Anda di halaman 1dari 3

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

SURVEILANS AKTIF RS

I. PENDAHULUAN
Demam Berdarah merupakan salah satu penyakit menular yang sering
menimbulkan kejadian luar biasa ( KLB ) , nyamuk penularnya Aedes Aegepty dan
Virus Dengue tersebar luas di sebagiaan besar wilayah Indonesia , sehingga
penularan DBD dapat terjadi di semua tempat / wilayah yang terdapat nyamuk
penular penyakit tersebut. Laporan Kewaspadaan Dini Rumah Sakit (KDRS) DBD
adalah laporan segera (1x24 jam setelah penegakan diagnosis) tentang adanya
penderita Demam Dengue (DD), DBD, Dengue Shock Syndrom (DSS), termasuk
tersangka DBD, agar segera dilakukan tindakan yang dibutuhkan. Laporan KDRS
harus lengkap, akurat dan dikirimkan tepat waktu. KDRS dibuat oleh petugas
rekam medis atau petugas surveilans RS.

II. LATAR BELAKANG .


Demam berdarah dengue (DBD) adalah salah satu penyakit menular yang
merupakan masalah kesehatan masyarakat dan menimbulkan dampak sosial
maupun ekonomi. Berbagai penelitian mengenai faktor risiko terhadap kejadian
DBD telah dilakukan oleh banyak peneliti. Walaupun demikian, pada umumnya
kajian menunjukkan bahwa pengendalian DBD perlu dilakukan secara
komprehensif dari berbagai aspek baik medis maupun sosial, dengan keterlibatan
petugas kesehatan maupun pemberdayaan masyarakat.
Pelaporan kasus DBD melalui laporan Kewaspadaan Dini Rumah Sakit
belum dilakukan dengan optimal. surveilans aktif DBD melalui KDRS, masih
ditemukan keterlambatan dan ketidaklengkapan dalam penyampain laporan KDRS,
sehingga Petugas Surveilans Puskesmas mendatangi rumah sakit yang
bersangkutan untuk mendapatkan data. Oleh sebab itu diperlukan Surveilans aktif
yang dapat meningkatkan kualitas pelaporan kewaspadaan dini rumah sakit
terhadap kasus penyakit DBD.
III. TUJUAN
Tujuan Umum :
1.1.Meningkatkan pelacakan kasus DBD di Rumah Sakit guna
penanggulangan kasus dan meningkatkan kualitas pelaporan kewaspadaan dini RS
terhadap kasus DBD.
Tujuan Khusus:
I.1 Mengetahui adanya penderita dan tersangka DBD lainnya.
1.2.Menurunkan angka kesakitan DBD
1.3.Menentukan jenis tindakan ( Penanggulangan Fokus ) yang akan di
lakukan

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN :


1. Petugas Puskesmas berkoordinasi dengan tenaga Rekam Medik RS
2. Menanyakan apakah ada KDRS DBD khusus wilayah kerja Puskesmas
Pekuncen
3. Apabila ada maka petugas Puskesmas meminta/mengkopi KDRS
tersebut.

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN:


a. Petugas puskesmas memperkenalkan diri kepada petugas Rekam Medik
RS.
b. Menanyakan apakah ada pasien DBD yang dirawat di RS.
c. Apabila ada, maka meminta KDRS untuk difotokopi.
d. Setelah diketahui data pasien, maka ditindaklanjuti dengan PE.

VI. SASARAN
Semua desa yang ada penderita DBD

VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


N0 URAIAN BULAN KET
KEGIATANA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Surveilans aktif v V v v v
RS
2 Pencatatan dan v v v v v
Pelaporan

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Evaluasi dilakukan oleh penanggung jawab program terhadap ketepatan
pelaksanaan kegiatan apakah sesuai jadwal pelaksanaan kegiatan.
Evaluasi dilakukan setelah pelaksanaan kegiatan oleh penanggung jawab
program .

IX. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pelaksana program membuat laporan tiap selesai kegiatan, dan disetorkan ke
Dinas Kesehatan Kabupaten

X. PENDANAAN
BOK

Disahkan oleh
Kepala Puskesmas Pekuncen

dr Dhini Puspitosari
NIP. 198101292005012011

Anda mungkin juga menyukai