Anda di halaman 1dari 8

UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU (PPG)
Kampus Tuntungan, Jl. Batikan UH 3/1043 Yogyakarta 55167
Telp.0274-375637. Website: www.ppg.ustjogja.ac.id E-mail : ppg@ustjogja.ac.id

UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS) GENAP 2022/2023


PPG PRAJABATAN GELOMBANG II
Mata Kuliah : Pembelajaran Sosial Hari/Tanggal : Selasa, 4 Juli 2023
Emosional Nama :
Kode Mata Kuliah : INT22321 Kelas :
Dosen Penguji : Tim Waktu : 09.20-11.00 WIB
Prodi/Semester : PPG/2(dua) Sifat Ujian : Take Home
Bidang Studi : PGSD

A. Perencanaan
1. Identifikasi Masalah
2. Tujuan Program
3. Manfaat Program
4. Metode
5. Waktu pelaksanaan
6. Hambatan/ tantangan yang akan dihadapi
7. Siapa yang akan terlibat
B. Pelaksanaan (luring)
Deskripsikan secara jelas terkait program yang akan dilaksanakan, misal: 1. Kegiatan
pendahuluan, 2. Kegiatan inti, 3. Kegiatan penutup
C. Rencana evaluasi keberhasilan program
---- Selamat Mengerjakan ----
Lampiran 2. Instrumen Penilaian Proyek (Rencana Intervensi)

Soal
Sangat Baik Baik Cukup Kurang
Nomor
1 Asesmen awal Asesmen awal Asesmen awal Asesmen awal
/analisis /analisis /analisis /analisis
kebutuhan kebutuhan kebutuhan kebutuhan
dilakukan dengan dilakukan dengan cukup dengan kurang
sangat mendalam dengan mendalam serta mendalam serta
serta tujuan dan mendalam serta tujuan dan tujuan dan
manfaat program tujuan dan manfaat manfaat
sangat sesuai manfaat program cukup program
dengan analisis program sesuai sesuai dengan kurangsesuai
kebutuhan dengan analisis analisis dengan analisis
Skor: 20 kebutuhan kebutuhan kebutuhan
Skor: 15 Skor: 10 Skor: 5

2 Metode yang Metode yang Metode yang Metode yang


akan diterapkan akan diterapkan akan diterapkan akan diterapkan
ditulis dengan ditulis dengan ditulis dengan ditulis dengan
sangat jelas serta jelas serta cukup jelas serta cukup jelas serta
visibilitas visibilitas visibilitas visibilitas
(apakah program (apakah (apakah (apakah
bisa diterapkan) program bisa program bisa program bisa
sangat tinggi diterapkan) diterapkan) diterapkan)
Skor: 30 tinggi cukup tinggi cukup tinggi
Skor: 25 Skor: 20 Skor: 15

3 Pelaksanaan Pelaksanaan Pelaksanaan Pelaksanaan


program ditulis program ditulis program ditulis program ditulis
dengan sangat dengan jelas dengan cukup dengan kurang
jelas Skor: 25 jelas jelas
Skor: 30 Skor: 20 Skor: 15

4 Metode evaluasi Metode evaluasi Metode evaluasi Metode evaluasi


keberhasilan keberhasilan keberhasilan keberhasilan
program ditulis program ditulis program ditulis program ditulis
dengan sangat dengan jelas dengan cukup dengan kurang
jelas Skor: 15 jelas Skor: 5
Skor: 20 Skor: 10
Nama : Frida Intan Pratiwi

NIM : 2022084829

Kelas : PGSD-002

RENCANA INTERVENSI

Judul Program

“Program sekolah sehat dengan rutin melakukan kegiatan Jum’at bersih sebagai salah satu upaya
mewujudkan School Well Being”

A. Perencanaan
1. Identifikasi Masalah
Sekolah adalah tempat di mana peserta didik mencari ilmu dan pengalaman
berinteraksi dengan orang lain. Maka dari itu seharusnya sekolah menjadi rumah kedua
bagi peserta didik. Sekolah harus dapat menjadi tempat yang aman dan nyaman demi
terciptanya kegiatan belajar yang maksimal.
Di suatu lingkungan sekolah sering terjadi sebuah sekolah mengalami permasalahan
tentang kebersihan lingkungan.Adapun permasalahan yang sering kita jumpai antara lain
kebersihan toilet kurang terjaga, kebiasaan siswa yang sering membuang sampah
sembarangan, tempat penjual jajanan sekolah yang kurang bersih, dan ditambah lagi jenis
jajanannya banyak yang mengandung bahan pewarna dan pengawet. Permasalahan ini
merupakan hal yang serius yang harus ditangani.
Sehubungan dengan permasalahan tersebut, saat ini banyak sekali sekolah-sekolah
yang sudah menerapkan peraturan-peraturan yang berkaitan dengan usaha untuk
menangani kebersihan lingkungan sekolah. Peraturan-peraturan yang diterapkan oleh
sekolah tersebut ada yang berjalan lancar dan ada juga yang tidak berjalan lancar. Itu semua
tergantung dari cara pihak sekolah mensosialisasikan peraturan-peraturan tersebut kepada
orang-orang yang ada di sekolahnya.
Berdasarkan pengamatan, permasalahan kebersihan lingkungan seperti tersebut
diatas juga terjadi di SDN Kraton Yogyakarta tempat PPL 1. SDN Kraton adalah salah satu
sekolah dasar yang lokasinya beradi di tengah kota Yogyakarta sendiri. SDN Kraton
terdapat di tengah pemukiman warga dengan luas bangunan yang kurang dan peserta didik
yang hanya berjumlah 72 siswa, dengan latar belakang yang berbeda-beda. Kepedulian
peserta didik terhadpa lingkungan masih sangat kurang terbukti banyak peserta didik yang
membuang sampah sembarangan yang mengakibatkan warga melapor kepada pihak
sekolah atas hal tersebut.
Di awal terjun PPL 1, kondisi awa secara fisik gedung sudah cukup baguis namun
sempit dan hanya perlu perbaikan karena keterbatasan lahan gedung sulit untuk diperluas,
sehingga gedung tampak kumuh, toilet siswa hanya ada 2 yang cukup kotor karena
kebersihan toilet bergantung pada perugas kebersihan sekolah yang saat itu akan pension.
Peserta didik belum bisa membuat sampah pada tempatnya sehingga terkadang sampah
berada pada lingkungan masyarakat. Belum adanya tempat sampah pilihaan disekolah,
hanya ada 2 tong besar yang berada pada pojok-pojok sekolah. Barang-barang bekas/tidak
terpakai seperti kuris rusak, alat alat peraga yang rusak ditaruh di sudut-sudut kelas
sehingga kelas terkesan kotor. Kebersihan sekolah seolah-olah hanya tugas dan tanggung
jawab penjaga. Ini berarti kesadaran warga sekolah akan kebersihan lingkungan sekolah
masih rendah.
Berdasarkan permasalahan diatas maka saya mengambil langkah penanganan
kebersihan lingkunagn sekolah melalui gerakan jumat bersih. Bertolah dari pemikiran
tersebut saya mengangkat program dengan judul “Program sekolah sehat dengan rutin
melakukan kegiatan Jum’at bersih sebagai salah satu upaya mewujudkan School Well
Being”.
2. Tujuan Program
Adapun tujuan dari pelaksanaan program ini adalah:
a. Sebagai salah satu upaya kebersihan lingkungan sekolah
b. Sebagai upaya menanamkan tanggung jawab dan kerja sama peserta didik.
c. Sebagai upaya mewujudkan school well being suasana lingkungan sekolah yang
nyaman dan menyenangkan bagi smeua warga sekolah.
3. Manfaat Program
Pelaksanaan program kegiatan ini selanjutnya diharapkan dapat memberikan manfaat
sebagai berikut:
a. Terwujudnya School well being
b. Terciptanya lingkungan yang sehat dan bersih
c. Menciptakan suasana lingkungan sekolah yang nyaman dan menyenangkan bagi smeua
warga sekolah.
4. Metode
Metode yang digunakan adalah dalam program ini yaitu:
a. Metode observasi : metode ini dilakukan ketika peserta didik dan warga sekolah
melakukan survei seputar kebersihan lingkungan sekolah.
b. Metode pemilihan/ voting : dilakukan oleh warga sekolah untuk memilih agen
perubahan.
c. Metode interview : melakukan kegiatan pelatihan untuk para agen perubahan dan pada
puncak kampanye adanya penyelenggaraan berbagai ide kreatif dari para agen
perubahan.
5. Waktu Pelaksanaan
Pelaksanaan program kegiatan sekolah sehat dengan rutin melakukan kegiatan
Jum’at bersih sebagai salah satu upaya mewujudkan School Well Being akan dilaksanakan
pada bulan Juli-Agustus 2023 tahun ajaran 2023/ 2024. Kegiatan pada bulan tersebut akan
dilakukan pengenalan dan pelatihan kepada semua warga sekolah terlebih dahulu yang
kemudian nantinya dapat dilaksanakan setiap hari Jumat sebagai kultur atau budaya yang
ada di sekolah.
6. Hambatan dan Tantangan yang akan Dihadapi

Hambatan dan tantangan yang mungkin akan muncul antara lain:


a. Membutuhkan waktu agar peserta didik dan warga sekolah terbiasa untuk melakukan
Jumat besih.
b. Peserta didik akan lupa jika tidak diingatkan oleh guru
c. Kurang adanya partisipasi dari guru untuk mendampingi peserta didik dalam program
kegiatan.
7. Siapa yang akan Terlibat
Program sekolah sehat dengan rutin melakukan kegiatan Jum’at bersih sebagai salah
satu upaya mewujudkan School Well Being tentunya membutuhkan peran dari semua pihak
yaitu seluruh warga sekolah yang meliputi tenaga pendidik dan non kependidikan, peserta
didik, wali peserta didik, dan masyarakat sekitar dibutuhkan dukungannya untuk sekolah.
B. Pelaksanaan (Luring)
Kegiatan program sekolah sehat dengan rutin melakukan kegiatan Jum’at bersih ini akan
diawali dengan kegiatan survei, pemilihan agen perubahan, pelatihan agen perubahan,
kampanye kebersihan lingkungan, dan evaluasi program. Adapun pelaksanaannya kegiatan ini
terbagi menjadi tiga tahapan, yaitu: Kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
1. Kegiatan Pendahuluan
Kegiatan awal yang dilakukan adalah Menyusun rencana kegiatan program yang
akan dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu. Sebelum melakukan perencanaan perlu
dilakukannya kegiatan survei. Tahap awal dari program sekolah sehat dengan rutin
melakukan kegiatan Jum’at bersih adalah melakukan survei terhadap para peserta didik dan
juga guru seputar kebersihan di lingkungan sekolahnya. Mereka diberikan pertanyaan-
pertanyaan simpel mengenai siapa yang membersihkan lingkungan, bagaimana guru
membangun peserta didi untuk membuang sampah pada tempatnya, tanggung jawab
sebagai warga sekolah atas kebersihan lingkungannya dan sebagainya.
Survei dilakukan secara anonim agar identitas responden tetap terjaga rahasianya.
Dengan dilakukan survei, nantinya bisa diketahui data terkait sekolah sehat yang dapat
dijadikan landasan pemetaan tindakan selanjutnya.
2. Kegiatan Inti
Kegiatan intik terbagi dalam tiga sesi, yaitu pemilihan agen perubahan, pelatihan agen
perubahan, dan kampanye cara membersihkan lingkungan sekolah.
a. Pemilihan Agen Perubahan
Pemilihan agen perubahan menggunakan teori jejaring sosial. Metode yang
dilakukan adalah setiap peserta didik diminta menuliskan 10 nama teman terdekatnya.
Nantinya akan ada sekitar 40 agen perubahan di sekolah.
Hal ini sangat penting karena dalam jejaring sosial ingin didapat data mengenai
peserta didik mana saja yang paling berpengaruh dan paling didengar oleh peserta didik
lainnya. Pemilihan agen perubahan ini bertujuan untuk bisa memengaruhi peserta didik
lain agar peduli terhadap lingkungan sekolahnya.
b. Pelatihan Agen perubahan
Para agen perubahan yang sudah terpilih tadi selanjutnya akan menjalani sesi
pelatihan selama 15 pertemuan. Pelatihan ini memberikan materi seputar kebersihan
lingkungan sekolah. Agar efektif, pelatihan dilakukan satu kali dalam seminggu
sehingga program ini diestimasikan berjalan selama satu semester.
Di sini, peran fasilitator menjadi kunci dalam sesi pelatihan. Fasilitator bisa
berasal dari guru di sekolah ataupun pembina ekstrakurikuler. Namun, fasilitator
haruslah sosok yang dekat dan dapat dipercaya oleh para agen perubahan.
c. Kampanye cara membersihkan lingkungan sekolah.
Setelah para agen perubahan diberi pelatihan mengenai cara membersihkan
lingkunag sekolah, satuan pendidikan bisa merayakan acara puncak dengan
mengadakan kampanye anti sampah. Acara ini wajib diikuti oleh seluruh warga sekolah
mulai dari peserta didik, guru, dan tenaga kependidikan.
Puncak acara dari kampanye ini dapat diselenggarakan dengan berbagai ide
kreatif dari para agen perubahan. Bisa berbentuk penandatanganan deklarasi anti
sampah, pertunjukan seni, pemanfaatan barang bekas dan rusak ataupun ide-ide kreatif
lainnya.
3. Kegiatan Penutup
Kegiatan program sekolah sehat dengan rutin melakukan kegiatan Jum’at bersih
sebagai salah satu upaya mewujudkan School Well Being, kegiatan ini ditutup dengan
evaluasi. Evaluasi dilaksanakan setelah kegiatan kampanye berakhir. Dari hasil evaluasi
yang didapatkan selanjutnya maka akan dijadikan sebagai dasar penyusunan Rencana
Tindak Lanjut dan perbaikan mengenai kegiatan yang akan dilakukan selanjutnya. Evaluasi
inipun kemudian disusun laporan kegiatan sebagai bentuk pertanggung jawaban
pelaksanaan kegiatan. Kegiatan evaluasi ini juga dilakukan post tes untuk warga sekolah
dengan tujuan untuk mengukur ketercapaian dan peningkatan pengetahuan warga sekolah
yang telah mengikuti Kampanye ini.

C. Rencana Evaluasi Keberhasilan Program


Kegiatan akhir yang harus dilakukan pada program sekolah sehat dengan rutin
melakukan kegiatan Jum’at bersih ini adalah evaluasi program. Kegiatan evaluasi program
dilakukan dengan survei ulang dan evaluasi usai program sekolah sehat dengan rutin melakukan
kegiatan Jum’at bersih dijalankan. Apakah ada perubahan pada tingkat kasus kebersihan
lingkungan sekolah atau tidak. Jika program berhasil, maka kasus kebersihan lingkunagn
sekolah akan turun. Namun, apabila ternyata semakin banyak masyarakat yang melaporkan
kebersihan lingkunagn sekolah bisa juga berarti telah banyak warga sekolah yang semakin
peduli dengan masalah di lingkungannya.
Adapun rencana evaluasi keberhasilan program juga dijabarkan dalam tabel berikut:
Template Laporan Evaluasi Keberhasilan Program
Nama Waktu yang Waktu Kesesuaian Keterangan Rekomendasi
Kegiatan direncanakan Pelaksanaan dengan untuk
rencana perbaikan
Melakukan Juli 2023
Survei
Pemilihan Agustus 2023
agen
perubahan
Pelatihan Agustus 2023
agen
perubahan
Kampanye Agustus 2023
Evaluasi Agustus 2023
Program

Anda mungkin juga menyukai