Berikut adalah beberapa komponen yang mungkin termasuk dalam modul pelatihan
penyesuaian diri berdasarkan experiential learning:
1. Pendahuluan:
Memperkenalkan tujuan modul, yaitu membantu santri kelas 7 untuk mengatasi
homesickness (kerinduan akan rumah) selama tinggal di pesantren.
Menjelaskan konsep experiential learning, yang melibatkan pengalaman langsung
sebagai alat belajar.
2. Identifikasi Homesickness:
Membantu santri mengenali gejala-gejala homesickness, seperti rasa rindu yang kuat,
perasaan kesepian, kecemasan, dan penurunan semangat.
Mengajak santri untuk berbagi pengalaman mereka sendiri tentang homesickness.
3. Menjelajahi Lingkungan Pesantren:
Mengatur kunjungan kelompok ke berbagai fasilitas dan tempat penting di pesantren,
seperti masjid, asrama, tempat makan, dan area rekreasi.
Mendorong santri untuk berinteraksi dengan sesama santri, guru, dan staf pesantren.
Meminta santri untuk mencatat pengalaman dan pemikiran mereka setelah menjelajahi
lingkungan pesantren.
4. Pembentukan Kelompok Dukungan:
Membagi santri kelas 7 menjadi kelompok kecil.
Mengadakan sesi diskusi dan berbagi pengalaman dalam kelompok untuk mendukung
satu sama lain dalam mengatasi homesickness.
Menyediakan panduan untuk mendiskusikan strategi penyesuaian diri dan mengatasi
homesickness.
5. Kegiatan Penguatan Diri:
Mengadakan kegiatan yang mendorong santri untuk mengenali dan membangun
kekuatan dan bakat mereka.
Mengorganisir sesi berbagi di mana setiap santri dapat memamerkan bakat atau
keterampilan khusus mereka.
6. Peningkatan Kemandirian:
Mendorong santri untuk mengambil tanggung jawab pribadi, seperti merawat kamar,
mengatur waktu belajar, dan mengatur kegiatan sehari-hari.
Menyediakan panduan tentang manajemen waktu, perencanaan, dan organisasi yang
efektif.
7. Pengembangan Hubungan Sosial:
Mengadakan kegiatan sosial seperti permainan kelompok, olahraga, atau acara seni.
Mendorong santri untuk terlibat dalam aktivitas ekstrakurikuler yang diminati.
Menyediakan panduan tentang cara membangun hubungan positif dengan sesama
santri dan staf pesantren.
8. Evaluasi dan Umpan Balik:
Melakukan evaluasi berkala untuk mengukur kemajuan santri dalam mengatasi
homesickness.
Memberikan umpan balik yang konstruktif dan positif kepada santri tentang
perkembangan mereka.
Menyediakan ruang bagi santri untuk menyampaikan masukan dan saran terkait modul
pelatihan.
Modul ini harus disusun dengan baik, melibatkan pendekatan yang interaktif, dan
memberikan kesempatan kepada santri untuk mengaplikasikan apa yang mereka
pelajari secara langsung dalam lingkungan pesantren. Dengan menggunakan metode
experiential learning, diharapkan santri kelas 7 dapat lebih mudah menyesuaikan diri
dengan kehidupan di pesantren dan mengurangi rasa homesickness.