Anda di halaman 1dari 7

LK 3.

1 Menyusun Best Practices


Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode
Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak) Terkait
Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam
Pembelajaran

NAMA : ZULFA ROSYIDAH


NO UKG : 201698426488

PPG DALJAB KATEGORI II UNIVERSITAS SILIWANGI


TAHUN 2022
LK 3.1 Menyusun Best Practices

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi,
Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

Nama Mahasiswa : Zulfa Rosyidah


No UKG : 201698426488

Lokasi SDN Sukamaju 3 Cilodong

Lingkup Pendidikan Sekolah Dasar


Tujuan yang ingin dicapai MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF DAN
PSIKOMOTORIK PESERTA DIDIK DALAM PERMAINAN
BOLA BESAR DENGAN MATERI GERAK DASAR PASSING
DAN MENGHENTIKAN BOLA MENGGUNAKAN KAKI
BAGIAN DALAM PADA PERMAINAN SEPAKBOLA MELALUI
METODE PBL
( PROBLEM BASED LEARNING )

Penulis Zulfa Rosyidah


Tanggal 06 Desember 2022
Situasi: A. Latar Belakang
Kondisi yang menjadi latar Setelah sekian lama peserta didik melaksanakan
belakang masalah, mengapa pembelajaran daring dan sekarang sudah harus melakukan
praktik ini penting untuk pembelajaran tatap muka, banyak peserta didik yang mengalami
dibagikan, apa yang menjadi kesulitan dalam memahami dan mempraktikkan materi
peran dan tanggung jawab anda
pembelajaran baik untuk mapel PJOK maupun mapel-mapel yang
dalam praktik ini.
lainnya. Serta Hasil belajar yang tinggi merupakan harapan dari setiap
satuan pendidikan. Di mana peserta didik akan merasa bangga dengan
capaian selama proses pembelajaran. Begitupun juga dengan pendidik
yang mengharapkan semua peserta didik dapat hasil belajar yang
bagus di setiap pembelajaran yang dilaksanakan di dalam kelas. Pada
pendidikan abad ke-21, banyak sekali capaian yang harus dilaksanakan
dalam setiap tahapan kegiatan pembelajaran. Kurikulum yang selalu
berubah, membuat pendidik sulit dalam mengembangkan kualitas
pengajarannya di satuan pendidikan. Sehingga banyak pendidik yang
masih menggunakan model pembelajaran konvensional di dalam kelas
yang berakibat pada minat dan motivasi pada peserta didik yang
cenderung rendah serta hasil belajar yang rendah pula.

B. Mengapa praktik ini penting untuk dibagikan?


Hasil capaian belajar peserta didik merupakan rujukan yang tepat
dalam menentukan suatu pembelajaran berhasil atau tidak. Di samping
itu juga tuntutan dari pendidikan abad ke-21 yang mengharuskan
pembelajaran yang berbasis HOTS. Dan yang paling utama yaitu
menyelesaikan masalah yang diangkat dalam proses mencari solusi
yang tepat untuk menjawab dan melaksanakan temuan masalah pada
pembelajaran di kelas bagi pendidik. Sehingga pada pelaksanaan dalam
pembelajaran ke depannya akan lebih terukur dan berorientasi pada
tingkat keberhasilan peserta didik. Hal tersebut juga didukung dengan
media dan metode pembelajaran yang tepat dalam pelaksanaan
pembelajaran di kelas.
C. Apa yang menjadi peran dan tanggung jawab
dalam praktik ini?

Banyak hal-hal yang harus dipersiapkan dalam pelaksanaannya.


Dimulai dari menentukan masalah, mengeksplorasi penyebab dari
masalah yang diangkat. Berdiskusi dan melakukan wawancara dengan
berbagai pihak, seperti teman sejawat, kepala sekolah, dan para pakar
yang membidangi. Dilanjutkan dengan menyiapkan bahan dan metode
pembelajaran yang sesuai dan melakukan micro teaching untuk
menguji rencana pembelajaran sebelum mempraktikkan di lapangan.
Kemudian dilakukan pelaksanaan dengan rencana aksi 1 dan 2. Serta
diakhiri dengan tindak lanjut dan refleksi.
Dari serangkaian semua kegiatan dilakukan dengan tanggung jawab
dan selalu menjadikan perangkat pembelajaran sesuai dengan sintaks
yang berurutan di setiap proses kegiatan. Pendidik selaku praktikan
selalu dipantau oleh teman sejawat dan kepala sekolah sebagai
pengamat dan pemberi dukungan dalam praktik di lapangan. Dosen
dan guru pamong yang dari awal proses kegiatan sampai pada aksi
kegiatan di lapangan juga memberikan pembelajaran dan ilmu dalam
membantu praktikan. Sehingga proses kegiatan berlangsung lancar
dan sesuai dengan rencana yang dilakukan pratikan.

Tantangan : A. Apa saja yang menjadi tantangan untuk


Apa saja yang menjadi mencapai tujuan tersebut?
tantangan untuk
mencapai tujuan tersebut? Ada banyak hal yang menjadi tantangan bagi praktikan dari semua
Siapa saja yang terlibat, kegiatan, seperti :
1. Menentukan masalah , karena harus memilih masalah yang terjadi
pada kelas dengan banyak hal yang harus diperhatikan seperti tingkat
urgensi, dilakukan eksplorasi dengan tahapan yang begitu rumit, dan
memilih masalah dengan memperhatikan pendekatan dan metode
pembelajaran yang akan diterapkan.
2. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang berbasis
HOTS, praktikan harus menyusun RPP yang berbasis kerterampilan
berpikir tingkat tinggi dalam penerapannya. Disesuaikan dengan
pendekatan pembelajaran, media serta metode yang tepat.
3. Pada kegiatan uji komprehensif, di sini praktikan melakukan
wawancara dengan dosen penguji mengenai RPP yang telah dibuat.
Praktikan harus bisa mempertanggungjawabkan RPP supaya bisa
dilakukan proses kegiatan di lapangan.
4. Rencana aksi dan editing video, rencana aksi ini dibagi ke dalam dua
tahap. Pada setiap tahap rencana aksi terdapat dua kali pertemuan
yang dilakukan. Praktikan harus bisa mengatur waktu yang tepat dalam
proses praktik lapangan di setiap aksi dan harus sesuai dengan rencana
aksi (RPP) yang telah diuji komprehensifkan. Selanjutnya pada
kegiatan editing video, tahap ini banyak sekali memakan waktu yang
tidak sedikit. Karena praktikan baru pertama kali dalam mengedit
video yang sesuai dengan tahapan. Video yang telah diedit pun terlihat
rapi dan bagus supaya mendapat apresiasi yang baik dari dosen dan
guru pamong

B Siapa saja yang terlibat?

Banyak pihak yang terlibat dalam proses kegiatan dari awal sampai akhir
kegiatan.
1. Peserta didik, dimana peserta didik menjadi objek yang pertama dalam
menentukan masalah hingga sampai dilakukan rencana aksi bersama
dengan peserta didik pula.
2. Teman sejawat, berperan dalam membantu praktikan seperti
memberikan solusi, membantu dalam mendukung kegiatan rencana
aksi dan bertanggung jawab juga dalam hasil capaian hasil belajar siswa.
3. Kepala sekolah, praktikan selalu meminta kepada kepala sekolah
dalam mengetahui semua proses kegiatan rencana aksi. Beliau juga
memberikan dukungan moral dan materi, sehingga bisa terlaksana
semua kegiatan PPG ini.
4. Dosen dan guru pamong, keduanya selalu memberikan pembelajaran
kepada semua praktikan pada saat zoom meeting. Membantu
praktikan dalam menyusun, melakukan dan menyelesaikan tugas atau
tagihan di setiap unggahan di LMS.

Aksi : A. Pedalaman Materi


Langkah-langkah apa yang Pada tahap pedalaman materi terdapat tiga kegiatan yang dilakukan,
dilakukan untuk menghadapi identifikasi masalah, eksplorasi masalah, dan penentuan penyebab
tantangan tersebut/ strategi apa masalah. Diawali dengan mengidentifikasi masalah, terdapat enam
yang digunakan/ masalah yang diidentifikasi. Kemudian dicari masalah yang ada pada
bagaimana prosesnya, siapa saja kelas dan sekolah pratikan. Dilanjutkan mengeksplorasi penyebab
yang terlibat / Apa saja sumber masalah dengan banyak serangkaian tahapan, yaitu mencari kajian
daya atau materi yang literatur, melakukan wawancara, serta mengeksplor penyebab
diperlukan untuk masalah sesuai dengan kajian literatur dan hasil dari wawancara.
melaksanakan strategi ini Terakhir, penentuan penyebab masalah.

B. Pengembangan Perangkat Pembelajaran


1. Eksplorasi Alternatif Solusi
Pada tahap eksplorasi alternatif solusi, yang mana pratikan
memilih masalah yang dipilih yaitu passing dan menghentikan bola
menggunakan kaki bagian dalam.
1. Metode guru yang kurang tepat dalam pembelajaran guru masih
mendominasi dalam proses pembelajaran
2. Kurangnya Pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran. Belum
maksimalnya pemanfaatan model-model pembelajaran
yang inovatif yang menyebabkan hasil belajar sebagian
peserta didik dibawah KKM atau dalam kategori rendah.
3. guru tidak menjelaskan langkah-langkah gerak dasar passing kaki
bagian dalam sepakbola
Penentuan Solusi
Pada tahap kegiatan ini, masalah terpilih dikaji untuk ditentukan
solusi yang tepat melalui kajian literatur dan wawancara secara
terarah.
Ekplorasi alternatif solusi pada masalah yang
pertama,
a. Memaksimalkan penggunaan fasilitas penunjang
pembelajaran
b. Memilih media pembelajaran berupa video yang tepat sesuai
karakteristik siswa

Berdasarkan kajian literatur dan wawancara yang dilakukan, maka


dapat disimpulkan solusi yang akan diterapkan adalah sebagai
berikut :
a. Membuat rencana pembelajaran dan penentuan media
b. Mempelajari bahan/materi yang akan disampaikan
c. Menyiapkan segala peralatan atau media yang akan digunakan
d. Menjelaskan kepada siswa tujuan pembelajaran yang akan dicapai
e. Menyiapkan peserta didik kemudian menjelaskan kepada peserta
didik apa yang harus mereka lakukan pada saat pembelajaran
f. Setelah persiapan selesai, baru memulai pembelajaran
g. Menjelaskan setiap bagian-bagian dari media
Setelah penyampaian materi selesai, guru bersama peserta didik
secara bersama mengulas kembali materi yang telah dipelajari
bersama kemudian menyimpulkan

Eksplorasi alternatif solusi pada masalah yang kedua:


a. Memilih model pembelajaran yang tepat sesuai dengan
karakteristik siswa
b. Menerapkan model Problem Based Learning
sebagai model pembelajaran yang inovatif

Setelah menganalisis alternatif solusi, maka diperoleh sebagai berikut :


a. Guru harus mengoptimalkan proses dan hasil belajar
peserta didik dengan menggunakan model pembelajaran inovatif
yaitu model Problem Based Learning (PBL)
b. Guru merancang pembelajaran dengan kegiatan belajar yang
berorientasi pada peserta didik.
c. Guru membuat media pembelajaran sesuia dengan karakteristik
materi
3. Pembuatan Rencana Aksi
Pada tahap pembuatan rencana aksi, praktikan membuat dua
rencana aksi. Merujuk pada metode pembelajaran yang dipilih
yakni Model Pembelajaran Problem Based Learning.
Problem Based Learning atau pembelajaran berbasis masalah
merupakan model pembelajaran yang menantang peserta didik
untuk belajar bagaimana belajar, dan bekerja secara berkelompok
untuk mencari solusi dari permasalahan dunia nyata (Arends &
Kilcher, 2010). Pembelajaran berbasis masalah meliputi pengajuan
pertanyaan atau masalah, memusatkan pada keterkaitan antar
disiplin, penyelidikan asli/autentik, kerjasama dan menghasilkan
karya serta peragaan.
Adapun sintak (langkah-langkah) Pembelajaran Berbasis Masalah
a. Fase 1, Orientasi peserta didik kepada masalah
b. Fase 2, Mengorganisasikan peserta didik
c. Fase 3, Membimbing penyelidikan individu dan kelompok
d. Fase 4, Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
e. Fase 5, Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan
masalah

C. Uji Komprehensif
Uji komprehensif merupakan penilaian yang dilakukan secara
menyeluruh tentang teori pedagogik dan pengetahuan bidang studi
yang bersumber dari perangkat pembelajaran yang dihasilkan pada
tahapan pembuatan rencana aksi dan rencana evaluasi.Uji
komprehensif dilakukan secara daring dan diuji oleh Dosen Penguji
secara lisan.

D. Praktik Pengalaman Lapangan


1. Pelaksanaan Rencana Aksi dan Rencana Evaluasi
Rencana aksi yang telah lulus uji komprehensif, akan dilaksanakan
pelaksanaan pengalaman lapangan (PPL). Pelaksanaan PPL yakni
Rencana Aksi PPL materi passing dan menghentikan bola
menggunakan kaki bagian dalam pada permainan sepakbola

Refleksi Hasil dan dampak A. Dampak dari aksi dari langkah-langkah yang
Bagaimana dampak dari aksi dilakukan
dari Langkah- langkah yang
Ada beberapa dampak dari aksi yang telah
dilakukan? Apakah hasilnya
efektif? Atau tidak efektif? dilakukan, sebagai berkut :
Mengapa? Bagaimana respon a. Pembelajaran menjadi lebih menarik
orang lain terkait dengan b. Pemahaman siswa lebih meningkat
strategi yang dilakukan, Apa c. Siswa menjadi lebih aktif
yang menjadi faktor d. Hasil belajar siswa meningkat
keberhasilan atau e. Lebih semangat dalam mengikuti pembelajaran
ketidakberhasilan dari strategi f. Siswa dapat bekerjasama dalam tugas kelompok dengan baik
yang dilakukan? Apa
pembelajaran dari keseluruhan B. Hasil yang didapatkan menjadi lebih efektif karena
proses tersebut menggunakan metode dan model pembelajaran yang dapat
meningkatkan ketertarikan siswa dalam mengikuti
pembelajaran.
C. Respon orang lain dari strategi yang dilakukan
Adapun respon dari strategi yang dilakukan terlihat pada
penilaian hasil wawancara.
Penilaian hasil wawancara dengan kepala sekolah,
1. Terjadinya interaksi yang dinamis antara guru dan siswa, siswa
dengan siswa.
2. Siswa memiliki keterampilan mengatasi
masalah.
3. Siswa menjadi lebih mandiri dalam belajar.
4. Siswa dapat berpikir kritis.

Penilaian hasil wawancara dengan guru (teman sejawat),


1. Model pembelajaran berbasis masalah efektif dilaksanakan dalam
pembelajaran
2. Media power point dan video pembelajaran berpengaruh terhadap
minat peserta didik dalam mengikuti pembelajaran
3. Peserta didik menjadi lebih aktif dalam pembelajaran karena media
yang digunakan menyenangkan dan menumbuhkan minat belajar
peserta didik
4. Siswa tidak jenuh dalam mengikuti pembelajaran
Penilaian hasil wawancara dengan siswa, merasa sangat senang
dan aktif dalam proses pembelajaran yang sudah dilakukan di
kelas.
D. Faktor keberhasilan dari strategi yang dilakukan Faktor yang
menjadi keberhasilan dalam praktik ini adalah sebagai berikut.
1. Ketepatan dalam memilih model dan media pembelajaran karena
lebih berorientasi dalam meningkatkan minat dan hasil belajar
peserta didik
2. Kerjasama dan dukungan dari teman sejawat dan kepala sekolah
3. Antusias peserta didik dalam mengikuti pembelajaran
E. Pembelajaran dari keseluruhan proses
Pembelajaran dari proses ini adalah guru harus berperan aktif dan
inovatif dalam menggunakan metode pembelajaran, menyediakan
media, alat dan bahan yang beragam sehingga menumbuhkan minat
dan motivasi peserta didik dalm pembelajaran. Dengan kolaborasi yang
baik dan seimbang antara guru, kepala sekolah dan orang tua dalam
pelaksanaan kegiatan belajar, tentunya kemampuan, keterampilan
dan perkembangan peserta didik akan menjadi lebih baik.
Kemudian seorang guru dituntut untuk selalu melakukan inovasi dan
meningkatkan kreativitas dalam pembelajaran dengan
memperhatikan karakteristik siswa. Maka daripada itu pentingnya
kerjasama, pemahaman guru dalam pemanfaatan teknologi sehingga
proses pembelajaran di kelas semakin variatif dan interaktif, dan
pemahaman guru dalam menerapkan pembelajaran inovatif sehingga
pembelajaran dapat terlaksana dengan baik guna memenuhi tujuan
pendidikan abad ke-21.

Anda mungkin juga menyukai