Anda di halaman 1dari 52

PENGANTAR ILMU KEBUMIAN

DAN ENERGI

IR LESTARI MT
IR PAUHESTI MT
AQLYNA ST MT
Beberapa metoda yang dipakai sesuai dengan
kondisi sumurnya adalah:
1. Natural Flow (Sembur Alam)

2. Artificial Lift (Pengangkatan Buatan)

a. Gas Lift
b. Pumps
 Sucker Rod Pump

 ESP (Electric Submersible Pump)

 PCP (Progresive Caviyty Pump)


TYPES OF ARTIFICIAL LIFT

wi/FDT/agust/2006
Production Methods
(Natural Flow (Sembur Alam)
Adalah suatu sumur yang mampu mengalirkan
fIuida dari reservoir sampai ke separator dengan
menggunakan tenaganya sendiri (alamiah).

Pada umumnya sumur-sumur yang


diproduksikan dari lapangan yang baru
diketemukan masih memiliki tekanan reservoir
yang cukup besar.
FLOWING WELL

Hadiono/Intro. Keg. Ops. Prod 6


Production Methods
Artificial Lift (Sembur Buatan)

SUCKER ROD PUMP


(Pompa Angguk)
Sucker Rod Pump atau lazim juga disebut Pompa
Angguk merupakan suatu alat untuk mengangkat
fluida dari dasar sumur sampai ke permukaan
dengan menggunakan pompa piston. Metoda ini
digunakan karena tekanan reservoir sumur tersebut
sudah tidak mampu lagi mengangkat fluida sampai
ke permukaan.
Prinsip kerja Sucker Rod Pump atau pompa
angguk adalah merubah putar dari motor
penggerak menjadi gerak naik turun oleh
pumping unit diteruskan sucker rod string ke
plunger pompa di bawah permukaan.
Prinsip Kerja Sucker Rod Pump
Casing

Sucker rod

Fluid level

Plunger

Barrel

Traveling valve

Casing/Tubing annulus

Compression chamber

Standing valve

UPSTROKE DOWNSTROKE

Catatan:
Kecepatan fluida memasuki barrel tergantung dari pengaturan Stroke
Per Minute (SPM).
Konstruksi Sucker
Rod Pump
1
1
1

Polished rod

2 2
2
Sucker rod 4 3
4 3
Keterangan : 5
6
5 6

1 = Horse head 7 8

2 = Polished rod
3 = Stuffing box
4 = Pumping tee
5 = Well head
9
6 = Casing
7 = Sucker rod
8 = Tubing
9 = Fluid level
10 = Pump
Production Methods
Artificial Lift (Sembur Buatan)

Progresive Cavity Pump (PCP)


Production Methods
Artificial Lift (Sembur Buatan)

Gas Lift Well


Production Methods

Gas Lift Well

Bila tekanan reservoir sudah tidak mampu


mendorong fluida sampai kepermukan (tekanan
reservoir lemah), diperlukan tenaga pengangkatan
buatan dan bila mana gas dilapangan cukup
besar, maka dapat digunakan metoda
pengangkatan fluida dengan Gas Lift.
GAS LIFT WELL

Hadiono/Intro. Keg. Ops. Prod 19


Gas Lift Well

 Gas berasal dari pemisahan minyak dan


gas dari atau sumur gas.

 Gas diinjeksikan tekanan tinggi


(kompressor) secara kontinyu atau berkala

 Gas diinjeksikan melalui annulus atau


tubing

 Diproduksikan melalui tubing atau annulus.


Close
Open
Close

Open
Close
Close

Close
Open
Close

Open
OIL & GAS
OUT

GAS
IN
TO SEPARATOR/STOCK TANK
PRESSURE PSI

0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000

INJECTION GAS
CHOKE OPEN
2000

4000
TOP VALVE CLOSED

DEPTH FTTVD
6000

SECOND VALVE
CLOSED
8000

THIRD VALVE
OPEN
10000

FOURTH VALVE
12000
OPEN

14000 DRAWDOWN

TUBING PRESSURE
CASING PRESSURE FBHP SIBHP

Gambar 8 : Gas yang diinjeksikan masuk kedalam


tubing lewat katup gas lift No. 2, kemudian gas
injeksi menuju katup gas lift No.3
Prooduction Methods
Artificial Lift (Sembur Buatan)

ELECTRIC SUBMERSIBLE PUMP


(Pompa Listrik yang di Telenggelamkan)
 Submersible Pump (ESP) adalah pompa
centrifugal bertingkat banyak (multi stages)
yang merupakan salah satu dari metoda
pengangkatan fluida dari dalam sumur ke
permukaan dimana unit pompa ESP
dioperasikan dengan merendam dalam
cairan dan digantung pada tubing produksi,
umumnya ditempatkan diatas daerah
perforasi.
 ESP banyak dipakai dilapangan minyak
terutama lapangan lepas pantai (offshore)
karena dianggap sebagai metoda produksi
yang cukup efisien dan efektif untuk sumur
sumur dalam, sumur dengan productivity
Index tinggi serta sumur-sumur miring.

 ESP dapat memompakan cairan dalam


jumlah yang besar mulai dari 200 bbl/d
sampai dengan 60.000 bbl/d dengan
kedalaman sampai 15000 ft
ESP WELL
Tenaga dalam bentuk tekanan diperoleh dari cairan
yang sedang dipompakan disekitar impeller. Gerak
putar impeller mengakibatkan cairan ikut berputar.
Ada dua arah gerakan yang dihasilkan oleh putaran
impeller yaitu:
1. Arah radial akibat dari gaya centrifugal
2. Arah tangensial pada pinggir luar diameter
impeller.
1. Transformator
2. Swict board
3. Ammeter
4. Surface cable
5. Junction box
6. Well head

7. Bleeder valve
8. Round cable
9. Splice
10. Tubing
11. Flat cable
12. Pump
13. Intake/gas separator
14. Protector
15. Motor
16. Centralizer
3.3. Pemrosesan dan Pemurnian
(Oil Processing FociIities)
Adalah Fasilitas pengolahan dilapangan setelah
minyak keluar dari sumur produksi sampai dengan
ke penampungan terakhir.

Fasilitas pengolahan minyak dilapangan


dipengaruhi oleh karakteristik minyak bumi,
tekanan, kapasitas produksi dan kondisi geografis
lapangan tersebut.
Proses pemisahan minyak
air dan gas
 Pemisahan merupakan proses penting
dalam industri minyak dan gas bumi
setelah keluar dari sumur.

 Fluida produksi umumnya merupakan


campuran dari minyak mentah atau
kondensat, gas dan air.

 Pada umumnya pemisahan minyak air dan


gas dilakukan dengan suatu alat yang
disebut Separator.
GAS Oil Dissolved
Gas Salts
Sulphur
TO
Compounds SEPARATOR
OIL
Suspended
Sediment
Emulsion
WATER

SOLID
Prinsip Pemisahan
Pada prinsipnya pemisahan dikerjakan dengan jalan
merubah kecepatan dan arah aliran sedemikian
rupa sehingga cairan dan gas akan terpisah karena
perbedaan berat jenis.
Dalam proses pemisahan gas dan cairan adalah
penting untuk memisahkan butiran cairan yang
berupa tetesan embun dari fasa gasnya dan
gelembung-gelembung gas dari fasa cairnya.
Tujuan

proses pemisahan diperlukan untuk mendapatkan


yang relatif bebas / tidak mengandung cairan dan
cairan (minyak dan / atau air) yang relatif bebas
tidak mengandung gas
1. Unit pemisah utama cairan dari gas.
2. Melanjutkan dengan memisahkan gas
ikutan dari cairan.
3. Untuk mengontrol penghentian
kemungkinan pelepas gas dari cairan.
4. Memberikan waktu yang cukup
pemisahan antara minyak dan air yang
ikut terproduksi.
5. Melakukan treatment lainnya jika
mungkin.
Fasilitas
Pemrosesan Dan Pemurnian

Separator
Bentuk

Tingkat
Separator Pemisahan

Fasa
Pemisahan
Vertikal

Bentuk
Separator Horizontal

spherical
GAMBAR : SEPARATOR HORIZONTAL 3 PHASA 41
Separator & Scrubber
(vertikal)
Hadiono/Intro. Keg. Ops. Prod 45
Fungsi Tangki Secara Umum :

 Menampung Sementara
 Menyimpan (Stocking)
 Mencampur (Blending)
 Sirkulasi
 Mengukur
TEST TANK

Test Tank
STORAGE TANK
KAPASITAS : 35.000 M3
Hadiono/Intro. Keg. Ops. Prod 48
KEEKONOMIAN

Thank You
PRODUCTION CONTRACT DAN
GROSS SPLIT
PEMERINTAH KONTRAKTOR

PRODUCTION SHARING CONTRACT

OIL 65 35

GAS 85 15

GROSS SPLIT

OIL 57 43

GAS 52 48

BELUM TERMASUK IMSENTIF UNTUK GROSS SPLIT


1. Surface Production Operation, Volume 1, Ken
Arnold – Maurice Stewart, 1991.
2. Arnold, K. Stewart M.,”Surface Production
Operation : Design of Oil Handlng System
and Facilities” Vol.1
3. Primer of Oil and Gas Production, Book 1 of
the VOCATIONAL TRAINING SERIES, API,
Texas.
4. PT. Chevron Pacific Indonesia”Well Testing”
Modul 3, Serie B.
5. TEKNIK PRODUKSI I, PPT MIGAS, Cepu,
1986
DAFTAR PUSTAKA
6. Lestari ; Modul Karakteristik Fluida Reservoir , T Perminyakan
FTKE USAKTI, 2020
7. Lestari; Modul Karakteristik Batuan Reservoir , T Perminyakan
FTKE USAKTI 2015
8. Wasidan; Produksi Migas, Akamigas Stem, Cepu 2005
9. Kementerian ESDM, .go.id; Gross Spit Lebih Baik Bagi Indonesia,
2017
10. Sumantri; Teknik Reservoir, T Perminyakan FTKE USAKTI, Jakarta
2012
11. Departemen ESDM, Introduksi Teknik dan Peralatan Pemboran,
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Minyak dan Gas Bumi, 2016.
12. Suryo Prakosa, Materi FDP, T Perminyakan FTKE USAKTI, Jakarta
2021

Anda mungkin juga menyukai