Anda di halaman 1dari 6

RELASI DAN FUNGSI

MAKALAH

Untuk memenuhi tugas matakuliah : Topologi

Yang diampu oleh Ewing Rudita Arini. S.Si., M.Sc.

Disusun Oleh :

Nama NIM

Zulfatul Qoidah 1944201011

Siti Ainun Nisak 1944201018

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA BLITAR

FAKULTAS ILMU EKSAKTA

PROGRAM STUDI S1 MATEMATIKA

FEBRUARI 2022
1. RELASI

Suatu fungsi proposisi yang didefinisikan pada hasil kali kartesius dari dua
himpunan adalah suatu ungkapan yang dinyatakan oleh ( ). Ungkapan ini bersifat
bahwa ( ) dimana a dan b disisipkan untuk masing-masing variabel x dan y dalam ( )
adalah bernilai benar atau salah untuk sebarang pasangan terurut ( ) Misalnya jika
A adalah himpunan dari para penggubah drama dan B adalah himpunan dari drama-drama, maka
( ) adalah fungsi proposisi pada Ungkapan ( ) sendiri disebut
sebagai kalimat terbuka dalam dua variabel.

Definisi : Suatu relasi terdiri dari


1. Sebuah himpunan A
2. Sebuah himpunan B
3. Suatu kalimat terbuka ( ) dimana ( ) bernilai benar atau salah untuk sebarang
pasangan terurut ( ) yang termuat di .

Maka kita sebut R suatu relasi dari A ke B dan menyatakan dengan ( ( )) Jika
( ) bernilai benar , kita tulis aRb dibaca “a berhubungan dengan b”. Jika ( ) tidak
benar, kita tulis a℟b dibaca “a tidak berhubungan dengan b”.
Contoh :

 Misalkan ( ( )), dimana B adalah himpunan dari kaum wanita, dan A


himpunan kaum pria, serta ( ) berbunyi “x adalah suami dari y”. maka adalah
suatu relasi
 Misalkan ( ( )), dimana N adalah bilangan-bilangan asli, dan ( )
berbunyi “y habis dibagi oleh x”. maka adalah suatu relasi dan lain
sebagaimya.

Relasi dibagi menjadi beberapa bagian yaitu sebagai berikut:

 Himpunan Jawaban
Misalkan ( ( )) adalah suatu relasi himpunan jawaban R* dari relasi
R yang terdiri dari elemen ( ) dalam untuk ( ) bernilai benar, dinotasikan
*( ) ( ) +

Contoh :

Misalkan ( ( )) dimana * + * + dan ( ) berbunyi


“y habis dibagi oleh x”. Maka himpunan jawabannya adalah

*( )( )( )( )( )+
Relasi sebagai himpunan dari pasangan-pasangan terurut, misalkan sebarang subset
dari , kita dapat definisikan suatu relasi ( ( )) dimana ( )
berbunyi “ pasangan terurut (x,y) termasuk ke dalam R”.

Proposisi :
Misalkan himpunan A memiliki m buah elemen, dan himpunan B memiliki n buah
elemen, maka terdapat buah relasi dari A ke B yang berbeda.

 Relasi Inversi
Relasi invers dinotasikan sebagai berikut :

*( ) +
Contoh ;

Misalkan *( )+, dan *( )( )( )( )+. Maka relasi


invers dari R adalah
*( )( )( )( )+

 Relasi Refleksif
Misalkan * ( )+ adalah sebuah himpunan A. Maka R disebut reflektif
jika untuk ( ) .

Contoh :

Misalkan * +, dan *( ) ( ) ( )( )( )+. Maka R


bukan relasi reflektif karena (2,2) tidak termuat di R.

 Relasi Simetris
Misalkan R merupakan subset dari , maka R disebut simetris jika ( )
, maka ( ) .

Proposisi :
Jika ( ) , maka ( ) termasuk dalam relasi invers Jadi R adalah
suatu relasi simetris jika dan hanya jika .

 Relasi Anti Simetris


Suatu relasi R dalam sebuah himpunan A, yaitu sebuah himpunan , disebut
suatu relasi antisimetris jika
( ) ( )
Maka berarti .

Contoh :
Misalkan * + dan *( ) ( )( )( )+ maka R bukan suatu
relasi antisimetris, karena ( ) ( )

 Relasi Transitif
Suatu relasi R dalam sebuah himpunan A adalah trensitif jika

( ) ( ) ( )

Contoh :
Misalkan * + *( )( )( )( )+ . Maka R bukan suatu
relasi transitif karena ( ) ( ) ( )

 Relasi Ekuivalen
Suatu relasi R dalam himpunan A adalah suatu relasi ekuivalen jika

1. R adalah reflektif
2. R adalah simetris
3. R adalah transitif.

2. FUNGSI

Definisi :
Fungsi merupakan suatu aturan yang memetakan setiap anggota himpunan daerah
asal ke daerah hasil. Dinotasikan , dibaca f adalah fungsi dari A ke dalam B.

Himpunan A disebut sebagai daerah asal (domain) dari f dinotasikan sebagai ,


dan B disebut daerah kawan (kodomain) dari f dinotasikan sebagai ,, sedangkan
himpunan dari semua peta di B disebut daerah hasil (range) dari f dinotasikan sebagai
. Jika , maka elemen B yang ditetapkan a disebut sebagai bayangan (image) dari
a, dan dinyatakan oleh f (a), dibaca .

Contoh :
A B A B

a d a d
b e b e
c c f

fungsi bukan fungsi

Sifat fungsi dibagi menjadi beberapa bagian yaitu sebagai berikut :

 Fungsi Satu-Satu (Injektif)


Misalkan f suatu fungsi dari A ke dalam B, maka f disebut suatu fungsi satu-satu
jika elemen-elemen yang berada didalam B ditetapkan dengan elemen-elemen yang
berbeda di dalam A, yaitu jika tidak ada dua buah elemen dalam A memiliki bayangan
yang sama. Fungsi adalah satu-satu jika ( ) ( ) maka , atau setara
dengan konversnya, yakni jika ( ) ( )
Contoh :
A B

a a
b b
c c
d

 Fungsi Pada / Onto (Surjektif)


Misalkan f suatu fungsi dari A ke dalam B, jika setiap anggota dari muncul
sebagai bayangan dari sekurang-kurangnya satu elemen A, maka kita katakana
.
Contoh :
A B

a a
b b
c

 Fungsi Korespondensi Satu-Satu (Bijektif)


Misalkan f suatu fungsi sedemikian rupa sehingga f merupakan fungsi
yang injektif dan surjektif sekaligus, maka dikatakan “f adalah fungsi yang bijektif” atau
“A dan B berada dalam korespondensi satu-satu”.
Contoh :
A B

a a
b b
c c

 Komposisi Fungsi
Misalkan g adalah fungsi dari himpunan A ke B dan f adalah fungsi dari B ke C.
komposisi f dan g dinotasikan adalah fungsi dari A ke C yang didefinisikan oleh :

( )( ) ( ( ))
Contoh :
Diberikan fungsi *( )( ) ( )+ yang memetakan himpunan * + ke
* +, dan *( )( )( )+ yang memetakan * + ke
* +. Fungsi komposisi dari A ke C adalah :

*( )( )( )+
DAFTAR PUSTAKA

Putri, A S. (2015) Pengantar Topologi. 6-10. (UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN


GUNUNG DJATI) Diakses dari https://www.academia.edu/19782319/Pengantar_Topologi

Angga, M. (2005) Fungsi Relasi dan Jenis Fungsi. Diakses pada 27 Februari 2022, dari
https://www.academia.edu/9703702/Fungsi_Relasi_dan_Jenis_Fungsi

https://www.studiobelajar.com/relasi-fungsi-komposisi-invers/

Anda mungkin juga menyukai