Anda di halaman 1dari 2

TUGAS HUKUM BISNIS DAN REGULASI

1. Kasus Pertama
Syarat sah pertama di kasus Citilink dan Sriwijaya Air tidak ada kesepakatan karena
Citilink tidak terima atas keputusanpihak Sriwijaya Air yang seharusnya berkoordinasi
dengan manajemen, keputusan itu meliputi pergantian direktur Srwijaya Air tanpa adanya
konfirmasi kepada pihak Citilink. Cakap bertindak karena pihak Citilink berupaya
membahas perombakan direksidengan manajemen Garuda Indonesia dan Sriwijaya Air.
Syarat sah yang ke 3 Kerjasama ini merupakan tindak lanjut dari upaya perbaikan kinerja
keuangan Sriwijaya Air Group yang menanggung utang kepada sederet perusahaan pelat
merah diantaranya ke anak perusahaan Garuda PT GMF AeroAsia, PT Pertamina (Persero),
dan PT Angkas Pura I dan II. Syarat sah ke 4 kausa atau penyebab yang halal dalam kasus
ini Gugatan Citilink terhadap Sriwijaya Air dan Nam Air resmi dilaporkan oleh pengadilan
negeri Jakarta Pusat dengan Nomor Perkara 582/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst.Wanprestasi atas
perjanjian kerjasama tersebut pada pasal 3 butir 1 dan pasal 3 butir 5 dari Perubahan
Pernyataan Kembali Perjanjian antara Penggugat (Citilink Indonesia) dengan Tergugat
(Sriwijaya Air dan Nam Air) dan Turut Tergugat
No.CITILINK/JKTSDQG/AMAND-I/6274/1118 tanggal 19 November 2018 sebagaimana
diubah berdasarkan Amandemen-II Perjanjian Kerja Sama Pengelolaan Manajemen
No.CITILINK/JKTDSQG/AMAN-II/6274/0219 tanggal 27 Februari 2019 dan
Amandemen-III Perjanjian Kerjasama Pengelolaan Manajemen No.
CITILINK/JKTDSQG/AMANDIII/6274/0319 tanggal 4 Maret 2019.
Prinsip kontrak menurut Unidroit dalam kasus sengketa Kerjasama Citilink dan Sriwijaya
Air terdapat dalam pasal 1.7 maksudnya kontrak atau transaksi bisnis tidak boleh membawa
keuntungan yang timpang diantara 2 pihak, karena pihak Sriwijaya Air tidak berkoordinasi
atas pergantian direksi. Kontrak karya dengan perusahaan asing dalam kasus ini tidak.
2. Kasus Kedua
Syarat sah pertama dalam kasus Indonesia Gugat Australia di WTO masuk kertas A4
sebenarnya sudah ada kata sepakat tetapi belum terdefinisikan dan hanya disebutkan satu
kali dalam Perjanjian itu anti dumping WTO namun Australia melanggar perjanjian
tersebut. Syarat sah yang kedua dalam kasus tersebut cakap dalam bertindak yaitu dalam
menyelesaikan sengketa itu, Indonesia mengirimkan delegasi dari Kementerian Perdagangan
dan kementerian luar negeri beserta tim kuasa hukum Pemerintah Indonesia di kantor World
Trade Organization (WTO), Jenewa, Swiss, pada 18-19 desember 2018. Yang ke tiga
mengenai hal tertentu Pemerintah Indonesia bakal berhadapan dengan Australia dalam
sengketa dagang terkait ekspor kertas fotokopi (A4) yang dikenakan Bea Masuk Anti
Dumping sebesar 12,6-30 persen (DS529: Australia Anti-Dumping Measures on A4 Copy
Paper). Kasus yang tidak bertentangan dengan masyarakat atau kausa Permasalahan utama
yang digugat Indonesia adalah tuduhan Australia yang muncul di dalam final report bahwa
terdapat situasi Particular Market Situation (PMS) di industri kertas Indonesia yang
menyebabkan harga bubur kertas sebagai bahan baku kertas terdistorsi.
Prinsip-prinsip kontrak menurut unidroit dalam pasal 1.4 yaitu unidroit juga mengatur
pentingnya prinsip iktikad /niat baik dari para pihak dalam membuat dan menjalankan
transaksi /kontrak bisnis. Australia mendasari temuan adanya PMS dengan adanya
intervensi Pemerintah Indonesia dalam bentuk kebijakan-kebijakan di industri kehutanan,
khususnya kebijakan pelarangan ekspor kayu bulat yang diduga memberi subsidi industri
kertas dengan membuat pasokan kayu bahan baku kertas melimpah sehingga harganya
menjadi rendah. "Terkait tuduhan Australia, Kemendag telah melakukan sosialisasi kepada
stakeholders kayu dan produk kayu mengenai adanya ancaman tuduhan yang sama. Kontrak
karya dalam perusahaan asing dalam kasus ini ada, perusahaan - perusahaan asing di
Indonesia yang dianggap sebagai badan usaha berkelas internasional tentu sangat paham
tentang pentingnya transparasi dalam mengambil kebijakan pemerintahan, termasuk dalam
pembuatan kontrak karya.
3. Kasus Ketiga
Dalam kasus ketiga ini Terusan Suez macet, dunia rugi Rp 5,6 triliun per Jam disana
syarat sah yang ada ada 3 syarat sah diantaranya syarat sah yang ke dua, ke tiga dan ke
empat. Syarat sah yang kedua Bagian kanal yang lama kini dibuka lagi untuk mengurai
kemacetan, tetapi belum menyelesaikan masalah karena hanya ada satu jalur di ujung
selatan, yang menjadi lokasi tersangkutnya kapal Ever Given, mengenai hal tertentu atau
objeknya Akibatnya, Terusan Suez macet karena kapal sulit dievakuasi, dan harga minyak
naik karena keterlambatan pengiriman, kemacetan di kanal tersebut berdampak pada rantai
pasokan global yang sudah menegang akibat pandemic virusa corona.Sebuah kapal
container raksana yang panjangnya hampir menyamai tinggi Empire State Building di New
York, tersangkut di Terusan Suez, Mesin, saat bada pasir melanda pada Selasa, 23 Maret
2021.
Prinsip kontrak menurut Unidroit dalam kasus Terusan Suez Macet, Dunia Rugi Rp 5,6
triliun per Jam terdapat dalam pasal 1.7 maksudnya kontrak atau transaksi bisnis tidak boleh
membawa keuntungan yang timpang diantara 2 pihak, karena . Selama pandemi, permintaan
barang melonjak sedangkan pengiriman dan pelayanan barang mengalami pelambatan sejak
tahun lalu. Kemacetan tersebut juga memaksa beberapa kapal untuk mengubah rute dan
sebaliknya melakukan perjalanan yang panjang, berbahaya, dan mahal dengan memutari
Afrika.

Anda mungkin juga menyukai