Masa remaja diklasifikasikan dalam tiga tahap perkembangan yaitu:
1) Remaja awal (early adolescence)
Remaja awal berada pada rentang usia 12-15 tahun. Remaja yang berada pada usia ini disebut masa negatif karena terdapat sikap dan sifat negatif yang belum terlihat dalam masa kanak-kanak, individu merasa bingung, cemas, takut, dan gelisah.24 Pada tahap ini remaja akan mengalami perubahan-perubahan yang terjadi pada tubuhnya dan yang menyertai perubahan tersebut. Selain itu, remaja akan mengembangkan pikiran-pikiran baru seperti tertarik kepada lawan jenis.27 2) Remaja madya (middle adolescence) Remaja madya berada pada rentang usia 15-18 tahun. Pada masa ini remaja menginginkan atau menandakan sesuatu dan mencari-cari sesuatu, merasa sunyi, dan merasa tidak dapat dimengerti oleh orang lain.24 Pada tahap ini remaja akan membutuhkan teman-teman karena remaja senang apabila banyak teman yang mengakuinya. Selain itu, remaja memiliki kecenderungan untuk mencintai diri sendiri dengan menyukai teman-teman yang sama dengan dirinya. Pada tahap ini remaja juga berada dalam kondisi kebingungan karena tidak tahu memilih yang mana peka atau tidak peduli, ramai-ramai atau sendiri, optimis atau pesimistis, idealitas atau materialis, dan sebagainya.27 3) Remaja akhir (late adolescence) Remaja akhir berada pada rentang usia 18-21 tahun. Pada masa ini remaja sudah mulai stabil dan mulai memahami arah hidup dan menyadari tujuan hidupnya, dan mempunyai pendirian tertentu berdasarkan satu pola yang jelas.24 Tahap ini merupakan masa konsolidasi menuju periode dewasa dan ditandai dengan pencapaian lima hal yaitu:28 a) Minat makin mantap terhadap fungsi intelektual yang berkaitan dengan kemampuan belajar, menyelesaikan masalah, nalar, pengambilan keputusan, dan sebagainya. b) Egonya akan mencari kesempatan untuk bersatu dengan orang lain dan pengalaman baru. c) Terbentuk identitas seksual yang tidak berubah lagi. d) Perubahan egosentrisme (terlalu mencari perhatian pada diri sendiri) diganti dengan keseimbangan dan kepentingan diri sendiri dengan orang lain. e) Tumbuh “dinding” yang memisahkan diri pribadinya dengan masyarakat umum. 27. Soetjningsih. Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya. Jakarta: Sagung Seto; 2004. 28. Sarwono SW. Psikologi Remaja. Jakarta: PT Raja Grafindo; 2010.