Anda di halaman 1dari 17

KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU

Rizka Yunita
KEHAMILAN EKTOPIK
TERGANGGU
DEFINISI

Kehamilan Ektopik Terganggu adalah implantasi dan


pertumbuhan hasil konsepsi diluar endometrium kavum
uteri. Kehamilan Ektopik Terganggu adalah kehamilan
dengan ovum yang dibuahi, berimplantasi dan tumbuh
tidak pada tempat yang normal yakni diluar
endometrium kavum uteri, tuba fallopii, uterus (diluar
endometrium kavum uterus), ovarium, intraligamenter,
abdominal, kombinasi kehamilan didalam dan diluar
uterus
ETIOLOGI

Faktor-faktor yang diperkirakan sebagai penyebabnya, antara


lain:
• Riwayat operasi tuba
• Salpingitis (infeksi saluran telur), dapat menimbulkan
gangguan pada motalitas saluran telur
• Alat kontrasepsi dalam rahim
• Cacat bawaan tuba, seperti tuba sangat panjang
• Kelainan zigot, yaitu kelainan kromosom
• Bekas radang pada tuba
• Abortus
TANDA DAN GEJALA

Gejala dan tanda kehamilan ektopik terganggu:


• Nyeri
• Amenorhea
• Nyeri tekan perut bawah dan pelvis
• Perubahan uterus
• Level hormon human chorionic gonadotropin (HCG) rendah
• Perdarahan pervaginam berwarna coklat tua
• Pada pemeriksaan pervagina terdapat nyeri goyang bila
serviks digoyangkan
• Kavum douglasi menonjol karena ada pembekuan darah
PATOGENITAS

• FAKTOR MEKANIK
Faktor ini menghalangi atau memperlambat
perjalanan ovum yang telah dibuahi menuju ke rongga
uterus. salpingitis yang terjadi sebelumnya
menyebabkan aglutinasi lipatan-lipatan mukosa yang
bercabang-cabang seperti pohon disertai penyempitan
lumen dan pembentukan kantong-kantong buntu.
Berkurangnya silia akibat infeksi juga menyebabkan
implantasi terjadi di tuba
• FAKTOR FUNGSIONAL
Perubahan motilitas tuba dapat terjadi setelah
terdapat perubahan kadar esterogen dan progesteron
serum diakibatkan upregulation reseptor adrenergik
pada otot polos.
• Faktor dalam lumen tuba :
• Endosalpingitis dapat menyebabkan perlengketan
endosalping, sehingga lumen tuba menyempit atau
membentuk kantong buntu

• Faktor pada dinding tuba :


• Endometriosis tuba, dapat memudahkan implantasi
telur yang dibuahi dalam tuba
Patogenesis

fungsi saluran telur yaitu untuk membesarkan hasil konsepsi (zigot)


sebelum turun dalam rahim ➔ tetapi terjadi gangguan dari
perjalanan hasil konsepsi dan tersangkut serta tumbuh dalam tuba
➔ Saluran
telur bukan tempat ideal untuk tumbuh kembang hasil konsepsi.
penghancuran pembuluh darah oleh proses proteolitik jonjot koreon
menyebabkan pecahnya pembuluh darah ➔ Gangguan perjalanan
hasil konsepsi karena adanya infeksi ➔ perlekatan saluran telur ➔
Pembuluh darah pecah ➔ karena tidak mempunyai kemampuan
berkontraksi ➔ perdarahan tidak dapat dihentikan dan tertimbun
dalam ruang abdomen ➔ perdarahan tuba dapat mengalir ke
rongga peritoneum ➔ terjadi ruptur, nyeri pelvis
PEMERIKSAAN PENUNJANG

• Pemeriksaan Laboratorium: bila ada tanda-tanda perdarahan


dalam rongga perut, biasanya ditemukan anemia,
• Tes Kehamilan (Urine dan HCG)
• Pemeriksaan USG: tidak adanya kantong kehamilan dalam
kavum uteri, adanya kantung kehamilan diluar kavum uteri,
adanya massa komplek di rongga panggul.
• Laparoskopi.
• Laparotomi : harus dilakukan pada kasus kehamilan ektopik
terganggu dengan gangguan hemostasis
PEMERIKSAAN GINEKOLOGI

• Pada pemeriksaan dengan spekulum ditemukan


fluksus sedikit
• Pada pemeriksaan dalam dapat ditemukan antara
lain:
1. Uterus yang membesar
2. Nyeri goyang serviks (+)
3. Kanan / kiri uterus : nyeri pada perabaan dan
dapat teraba massa tumor di daerah adneksa
4. Kavum Douglas bisa menonjol karena berisi darah
dan ada nyeri tekan.
ASUHAN KEPERAWATAN

Anamnesis dan gejala klinis: Pemeriksaan Fisik:


1. Riwayat terlambat haid
1. Keadaan umum
2. Gejala dan tanda
kehamilan muda 2. Pemeriksaan
3. Dapat atau tidak ada abdomen
perdarahan pervaginam
3. Pemeriksaan khusus
4. Terdapat spotting/bercak
umumnya tidak banyak melalui vagina
dan berwarna coklat tua 4. Kavum douglas
5. Ada nyeri perut menonjol
kanan/kiri bawah.
Diagnosa dan Intervensi Keperawatan

Dx: Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan nyeri pada


ruptur tuba fallopi, perdarahan intraperitonial.

Intervensi:
• Kaji nyeri (kontraksi uterus dan nyeri tekan abdomen)
• Kaji psikologi ibu
• Berikan lingkungan yang tenang
• Ajarkan teknik relaksasi atau distraksi
DIAGNOSA DAN INTERVENSI KEPERAWATAN

Dx: kurangnya pengetahuan berhubungan dengan tidak tahunya


sumber – sumber informasi.

Intervensi:
• Jelaskan tindakan yang akan dilakukan kepada ibu dan keluarga
• Berikan kesempatan kepada pasien dan keluarga untuk bertanya
• Diskusikan kemungkinan komplikasi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai