Anda di halaman 1dari 14

PENCEMARAN AIR KARENA AKTIVITAS MANUSIA AKIBAT BUANGAN

ZAT SISA

Mata Kuliah : Bahasa Indonesia


Dosen Pengampu : Drs. Moh. Muzakka, M.Hum.

KELOMPOK 5

1. Kevin Setiadi NIM. 21030120130074


2. M. Zulfikar Milus NIM. 21030120140148
3. Cindy Nabila Salim NIM. 21030120130072
4. Zenitho Simanjuntak NIM. 21030120140200
5. Tasya Paramita Hendratmo NIM. 21030120140140
6. Rafi' Aldo Bimantara NIM. 21030120120026
7. Amalia Tri Hastuti NIM. 21030120120038
8. Hasan Mustafa W NIM. 21030120130082
9. Riska Dwi Amalia NIM. 21030120130142

DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG
2021

1
ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA
Letak
Kesalahan Alasan
No. Kesalahan Pembetulan
Berbahasa Pembetulan
Berbahasa
1. Halaman ke-1 Manusia sebagai Manusia sebagai Tanda koma
Paragraf ke-1 komponen komponen dipakai untuk
Kalimat ke-1 lingkungan alam lingkungan alam memisahkan
yang diberikan yang diberikan anak kalimat
akal dan pikiran, akal dan pikiran, yang mendahului
memiliki peran memiliki peran induk
besar dalam besar dalam kalimatnya.
mengelola mengelola
lingkungan. lingkungan.
2. Halaman ke-1 Manusia memiliki Manusia memiliki - Menurut KBBI,
Paragraf ke-1 peranan yang peranan yang vital vital berarti
Kalimat ke-2 sangat vital dalam dalam pengelolaan sangat penting.
mengelola lingkungan, Kata “sangat
lingkungan, dimana alam dan vital” tidak
dimana alam dan lingkungan sekitar efektif karena
ada di sekitar bisa bisa diatur dan terdapat
diatur dan ditata ditata sesuai pemborosan
sesuai dengan dengan yang kita kata.
yang kita inginkan inginkan melalui - Terdapat kata
melalui penerapan penerapan ilmu nomina dan
ilmu pengetahuan pengetahuan dan verba dalam satu
dan teknologi yang teknologi yang kalimat.
baik. baik.
3. Halaman ke-1 Akan tetapi, Akan tetapi, - Tanda koma
Paragraf ke-1 kemajuan ilmu kemajuan ilmu dipakai sebelum
Kalimat ke-3 pengetahuan dan pengetahuan dan kata
teknologi yang teknologi yang penghubung.
pesat membuat pesat membuat - “nomaden”
tradisi dan tradisi dan bukan
kebiasaan manusia kebiasaan manusia merupakan
pun berubah-ubah, pun berubah-ubah, istilah asing.
mulai dari budaya mulai dari budaya
hidup berpindah hidup berpindah
(nomaden), budaya (nomaden), budaya
hidup menetap, hidup menetap,
dan berbagai dan berbagai
pemikiran yang pemikiran yang
terus berkembang terus berkembang
hingga saat ini. hingga saat ini.
4. Halaman ke-1 Bukti konkrit dari Bukti konkret dari “konkrit”
Paragraf ke-1 kemajuan ilmu kemajuan ilmu merupakan kata
Kalimat ke-4 pengetahuan dan pengetahuan dan tidak baku dari
teknologi adalah teknologi adalah “konkret”.
dengan adanya dengan adanya
teknologi yang teknologi yang
mampu mampu
menggantikan menggantikan
peranan manusia. peranan manusia.
5. Halaman ke-1 Pencemaran Pencemaran . Terdapat
Paragraf ke-2 sendiri dibedakan dibedakan menjadi pemborosan kata
Kalimat ke-2 menjadi dua, yakni dua, yakni yang
pencemaran pencemaran menimbulkan
karena alam dan karena alam dan ambiguitas.
pencemaran pencemaran
karena perbuatan karena perbuatan
manusia. manusia.
6. Halaman ke-1 Pada artikel ini, Pada artikel ini, Terdapat
Paragraf ke-2 kita akan kita akan pemborosan kata
Kalimat ke-3 membahas membahas . yang bermakna
mengenai pencemaran yang serupa.
pencemaran yang diakibatkan oleh
diakibatkan oleh perbuatan
perbuatan manusia.
manusia.
7. Halaman ke-1 Indikator yang Indikator yang Terdapat kata
Paragraf ke-2 menyebabkan menyebabkan nomina dan
Kalimat ke-4 suatu lingkungan suatu lingkungan verba dalam satu
dikatakan telah dikatakan telah kalimat.
tercemar yaitu tercemar yaitu
apabila lingkungan apabila zat
tersebut telah pencemar telah
dimasuki oleh zat memasuki
pencemar dan lingkungan dan
mengakibatkan mengakibatkan
terjadinya hal yang terjadinya hal yang
menganggu menganggu
makhluk hidup di makhluk hidup di
dalamnya. dalamnya.
8. Halaman ke-1 Padahal kebutuhan Kebutuhan Strukturnya
Paragraf ke-3 ini sebagian besar manusia sebagian tidak sepadan,
Kalimat ke-2 diambil dari besar diambil dari tidak memiliki
lingkungan. lingkungan subjek dan
predikat yang
jelas.
9. Halaman ke-1 Oleh karena itu, Oleh karena itu, Pengunaan
Paragraf ke-3 kehadiran sektor kehadiran sektor partikel “-lah”
Kalimat ke-4 industri sangatlah industri sangat kurang efektif.
diperlukan untuk diperlukan untuk
menunjang menunjang
kebutuhan kebutuhan
manusia. manusia.
10. Halaman ke-1 Diketahui pula Diketahui pula - Terdapat
Paragraf ke-3 bahwa populasi bahwa populasi pemborosan kata
Kalimat ke-7 manusia juga manusia yang bermakna
menghasilkan menghasilkan serupa.
output berupa output berupa - ”output”
limbah yang kita limbah yang kita merupakan
kenal sebagai kenal sebagai istilah asing.
limbah rumah limbah rumah
tangga. tangga.
11. Halaman ke-2 Jumlah penduduk Jumlah penduduk Menurut KBBI,
Paragraf ke-4 yang mengalami yang mengalami kata “pesat”
Kalimat ke-1 pertumbuhan pertumbuhan berarti “sangat
dengan cepat dan dengan cepat dan cepat”. Kata
sektor industri sektor industri “sangat pesat”
yang berkembang yang berkembang tidak efektif
sangat pesat pesat memiliki karena terdapat
memiliki dampak dampak terhadap pemborosan
terhadap lingkungan. kata.
lingkungan.
12. Halaman ke-2 Air merupakan Air merupakan Kata dasar
Paragraf ke-5 sumber kehidupan sumber kehidupan “diperbarui”
Kalimat ke-1 bagi manusia yang bagi manusia yang adalah “baru”
dapat diperbaharui. dapat diperbarui. dengan imbuhan
“di-“ dan “per-“
serta akhiran “-
i”.
13. Halaman ke-2 Walaupun dapat Walaupun dapat - Kata dasar
Paragraf ke-5 diperbaharui, diperbarui, air “diperbarui”
Kalimat ke-2 tetapi air akan akan mudah adalah “baru”
mudah terkontaminasi dengan imbuhan
terkontaminasi dan oleh aktivitas “di-“ dan “per-“
tercemar oleh manusia. serta akhiran “-
aktivitas manusia. i”.
- Terdapat
pemborosan kata
yang bermakna
serupa, yaitu
kata “walaupun”
dan “tetapi”.
- Menurut KBBI,
“terkontaminasi”
memiliki arti
“tercemar”. Oleh
karena itu
“terkontaminasi
dan tercemar”
tidak efektif.
14. Halaman ke-2 Salah satu Salah satu Terdapat
Paragraf ke-6 penyebab dari penyebab pemborosan
Kalimat ke-1 pencemaran air pencemaran air kata.
adalah penggunaan adalah penggunaan
bahan-bahan kimia bahan-bahan kimia
dari proses industri dari proses industri
yang terbawa dan yang terbawa..
mencemari air.
15. Halaman ke-2 Bahan yang dapat Bahan yang dapat Tanda koma
Paragraf ke-6 mencemari air mencemari air harus dipakai di
Kalimat ke-3 adalah bahan adalah bahan antara unsur-
buangan padat, buangan padat, unsur dalam
bahan buangan bahan buangan suatu
organik, bahan organik, bahan pemerincian.
buangan buangan
anorganik, bahan anorganik, bahan
buangan olahan buangan olahan
makanan, bahan makanan, bahan
buangan cairan buangan cairan
berminyak, dan berminyak, dan
bahan buangan zat bahan buangan zat
kimia. kimia.
16. Halaman ke-2 Penyakit tersebut Penyakit tersebut Terdapat
Paragraf ke-7 yakni meliputi meliputi tidak pemborosan kata
Kalimat ke-2 tidak tercukupinya tercukupinya yang bermakna
kebutuhan air kebutuhan air serupa.
bersih, jamban bersih, jamban
yang yang
pemanfaatannya pemanfaatannya
masih cukup masih cukup
minimum, minimum,
tercemarnya air tercemarnya air
karena limbah karena limbah
rumah tangga, rumah tangga,
limbah industri, limbah industri,
limbah pertanian, limbah pertanian,
bahkan tidak bahkan tidak
tercukupinya tercukupinya
kebutuhan air kebutuhan air
tanah. tanah.
17. Halaman ke-3 Kita sendiri tentu Kita tentu tahu “kita”
Paragraf ke-7 tahu bahwa bahwa kebutuhan merupakan kata
Kalimat ke-3 kebutuhan air air tanah terus “jamak” yang
tanah terus meningkat seiring berlawanan
meningkat seiring dengan dengan kata
dengan meningkatnya “sendiri”.
meningkatnya lingkungan
lingkungan permukiman.
permukiman.
18. Halaman ke-3 Air sumur gali Air sumur gali Penulisan kata
Paragraf ke-7 sendiri merupakan merupakan salah “gali sendiri”
Kalimat ke-4 salah satu contoh satu contoh air menimbulkan
air tanah yang tanah yang banyak ambiguitas.
banyak digunakan digunakan oleh
oleh masyarakat masyarakat pada
pada umumnya, umumnya,
terutama dalam hal terutama dalam hal
pemenuhan pemenuhan
kebutuhan air kebutuhan air
bersih dan air bersih dan air
minum minum
(Sudarmadji, 2006 (Sudarmadji, 2006
dalam Widiyanto dalam Widiyanto
dan Kuswanto, dan Kuswanto,
2015). 2015).
19. Halaman ke-3 Oleh karena itu, Oleh karena itu, Menurut KBBI,
Paragraf ke-9 diperlukan suatu diperlukan suatu “solusi”
Kalimat ke-2 solusi atau jalan solusi sehingga memiliki arti
keluar sehingga dapat “jalan keluar”,
dapat meminimalisasi sehingga pada
meminimalisasi permasalahan kalimat tersebut
permasalahan tersebut, walaupun terdapat
tersebut, walaupun pencemaran atau pemborosan
pencemaran atau kerusakan air tetap kata.
kerusakan air tetap terjadi dengan
terjadi dengan cepat dan dominan
cepat dan dominan tiap tahunnya.
tiap tahunnya.
20. Halaman ke-3 Menaruh tata Menaruh tata Tanda koma
Paragraf ke-9 ruang yang ruang yang dipakai di
Kalimat ke-5 berwawasan berwawasan belakang
lingkungan, serta lingkungan, serta ungkapan
dilindungi oleh dilindungi oleh penghubung
undang-undang undang-undang antar kalimat.
yang berlaku juga yang berlaku juga
merupakan suatu merupakan suatu
langkah langkah
pengendalian pengendalian
pencemaran dalam pencemaran dalam
hal perlindungan hal perlindungan
sumber air sumber air
(Herlambang, (Herlambang,
2006). 2006).
LAMPIRAN ARTIKEL

Manusia sebagai komponen lingkungan alam yang diberikan akal dan pikiran,
memiliki peran besar dalam mengelola lingkungan. Manusia memiliki peranan yang
sangat vital dalam mengelola lingkungan, dimana alam dan ada di sekitar bisa diatur
dan ditata sesuai dengan yang kita inginkan melalui penerapan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang baik. Akan tetapi, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat
membuat tradisi dan kebiasaan manusia pun berubah-ubah, mulai dari budaya hidup
berpindah (nomaden), budaya hidup menetap, dan berbagai pemikiran yang terus
berkembang hingga saat ini. Bukti konkrit dari kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi adalah dengan adanya teknologi yang mampu menggantikan peranan
manusia. Teknologi ini justru menjadikan manusia semakin bersikap semaunya sendiri,
seperti egois, boros, dan merusak lingkungannya sendiri (Bahtiar, 2007).
Banyak faktor yang mengakibatkan kerusakan lingkungan, salah satunya
adalah pencemaran. Pencemaran sendiri dibedakan menjadi dua, yakni pencemaran
karena alam dan pencemaran karena perbuatan manusia. Pada artikel ini, kita akan
membahas mengenai pencemaran yang diakibatkan oleh perbuatan manusia. Indikator
yang menyebabkan suatu lingkungan dikatakan telah tercemar yaitu apabila
lingkungan tersebut telah dimasuki oleh zat pencemar dan mengakibatkan terjadinya
hal yang menganggu makhluk hidup di dalamnya. Kerusakan akibat perbuatan manusia
diawali dengan adanya jumlah penduduk yang terus bertambah dari tahun ketahun
(Bahtiar, 2007).
Bahtiar (2007) juga mengatakan bahwa jumlah penduduk yang terus bertambah
akan membuat kebutuhan manusia juga terus bertambah. Padahal kebutuhan ini
sebagian besar diambil dari lingkungan. Lingkungan tidak bisa menjadi sumber utama
pemenuhan kebutuhan manusia. Oleh karena itu, kehadiran sektor industri sangatlah
diperlukan untuk menunjang kebutuhan manusia. Banyak dampak yang ditimbulkan
dari sektor industri. Dampak tersebut adalah semakin banyaknya SDA yang diserap
dari lingkungan, serta produk samping dari industri berupa limbah yang mencemari
1
lingkungan. Diketahui pula bahwa populasi manusia juga menghasilkan output berupa
limbah yang kita kenal sebagai limbah rumah tangga.
Jumlah penduduk yang mengalami pertumbuhan dengan cepat dan sektor
industri yang berkembang sangat pesat memiliki dampak terhadap lingkungan.
Pencemaran lingkungan berlangsung dimana saja dengan laju yang begitu cepat.
Kecenderungan pencemaran mulai terlihat setelah Perang Dunia II, ketika banyak zat
kimia yang dibuang oleh manusia akibat proses industri dan transportasi, sehingga
menjadi sumber pencemaran yang terus-menerus terjadi sampai saat ini. Pencemaran
akibat ulah manusia seperti pembuangan zat kimia sangat berpengaruh terhadap
keseimbangan vital lingkungan, yaitu air (Irianto, 2015).
Air merupakan sumber kehidupan bagi manusia yang dapat diperbaharui.
Walaupun dapat diperbaharui, tetapi air akan mudah terkontaminasi dan tercemar oleh
aktivitas manusia. Menurut Surat Keputusan Menteri Negara Kependudukan dan
Lingkungan Hidup Nomor: KEP-02/MENKLH/I/1988 tentang Penetapan Baku Mutu
Lingkungan, bahwa pencemaran air adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup,
zat, energi, dan atau komponen lain ke dalam air dan atau berubahnya tatanan air oleh
kegiatan manusia atau proses alam sehingga kualitas air turun sampai tingkat tertentu
yang menyebabkan air menjadi kurang atau sudah tidak berfungsi lagi sesuai dengan
peruntukannya (Irianto, 2015).
Salah satu penyebab dari pencemaran air adalah penggunaan bahan-bahan
kimia dari proses industri yang terbawa dan mencemari air. Limpasan (run off)
pestisida dan herbisida merupakan salah satu contoh bahan kimia yang dapat
mencemari lingkungan. Hal yang menjadi sangat berbahaya adalah rembesan ke dalam
air tanah dari bahan-bahan pencemar atau bahan kimia yang berasal dari penampungan
limbah kimia, kolam penampungan atau kolam pengolahan limbah, dan fasilitas-
fasilitas lainnya. Bahan yang dapat mencemari air adalah bahan buangan padat, bahan
buangan organik, bahan buangan anorganik, bahan buangan olahan makanan, bahan
buangan cairan berminyak, dan bahan buangan zat kimia.
Bahan-bahan yang mampu mencemari air, dapat menimbulkan suatu masalah
2
yang disebabkan oleh tingginya penyakit yang terjadi dan dirasakan oleh seluruh warga
Indonesia berkaitan dengan lingkungan. Penyakit tersebut yakni meliputi tidak
tercukupinya kebutuhan air bersih, jamban yang pemanfaatannya masih cukup
minimum, tercemarnya air karena limbah rumah tangga, limbah industri, limbah
pertanian, bahkan tidak tercukupinya kebutuhan air tanah. Kita sendiri tentu tahu
bahwa kebutuhan air tanah terus meningkat seiring dengan meningkatnya lingkungan
permukiman. Air sumur gali sendiri merupakan salah satu contoh air tanah yang
banyak digunakan oleh masyarakat pada umumnya, terutama dalam hal pemenuhan
kebutuhan air bersih dan air minum (Sudarmadji, 2006 dalam Widiyanto dan
Kuswanto, 2015).
Permasalahan yang timbul akibat air tanah di satu tempat tentunya akan berbeda
dengan tempat yang lain karena potensi air tanah yang bermacam-macam di setiap
daerah. Namun, dapat dikatakan bahwa banyak daerah di Indonesia yang cadangan air
tanahnya telah menurun karena pencemaran atau kerusakan air yang terjadi
(Sudarmadji, 2006 dalam Widiyanto dan Kuswanto, 2015). Hal ini mengindikasikan
pula bahwa kondisi air bersih dan air minum warga saat ini tentunya menjadi keruh dan
berbau.
Penurunan kualitas dan kuantitas dari sumber daya air yang terjadi tiap tahun
tentunya akan sangat meresahkan masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, diperlukan
suatu solusi atau jalan keluar sehingga dapat meminimalisasi permasalahan tersebut,
walaupun pencemaran atau kerusakan air tetap terjadi dengan cepat dan dominan tiap
tahunnya. Manusia sebagai subjek yang menggunakan dan membutuhkan air harus
bersikap bijak dalam mengelolanya, mengingat persediaan air tanah juga terus
menurun seiring bertambahnya lahan industri dan permukiman. Selain itu, kita harus
mengenali dahulu sumber, sifat, dan juga bahan pencemarnya sebelum melalukan
tindak lanjut dalam mengatasi persoalan yang berkaitan dengan pencemaran air.
Menaruh tata ruang yang berwawasan lingkungan, serta dilindungi oleh undang-
undang yang berlaku juga merupakan suatu langkah pengendalian pencemaran dalam
hal perlindungan sumber air (Herlambang, 2006).
3
DAFTAR PUSTAKA

Bahtiar. A. (2007). Polusi Air Tanah Akibat Limbah Industri dan Rumah Tangga Serta
Pemecahannya. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam :
Universitas Padjajaran.
Irianto, I.K. (2015). Buku Bahan Ajar Pencemaran Lingkungan. Fakultas Pertanian
Program Studi Agroteknologi: Universitas Warmadewa.
Widiyanto, A.F., Yuniarno, S., dan Kuswanto. (2015). Polusi Air Tanah Akibat
Limbah Industri dan Limbah Rumah Tangga. Jurnal Kesehatan Masyarakat,
10 (2), 246-254.

Anda mungkin juga menyukai