Anda di halaman 1dari 2

Kementerian Hukum dan HAM sebagai pelayan masyarakat harus mampu melakukan perubahan

yang signifikan pada elemen-elemen birokrasi antara lain kelembagaan, sumber daya manusia
aparatur, ketatalaksanaan, akuntabilitas aparatur, pengawasan, dan pelayanan publik.
Kementerian Hukum dan HAM berupaya keras guna mewujudkan pelayanan prima melalui
perbaikan kinerja dan pelayanan kepada publik dalam bidang Hukum dan HAM.
pemerintah telah menegaskan akan pentingnya penerapan prinsip-prinsip clean
government dan good governance yang secara universal diyakini menjadi prinsip yang
diperlukan untuk memberikan pelayanan prima kepada masyarakat. Berkaitan dengan hal
tersebut, program utama yang dilakukan pemerintah adalah membangun aparatur negara
melalui penerapan reformasi birokrasi.

Secra umum pelaksanaan reformasi birokrasi di lingk kemenkumham


Sudah berjalan baik. Krn rb di lingk kememkumham dicapai melalui pelaksanaan tugas dan
fungsi yang terintegrasi melalui 8 area perubahan dengan pemanfaatan Teknologi Informasi.
Langkah yg dilakukan yakni dg melakukan inovasi untuk meningkatkan pelayanan kepada
masyarakat dengan cara membentuk sumber daya manusia aparatur atau ASN yang mempunyai
inovasi dan kreatifitas perubahan.

tentunya harus menjadi inspirasi bagi seluruh pegawai Kementerian Hukum dan HAM, baik
tingkat pusat maupun daerah, untuk terus bekerja secara maksimal dalam memberikan
pelayanan terbaik bagi seluruh masyarakat Indonesia, dengan berlandaskan pada nilai
profesionalisme, akuntabilitas, sinergi, transparan, integritas dan pelayanan
indicator keberhasilan untuk mengukur sasaran “terwujudnya peningkatan
kualitas pelayanan public kepada masyarakat” ialah Integritas Pelayanan Publik dan Peningkatan
Kemudahan berusaha, hal ini diwujudkan dengan .....

Meskipun masih ada beberapa kendala dalam pelaksanaanya yang berkaitan dengan komitmen,
tingkat pemahaman dan pengetahuan tentang pelaksanaan reformasi birokrasi dan target
kinerja, tingkat kepuasan pegawai, dan beban kerja pegawai.

3 (tiga) tujuan dasar agar Direktorat Jenderal Peraturan Perundang-undangan dapat


menyelenggarakan birokrasi yang:

Bersih dan bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme;

Akuntabel dan berkinerja;

Memberikan pelayanan prima pada masyarakat dan stakeholder (K/L).

i upaya pembenahan dan perubahan yang meliputi pada 8 (delapan) area perubahan, yaitu:

Perubahan pola piker dan budaya kerja (Manajemen Perubahan);

Penataan Peraturan Perundang-undangan;

Penguatan Organisasi;
Penataan Tata Laksana;

Manajemen SDM Aparatur;

Penguatan Pengawasan;

Penguatan Akuntabilitas Kinerja; dan

Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik.

Reformasi Birokrasi merupakan sebuah proses perubahan yang dilaksanakan secara bertahap,
sistematis, dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan tata kelola pemerintahan
yang bersih, meningkatkan pelayanan publik, kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi dan
profesionalisme SDM Aparatur. Proses ini dapat dipandang sebagai perubahan dari kondisi
saat ini menuju kondisi yang diinginkan dalam lingkup Reformasi Birokrasi. Proses tindak lanjut
implementasi Reformasi Birokrasi selanjutnya,

Terakhir diubah: 08:41

Anda mungkin juga menyukai