Reduksi Data: Pengertian, Tujuan, Langkah-Langkah, dan Contohnya Distribusi Probabilitas: Pengertian, Karakteristik, Macam, dan Contohnya Validasi Data Penelitian: Pengertian, Metode, dan Contoh Lengkap Dari berbagai pengertian baik secara umum maupun pendapat para ahli,
maka didapati bahwa variabel penelitian menjadi hal yang penting dalam suatu karya tulis ilmiah di dalam penelitian karena variabel penelitian berperan sebagai suatu atribut atau suatu sifat atau nilai dari seseorang dan juga objek atau kegiatannya yang memiliki variasi tertentu dan kemudian digunakan untuk dipelajari agar dapat menarik
kesimpulan. Selain itu, variabel penelitian juga penting karena memiliki fungsi yang jelas untuk melakukan penelitian dan penulisan karya tulis ilmiah sebagai berikut.
Variabel penelitian penting untuk mempersiapkan alat dan juga metode pengumpulan data dalam persiapan melakukan penelitian. Variabel penelitian ini kemudian menjadi acuan yang sangat penting dan harus disiapkan dan juga diperhatikan secara matang agar data dan juga alat yang dilakukan dan dipersiapkan benar-benar matang demi
kelancaran berjalannya penelitian. Variabel penelitian juga penting untuk peneliti dapat mempersiapkan salah satu dari berbagai macam metode penelitian yang tepat. Dengan adanya variabel penelitian, maka metode yang diperoleh dan juga dipilih oleh peneliti bisa tepat sesuai dengan topik dan juga variabel yang ditemukan.
Selain untuk mempersiapkan metode penelitian, variabel penelitian juga penting dipersiapkan dalam hal untuk mempersiapkan pengolahan data. Sebelum mengolah data, peneliti tentu sudah mempersiapkan berbagai data dalam bentuk variabel yang terpilih, sesuai, dan matang. Dengan demikian maka variabel penelitian menjadi langkah penting
sebelum peneliti mulai masuk ke proses pengolahan data dalam suatu penelitian. Terakhir, variabel penelitian bermanfaat untuk menguji suatu hipotesis yang dibuat oleh peneliti. Dalam melakukan penelitian, peneliti pasti memiliki hipotesis sebagai dasar penguat untuk melakukan sebuah penelitian sebelum mengambil kesimpulan.
Dalam hal ini, variabel penelitian penting dipersiapkan untuk menguji apakah hipotesis yang dipersiapkan sudah tepat atau perlu diperbaiki. Kaitannya adalah demi kelancaran penelitian dan agar penelitian menghasilkan suatu hal yang bermanfaat dan berguna bagi masyarakat pada umumnya, dan penulis pada khususnya, dan juga untuk berbagai
ilmu atau penelitian yang akan datang. Tentunya dalam menentukan variabel penelitian diperlukan pengetahuan atau pemahaman yang jelas dan matang mengenai bagaimana cara menentukan variabel penelitian. Berikut adalah cara menentukan variabel penelitian yang tepat demi lancarnya sebuah penelitian. Hal pertama yang harus dilakukan
agar dapat menentukan variabel penelitian adalah menemukan masalah utama yang akan diselesaikan pada penelitian. Masalah tersebut kemudian akan menjadi sebuah variabel yang disebut variabel Y (variabel terikat). Contoh masalah utama yang kemudian menjadi variabel Y atau variabel terikat misalnya “Evaluasi Praktik Langsung dalam
Pengajaran Siswa SMP”. Setelah menemukan masalah utama, langkah mencari variabel penelitian yang kedua adalah berkaitan dengan variabel X (variabel bebas). Dalam langkah menemukan faktor permasalahan atau variabel X atau variabel bebas ini, Anda harus mencari berbagai hal yang menjadi atau mempengaruhi terjadinya sebuah masalah
utama. Misalnya jika variabel Y tadi diketahui adalah “Evaluasi Praktik Langsung dalam Pengajaran Siswa SMP”, maka variabel X atau variabel bebasnya adalah faktor apa yang mempengaruhi keberhasilan metode praktik yang dilakukan pengajar atau guru untuk para siswa SMP yang diteliti, misalnya nilai ujian, nilai harian, tingkat pemahaman,
nilai keaktifan, dan lain sebagainya. Selanjutnya, yang bisa Anda lakukan dalam menentukan variabel penelitian adalah mempersiapkan berbagai teori penelitian variabel sebagai pendukung variabel bebas dan variabel terikat yang sudah disiapkan tadi.
Dalam hal ini, biasanya teori penelitian variabel ini akan didukung dengan berbagai data dan juga referensi, baik itu berbagai penelitian sebelumnya, skripsi, dan berbagai jurnal pendukung lainnya agar dapat menentukan variabel penelitian. Kemudian yang perlu Anda lakukan untuk menentukan variabel penelitian adalah mulai mempersiapkan atau
menyiapkan berbagai kebutuhan di dalam penelitian. Bisa dimulai dari mempersiapkan berbagai rencananya, mempersiapkan dokumen, mempersiapkan dana yang diperlukan, di mana lokasi penelitian akan berlangsung, dan keperluan pendukung lainnya. Tahapan terakhir dalam menemukan penelitian, Anda harus memahami dan mencari
bagaimana penelitian yang akan Anda kerjakan. Perlu diketahui bahwa melakukan penelitian tidak semata-mata hanya menjalankan dan selesai saja, akan tetapi Anda harus memahami secara mendalam mengenai topik dan juga permasalahan yang akan diselesaikan. Oleh sebab itu Anda perlu mencari dan memahami terlebih dahulu bagaimana
penelitian yang relevan dengan penelitian yang akan Anda lakukan dengan tema riset dan juga tujuan penelitian. Selain membandingkan, membaca dan memahami penelitian terdahulu juga akan mempermudah Anda dalam mengungkap apa permasalahan yang akan diteliti lebih lanjut. Artinya, semakin banyak penelitian terdahulu, akan semakin
banyak referensi yang didapat dan dapat digunakan untuk menentukan variabel penelitian yang tepat. Tak bisa dipungkiri, dalam melakukan penelitian Anda juga perlu mendapat bimbingan dan bantuan dari ahli yang lebih memahami ilmu atau penelitian tersebut baik senior maupun dosen. Setelah semua dipersiapkan, maka peneliti dapat mulai
menemukan variabel penelitian yang sesuai dan berguna untuk digunakan di dalam suatu penelitian. Variabel penelitian memiliki berbagai macam atau jenis yang dibagi berdasarkan sifat, urgensi, dan juga tipe skala pengukurnya: Berdasarkan sifatnya, ada dua macam variabel penelitian yaitu variabel dinamis dan variabel statis. Variabel dinamis
merupakan jenis variabel yang sifatnya dapat berubah-ubah atau naik-turun sesuai dengan karakteristiknya. Contoh variabel pada jenis ini misalnya minat baca, kinerja karyawan, prestasi belajar siswa, dan lain sebagainya. Variabel statis merupakan kebalikan dari variabel dinamis yang sifatnya tetap dan tidak berubah atau jika dalam kondisi normal
sifat di dalam variabel tersebut sulit untuk diubah. Misalnya jenis kelamin, status sosial, asal wilayah, tempat lahir, dan lain sebagainya. Berdasarkan urgensi atau kepentingannya berikut adalah berbagai macam jenis variabelnya. Variabel berdasarkan urgensi yang pertama adalah variabel konseptual. Variabel konseptual merupakan variabel yang
tersembunyi atau tidak terlihat melalui berbagai fakta yang ada. Akan tetapi variabel konseptual ini biasanya dapat dilihat dan diteliti melalui indikator yang ada. Contoh variabel konseptual adalah motivasi siswa, bakat siswa, minat baca, dan lain sebagainya. Macam variabel berdasarkan urgensinya yang kedua adalah variabel faktual. Variabel
faktual merupakan variabel yang dapat dilihat melalui fakta yang ada, misalnya pendidikan, jenis kelamin, agama, umur, dan lain sebagainya. Karena sifatnya yang faktual, biasanya kesalahan yang terdapat dalam variabel ini terbilang jarang terjadi. Dan apabila ditemukan berbagai kesalahan, biasanya penyebabnya dikarenakan peran responden
atau tanggapan responden yang tidak jujur. Ada dua macam variabel penelitian berdasarkan tipe skala pengukur, yaitu sebagai berikut. Variabel nominal biasa juga disebut sebagai variabel kategori atau variabel diskrit yang mana hanya dapat dikelompokkan menjadi beberapa kategori saja.
Karena pengelompokkan variabelnya relatif sedikit, maka variabel nominal ini kemudian menjadi variabel dengan variasi yang paling sedikit. Variabel nominal ini contohnya adalah agama, jenis kelamin, suku daerah, dan lain sebagainya. Variabel jenis kedua yaitu variabel kontinum yang artinya memiliki tingkatan atau jenjang yang mana dibagi lagi
yaitu sebagai variabel ordinal, variabel rasio, dan variabel interval. Variabel ordinal merupakan variabel yang dengan tingkatan atau urutan tertentu, misalnya variabel peringkat atau skor kejuaraan. Variabel rasio merupakan variabel yang menunjukkan perbandingan, contohnya berat badan dua orang, masing-masing 50 kg dan 70 kg. Artinya, berat
orang pertama lebih ringan daripada berat orang kedua. Dan kemudian variabel interval yang artinya menunjukkan adanya jarak atau skala tertentu, misalnya skala penilaian siswa, jarak tempuh, dan lainnya.
Baca Juga: Jenis-Jenis Penelitian Lengkap dengan Contoh Penjelasannya Objek Penelitian: Pengertian, Macam-Macam, dan Contoh Lengkap Subjek Penelitian: Pengertian, Fungsi, dan Contohnya Agar lebih dapat memahami apa saja variabel penelitian, di bawah ini merupakan berbagai macam contoh variabel penelitian. Variabel terikat: hasil
pembelajaran. Variabel bebas: metode pembelajaran Contextual Teaching and Learning, pengaruh pembelajaran, dan proses pembelajaran. Variabel terikat: kemampuan bicara balita. Variabel bebas: pengaruh atau dampak YouTube, penggunaan YouTube, pengaruh lingkungan, kemampuan balita lainnya. Variabel terikat: komunikasi antar-
mahasiswa. Variabel bebas: bahasa yang digunakan dalam berkomunikasi, pola komunikasi mahasiswa, mahasiswa fakultas kedokteran. Variabel terikat: jarak kehamilan Variabel bebas: usia ibu hamil, faktor kesuburan ibu hamil, pola hidup ibu hamil, siklus menstruasi. Variabel terikat: perbedaan upah mingguan antar-pabrik. Variabel bebas:
kenaikan upah minimum, penyebab perbedaan upah, besaran upah minimum, besaran upah. Variabel terikat: maraknya coffee shop di Solo. Variabel bebas: gaya hidup mahasiswa, latar belakang ekonomi keluarga mahasiswa, latar sosial mahasiswa, fenomena coffee shop di Solo. Variabel terikat: kolesterol pasien. Variabel bebas: jenis obat herbal,
cara pengobatan herbal, pengaruh pengobatan herbal, dampak pengobatan herbal, terapi yang diberikan, usia pasien, gejala yang dirasakan pasien. Artikel Terkait: Penelitian Kuantitatif: Pengertian, Jenis, dan Contoh Penelitian Eksperimen: Pengertian, Jenis, dan Contoh Penelitian Empiris: Pengertian, Jenis, dan Contoh Penelitian Pengembangan:
Tujuan, Ciri-Ciri, Alasan, dan Caranya Penelitian Kualitatif: Pengertian Menurut Ahli, Jenis, dan Karakteristik

Anda mungkin juga menyukai