Kebutuhan untuk kepuasan fisik. Kebutuhan Sekunder (physogenic needs) Kebutuhan sebagai turunan dari kebutuhan primer dan berperan sebagai kebutuhan batiniah. Proactive needs Kebutuhan yang digerakan oleh diri sendiri. Reactive needs Kebutuhan yang ada sebagai akibat dari suatu hasil kejadian. PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN
Perkembangan Kepribadian Henry Murray tidak jauh
berbeda dengan teori yang dikemukakan oleh Sigmund Freud. Perkembangan kepribadian bersifat longitudinal dan menekankan pada perkembangan sejarah individu. TAHAPAN PERKEMBANGAN MENURUT MURRAY Kompleks Klaustral
Hidup dalam masa kandungan sangat aman, tenang, dan bergantung.
Tiga bentuk klaustral komplek:
Stage 1: berpusat pada keadaan tenang dan aman.
Stage 2: berpusat pada perasaan tidak berdaya dan kekurangan akan dukungan di dalam kandungan. Stage 3: (antiklaustral) yang berpusat pada ketakutan akan udara untuk bernafas dan keterbatasan. Kompleks Oral
Ada tiga variasi dalam kompleks ini, yaitu :
Stage 1: Kompleks oral succorance (oral-kasihan) merupakan kombinasi dari aktivitas mulut, kebiasaan pasif, dan kebutuhan untuk didukung dan dilindungi. Stage 2: Kompleks oral aggresion (oral-agresi) merupakan perilaku menggigit, meludah, atau berteriak. Stage 3: kompleks oral rejection (oral-penolakan) ialah memuntahkan, memilih-milih makanan, serta kebutuhan untuk mengasingkan diri. Kompleks Anal
1. Kompleks anal rejection
2. Kompleks anal retention Kompleks Uretral
Murray menghubungkan kompleks ini sebagai ambisi
yang berlebihan, ketidakjelasan sistem diri, suka mengompol, dan rasa mencintai diri yang besar. Kompleks Kastrasi
Ketakutan kastrasi itu muncul berkembang
dari perilaku masturbasi di usia anak-anak dan dibarengi dengan hukuman dari orang tua. Perkembangan Kebutuhan Berprestasi Individu dengan kebutuhan berprestasi tinggi berbeda dengan individu yang kebutuhan berprestasi rendah. Perbedaan tersebut dapat di pengaruhi oleh pola pengasuhan anak dan hubungan anak dengan orang tua atau lingkungan disekitarnya. Ciri individu yang memiliki prestasi tinggi : 1. Lebih bertanggung jawab terhadap keberhasilannya sendiri 2. Senang menetapkan tujuan yang menantang 3. Memilih tugas yang tingkat kesulitannya cukup, yang tidak pasti apakah bisa diselesaikan atau tidak 4. Bangga dengan pencapaian yang besar, dan mempunyai konsep diri yang positif. Henry Murray dan Christina Morgan menghasilkan alat tes proyektif yang disebut TAT atau Thematic Apperception Test. Cara kerja tes proyektif ini adalah dengan menunjukkan gambar bertema kepada klien dan meminta klien untuk membuat cerita berdasarkan apa yang dilihat dan rasakan dari gambar tersebut.