Anda di halaman 1dari 2

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2.1.

Kayu merupakan salah satu bahan bakar yang sudah digunakan sejak lama,
dalam skala rumah tangga mau pun skala industry kayu digunakan sebagai bahan
bakar untuk menghasilkan energy panas. Namun, pada saat ini penggunaan
kompor bahan bakar kayu masih memiliki efesiensi yang rendah karena kompor
yang digunakan menghasilkan sisa pembakaran yang berbahaya pagi kesehatan
penggunanya. Survei sosial ekonomi nasional yang dilakukan oleh BPS (Badan
Pusat Statistik) pada tahun 2016 menunjukkan bahwa penggunaan bahan bakar
biomassa (kayu) di Aceh sebanyak 17,43% dan di Indonesia sebanyak 21,57%
(Badan Pusat Statistik, 2016). Penggunaan tungku konvensional disebut juga
kompor tiga batu (three stone stove) dirasa kurang efisien karena kayu bakar
sebagai sumber energi tersebut tidak terbakar sacara sempurna dan masih
menghasilkan buangan (waste) berupa arang kayu kasar dan menghasilkan
dampak buruk bagi kesehatan seperti asap yang ditimbulkan akan menimbulkan
penyakit yang menyerang sistem pernafasan dan juga kurang ergonomisnya
penerapan kompor konvensional tersebut yang dapat menyebabkan penyakit
seperti low back pain.(Widawati et al., 2019)
Tungku biomassa jenis roket adalah salah satu tungku modern yang
menggunakan biomassa sebagai bahan bakar utama dan dirancang untuk
meningkatkan efesiensi penggunaan bahan bakar dengan meningkatkan efesiensi
termal kombinasi dari efisiensi pembakaran yang ditingkatkan dan transfer panas
yang terkait dengan pembakaran bahan bakar (Okonkwo Ugochukwu., et al,
2016). Saat kompor api menyala, mendapatkan cukup oksigen karena bukaan
udara pada bagian bawah tabung. Panas tersebut akan disalurkan melalui tabung
vertikal dan keluar pada ujung atas. Sehingga kompor ini akan menghasilkan
pembakaran yang lebih efisien karena seluruh kayu akan terbakar sempurna dan
akan menghasilkan asap yang lebih sedikit dibandingkan kompor tungku
konvensional (Khan., et al, 2016).

Anda mungkin juga menyukai