DISUSUN OLEH :
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena atas rahmat-Nya, kami
dapat menyelesaikan laporan kunjungan perusahaan Via online sebagaimana mestinya. Laporan
disusun untuk melengkapi rangkaian kegiatan Pelatihan Hiperkes dan Keselamatan Kerja yang
dilaksanakan pada periode 19 – 23 Juni 2023. Laporan ini memaparkan mengenai Higiene Industri
pada perusahaan PT. Solusi Bangun Andalas
Dalam usaha penyelesaian laporan ini, kami banyak memperoleh bimbingan dan dorongan dari
berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu dalam kesempatan ini kami
ingin menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan laporan ini.
Kami menyadari bahwa di dalam penulisan ini masih banyak kekurangan oleh karena itu
dengan segala kerendahan hati kami menerima semua saran dan kritikan yang membangun guna
perbaikan kedepannya.
ii
DAFTAR ISI
COVER ........................................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ..................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................................ iii
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
Perkembangan pabrik semen ini mulai dirintis oleh sebuah perusahaan swasta nasional yaitu
PT. Rencong Aceh Semen dengan melakukan studi kelayakan sejak tahun 1976 sampai dengan 1979.
PT. Rencong Aceh Semen bekerja sama dengan dua perusahaan asing yaitu Blue Circle Industries Ltd
dari inggris dan Cementia Holding A.G dari Swiss mengadakan usaha patungan untuk mendirikan
sebuah pabrik semen di Aceh.
Setelah mendapat persetujuan dari Presiden Republik Indonesia, H.M Soeharto pada bulan
Februari 1980 (Surat persetujuan no. B-3/Pres/2/1980 tanggal 23 Februari 1980), maka tanggal 11
April 1980 didirikan PT. Semen Andalas Indonesia dengan kapasitas produksi 1 juta ton per tahun
dengan ketiga perusahaan tersebut sebagai sponsor utama. Lokasi pabrik di Lhoknga kurang lebih 17
km ke selatan dari Banda Aceh ke arah Meulaboh.
Perkembangan fisik pabrik ini berlangsung selama 38 bulan dan pada tanggal 2 Agustus 1983
pabrik ini diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia sebagai pabrik semen yang kedelapan di
Indonesia. Namun, pada saat sekarang Blue Cirle tidak lagi sebagai sponsor, diganti dengan Lafarge
dari perancis sebagai pemegang saham terbanyak pada PT. Semen Andalas Indonesia.
Kemudian pada tahun 2019 PT. Lafarge Cement Indonesia berganti nama PT. Solusi Bangun
Indonesia (SBI) dan memiliki anak perusahaan bermana PT. Solusi Bangun Andalas yang mulai
beroperasi pada tanggal 11 Februari 2019. PT. Solusi Bangun Andalas (SBA) adalah unit
pergantongan semen terbesar di Indonesia dan termasuk bagian dari Semen Indonesia Group (SIG).
Perusahaan ini terletak di Jl. Ujung Baru Pelabuhan Belawan. Perusahaan ini merupakan perusahaan
yang memiliki komitmen untuk menjadi perusahaan terdepan dengan kinerja terbaik dalam industri
yang bergerak di bidang pengemasan untuk pengadaan bahan material bangunan.
Hasil produksi yang dihasilkan PT. Solusi Bangun Andalas yaitu Semen Andalas dengan
penghasilan sebanyak 1,6 juta ton semen tiap tahunnya. PT. SBA mempunya lima terminal
pemasaran, diantaranya: Aceh Besar, Lhokseumawe, Medan, Pulau Batam dan Dumai
.
1
2.1.1 Struktur Organisasi Perusahaan dan Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan
(P2K3)
PT. Solusi Bangun Andalas memiliki struktur organisasi perusahaan dan Panitia Pembina
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) sebagai badan pembantu di tempat kerja yang
merupakan wadah kerja sama antara pengusaha dan pekerja untuk mengembangkan kerjasama
saling pengertian dan partisipasi efektif dalam penerapan keselamatan dan kesehatan kerja
(Permenaker No. 04 tahun 1987). Berikut struktur organisasi PT. Solusi Bangun Andalas:
Struktur organisasi P2K3 diketuai oleh Alwin Husaini selaku Direktur Utama yang memiliki peran
pengambil keputusan tertinggi, Sekretaris P2K3 yaitu Hakiki Hadi yang sudah memiliki sertifikat
Ahli K3 Umum lalu anggota dari wakil perusahaan dan wakil tenaga kerja, berikut struktur P2K3
dapat dilihat pada Gambar 2.1.2 berikut ini :
2
Gambar 2.1.2 Struktur Pembina Keselamatan Kesehatan Kerja
PT. SBA memiliki jumlah karyawan sebanyak 111 karyawan yang terdiri dari Reporting, Analisis dan
Support, Kontraktor dan Security. Pekerjaan ini dibagi menjadi dua shift kerja.Perusahaan ini memiliki
panjang dan kedalaman dermaga sekitar 120 m & 6,5 m. Produk yang dipasarkan berupa Andalas 40kg
PCC, 50kg OPC, dan Curah Padang 40kg PCC dan Curah.
Adapun visi dan misi PT. Solusi Bangun Andalas yaitu sebagai berikut:
Visi Perusahaan :
Menjadi pemimpin sejati di bidang bahan bangunan dengan cara menjadi yang terbaik melalui
pertumbuhan yang cepat dengan memberikan nilai tambah dan mencapai kepemimpinan pasar global
di dalam usaha lokal melaui prinisi pengelolaan “Multi Lokal”.
3
3. Pemanasan, Pembakaran BahanBaku dan Pendinginan Material
4. P e ng g i l i n g a n K l i n k e r d i S e m e n Mill Menjadi Hasil Produk
5. Pengantongan Produk
Visi Perusahaan
Menjadi pemimpin sejati di bidan bahan bangunan. Dengancara menjadi yang terbaik melalui
pertumbuhan yang cepat dengan memberikan nilai tambah dan mencapai kepemimpinan pasar
global
Misi Perusahaan:
Menjadi mitra yang dapat diandalkan bagi pembangunan berkesinambungan untuk masyarakat
dan ramah lingkungan.
Lebih memprioritaskan masyarakat sekitar untuk memperoleh pekerjaan-pekerjaan kontrak yang
sesuai dengan kompetensinya.
Melindungi lingkungan hidup dan membantu kebutuhan masyarakat sekitar dalam hal
pendidikan, kesehatan, pengembangan ekonomi, serta sosial dan keagamaan, yang sangat
penting.
4
2.2 Tujuan Kegiatan
Untuk memenuhi tugas pelatihan Hiperkes dan Keselamatan Kerja bagi paramedis
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Secara umum Higiene industri didefinisikan sebagai ilmu dan seni dalam melakukan antisipasi,
rekognisi, evaluasi, dan pengendalian terhadap faktor-faktor lingkungan atau stresses, yang timbul
di atau dari tempat kerja, yang dapat menyebabkan sakit, gangguan kesehatan dan kesejahteraan
atau ketidaknyamananbagi pekerja maupun warga masyarakat. Secara khusus higiene perusahaan
fokus pada upaya pengenalan/identifikasi, penilaian/pengujian, pemantauan faktor lingkungan
tenaga kerja.
Untuk penerapan higiene industri di tempat kerja suatu industri. Higiene industri memiliki
tigaaspek utama yaitu:
1. Pengenalan terhadap bahaya faktor-faktor lingkungan kerja
2. Penilaian/evaluasi terhadap bahaya faktor-faktor lingkungan kerja
3. Pengendalian terhadap bahaya faktor-faktor lingkungan kerja.
Dalam memahami dasar gambaran higiene industri kita perlu mengetahui garis besar
dasarpemikiran tentang ketiga prinsip dasar penerapan higiene industri di tempat kerja
dalamlingkungankerja suatu industri.
6
2.4 Faktor Lingkungan Kerja
a. Bising
Kebisingan adalah bunyi yang tidak diinginkan dari usaha atau kegiatan dalamtingkat
danwaktu dan tertentu yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan manusia dan
kenyamananlingkungan.
1.Kebisingan terus-menerus : dihasilkan oleh mesin-mesin yang berputar
2.Kebisingan terputus-putus : seperti suara pesawat terbang di udara
3.Kebisingan menghenta : seperti suara dentuman meriam, bom meledak.
b. Getaran
Getaran adalah gerakan yang teratur dari benda atau media dengan arah bolak-
balikdarikedudukan keseimbangan. Getaran terjadi saat mesin atau alat dijalankan dengan
motor sehinggapengaruhnya bersifat mekanis. Terpaparnya pekerja terhadap getaran dapat
mengakibatkanpengaruhnegatif pada tubuh manusia baik bersifat mekanik, biologik, fisik dan
psikis.Dampakgetaranterhadap tubuh manusia sangat tergantung pada jenis getaran.Jenis
getaran yang terjadi sebagaifaktor fisika :
1.Getaran seluruh tubuh : Mempunyai frekuensi 1-80 Hz
2.Vibrasi segmental : Dapat memapari tubuh pekerja seperti lengan dan tangan.
Getaranini mempunyai frekuensi 5 – 1500
7
2.4.3 Faktor Biologi
Faktor yang dapat mempengaruhi aktivitas Tenaga Kerja yang bersifat biologi, disebabkanolehmakhluk
hidup meliputi hewan, tumbuhan, dan produknya serta mikroorganisme yangdapat menyebabkan
penyakit akibat kerja.
8
BAB III
ANALISIS
Kunjungan perusahaan yang dilakukan secara online pada PT Solusi Bangun Andalas pada hari
Rabu, tanggal 21 Juni 2023 pukul 15.15 – 16.15 WIB. PT Solusi Bangun Andalas merupakan
perusahaan yang memproses pengemasan (packaging) semen yang berlokasi di Belawan, Sumatera
Utara.
Semen tersebut berasal dari luar daerah yang diangkut menggunakan kapal. Kemudian setelah
semen tiba dari kapal pengangkut lalu dipompa menuju ke silo melalui pipa conveying selanjutnya
material semen diturunkan melalui bucket menuju screw screen untuk proses penyaringan. Kemudian
material semen dialirkan melalui airslide menuju packer dan selanjutnya dikemas dengan kantong
semen hingga akhirnya diturunkan melalui belt conveyor ke truk yang telah standby untuk dibawa ke
panglong.
Penulis akan membahas seputar Higiene Industri pada PT Solusi Bangun Andalas dengan
mengamati adanya sumber-sumber bahaya lingkungan kerja adalah sebagai berikut:
1. Kebisingan
Hasil pengamatan pada PT Solusi Bangun Andalas ditemukan adanya potensi terjadinya
kebisingan pada mesin di area produksi. Oleh karena itu, perlunya memakai alat pelindung dari
kebisingan. Para pegawai di perusahaan tersebut sudah menggunakan alat pelindung suara
dalam bentuk ear plug. Selanjutnya, perlu adanya pemeriksaan Audiometri secara berkala pada
para pegawai dan perlu dilakukannya pengukuran tingkat kebisingan agar tingkat kebisingan
tidak melebihi nilai ambang batas.
2. Pencahayaan
Sistem pencahayaan pada PT Solusi Bangun Andalas menggunakan sumber cahaya buatan
berupa lampu neon berwarna putih. Secara keseluruhan sudah cukup baik, namun sebagai
evaluasi dalam pecahayaan perlu adanya pengontrolan dan pemeliharaan secara berkala agar
tidak mengganggu aktifitas dalam produksi di perusahaan.
3. Getaran
Penggunaan mesin forklift di lingkungan perusahaan dalapat menyebabkan getaran pada
9
pegawai. Secara umum sudah cukup baik, pegawai yang bertugas mengoperasikan forklift
sudah menggunakan alat pelindung diri yang sesuai standar untuk menghidari risiko yang
ditimbulkan dari efek getaran.
4. Suhu
Pada PT solusi Bangun Andalas Medan tampaknya sudah menggunakan parameter suhu untuk
mendeteksi suhu dalam pabrik sehingga dapat mengurangi resiko bahaya seperti heat stress
dan dehidrasi namun untuk pengendaliannya dengan menyediakan air minum yang memadai
dan mengatur jam kerja.
1. Debu
PT Solusi Banguun Andalas merupakan perusahaan pengemasan material semen. Partikel semen
yang berukuran kecil dapat mengganggu saluran pernafasan jika pegawai tidak menggunakan alat
pelindung diri yang sesuai standart. Pada perusahaan ini, para pegawai sudah menggunakan alat
pelindung diri berupa masker respirator. Selanjutnya, perlu adanya pemeriksaan spirometry pada
saat Medical Check Up untuk menilai kondisi paru-paru pada para pegawai
10
Sedangkan untuk pengendalian faktor biologi pada tempat kerja bias berupa :
1. Desinfeksi
2. Perbaikan system ventilasi
Berdasarkan pengamatan secara online, pada PT Solusi Bangun Andalas sudah menerapkan
standart penggunaan alat pelindung diri yaitu dengan menggunakan:
1. Pakaian kerja (wearpack)
2. Safety shoes
3. Safety helmet
4. Googles
5. Ear plug
6. Masker respirator
11
Tabel 3.1. Tabel Identifikasi Resiko dan Bahaya
1 Ruang Pengemasan Kebisingan Tuli Akibat Kerja 1. Penggunaan ear plug atau ear
muff
2. Dilakukan pemeriksaan tingkat
kebisingan secara berkala.
3. Pemeriksaan audiometri secara
berkala bagi pekerja yang
terpapar.
4. Pengaturan jam kerja tidak
melebihi 8 jam dalam 1 hari
atau 40 jam dalam 1 minggu
2 Ruang Pengemasan Pencahayaan Gangguan Akibat Penglihatan Kerja 1. Lampu pada bagian gudang dan
packaging dapat diganti dengan
watt yang lebih tinggi dan lebih
terang.
2. Dilakukan pemeriksaan secara
berkala dengan menggunakan
luxmeter, diharapkan ruangan-
ruangan kerja tetap
mendapatkan pencahayaan yang
sesuai
4.1 Kesimpulan
1. Faktor fisik
• Pencahayaan : Menggunakan sumber sinar matahari dan sumber buatan sebagai
sumber penerangan. Secara umum penerangan pada bagian kantor belum dievaluasi dengan
baik dan belum dilakukan pengukuran dengan luxmeter secara berkala.
• Bising : Dari pengamatan video, pekerja saat bekerja tidak terlihat memakai
APD yang seharusnya digunakan.
2. Faktor Kimia
Bahan kimia adalah bahan atau zat kimia yang digunakan proses produksi Semen
sangatlah berdampak sehingga perlu menggunakan APD dan bahan kimia teruji dan aman
serta dilakukan Medical Chek Up Rutin guna mencegah dampak penyakit akibat kerja.
3. Faktor Biologi
Perlu ditingkatkan pencegahan guna menghindari hal-hal yang dapat terjadi akibat faktor
biologi, yaitu melakukan pengendalian, yang dapat menyebabkan penyakit akibat kerja.
Seperti menggunakan APD lengkap dan menerapkan serta mentaati SMK3.
4. Faktor Ergonomi
Berdasarkan pengamatan penulis di Perusahaan, ditemukan Faktor Ergonomi
yangmempengaruhi kesehatan pekerja Packaging walau pun memiliki Resiko Ringan
4.2 Saran
Dari hasil pengamatan video, yang kami lakukan, maka kami ajukan beberapa saran yaitu :
1. Memberi penyuluhan berkalatentang Sistem Kesehatan dan Keselamatan Kerja terutama
terkait faktor yang dibahas di atas kepada tenaga kerja mengenai pemaparan faktor tersebut
dan dampak kesehatan yang dapat di timbulkan.
2. Peningkatan pengawasan, pelatihan dan penerapan sistem manajemen keselamat dan kesehatan
kerja (SMK3), serta higiene industri, dengan
14 melakukan identifikasi hazard danpengendalian
hazard.
3. Penyediaan lingkungan kerja dan fasilitas sanitasi yang bersih dan aman bagi para perkerja
(seperti penyediaan tempat sampah di setiap lokasi produksi, sterilisasi secara berkala terhadap
alat-alat produksi yang digunakan).
15