Frida Intan Pratiwi - 2022084829 - Uas - Sel
Frida Intan Pratiwi - 2022084829 - Uas - Sel
A. Perencanaan
1. Identifikasi Masalah
2. Tujuan Program
3. Manfaat Program
4. Metode
5. Waktu pelaksanaan
6. Hambatan/ tantangan yang akan dihadapi
7. Siapa yang akan terlibat
B. Pelaksanaan (luring)
Deskripsikan secara jelas terkait program yang akan dilaksanakan, misal: 1. Kegiatan
pendahuluan, 2. Kegiatan inti, 3. Kegiatan penutup
C. Rencana evaluasi keberhasilan program
---- Selamat Mengerjakan ----
Lampiran 2. Instrumen Penilaian Proyek (Rencana Intervensi)
Soal
Sangat Baik Baik Cukup Kurang
Nomor
1 Asesmen awal Asesmen awal Asesmen awal Asesmen awal
/analisis /analisis /analisis /analisis
kebutuhan kebutuhan kebutuhan kebutuhan
dilakukan dengan dilakukan dengan cukup dengan kurang
sangat mendalam dengan mendalam serta mendalam serta
serta tujuan dan mendalam serta tujuan dan tujuan dan
manfaat program tujuan dan manfaat manfaat
sangat sesuai manfaat program cukup program
dengan analisis program sesuai sesuai dengan kurangsesuai
kebutuhan dengan analisis analisis dengan analisis
Skor: 20 kebutuhan kebutuhan kebutuhan
Skor: 15 Skor: 10 Skor: 5
NIM : 2022084829
Kelas : PGSD-002
RENCANA INTERVENSI
Judul Program
“Program sekolah sehat dengan rutin melakukan kegiatan Jum’at bersih sebagai salah satu upaya
mewujudkan School Well Being”
A. Perencanaan
1. Identifikasi Masalah
Sekolah adalah tempat di mana peserta didik mencari ilmu dan pengalaman
berinteraksi dengan orang lain. Maka dari itu seharusnya sekolah menjadi rumah kedua
bagi peserta didik. Sekolah harus dapat menjadi tempat yang aman dan nyaman demi
terciptanya kegiatan belajar yang maksimal.
Di suatu lingkungan sekolah sering terjadi sebuah sekolah mengalami permasalahan
tentang kebersihan lingkungan.Adapun permasalahan yang sering kita jumpai antara lain
kebersihan toilet kurang terjaga, kebiasaan siswa yang sering membuang sampah
sembarangan, tempat penjual jajanan sekolah yang kurang bersih, dan ditambah lagi jenis
jajanannya banyak yang mengandung bahan pewarna dan pengawet. Permasalahan ini
merupakan hal yang serius yang harus ditangani.
Sehubungan dengan permasalahan tersebut, saat ini banyak sekali sekolah-sekolah
yang sudah menerapkan peraturan-peraturan yang berkaitan dengan usaha untuk
menangani kebersihan lingkungan sekolah. Peraturan-peraturan yang diterapkan oleh
sekolah tersebut ada yang berjalan lancar dan ada juga yang tidak berjalan lancar. Itu semua
tergantung dari cara pihak sekolah mensosialisasikan peraturan-peraturan tersebut kepada
orang-orang yang ada di sekolahnya.
Berdasarkan pengamatan, permasalahan kebersihan lingkungan seperti tersebut
diatas juga terjadi di SDN Kraton Yogyakarta tempat PPL 1. SDN Kraton adalah salah satu
sekolah dasar yang lokasinya beradi di tengah kota Yogyakarta sendiri. SDN Kraton
terdapat di tengah pemukiman warga dengan luas bangunan yang kurang dan peserta didik
yang hanya berjumlah 72 siswa, dengan latar belakang yang berbeda-beda. Kepedulian
peserta didik terhadpa lingkungan masih sangat kurang terbukti banyak peserta didik yang
membuang sampah sembarangan yang mengakibatkan warga melapor kepada pihak
sekolah atas hal tersebut.
Di awal terjun PPL 1, kondisi awa secara fisik gedung sudah cukup baguis namun
sempit dan hanya perlu perbaikan karena keterbatasan lahan gedung sulit untuk diperluas,
sehingga gedung tampak kumuh, toilet siswa hanya ada 2 yang cukup kotor karena
kebersihan toilet bergantung pada perugas kebersihan sekolah yang saat itu akan pension.
Peserta didik belum bisa membuat sampah pada tempatnya sehingga terkadang sampah
berada pada lingkungan masyarakat. Belum adanya tempat sampah pilihaan disekolah,
hanya ada 2 tong besar yang berada pada pojok-pojok sekolah. Barang-barang bekas/tidak
terpakai seperti kuris rusak, alat alat peraga yang rusak ditaruh di sudut-sudut kelas
sehingga kelas terkesan kotor. Kebersihan sekolah seolah-olah hanya tugas dan tanggung
jawab penjaga. Ini berarti kesadaran warga sekolah akan kebersihan lingkungan sekolah
masih rendah.
Berdasarkan permasalahan diatas maka saya mengambil langkah penanganan
kebersihan lingkunagn sekolah melalui gerakan jumat bersih. Bertolah dari pemikiran
tersebut saya mengangkat program dengan judul “Program sekolah sehat dengan rutin
melakukan kegiatan Jum’at bersih sebagai salah satu upaya mewujudkan School Well
Being”.
2. Tujuan Program
Adapun tujuan dari pelaksanaan program ini adalah:
a. Sebagai salah satu upaya kebersihan lingkungan sekolah
b. Sebagai upaya menanamkan tanggung jawab dan kerja sama peserta didik.
c. Sebagai upaya mewujudkan school well being suasana lingkungan sekolah yang
nyaman dan menyenangkan bagi smeua warga sekolah.
3. Manfaat Program
Pelaksanaan program kegiatan ini selanjutnya diharapkan dapat memberikan manfaat
sebagai berikut:
a. Terwujudnya School well being
b. Terciptanya lingkungan yang sehat dan bersih
c. Menciptakan suasana lingkungan sekolah yang nyaman dan menyenangkan bagi smeua
warga sekolah.
4. Metode
Metode yang digunakan adalah dalam program ini yaitu:
a. Metode observasi : metode ini dilakukan ketika peserta didik dan warga sekolah
melakukan survei seputar kebersihan lingkungan sekolah.
b. Metode pemilihan/ voting : dilakukan oleh warga sekolah untuk memilih agen
perubahan.
c. Metode interview : melakukan kegiatan pelatihan untuk para agen perubahan dan pada
puncak kampanye adanya penyelenggaraan berbagai ide kreatif dari para agen
perubahan.
5. Waktu Pelaksanaan
Pelaksanaan program kegiatan sekolah sehat dengan rutin melakukan kegiatan
Jum’at bersih sebagai salah satu upaya mewujudkan School Well Being akan dilaksanakan
pada bulan Juli-Agustus 2023 tahun ajaran 2023/ 2024. Kegiatan pada bulan tersebut akan
dilakukan pengenalan dan pelatihan kepada semua warga sekolah terlebih dahulu yang
kemudian nantinya dapat dilaksanakan setiap hari Jumat sebagai kultur atau budaya yang
ada di sekolah.
6. Hambatan dan Tantangan yang akan Dihadapi