Engineer method mengunakan satu kali Sirkulasi, sehingga metoda ini disebut juga
dengan One Circulation Method.
Lumpur yang disirkulasikan langsung adalah lumpur berat, yang disebut denganh kill
mud. kill mud disirkulasikan untuk mengangkat atau mengeluarkan influx dari dalam lu-
bang dan membuangnya ke permukaan,sambil mematikan kick.
Sumur ditutup sambil menunggu selesai membuat kill mud Sehingga metoda ini disebut
dengan Wait and weight Method.
Bab V ini merupakan lanjutan dari bab III, dimana sumur sudah ditutup, dan data-data
yang didapat sudah dicatat.
g. Pengamatan tekanan drill pipe dari permukaan sampai ke bit adalah setiap
perubahan stroke pemompaan kill mud :
2309 stk
▲ stroke =
10
= 230 stk
i. Schedul pengamatan tekanan drill pipe dapat dilihat pada gambar berikut :
1223
1196
1169 1115
1142 1088 1034
1061 1007
c. Naikkan stroke pemompaan secara bertahap sampai mencapai harga kill rate
speed = 60 spm. Selama ini pertahankan tekanan casing sesuai dengan yang diberi
tanda. Bila ada perubahan tekanan casing, mainkan choke dan kembalikan tekanan
casing ke tekanan semula. Gunakan simulator panel 3.
d. Setelah kill rate speed tercapai , setel stroke counter kembali ke nol stroke.
Gunakan simulator panel 1, gunakan tombol untuk mengembalikan ke angka nol
stroke
e. Kontrol penurunan tekanan drill pipe sesuai dengan schedule pengamatan.
Gunakan simulator panel 1.
Untuk stroke counter 230 stk, tekanan drill pipe harus 1223 psi. Bila tidak atur
choke sampai tekanan drill pipe kembali ke 1223 psi. Ingat bahwa untuk mengatur
adalah menggunakan coke, dan mata ke tekanan casing selama memainkan choke.
Seterusnya diperhatikan untuk stroke pemompaan k2 460. Tekanan drill pipe
harus 1196 psi . Begitu seterusnya sampai kill mud tiba di bit, dimana tekanan
drill pipe harus 974 psi. Dalam pengontrolan ini bila tekanan drill pipe lebih kecil
dari yang seharusnya, tutup choke, dan naikkan tekanan ke tekanan drill pipe yang
seharusnya. Bila tekanan drill pipe lebih besar dari yang seharusnya, buka choke,
dan turunkan tekanan ke tekanan drill pipe yang seharusnya.
f. Diwaktu perjalanan kill mud dari dasar lubang sampai ke permukaan tekanan drill
pipe dipertahankan konstan sebesar 974 psi.
Gunakan simulator panel 1 Bila tekanan drill pipe berubah, mainkan choke dan
kembalikan tekanan drill pipe ke 974 psi.
g. Setelah stroke counter menunjukkan stroke pemompaan total total (TS = 7317
stk), perhatikan ditujukan kepada manometer tekanan casing.
Gunakan simulator panel 1.
Bila tekanan casing sudah sama dengan tekanan drill pipe, turunkan stroke
pemompaan, dan matikan pompa.
Tekanan casing = tekanan drill pipe = SIDP = nol psi. Kalau tidak, mungkin kill
mud belum sampai ke permukaan. Periksa berat jenis yang keluar dari dalam
lubang. Bila berat jenis lumpur = 11.9 ppg, berarti kill mud sudah kembali ke
permukaan. Gunakan simulator panel 3.
Bila tekanan casing belum nol mungkin ada gas yang terperangkap di dalam BOP.
Driller’s Method :
Penurunan tekanan casing secara mendadak diwaktu sirkulasi pertama, dan ternyata
terjadi keausan choke, Langkah-langkah untuk mematikan kick adalah sebagai berikut :
a. Lakukan line up, buka saluran untuk menyalurkan lumpur. Gunakan simulator
panel 3
b. Pertahankan tekanan drill pipe.
c. Bila terjadi perubahan tekanan drill pipe, control dengan menggunakan choke
dan kembalikan tekanan drill pipe ke harga semula.
d. Perhatikan tekanan casing, bila tekanan casing sudah sama dengan tekanan
drill pipe, berarti original mud sudah tiba kembali ke permukaan.
e. Matikan pompa, tekanan casing akan sama dengan tekanan drill pipe, dan
sama dengan harga SIDP.
Cara menangani kick sama dengan yang telah dibicarakan sebelumnya, Cuma
pengontrolan tekanan drill pipe menggunakan manual choke.
Kalau tekanan drill pipe tidak bisa turun well kick dimatikan dengan Lubrication’s
Method, yang dijelaskan pada bab berikut :