Anda di halaman 1dari 40

ABSTRAK

Selama ini orang pada umumnya dapat mengendalikan listrik hanya dengan saklar
akan tetapi pengendalian tersebut dibatasi oleh jarak. Oleh karena itu, dilakukan
kegiatan proyek akhir sebuah prototype aplikasi sistem pengendalian listrik yang
dirancang di platform Android sebagai solusi alternatif untuk pengendalian jarak
jauh. Aplikasi yang digunakan pada platform Android ini memiliki tampilan
antarmuka (user interface) yang menarik dan mudah dipahami. Selain itu, sistem
pengendalian listrik ini memanfaatkan bluetooth untuk pengiriman instruksi
pengendaliannya ke Arduino. Pada prototype ini menggunakan Arduino Uno
sebagai prosesor, Android sebagai kendali, modul Bluetooth HC-05 sebagai
komunikasi Arduino dengan Android dan menggunakan relay sebagai switch
kontrol dengan spesifikasi 4 channel. Pengendalian listrik tidak akan bekerja jika
smartphone android diluar jangkauan dari 10 meter dari bluetooth module karena
sambungan bluetooth akan terputus secara otomatis.

Kata Kunci :Android, Arduino Uno, Bluetooth HC-05, Relay.


ABSTRACT

So far, people in general can control electricity only with a switch, but this
control is limited by distance. Therefore, the final project activity was carried out
on a prototype of an electrical control system application designed on the Android
platform as an alternative solution for remote control. The application used on
the Android platform has an attractive and easy-to-understand user interface. In
addition, this electrical control system utilizes Bluetooth for sending control
instructions to Arduino. This prototype uses Arduino Uno as a processor, Android
as a control, HC-05 Bluetooth module as Arduino communication with Android
and uses a relay as a control switch with 4 channel specifications. Electrical
control will not work if the Android smartphone is out of range of 10 meters from
the Bluetooth module because the Bluetooth connection will be automatically
disconnected.

Keywords: Android, Arduino Uno, Bluetooth HC-05, Relay.


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, serta shalawat dan

salam dipersembahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW, sebagai ungkapan

rasa syukur dan terima kasih penulis atas terwujudnya penyelesaian proyek akhir

ini dengan judul : ”SISTEM KONTROL LISTRIK JARAK JAUH

BERBASIS ARDUINO ”

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan semangat dan motivasi

serta fasilitas-fasilitas yang membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi akhir

ini, dan tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Edi Susanto, SE, MM, Ak, selaku Ketua Yayasan Pendidikan Makmur

Ridar (YPMR) Dumai.

2. Bapak Asparizal, S.Kom, M.Kom, selaku Ketua Sekolah Tinggi Manajemen

Informatika dan Komputer (STMIK) Dumai.

3. Bapak Sukri Ardianto, M.Kom, selaku Wakil Ketua Sekolah Tinggi

Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Dumai.

4. Ibu Deasy Wahyuni, M.Si, selaku Ketua Prodi Teknik Informatika (TI)

Dumai.

5. Bapak Firman Tawakal, M.Kom, selaku Pembimbing I, terima kasih atas

saran, semangat, arahan, dan nasehat yang telah bapak berikan sehingga

membantu penulis dalam penyelesaian laporan proyek akhir ini.


6. Bapak Masrizal, M. Kom, selaku Pembimbing II, terima kasih atas nasehat,

bimbingan, dan perbaikan-perbaikan yang sangat membantu dalam

penyelesaian laporan proyek akhir ini.

7. Kepada kedua orang tua kami, yang telah memberikan kami semangat,

dukungan serta berdoa demi kesuksesan kami, terima kasih telah memberikan

dukungan kepada kami.

8. Keluarga besar STMIK Dumai, Bapak dan Ibu Dosen STMIK Dumai serta

seluruh karyawan STMIK Dumai yang selama ini telah memberikan ilmu dan

jasanya kepada kami.

9. Semua sahabat dan rekan-rekan mahasiswa jurusan Sistem Informasi dan

Teknik Informatika 2019 STMIK Dumai yang telah mengingatkan dan

membantu kami untuk menyelesaikan proyek akhir ini.

Penulis menyadari bahwa laporan proyek akhir ini masih jauh dari

kesempurnaan, karena kesalahan merupakan bagian yang tidak bisa terpisahkan

dari jalan kehidupan manusia. Maka penulis juga mengharapkan kritik dan saran

yang sifatnya membangun agar dapat penyempurnaan lebih lanjut dan berharap

dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca, akhir kata penulis ucapkan terima

kasih.

Dumai, 5 Mei 2023

Penulis
DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING....................................ii
LEMBAR PENGESAHAN..................................................................iii
ABSTRAK.............................................................................................iv
ABSTRACT...........................................................................................v
KATA PENGANTAR.........................................................................vi
DAFTAR ISI.......................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR...........................................................................ix
BAB I PENDAHULUAN....................................................................1

1.1 Latar Belakang..........................................................................1


1.2 Tujuan Proyek Akhir.................................................................2
1.3 Manfaat Proyek Akhir...............................................................2
1.4 Metode Pengerjaan....................................................................3
1.4.1 Waktu dan Tempat.........................................................3
1.4.2 Alat dan Bahan................................................................3
1.4.3 Metode Pengembangan Sistem........................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................8
2.1 Tinjauan Khusus........................................................................8
2.2 Hasil Pengumpulan Data.........................................................10
2.3 Solusi Yang Diusulkan............................................................11
2.4 Tinjauan Umum ......................................................................13
BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI....................15
3.1 Perancangan Sistem (Alat)......................................................15
3.2 Implementasi Sistem................................................................15
3.3 Pengujian Sistem.....................................................................16
BAB IV PENUTUP............................................................................18
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pada saat ini bukan hal yang tidak mungkin untuk melakukan sebuah

pekerjaan dengan jarak yang jauh, karena didukung dengan berkembangnya alat

pengontrol jarak jauh yang dapat digunakan. Seperti sistem pengendali jarak jauh

untuk mengontrol listrik. Pada perkembangan zaman saat ini bagian elektronika,

pemanfaatan listrik masih secara manual khususnya pada pengendalian listrik

yang masih dilakukan dengan cara manual, caranya dengan menekan saklar

On/Off.

Di STMIK Dumai, pihak kampus masih menyalakan listrik dengan

menggunakan saklar atau secara manual saat tidak diperlukan. Seperti ketika

mereka lupa mematikan listrik yang telah digunakan atau listrik yang lupa

dimatikan ketika hendak keluar ruangan. Salah satu peralatan elektronik yang

mengkonsumsi energi listrik adalah lampu. Namun, keadaan yang umumnya

terjadi adalah ketika pihak kampus menggunakan listrik dimana sering kita

jumpai listrik yang dipakai terbuang percuma karena kelalaian pihak kampus yang

lupa untuk mematikan listrik tersebut masih tetap hidup walaupun tidak dipakai.

Cara ini dinilai tidak sesuai lagi dengan zaman yang sudah serba

elektronik dan memiliki beberapa kelemahan, antara lain pengendalian On/Off

peralatan listrik tidak bisa dilakukan dari jarak jauh, sehingga pengguna harus
langsung menekan saklar On/Off pada tempat saklar tersebut berada. Disamping

itu juga peralatan yang dikendalikan lebih dari satu buah, dan jarak masing-

masing peralatan berjauhan karena ruangan yang sangat besar, maka ini tentu saja

tidak menghemat waktu dan tenaga manusia, sehingga pencegahan penggunaan

peralatan pengendalian listrik oleh pihak yang tidak berwenang tidak dapat

dilakukan.

Berdasarkan permasalahan di atas, terdapat ide untuk membuat sebuah

proyek akhir dengan judul “Sistem Kontrol Peralatan Listrik Jarak Jauh

Berbasis Arduino”. Proyek Akhir ini akan mempermudah dalam mengendalikan

listrik yang dapat di kontrol melalui aplikasi HP smartphone Android.

1.2 Tujuan Proyek Akhir

Tujuan dari proyek akhir ini adalah merancang Sistem Kontrol Peralatan

Listrik Jarak Jauh Berbasis Arduino

1.3 Manfaat Proyek Akhir

Adapun manfaat proyek akhir ini adalah dengan adanya alat ini dapat

digunakan dan mempermudah dalam pengontrolan lampu dan listrik. Dikontrol

menggunakan bluetooth yang telah terkoneksi HP Smartphone Android.

1.4 Metode Pengerjaan

Adapun metode pengerjaan yang diajukan adalah sebagai berikut :

1.4.1 Waktu dan Tempat

1. Waktu
Dimulainya penelitian ini pada 4 Februari 2023 dan akan berakhir

pada 08 Juni 2023. Proyek akhir ini dilaksanakan selama 4 bulan.

2. Tempat

Penelitian ini dilaksanakan di STMIK Dumai. Sebagai syarat untuk

kelulusan atau wisuda Program Studi Teknik Informatika.

1.4.2 Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang di gunakan adalah sebagai berikut :

1. Arduino Uno

2. Relay 4 channel

3. Breadboard

4. HP Smarphone Android

5. Bluetooth HC-05

6. Kabel female to male dan male to male

7. Lampu dan kipas

8. PC

1.4.3 Metode Pengembangan Sistem

Sebelum pengoperasian lebih lanjut maka, harus dianalisis terlebih dahulu

agar dalam pengolahan akan lebih mudah dan lebih cepat. Dalam proyek akhir ini

menggunakan metode Prototype yang terdiri dari 8 tahapan yaitu persyaratan

awal, model, membangun prototype, evaluasi prototype, mengkodekan sistem,

menguji sistem, evaluasi sistem, menggunakan sistem.


Pembuatan
Prototype
Pihak Kampus Puas
Persyaratan Model Evaluasi
Awal Pihak Kampus
Ulasan dan
Pembaruan

Menjaga Pengujian Perkembangan

Gambar 1.1 Metode Prototype

1.4.3.1 Persyaratan Awal

Pada tahapan ini melakukan persyaratan awal untuk membangun “Sistem

Kontrol Lampu dan Listrik Berbasis Arduino” dan melakukan analisis dimulai

dari kebutuhan. Dalam tahapan ini juga kebutuhan dari “Sistem Kontrol Lampu

dan Listrik Berbasis Arduino” yang akan dirancang.

1.4.3.2 Model

Tahapan ini merupakan proses perancangan Hardware ( perangkat

keras ) dan Software ( perangkat lunak ) yang di butuh kan dari sistem yang akan

dibangun pada pembuatan “Sistem Kontrol Lampu Dan Listrik Berbasis

Arduino”.

1. Perancangan Perangkat Keras ( Hardware )

Tahap ini merupakan kegiatan memulai perangkaian alat dengan bahan yang

sudah di siapkan meliputi Arduino Uno, Bluetooth HC-05, Breadboard, dan


komponen lainnya, sesuai dengan perencanaan yang sudah ditentukan

sehingga alat bisa bekerja berdasarkan listing program.

2. Perancangan Perangkat Lunak ( Software )

Arduino Uno dapat diprogram dengan menggunakan Software Arduino IDE.

Dimana skrip program (sketch) ditulis kedalam Arduino IDE. Setelah skrip

program (sketch) sudah selesai, kemudian skrip program (sketch) tersebut di

upload ke mikrokontroler Arduino Uno.

1.4.3.3 Membangun Prototype

Pada tahap ini membuat perancangan sementara yang berfokus pada

penyajian (Misal merancang input dan format output).

1.4.3.4 Evaluasi Prototype

Pada tahapan ini jika sudah sesuai, maka langkah selanjutnya akan

diambil. Namun jika belum sesuai maka direvisi dengan mengulang langkah-

langkah sebelumnya.

1.4.3.5 Mengkodekan Sistem

Dalam proses ini “Sistem Kontrol Lampu dan Listrik Berbasis Arduino”

yang akan dirancang akan di lakukan proses pengodingan ke dalam bahasa

pemrograman yang sesuai. Bahasa pemrograman “Sistem Kontrol Lampu dan

Listrik Berbasis Arduino” ini menggunakan Arduino Uno.

1.4.3.6 Menguji Sistem

Setelah semua perancangan telah selesai, pada tahap ini melakukan

pengujian sistem yang sudah di rancang, mulai dari pengujian koding apakah

relay dapat berjalan sesuai yang di program.


1.4.3.7 Evaluasi Sistem

Dalam tahapan ini akan mengevaluasi apakah “Sistem Kontrol Lampu

dan Listrik Berbasis Arduino” yang sudah dirancang sudah jadi dan sudah sesuai

yang diharapkan. Jika sesuai, maka proses akan dilanjutkan ke tahap selanjutnya.

Namun jika tidak maka mengulang tahap sebelumnya.

1.4.3.8 Menggunakan Sistem

Pada tahapan ini merupakan tahapan finishing, alat yang sudah di

rancang sudah bisa digunakan.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Khusus

Sistem Kontrol Listrik Jarak Jauh Berbasis Arduino menggunakan

Bluetooth pada HP Smartphone Android adalah aplikasi yang memungkinkan

pihak kampus untuk mengendalikan perangkat listrik dari jarak jauh

menggunakan HP Smartphone Android mereka. Dengan adanya alat ini,

memudahkan pihak kampus dalam mengontrol listrik.

2.2 Hasil Pengumpulan Data

Berikut ini adalah uraian masalah yang ditemukan pada STMIK Dumai :

Tabel 2.2.1 : Masalah Pada Obyek Penelitian

No. Deskripsi Masalah Aktor / Stakeholder

1 Mematikan dan menghidupkan listrik


masih menggunakan saklar atau Pihak Kampus
secara manual.

2 Belum adanya sistem kontrol listrik


dari hp untuk mempermudah pihak Pihak Kampus
STMIK Dumai dalam mengontrol
listrik
2.3 Solusi Yang Diusulkan

Berdasarkan tabel masalah diatas, akhirnya ditemukanlah solusi terbaik untuk

mengatasi dari masalah tabel diatas. Solusi nya ada di tabel berikut ini :

Tabel 2.3.1 : Daftar Solusi

No. Permasalahan Solusi Yang Diusulkan

1 Proses mematikan dan


menghidupkan listrik masih Pihak Kampus dapat mengontrol listrik
menggunakan saklar atau secara melalui HP Smartphone Android
manual.
2 Belum adanya sistem kontrol Merancang dan membangun sebuah
listrik menggunakan HP sistem kontrol listrik berbasis arduino.
Smartphone Android pada
STMIK Dumai

2.4 Tinjauan Umum

Tinjauan Teori Umum berdasarkan tinjauan teori yang digunakan dalam

pemodelan atau perancangan sistem yang akan dibuat, serta konsep-konsep yang

berhubungan dengan proyek akhir.

2.4.1 Pengertian Konsep Dasar Arduino

Menurut Sulaiman (2012:1), Arduino merupakan platform yang terdiri

dari software dan hardware. Hardware Arduino sama dengan mikrocontroller

pada umumnya hanya pada arduino ditambahkan penamaan pin agar mudah

diingat. Software Arduino merupakan software open source sehingga dapat

didownload secara gratis. Software ini digunakan untuk membuat dan

memasukkan program ke dalam Arduino. Pemrograman Arduino tidak sebanyak

tahapan mikrocontroller konvensional karena Arduino sudah didesain mudah


untuk dipelajari, sehingga para pemula dapat mulai belajar mikrokontroller

dengan Arduino.

Menurut Santosa (2012:1), Arduino adalah kitelektronik atau papan

rangkaian elektronik opensource yang di dalamnya terdapat komponen utama

yaitu sebuah chip mikrokontroler dengan jenis AVR dari perusahaan Atmel.

Menurut (Destiarini & Kumara, 2019), Arduino Uno adalah salah satu

produk berlabel arduino yang sebenarnya adalah suatu papan elektronik yang

mengandung mikrokontroler ATMega328 (sebuah keping yang secara fungsional

bertindak seperti sebuah komputer). Piranti ini dapat dimanfaatkan untuk

mewujudkan rangkaian elektronik dari yang sederhana hingga yang kompleks.

Pengendalian LED hingga pengontrolan robot dapat diimplementasikan dengan

menggunakan papan berukuran relatif kecil ini.

2.4.2 Arduino Uno

Didalam proyek akhir ini jenis arduino yang digunakan adalah Arduino

uno sebagai salah satu perangkat pendukung dalam mengendalikan komponen

elektronika yang besifat open source. Arduino uno ini mempunyai pin-pin sebagai

Input dan Output terdiri dari 14pin Input dari output digital, 6 pin input analog.

Untuk mengkoneksikan arduino uno cukup menhubungkan USB tipe A ke USB

tipe B.

Menurut (Fariska & Yenni, 2020), Arduino-Uno di rancang menjelma

sebagai Mikrokotroler yang siap untuk di gunakan, pemrograman dan

Input/Output sudah ada,maka Arduino menjadikan board yang mudah di


programkan karena telah didukung bahasa C. BrainArduino-uno memanfaatkan

Chip Mikrokontroler ATMega8, ATMega168 atau ATMega328, secara garis

besar kegunaan dan jumah dari kaki microcontroler tersebut sama, hanya saja

yang berbeda adalah daya memorinya.

Menurut (Pindrayana et al., 2018), Arduino Merupakan papan elektronik

berbasis mikrokontroller ATMega yang memenuhi sistem minimum

mikrokontroller agar dapat bekerja secara mandiri (standalone controller).

Menurut (Pindrayana et al., 2018), Arduino Uno merupakan sebuah

rangkaian yang dikembangkan dari mikrokontroller berbasis ATmega328.

Gambar 2.1 : Tampilan Arduino Uno

Sumber: (Setiawan, 2017)

Arduino Uno ini berbasis ATmega328 yang memiliki 14 pin I/O digital dan 6 pin

input analog, Adapun spesifikasi pada Arduino Uno dapat dijelaska pada tabel

berikut:
Tabel 2.4.3 : Penjelasan Arduino

MIKROKONTROLER ATMega328

Tegangan Kerja 5V

Tegangan Masukan 7-12V (Disarankan)

14 (Termasuk 6 pin yang


Pin I/O Digital
mendukung PWM)

Jumlah Pin Analog 6 Pin

Arus DC pin I/O 40 mA

Arus DC pada Pin 3.3V 50 mA

32 KB (Atmega328) dan 0.5


Flash Memory
KB digunakan untuk
bootloader
SRAM 2 KB

EEPROM 1 KB

Clock speed 16 Mhz

Panjang 68.6 mm

Lebar 53.4 mm

Berat 25 gram

Sumber : (Setiawan, 2017)

2.4.4 Bluetooth HC-05

Modul Bluetooth HC-05 mudah ditemukan di pasaran. Pasalnya harga

Modul Bluetooth HC-05 ini dijual cukup terjangkau. Modul Bluetooth HC-05
terdapat dua fungsi konfigurasi. Mode AT dan juga mode Communication. Fungsi

mode Communication adalah melakukan komunikasi Bluetooth dengan perangkat

lain dengan maksimal jarak signal 10 meter, dalam kondisi tanpa gangguan.

Sedangkan mode AT berfungsi sebagai pengatur Bluetooth HC-05.

Menurut (Fariska & Yenni, 2020), Bluetooth adalah sebuah alat

berkomunikasi wireless yang bisa bekerja di frekuensi radio 2.4 GHz dalam

pergantian data dalam perangkat bergerak seperti PDA, laptop, HP, dan

perangkat lainnya. Sebagai contoh modul Bluetooth yang sangat sering

digunakan adalah tipe HC-05’. Modul Bluetooth HC-05’ adalah salah satu jenis

modul Bluetooth yang bisa didapatkan dengan harga relatif terjangkau.

Menurut (Optimization et al., 2022), Modul Bluetooth yang paling banyak

digunakan dan mudah ditemukan dengan harga yang relatif murah dalam

perancangan alat adalah dengan tipe HC-05, tipe HC-05 memiliki 6 pin konektor

dengan memiliki fungsi masing-masing.

Menurut (Optimization et al., 2022), Bluetooth HC-05 memiliki empat pin

yang disediakan yaitu RXD, TXD, GND dan VCC. Pin RXD dan TXD

difungsikan untuk berkomunikasi dengan dengan microkontroller.

Berikut adalah gambar module Bluetooth HC-05 bisa dilihat di gambar 2.2:
Gambar 2.2 : Module Bluetooth HC-05

Sumber : (Wirawan, 2018)

Berikut ini adalah konfigurasi pin bluetoooth HC-05 ditampilkan pada tabel 2.2
dibawah ini:;

Tabel 2.4.5 : Konfigurasi Pin Module Bluetooth HC-05

Nomor Pin Nama Fungsi

Pin1 KEY -

Pin2 VCC -Sumber Tegangan 5V

Pin3 GND -Ground Tegangan

Pin4 TXD -Mengirim Data

Pin5 RXD -Menerima Data

Pin6 STATE -

Sumber : (Wirawan, 2018)


2.4.6 Relay Module

Relay Module merupakan Saklar (Switch) yang berhubungan dengan

listrik. Pada Relay Module terdapat komponen-komponen Elektromekanikal.

Relay Module memanfaatkan Prinsip Elektromagnetik mengaktifkan Kontak

Saklar,meskipun dengan arus kecil bisa menghantarkan listrik dengan tegangan

tinggi. Didalam penelitian ini menggunakan Relay Module singel channel.

Menurut (Fariska & Yenni, 2020), Relay Module adalah kumpulan Relay yang

kemudian dirangkai disuatu PCB (printed circuit board). Jenis Relay yang dipakai pada

proyek akhir ini berjalan pada tegangan 5Volt DC (Direct Current) dan bisa

memutuskan atau mengaliri aliran listrik 220Volt AC (Alternating Current). Alat

Relay dioperasikan memberikan tegangan 5Volt ataupun 0Volt di kaki

pengendalinya.

Menurut (Optimization et al., 2022), Relay merupakan saklar (switch)

yang dikendalikan oleh tegangan input yang memiliki 2 buah bagian utama yaitu

elektromagnetik dan mekanikal yaitu kontak saklar/switch. Relay terdiri dari tiga

bagian utama yaitu :

1. Common yaitu bagian yang terhubung dengan Normally Close

2. Koil (kumparan) komponen relay yang berfungsi menciptakan

medan magnet.

3. Kontak yaitu normally close dan normally open

Menurut (Optimization et al., 2022), Modul relay terdapat bagian pin

COM yaitu pin pada relay yang terhubung dengan normally closed (NC), ketika
coil tersambung pada tegangan maka COM akan terhubung dengan pin normally

open (NO).

Gambar 2.3 : Relay Module


Sumber : (P et al., 2020)

Fungsi serta gaya kerja dari relay adalah mengandalikan listrik. Pada hal ini

inti dari besi yang terdapat pada relay akan berubah menjadi magnet ketika dialiri

oleh listrik.

2.4.7 Bread Board

Menurut (A. Razor, 2020), definisi breadboard adalah sejenis papan roti

yang biasanya digunakan untuk membuat prototype rangkaian elektronik.

Beberapa orang kadang menyebutnya project board atau bahkan  protoboard

(prototype board). Pada dasarnya breadboard adalah board yang digunakan untuk

membuat rangkaian elektronik tanpa harus merepotkan pengguna untuk

menyolder. Biasanya papan breadboard ini digunakan untuk membuat rangkaian

elektronik sementara untuk tujuan uji coba atau prototype.


Menurut (M. Zakaria, 2020), Breadboard merupakan sebuah board atau

papan yang berfungsi untuk merancang sebuah rangkaian elektronik sederhana.

Breadboard tersebut nantinya akan dilakukan prototipe atau uji coba tanpa harus

melakukan solder. Salah satu keuntungan menggunakan breadboard adalah

komponen-komponen yang dirakit tersebut tidak akan mengalami kerusakan.

Komponen tersebut juga masih bisa dirangkai kembali untuk membentuk

rangkaian yang lainnya.

Menurut (Fariska & Yenni, 2020), Project Board atau yang biasa disebut

Breadboard adalah dasar dari konstruksi suatu sirkuit elektronik dan juga

prototipe dari sebuah desain elektronik. Di era modern, istilah ini sering merujuk

pada jenis tertentu dari sebuah papan tempat merangkai komponen, dan papan

ini tidak membutuhkan proses menyolder (langsung tancap).

Berikut gambar dari Bread Board :

Gambar 2.4 : Breadboard


Sumber : (Hasrul et al., 2021)
Breadboard berfungsi selaku konduktor listrik tempat memasang kabel

jumper/header pin malesupayaarus dari eleme satu ke elemen lain bisa saling

terdistribusi.

2.4.8 Kabel Jumper

Kabel Jumper merupakan kabel elektrik yang mempunyai pin

penghubung di setiap ujung dari kabel tsb, dan memungkinkan untuk

mengkoneksikan dua komponen yang melibatkan Arduino tanpa membutuhkan

solder. Kabel Jumper juga berfungsi sebagai penghubung antara kabel dan PCB

dan juga elemen elektronik pada projek breadboard

Menurut (Fathulrohman & Asep Saepuloh, ST., 2018), Kabel jumper

adalah kabel elektrik untuk menghubungkan antar komponen di breadboard tanpa

memerlukan solder. Kabel jumper umumnya memiliki connector atau pin di

masing-masing ujungnya. Connector untuk menusuk disebut male connector, dan

connector untuk ditusuk disebut female connector. Kabel jumper dibagi menjadi 3

yaitu : Male to Male, Male to Female dan Female to Female.

Menurut (Fariska & Yenni, 2020), Kabel jumper adalah sebuah kabel

yang dipakai untuk mengkoneksikan alat elektronika serta sejumlah port di

elemen elektronika lainnya sesuai dengan fungsinya. Kemudian kabel tersebut

terdapat 2 jenis kabel, yaitu female dan male. Gambar merujuk ke contoh kabel

jumper.

Menurut (V.A.R.Barao et al., 2022), Kabel jumper adalah kabel elektrik

untuk menghubungkan antar komponen di breadboard tanpa memerlukan solder.


Kabel jumper umumnya memiliki connector atau pin di masing-masing ujungnya.

Connector untuk menusuk disebut male connector, dan connector untuk ditusuk

disebut female connector. Kabel jumper dibagi menjadi 3 yaitu : Male to Male,

Male to Female dan Female to Female.

Gambar 2.5 : kabel Jumper

Sumber : (Muhammad Nur Ikbal, 2019)

2.4.9 Software dan Tools

Software adalah perangkat lunak berupa data yang di format dan disimpan

secara digital. Tools adalah alat-alat perkakas yang digunakan untuk membantu

kita sehari-hari seperti obeng, pisau, gunting. Maka dari itu Untuk merancang

suatu alat maka dibutuhkan Aplikasi Software dan Tools yang akan digunakan

dalam proyek akhir ini.

2.5.0 Arduino IDE

Menurut (Manullang et al., 2021), Arduino IDE merupakan singkatan dari

Integrated Developtment Environment, atau secara bahasa sederhananya

merupakan peranti lunak yang digunakan untuk melakukan pengembangan.

Disebut sebagai lingkungan karena melalui software inilah Arduino atau


mikrokontroler lain dapat diprogram untuk melakukan fungsi-fungsi yang

dibenamkan melalui sintaks pemrograman. Arduino menggunakan bahasa

pemrograman sendiri yang menyerupai bahasa C. NodeMCU memiliki bootloader

yang sama seperti Arduino yang bertugas sebagai Compiler sehingga kompatibel

dalam membuat dan mengupload program untuk NodeMCU.

Menurut (Kusuma & Mulia, 2018), IDE atau Integrated Development

Environment suatu program khusus untuk suatu komputer agar dapat membuat

suatu rancangan atau sketsa program untuk papan Arduino. IDE arduino

merupakan software yang sangat canggih ditulis dengan menggunakan java.

Menurut (Fariska & Yenni, 2020), memanfaatkan Arduino IDE selain

memiliki perangkat keras juga memiliki perangkat lunak, untuk hardware sendiri

sudah dijelaskan mengenai karakteristik, jenisnya dan konfigurasi pin Adruino

yang tersedia. Untuk software, Arduino memanfaatkan software sendiri dan

bahasa pemrograman sendiri dan dinamakan Arduino IDE, bahasa pemrograman

Arduino yang dipakai yaitu C / C++ . Tampilan screen dari Arduino IDE saat

pertama membuka aplikasinya, muncul kurang lebih seperti gambar berikut ini.
Gambar 2.6 : Tampilan Setting Board Arduino IDE

Sumber : (Wuryanto et al., 2019)

Pada Arduino IDE, program yang ditulis disebut sketch. Dimana sketch ini

akan ditulis pada sebuah teks editor dan disimpan dengan ekstensi. Teks editor

pada Arduino IDE juga mempunyai kegunaan dasar yang akan memudahkan

dalam menulis program, cut, paste,copy, search, dan jugareplacing. Berikut ini

adalah tampilan gambar penjelasan menu dasar pada Aplikasi Arduino IDE.

Gambar 2.7 : Tampilan Setting Port Arduino IDE

Sumber : (Wuryanto et al., 2019)


2.5.1 Bluetooth

Menurut (Optimization et al., 2022), Bluetooth merupakan salah satu

komponen komunikasi tanpa kabel dan beroperasi pada frekwensi 2,4 GHz yang

menggunakan frequency hopping transceiver yang memiliki fungsi komunikasi

data dan suara secara langsung antara host-host Bluetooth dengan jarak tertentu.

Menurut (Setiadi, 2017), bluetooth dapat dipakai untuk melakukan

komunikasi data di antara peralatan dengan jarak jangkauan yang cukup jauh.

Besarnya jarak jangkauan tergantung pada kelas bluetooth.

Menurut (Setiadi, 2017), pemakaian bluetooth pada sistem komunikasi

antara suatu sistem ke sistem lain tidak perlu menggunakan driver, tetapi

komunikasi dapat terjadi dengan adanya syarat yaitu, komunikasi terjadi antara

bluetooth master dan bluetooth slave.

Gambar 2.8 : Bluetooth

2.5.2 Baterai 18650

Menurut (Mauludi, 2019). Baterai merupakan satu alat yang digunakan

untuk mengubah energi kimia menjadi energi listrik. Perubahan ini dilakukan
dengan memanfaatkan prinsip transfer elektron dari satu material ke material

lainnya melalui sirkuit elektrik. Baterai saat ini banyak digunakan sebagai sumber

suplai tenaga listrik bagi perangkat-perangkat elektronik, sehingga kita bisa

menggunakan perangkat elektronik tanpa harus menghubungkannya secara

langsung dengan sumber listrik. Energi listrik yang dihasilkan oleh baterai berasal

dari konversi energi kimia karena di dalamnya terjadi reaksi reduksi - oksidasi

(redoks).

Battery Lithium 18650 ini adalah salah satu jenis baterai yang banyak

digunakan. Jenis baterai ini dapat di cas ulang (rechargeable). Kebanyakan

perangkat elektronik portable yang membutuhkan tenaga besar dan tahan lama

dipastikan menggunakan Battery Lithium 18650. Misalnya laptop, power bank,

wireless bluetooth speaker, perangkat remote control, lampu senter LED, rokok

elektronik dan sebagainya.

Tegangan kerja Battery Lithium 18650 adalah 3,7 Volt. Maksimum dapat

di cas 4,2 Volt dan battery kosong pada 3,0 Volt. Sedang kemampuan menyimpan

arus listrik beragam tergantung produksinya. Dan secara umum diketahui battery

ini maksimal meiliki kapasitas 3600 mAH. Battery Lithium 18650 ini memiliki

tegangan 3,7 Volt, sedangkan tegangan yang dibutuhkan oleh Mikrokontroler

Arduino Nano yaitu 7 – 12 Volt, sehingga dibutuhkan 2 buah Battery Lithium

18650 untuk digabung dijadikan seri maupun parallel agar tegangan nya

memenuhi syarat yang dibutuhkan oleh Mikrokontroler Arduino Nano.

Menurut (Nugroho et al., 2022), Baterai adalah catu daya atau sumber

energi untuk mengubah energi kimia menjadi energi listrik. Baterai dapat
digunakan untuk perangkat elektronik yang bersifat portabel. Ada beberapa jenis

macam baterai antara lain baterai 18650. Daya pada baterai 18650 dapat diisi

ulang atau bersifat rechargeable. Tegangan kerja battery 18650 adalah 3,7 Volt.

Tegangan maksimum pada saat terisi penuh adalah 4,2 Volt dan battery kosong

pada 3,0 Volt. Secara umum battery 18650 meiliki kapasitas 3600 mAH.

Menurut (Mathematics, 2016a), Merupakan modul yang digunakan untuk

mengisi daya baterai 18650. Baterai adalah alat listrik – kimiawi yang menyimpan

energi dan mengeluarkan tenaganya dalam bentuk listrik. Sebuah baterai biasanya

terdiri dari tiga komponen penting, yaitu:

1. batang karbon sebagai anoda (kutub positif baterai).

2. seng (Zn) sebagai katoda (kutub negatif baterai).

3. pasta sebagai elektrolit (penghantar).

Baterai yang biasa dijual (disposable/sekali pakai) mempunyai tegangan

listrik 1,5 volt. Baterai ada yang berbentuk tabung atau kotak. Ada juga yang

dinamakan rechargeable battery, yaitu baterai yang dapat diisi ulang, seperti yang

biasa terdapat pada telpon genggam. Baterai sekali pakai disebut juga dengan

baterai primer, sedangkan baterai isi ulang disebut dengan baterai sekunder.

Baik baterai primer maupun baterai sekunder, kedua-duanya bersifat

mengubah energi kimia menjadi energi listrik. Baterai primer hanya bisa dipakai

sekali, karena menggunakan reaksi kimia yang bersifat tidak bisa dibalik

(irreversible reaction). Sedangkan baterai sekunder dapat diisi ulang karena reaksi

kimianya bersifat bisa dibalik (reversible reaction).


Gambar 2.9 : Battery Lithium 18650

2.5.3 Lampu

Menurut (Ii & Pustaka, 1965), arti kata lampu adalah alat untuk

menerangi. Perkembangan lampu berawal dari sebuah lampu pijar yang selalu

dicari inovasi kumparan sumber cahaya yang paling efisin. Pada tahun 1870-an,

Thomas Alva Edison dari Menlo Park, Negara bagian New Jersey, Amerika

Serikat, mendapatkan paten pertamanya pada bulan April 1879 untuk lampu pijar.

Tahun 1933 filamen karbon diganti dengan filamen tungsten atau Wolfram (Wo)

yang dibuat membentuk lilitan kumparan sehinggan dapat meningkatkan Eficacy

lampu menjadi + 20 Lumen/W. sistem pembangkitan cahaya buatan ini disebut

sistem pemijaran (Incondesence). Revolosi teknologi perlampuan berkembang

dengan pesatnya. Pada tahun 1910 pertama kali digunakan lampu pendar

(discharge) tegangan tinggi. Prinsip kerja lampu ini menggunakan sistem emisi

elektron yang bergerak dari katoda menuju anoda pada tabung lampu akan

menumbuk atom-atom media gas yang ada didalam tabung tersebut, akibat

tumbukan akan menjadi pelepasan energi dalam bentuk cahaya. Sistem

pembangkitan cahaya buatan ini disebut Luminscence (berpendarnya energy


cahaya luar tabung). Media gas yang digunakan dapat berbagai macam, tahun

1932 ditemukan dilampu pendar dengan gas sodium tekanan rendah, dan tahun

1935 dikembangkan lampu pendar merkuri, dan kemudian tahun 1939 berhasil

dikembangkan lampu Fluorescen, yang biasa dikenal dengan lampu neon.

Selanjutnya lampu xenon tahun 1959, khusus lampu sorot dengan warna yang

lebih baik telah dikembangkan gas metalhalide (halogen yang dicampur dengan

iondne pada tahun 1964, pada sampai ahirnya lampu sodium tegangan tinggi

tahun 1965. Prinsip emisi electron ini yang dapat meningkatkan efikasi lampu

diatas 50 Lumen/W. jauh lebih tinggi dibanding dengan prinsip pemijaran.

Selain itu penulisan ini juga didasari penelitian yang dilakukan oleh

(Mathematics, 2016b), Teknik Industri, Institut Teknologi Padang. Judul yang

diteliti adalah Pengaruh Perubahan Tegangan Sumber Terhadap Karakteristik

Faktor Daya Pada Lampu Hemat Energi yang bertujuan untuk mengetahui

pengaruh tegangan sumber terhadap faktor daya dan membuktikan daya lampu

masing-masing name plate pada lampu hemat energi.

Menurut (Mathematics, 2016b), Teknik Elektro, Fakultas Teknik,

Universitas Diponegoro Semarang. Penelitian mengenai Pengaruh Perubahan

Tegangan Catu Terhadap Umur Lampu Hemat Energi, dalam pengukuran

intensitas penerangan terhadap lampu hemat energy serta mengetahui komsumsi

arus 8 dan daya listrik pada lampu kemudian mengetahui penurunan intensitas

penerangan.
Menurut (Mathematics, 2016b), Teknik Elektro, Universitas Katolik

Soegijapranata Semarang. Judul yang diteliti adalah Pengaruh Total Harmonic

Distortion (THD) pada suatu sistem yang bertujuan untuk menganalisis sistem

kelistrikan sebuah perkantoran dan memberikan suatu solusi untuk penggunaan

beban-beban yang mengakibatkan terjadinya harmonisa arus.

Gambar 2.9.1 : Lampu


BAB III

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI

3.1 Perancangan Sistem (Alat)

a. Teknologi yang digunakan

1. Arduino Uno Board

Arduino board adalah papan sirkuit elektronik yang digunakan sebagai

dasar dari sistem kontrol Bluetooth berbasis Arduino. Arduino board

menghubungkan komponen lain seperti sensor, motor, dan Bluetooth module.

2. Bluetooth Module

Bluetooth module adalah komponen yang mengizinkan perangkat untuk

terhubung melalui jaringan Bluetooth. Pada sistem kontrol Bluetooth berbasis

Arduino, modul Bluetooth digunakan untuk mengirimkan sinyal kendali antara

perangkat yang terhubung, seperti antara smartphone dan sistem kontrol.

3. Software

Sistem kontrol Bluetooth berbasis Arduino menggunakan software

Arduino IDE untuk mengatur dan memprogram kode yang dikirimkan ke Arduino

board. Kode ini mengatur hubungan antara sensor, motor, dan modul Bluetooth

dan menentukan bagaimana perangkat akan merespon sinyal Bluetooth yang

diterima.

33
4. Personal Computer / PC

Personal Computer / PC digunakan untuk menghubungkan perangkat

lunak (software) dengan perangkat keras (hardware). Personal Computer

digunakan untuk pembuat program, memeriksa program, dan mengupload

program ke dalam Arduno Uno.

b. Rencana Desain Prototipe

Adapun Perencanaan Desain Prototipe adalah seperti gambar dibawah ini :

Gambar 3.1 : Rangkaian Sistem

Dari gambar 3.1 di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:

Pada perencanaan alat ini, bluetooth HC-05 digunakan sebagai alat untuk

menghubungkan antara Arduino Uno ke HP Smartphone Android. Jika sudah

terhubung maka lampu bluetooth HC-05 akan berkedip. Dan listrik sudah bisa

34
dikontrol melalui aplikasi yang sudah terinstall di HP Smartphone Android

aplikasinya bernama Arduino Bluetooth Controller All In One.

3.2 Perancangan Alat Secara Keseluruhan

Gambar 3.3 : Konfigurasi alat secara keseluruhan

Dari gambar 3.3 di atas dapat dijelaskan sebagai berikut :

Pengujian dari seluruh alat yang telah dilakukan, pada mulanya dilakukan

pengecekan Bluetooth HC-05. Apabila sudah terhubung, ketika Tombol virtual

menu On pada aplikasi Arduino Bluetooth Controller All In One ditekan , maka

program akan mengirimkan perintah yang berupa data string ke Mikrokontroller

Arduino Uno melalui Bluetooth HC-05 kemudian diteruskan ke Pin Digital yang

ada pada Relay (ditetapkan sebagai Output) sehingga lampu dapat menyala.

Begitu pula sebaliknya, apabila tombol OFF pada aplikasi yang ditekan maka

listrik akan mati.

35
3.4 Implementasi Sistem

36
37
38
39
1

Anda mungkin juga menyukai