Anda di halaman 1dari 6

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

PROGRAM INDERA
DI UPTD PUSKESMAS DUREN JAYA
TAHUN 2018

I. PENDAHULUAN
Pelayanan kesehatan yang berkualitas saat ini telah menjadi kebutuhan
masyarakat dan seringkali menjadi tolak ukur keberhasilan pembangunan. Hal
ini menuntut penyedia jasa pelayanan kesehatan untuk meningkatkan kualitas
pelayanan yang lebih baik. UPTD Puskesmas Duren Jaya sebagai salah satu
penyedia jasa pelayanan kesehatan primer memiliki fungsi dalam upaya
membangun paradigma sehat yaitu dengan mengoptimalkan upaya promotif
dan preventif dalam pelayanan kesehatan melalui pemberdayaan dan
kemandirian masyarakat diwilayah kerjanya.
Hal ini sesuai dengan visi misi yang sudah disusun UPTD Puskesmas
Duren Jaya yang selaras dengan visi misi Dinas Kesehatan Kota Bekasi.
Visi UPTD Puskesmas Duren Jaya yaitu :
“Terwujudnya Pelayanan Prima Menuju Masyarakat Kelurahan Duren Jaya yang
Sehat dan Mandiri “
Misi UPTD Puskesmas Duren Jaya :
1. Memberikan pelayanan prima melalui informasi dan edukasi
2. Mewujudkan budaya hidup sehat dan mandiri
3. Menggalang kemitraan dengan sarana pelayanan kesehatan dan
masyarakat
4. Memberdayakan semua potensi yang ada
Sesuai dengan fungsi puskesmas sebagai pusat penggerak pembangunan
berwawasan kesehatan, sebagai pusat pemberdayaan masyarakat dan sebagai
pusat pelayanan kesehatan strata pertama baik kesehatan perseorangan
ataupun masyarakat, maka puskesmas mempunyai berbagai macam kegiatan
yang dilaksanakan didalam maupun di luar gedung.

II. LATAR BELAKANG


Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan
nasional yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan masyarakat untuk hidup sehat sehingga terwujud derajat
kesehatan yang optimal. Keberhasilan pembangunan kesehatan berperan
penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Indera
penglihatan sangat menentukan kualitas sumber daya manusia, karena 83 %
informasi sehari-hari masuknya melalui jalur penglihatan, melalui pendengaran
11 %, penciuman 3,5 %, peraba 1,5 %, dan pengecap 1,0 %.
Dari hasil survey Kesehatan Indera Penglihatan dan Pendengaran tahun
1993-1996 yang dilakukan di 8 Provinsi menunjukkan bahwa prevalensi
kebutaan di Indonesia 1,5 %. Menurut WHO prevalensi kebutaan yang melebihi
1 % bukan hanya masalah medis saja tetapi sudah merupakan maslah social
yang petlu ditangani secara lintas program dan lintas sector. Penyebab utama
kebutaan adalah katarak (0,78%), glaucoma (0,20%), kelainan refraksi (0,14%),
dan penyakit-penyakit lain yang berhubungan dengan usia lanjut (0,38%).
Dalam rangka menurunkan angka kebutaan ini, WHO telah
mencanangkan program Vision 2020: The Right to Sight pada tanggal 30
September 1999, yang kemudian ditindaklanjuti dengan pencanangan Vision
2020: The Right to Sight di Indonesia pada tanggal 15 Februari 2000 oleh Ibu
Megawati Soekarnoputri. Dalam sidang world Health Assembly ke 59 di
Geneva, Mei 2006 dibahas berbagai isu penting diantaranya pemberantasan
kebutaan yang masih menjadi masalah dunia, dengan penyebab terbanyak
adalah katarak dan trachoma. Di Indonesia xeroftalmia masih menjadi penyebab
kebutaan yang disebabkan kekurangan vitamin A.
Sebagai tindak lanjut atas pencanangan Vision 2020 ini Departemen
Kesehatan telah menyusun kebijakan-kebijakan di bidang Kesehatan Indera
Penglihatan yaitu: Rencana Strategi Nasional Penanggulangan Gangguan
Penglihatan dan Kebutaan (Renstranas PGPK) untuk mencapai Vision 2020
dan Pedoman Manajemen Kesehatan Indera Penglihatan dan Pendengaran.
Kegiatan penanggulangan gangguan penglihatan dan kebutaan di Provinsi dan
Kabupaten/Kota akan difokuskan pada 4 penyebab utama kebutaan yaitu
katarak, kelainan refraksi, xeroftalmia, dan glaucoma. Namun demikian adanya
focus penanggulangan tersebut tidak menutup kemungkinan untuk mengangkat
penyebab kebutaan yang spesifik yang ada di wilayah tersebut. Kegiatan
pelayanan kesehatan Indera dilaksanakan oleh Puskesmas sebagai sarana
pelayanan kesehatan strata pertama dan Balai Kesehatan Mata Masyarakat
(BKMM)/ Balai Kesehatan Indera Masyarakat (BKIM) dan Rumah Sakit Umum
(RSU) sebagai sarana rujukan.

III. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Meningkatkan derajat kesehatan Indera Penglihatan masyarakat di
wilayah kerja Puskesmas.
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan petugas kesehatan dan
kader.
b. Meningkatnya kesadaran, sikap dan perilaku masyarakat untuk
memelihara kesehatan dalam menanggulangi gangguan penglihatan
dan kebutaan.
c. Meningkatnya jangkauan pelayanan Kesehatan Indera Penglihatan
kepada masyarakat.
d. Meningkatnya cakupan pelayanan Kesehatan Indera Penglihatan
masyarakat melalui deteksi dini

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

NO Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan


Konseling
Pemeriksaan kasus mata di poli Pemeriksaan Visus, deteksi Katarak dan
1
puskesmas kelainan mata sesuai keluhan
Rujukan
Penyuluhan
2 Skrining Katarak Skrining katarak
Rujukan
Penyuluhan
3 Skrining Refraksi Skrining refraksi metode Thumbling-E
Rujukan

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

Lintas
Kegiatan Pelaksana Lintas program
NO sektor Ket
Pokok Program UKGM terkait
terkait
1 Pemeriksaan 1. Menyusun 1. Pendaftaran RS jejaring -
kasus mata di rencana 2. Laboratorium
ruang kegiatan 3. Rujukan
pemeriksaan 2. Pemeriksaan
puskesmas di ruang
pemeriksaan
oleh dokter
atau
paramedis
3. Menyiapkan
alat
pemeriksaan
4. Menyiapkan
form rujukan
2 Skrining 1. Menyusun 1. Program Kader Sumber
katarak rencana Lansia Posbindu: pembia
kegiatan 2. Promkes - Mengkoor yaan
2. Koordinasi dinir lansia BOK
dengan LP/LS untuk
3. Menentukan dilakukan
tempat dan pemeriksa
waktu an katarak
pelaksanaan
4. Menyiapkan
form laporan
dan rujukan
5. Menyiapkan
bahan
penyuluhan
6. Menyiapkan
alat
pemeriksaan
skrining
katarak
7. Membuat
absensi dan
laporan
kegiatan
3 Skrining 1. Menyusun 1. Promkes 1. UPTD -
refraksi rencana 2. UKGS Dinas
kegiatan pendidikan
2. Koordinasi 2. Sekolah
dengan LP/LS yang
3. Menentukan menjadi
tempat dan sasaran
waktu
pelaksanaan
4. Menyiapkan
form laporan
dan rujukan
5. Menyiapkan
bahan
penyuluhan
6. Menyiapkan
alat
pemeriksaan
skrining
refraksi
7. Membuat
absensi dan
laporan
kegiatan

VI. SASARAN
A. Pasien yang datang ke Puskesmas dengan kasus mata
B. Lansia
C. Anak sekolah

VII. JADWAL PELAKSANAAN

Tahun
No Kegiatan Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pemeriksaan
kasus mata
1
di poli
puskesmas

Skrining
2
katarak

Skrining
3
refraksi

VIII. MONITORING EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilakukan tiap bulan sesuai
dengan jadwal kegiatan dengan pelaporan hasil-hasil yang dicapai pada bulan
tersebut.

IX. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Penanggung jawab progam indera membuat laporan hasil kegiatan skrinning
indera.

Mengetahui,

Penanggung jawab UKM Penanggung jawab Program Indera

Drg. Jaswati Rahmat Hanifah Tanzilia Timika

NIP.19610104 198603 2 006

Anda mungkin juga menyukai