Anda di halaman 1dari 114

Seri Naskah Kuna Nusantara No.

42

Babad Ngayogyakarta Jilid 1


Suntingan Teks

Oleh
Yudhi Irawan

Perpustakaan Nasional RI
2018
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2012
Tentang Hak Cipta

Lingkup Hak Cipta


Pasal 2:
1. Hak Cipta merupakan hak eklusif bagi Pencipta atau Pemegang Hak Cipta
untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya, yang timbul secara
otomatis setelah suatu ciptaan dilahirkan tanpa mengurangi pembatasan
menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Ketentuan Pidana:
Pasal 72:
1. Barangsiapa dengan sengaja melanggar dan tanpa hak melakukan per-
buatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 (1) dipidana dengan pidana
penjara masing-masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling
banyak Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).

2. Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan,


atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran
hak cipta atau hak terkait sebagai sebagai dimaksud pada Ayat (1) dipidana
dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling
banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
Babad Ngayogyakarta Jilid 1
Suntingan Teks

Oleh
Yudhi Irawan

Perpustakaan Nasional RI
2018
Perpustakaan Nasional RI. Data Katalog dalam Terbitan (KDT)
Babad Ngayogyakarta : suntingan teks /
penyunting, Yudhi Irawan. -- Jakarta : Perpustakaan Nasional 
RI, 2018.
4 jil. ; 23 cm. -- (Seri naskah kuno nusantara no. 42)

ISBN 978-979-008-960-0  (no.jil.lengkap)
ISBN 978-979-008-961-7  (jil.1)

1. Manuskrip.      I. Yudhi Irawan.    II. Perpustakaan Nasional.    
III. Seri.
091

Tata letak buku : Tony Prabowo


Design sampul : Devid Susilo

Diterbitkan oleh
Perpus Press, anggota Ikapi
Jl. Salemba Raya 28 A, Jakarta 10430
Telp: (021) 3922749 eks.429
Fax: 021-3103554
Email: press@perpusnas.go.id
Website: http://press.perpusnas.go.id
perpusnas.press
perpusnas.press
@perpusnas_press
Daftar Isi

Daftar Isi ............................................................................................................... v

Kata Pengantar ....................................................................................................vii

Pendahuluan ......................................................................................................... ix

BABAD NGAYOGYAKARTA JILID 1 .............................................................. 1

Daftar Pustaka ..................................................................................................... 97

v
vi
Kata Pengantar
Warisan budaya bangsa Indonesia sangat beragam dan mempunyai nilai
yang sangat tinggi, salah satunya adalah warisan budaya tulis yang tersebar di
seluruh wilayah Indonesia. Demi menjaga warisan budaya tulis ini agar tidak
punah ditelan zaman, maka perlu adanya penyelamatan isi atau kandungannya
agar dapat diketahui dan dimanfaatkan oleh generasi penerus.
Perpustakaan Nasional RI sebagai salah satu Lembaga Pemerinah Non
Kementerian mempunyai tugas dan fungsi, salah satunya yaitu melestarikan karya
budaya bangsa yang terkandung dalam naskah kuno. Hal ini sesuai dengan tugas
dan fungsi Perpustakaan Nasional RI seperti yang tercantum dalam Undang-
Undang Nomor 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan dan Undang-Undang Nomor
11 tahun 2010 tentang Cagar Budaya.
Dalam rangka penyelamatan isi yang terkandung dalam karya budaya
bangsa, khususnya yang terkandung dalam karya tulis yang berupa naskah kuno,
Perpustakaan Nasional RI menerbitkan hasil terjemahan naskah Jawa yang
berjudul  Babad Ngayogyakarta. Pemilihan naskah ini didasarkan pada bahasa
naskah yang jarang diketahui masyarakat saat ini.
Kegiatan semacam ini sangat diperlukan dan harus tetap terjaga serta
ditingkatkan secara berkesinambungan, mengingat semakin langkanya
masyarakat sekarang yang mampu membaca naskah-naskah lama. Semoga
dengan terbitnya buku ini, masyarakat akan mengetahui salah satu peninggalan
tulis para leluhur yang sangat tinggi nilainya. Saran dan tanggapan dari pembaca
untuk penyempurnaan buku ini akan kami terima dengan senang hati.

Jakarta, 2018

Ttd.

Deputi Bidang Pengembangan


Bahan Pustaka dan Jasa Informasi

vii
viii
PENDAHULUAN

1. Babad Ngayogyakarta
Babad Ngayogyakarta merupakan karya sastra Jawa klasik yang menceritakan
sejarah Kesultanan Yogyakarta. Darusuprapta (1984: 18) menjelaskan bahwa
istilah babad digunakan untuk menamakan salah satu jenis sastra daerah di
Jawa, Madura, dan Lombok, yang dipandang banyak mengandung unsur-unsur
sejarah. Kata babad dalam bahasa Jawa dapat berarti sejarah, riwayat, tambo
(Prawiroadmodjo, 1988: 22). Karya jenis ini di Indonesia cukup banyak dengan
nama yang beraneka ragam, antara lain lontara di Sulawesi, atau tambo di
Sumatra Barat. Teks-teks babad selalu menceritakan kisah atau peristiwa yang
sudah pernah terjadi.
Babad Ngayogyakarta menurut Pigeaud (1967: 167) dalam Literature
of Jawa masuk ke dalam kelompok naskah babad yang menceritakan sejarah
Kesultanan Yogyakarta. Kelompok babad ini menjadikan peristiwa berdirinya
Kesultanan Yogyakarta mulai periode pembentukan yang ditandai oleh Perjanjian
Giyanti—13 Februari 1755—hingga peristiwa-peristiwa yang terjadi kemudian
sebagai subjek cerita. Namun, sering kali peristiwa sebelum pembentukan
Kesultanan Yogyakarta juga menjadi bagian cerita kelompok babad ini, seperti
genealogi Pangeran Mangkubumi—kemudian menjadi Sultan Hamengku
Buwana I—dan ihwal penyebab beliau memutuskan untuk melawan kakaknya,
Paku Buwana II.
Kisah dalam kelompok babad ini sering kali dimulai dari genealogi raja
Yogyakarta, yakni kisah leluhur dari kerajaan Hindu Jawa, yakni raja-raja
Majapahit. Setelah keruntuhan Majapahit, kisah berikutnya adalah leluhur dari
kerajaan Islam Jawa, yakni masa kekuasaan raja-raja Demak, Pajang, dan Mataram.
Adapun kerajaan Mataram sebelum terpecah menjadi Kasunanan Surakarta dan
Kesultanan Yogyakarta pernah mencapai puncak kekuasaan di masa pemerintahan
Sultan Agung, hingga pada tahun 1742, pemberontak Cina menggempur ibukota
Mataram di Kartasura. Peristiwa yang dikenal sebagai peristiwa “Geger Pacinan”
ini akhirnya dapat dipadamkan, tetapi Keraton Kartasura rusak, Sri Susuhunan
Paku Buwana II memindahkan ibukota Mataram dari Kartasura ke Surakarta.
Pecahnya Mataram menjadi Kasunanan Surakarta dan Kesultanan Yogyakarta
adalah bagian penting kisah teks-teks Babad Ngayogyakarta. Peristiwa ini terjadi
sebagai akibat dari pemberontakan yang dilakukan oleh Pangeran Mangkubumi

ix
Babad Ngayogyakarta Jilid I | Suntingan Teks

yang merasa tidak puas atas Mataram yang selalu menerima campur tangan VOC
dalam pemerintahannya. Pemberontakan ini berakhir setelah ditandatanganinya
surat perjanjian di desa Giyanti. Pangeran Mangkubumi di satu pihak, Paku
Buwono III dan Belanda di pihak lain mencapai kesepakatan untuk menghentikan
perang dan membagi kerajaan Mataram menjadi Kasunanan Surakarta dan
Kesultanan Yogyakarta, 13 Februrari 1755.
Beberapa tahun setelah berdiri, Kesultanan Yogyakarta mengalami
ketegangan dengan Kasunanan Surakarta, dan pemerintah kolonial Belanda
berusaha keras menjaga perdamaian di Jawa Tengah. Kesultanan Yogyakarta
juga harus menghadapi berbagai permasalahan akibat peralihan kekuasaan dari
pemerintah Belanda ke pemerintahan peralihan Inggris. Salah satunya adalah
penyerbuan pasukan Inggris ke Keraton Yogya pada hari Sabtu, 20 Juni 1812. Akibat
penyerbuan ini, Keraton Yogya jatuh ke tangan pemerintah Inggris. Pemerintah
Inggris kemudian mengangkat Putra Mahkota sebagai Sultan Hamengku Buwana
III (28 Juni 1812), dan Pengeran Natakusuma sebagai Pangeran Mardiko di
wilayah Kesultanan Yogyakarta dengan gelar K.G.P. Pakualam (29 Juni 1812).
Peristiwa-peristiwa tersebut di atas sering menjadi bagian kisah kelompok naskah
yang subjeknya sejarah Kesultanan Yogyakarta.
Naskah-naskah yang subjeknya menceritakan sejarah Kesultanan Yogyakarta
banyak sekali jumlahnya. Selain dalam naskah Babad Ngayogyakarta, terdapat
juga dalam naskah-naskah, seperti Babad Amengkubuwana I, Babad Giyanti,
Babad Inggris, Babad Sepehi, Bedhah Ngayogya, Babad Pakualaman,dan Babad
Ing Sengkala, dan Babad Ngayogyakarta sendiri (Pigeaud, 1967: 167). Perbedaan
judul ini terjadi karena ada perbedaan asasi cerita, perbedaan tata bangun cerita,
dan perbedaan alur cerita. Naskah-naskah babad yang menceritakan sejarah
Kesultanan Yogyakarta tersebut tersebar di berbagai lokasi di dalam dan luar
negeri, menjadi koleksi pribadi atau lembaga. Salah satunya adalah naskah Babad
Ngayogyakarta Br 125a-b, koleksi Perpustakaan Nasional Republik Indonesia.

2. Deskripsi Naskah
Babad Ngayogyakarta Br 125a-b tercatat dalam Katalog Induk Naskah-
Naskah Nusantara, Jilid 4, Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (T.E.
Behrend, dkk, 1998: 81). Katalog memberi informasi keberadaan dua eksemplar
naskah berjudul Babad Ngayogyakarta Jilid 1 dan Jilid 2. Naskah tersebut menjadi
koleksi Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, tercatat dengan nomor koleksi
Br 125a dan Br 125b. Naskah Br 125a berukuran 17 x 21 cm dengan tebal 385
halaman, dan naskah Br 125b berukuran 16,5 x 21 cm dengan tebal 444 halaman.
Sampul kedua naskah terbuat dari karton tebal berlapis kertas marmer berwarna
coklat. Alas tulis kertas Eropa. Kedua naskah masih dalam keadaan baik.

x
Babad Ngayogyakarta Jilid I | Suntingan Teks

Kedua naskah tersebut merupakan satu set naskah yang isinya kisah di masa
kekuasaan Sultan Hamengku Buwana V. Teks naskah ini disalin di masa Dr.
Brandes di Bataviaasch Genootschap (1890an), merupakan salinan dari naskah
KBG 165a. Teks menceritakan tentang usaha pihak Kompeni memperluas daerah
jajahan di daerah Surakarta dan Yogyakarta, serta penobatan para penguasa
Yogyakarta. Akhir teks menceritakan penobatan Sultan Hamengku Buwana III.
Informasi tentang judul naskah terdapat pada halaman iii (h.iii) kedua
naskah. Pada halaman iii (h.iii) naskah Br 125a dan Br 125b terdapat tulisan “
Babad Yogyakerta deel I” (Babad Yogyakerta bagian I) dan “Babad Yogyakerta
deel II” (Babad Yogyakerta bagian II). Kedua tulisan ini memberi informasi
bahwa naskah Br 125a adalah bagian I dari teks Babad Yogyakerta dan Br 125b
adalah bagian keduanya.
Teks ditulis dengan menggunakan aksara dan bahasa Jawa. Teks berbentuk
macapat, jumlah keseluruhan pupuh 98, dan setiap jilid terdiri dari 49 pupuh.
Berikut ini adalah daftar pupuh teks Br 125a : 1. Asmaradhana (11), kasmaran
wiwit cinarik; 2. Durma (33), kaya priye kang katemu ing tarekah; 3. Mijil
(16), kagyat ingdria asanget runtik; 4. Sinom (23), tuwan besar sigra nebda; 5.
Dhandhanggula (42), atatemu lan rajeng Mentawis; 6. Pangkur (27), ditekake
going karsa; 7. Durma (27), jayeng kewuh ngarsendra keri kanan; 8. Asmaradana
(31), wus prapta ngarsa sang aji; 9. Pangkur (25), kuda wus sami kinetab;
10. Dhandhanggula (16), Raden Rongga panran kekalih; 11. Kinanthi (16),
Dyan Dipati Rejadanu; 12. Durma (24), gegancangan titihanira narendra; 13.
Maskumambang (41), tuwan tebah lampahe baita milir; 14. Dhandhanggula
(43), pan mangkana tembunge kang tulis; 15. Pangkur (30), mariyem sampun
katata; 16. Girisa (9), arame tangleding sima; 17. Durma (42), sampun rawuh sri
naranata; 18. Asmaradana (51), angandika dyan dipati; 19. Sinom (21), sawurunge
tuwan jendral; 20. Durma (42), prapteng jaba sri menganti lajeng bubar; 21.
Dhandhanggula (51), yata Pangran Prangwedana lagi; 22. Kinanthi (20),
sakarsanira rumuhun; 23. Sinom (31), kocapa srinaranata; 24. Dhandhanggula
(37), sampun laju kondur kangjeng gusti; 25. Pangkur (26), pangeran ratu
anulya; 26. Asmaradana (26), nameng jalma kang satunggil; 27. Pucung (20),
ngendika rum anenggih ingkang sinuhun; 28. Durma (34), gya sinumed gerobog
kang sima medal; 29. Dhandhanggula (42), angendika Kangjeng Sri Mentawis;
30. Kinanthi (35), pawong sanakireng prabu; 31. Girisa (8), prabu wanodya
ngandika; 32. Kinanthi (26), wus tinata sarupane baris agung; 33. Asmaradana
(57), wanci pukul walu enjing; 34. Dhandhanggulla (46), tuwan jendral lenggah
aneng kursi; 35. Pangkur (42), Pangeran Dipakusuma; 36. Sinom (35), layang iki
tampanana; 37. Dhandhanggula (31), sampun konjuk kangjeng sang nrepati; 38.

xi
Babad Ngayogyakarta Jilid I | Suntingan Teks

Asmaradana (91), tuwan minister nebda ris; 39. Sinom (6), yangkat sri narapati;
40. Pangkur (51), pakeyan kreta rantas; 41. Sinom (43), sampun rawuh kedhaton
sri naranata; 42. Dhandhanggula (27), kula kinen matur ing sang aji; 43. ?
(21), tata lenggah mareskalek jendral saha; 44. Asmaradana (28), nulya Kyai
Guntursari; 45. Durma (40), agya muni gala ganjur angangkang; 46. Sinom (45),
anengen nagri naranata; 47. Durma (37), abanjengan sami lenggahan semana;
48. Dhandhanggula (45), sampun lenggah atata neng kursi; dan 49. Girisa (12),
sang nata sampun pinarak.
Br 125b mulai dari pupuh ke-50. Berikut ini daftar pupuh teks Br 125b :
50. Pangkur (23), Tumenggung Danukusuma; 51. Asmaradana (33), kawarnaa
sri bupati; 52. Durma (43), Mas Tumenggung Semanagara ing Jipang; 53.
Dhandhanggula (37), Raden Rongga pan sampun kepanggih; 54. Asmaradana
(72), wau ta sang mindha ratih; 55. Durma (38), kurdha nira Kangjeng Sunan
Prabu Ngalaga; 56. Asmaradana (12), datan kawarna ing margi; 57. Sinom (8),
Jeng Sunan Prabu Ngalaga; 58. Pangkur (10), lamun enggal nusula; 59. Kinanthi
(24), genti wau kang winuwus; 60. Megatruh (11), sang retnayu panebdanya
manis arum; 61. Dhandhanggula (29), dina Soma sampun amarengi; 62. Sinom
(62), sareng magut jeng-ajengan; 63. Asmaradana (40), ri sedhenge kangjeng
gusti; 64. Sinom (49), kang wadya kosya pepakan; 65. Mijil (25), wus sinigeg ing
dalu winarni; 66. Durma (48), kula priksa yen pangeran adipatya; 67. Kinanthi
(35), sang nata ngandika arum; 68. Megatruh (26), duk kalane pengangkatira ing
wau; 69. Asmaradana (50), lan malih kula puniki; 70. Durma (45), duk semana
sakehe wadya Ngayogya; 71. Asmaradana (33), semana kangjjeng nrepati; 72.
Sinom (47), sarta munya kang tengara; 73. Megatruh (41), tan seyekti kang darbe
atur mring prabu; 74. Dhandhanggula (43), kangjeng raja tindaknya aririh; 75.
Pangkur (35), karsa nira sri narendra; 76. Sinom (61), kawerna asri narendra;
77. Asmaradana (47), marang Sumaprawiradi; 78. Durma (46), asru duka sri
narendra ing Ngayogya; 79. Dhandhanggula (35), langkung lemes minister tur
neki; 80. Kinanthi (23), wus pinarak sang aprabu; 81. Girisa (10), kang kinen
wus padha bubar; 82. Sinom (40), Kangjeng Pangeran Natakusuma aglis; 83.
Maskumambang (30), neng byantara mangraut pada wotsari; 84. Pucung (34),
kala maos kaserat salin jaluk; 85. Dhandhanggula (56), sampun kathah denira
anicil; 86. Asmaradana (23), wong jaba kiwa abaris; 87. Durma (49), kawrenaa
Pangeran Aprangwedana; 88. Pangkur (41), tuwan minister turira; 89. Sinom
(28), warnanen sira pangeran; 90. Asmaradana (42), niyah gepuk kang abaris; 91.
Mijil (24), narpa putra wus pinarak aglis; 92. Wirangrong (37), anulya minister
aglis; 93. Dhandhanggula (81), tuwan jendral madukara uni; 94. Asmaradana
(34), minister nebda katrining; 95. Sinom (11), sri narendra baru nulya; 96.
Megatruh (94), wus luwaran jeng sinuhun miyos pintu; 97. Sinom (15), genti dina

xii
Babad Ngayogyakarta Jilid I | Suntingan Teks

meksih wulan; 98. Pangkur (20), kyai patih para niyaka.


Teks Babad Ngayogyakarta Br 125a diawali dengan bait :

Kasmaran wiwit cinarik/ yo mum Isnen Pon jam astha/ tanggal ro likur
suhure/ Rabyalawal mangsa tata/ wuku maktal pihilal/ jimawal sangkala
ketu/ wil agas suwara tunggal//

Dan cuplikan di bagian akhir teks sebagai berikut:

Inggih datan wonten karya/ dyan tumenggung lega ing tyas/ Welandane
padha wikan/ ature wong desa gebal/ miwah wong pasisir samya/ pamirsane
sampun padhang/ tan wonten dados prakara/ samya rembag kur-ungkuran//

Adapun Teks Br 125b diawali dengan bait :

Tumenggung Danukusuma/ sawadyane dera budhal mulih/ wong pasisir


sami mantuk/ datan kawarneng marga/ Dyan Tumenggung Danukusuma
wus rawuh/ ngaya konjuk ing narpa/ ing salampahira resik//

Dan cuplikan di bagian akhir teks sebagai berikut:

Duk rampungira sinerat/ surya Jum’ah pukul sawelas kasih/ wuku treg
mangseng katerus/ tanggal kaping astheka/ songka Sapar ing ngejeng
warseng kasetu sengkalan nira pinetang/ ganegas atig suwani//

3. Suntingan Teks
Suntingan teks Babad Ngayogyakarta (Br 125a-b) dalam terbitan ini dengan
perbaikan bacaan1, artinya penulis ikut campur dalam masalah suntingan teks
guna memudahkan pembacaan teks, sehingga pembaca dapat lebih mudah
memahami teks. Oleh karena itu, bacaan teks tetap dipertahankan seperti yang
terdapat dalam naskahnya, sepanjang dapat dipahami artinya jika diterjemahkan,
hanya kesalahan-kesalahan filologis, seperti: saut du meme au meme, haplografi,
ditografi, dan tukaran huruf akan diberi catatannya.
Panduan suntingan naskah Babad Ngayogyakarta (Br 125a-b) adalah sistem
Ejaan Bahasa Jawa yang Disempurnakan (1974) dengan kekecualian sebagai
berikut:

1. Teks Babad Ngayogyakarta (Br 125a-b) berbentuk macapat karena itu


kesatuan kalimat teks berbentuk macapat umumnya luluh dalam kesatuan
1 Suntingan teks dengan perbaikan bacaan tidak dimaksudkan untuk rekonstruksi teks (Wiryamartana,
1990: 33).

xiii
Babad Ngayogyakarta Jilid I | Suntingan Teks

metrum, karena itu tanda baca tidak dipakai. Untuk itu digunakan:
a. Kesatuan pupuh ditandai dengan penomoran pupuh yang ditulis
dengan angka Romawi diserati nama metrumnya.
b. Kesatuan pada ditandai dengan penomoran pada dalam satu pupuh
dengan angka Arab.
c. Kesatuan gatra ditandai dengan pergantian baris.
d. Tanda (+1) atau (-1) sebagai petunjuk kelebihan atau kekurangan suku
kata di setiap gatra.
e. Tanda (a), (i), (u), (e) dan (o) sebagai catatan guru swara yang seharusnya.
f. Tanda <…> menandai suku kata yang ditambahkan ke teks
berdasarkan konteks kalimat dan kelebihan/kekurangan suku kata
dalam setiap gatra.
g. Tanda […] menandai suku kata yang dikurangi pada teks berdasarkan
konteks kalimat dan kelebihan/kekurangan suku kata dalam setiap
gatra.
h. Tanda (…) menandai suku kata yang tidak terbaca pada teks.

2. Huruf kapital digunakan untuk menulis permulaan pupuh, dan nama—


termasuk di dalamnya untuk menulis nama orang, nama tempat, dan nama
benda.

3. Kosakata selain bahasa Jawa yang terdapat dalam teks, seperti bahasa
Melayu dicetak miring (italic).

4. Angka Arab yang diletakkan diantara dua garis ‘- … -‘ di tengah teks


adalah angka untuk menandai penomoran halaman naskah, misalnya -2-
berarti halaman 2 pada naskahnya.

5. Catatan kaki menunjukkan alternatif pembacaan sebuah kata atau


penjelasan atas sebuah kata.

xiv
BABAD NGAYOGYAKARTA
JILID 1

I. PUPUH ASMARADANA pan dereng lĕga galihe/


1. -1- Kasmaran wiwit cinarik/ kangjĕng sunan kangjĕng sultan/
yomum Isnen Pon jam astha/ mĕksih kĕkah kewala/
tanggal rolikur suhure/ dĕler Krĕras denya -2- suwun/
Rabyalawal mangsa tata/ marang upĕsir daya//
wuku Maktal wi hilal/
6. adangu denya apikir/
Jimawal sangkala ketu/
sĕkathahe kang bicara/
wil agas suara tunggal//
dereng kĕpanggih pikire/
2. karsa dalĕm sang siniwi/ tuwan dĕler dadya mojar/
trus kaponca angĕdhatyan/ dhasar tanana lĕga/
ing Ngayogyakahartane/ karsane rajeng Matarum/
amurwa ingkang sajarah/ lawan rajeng Surakarta//
rĕroncening pratingkah/
7. dene karĕpingong mangkin/
amarna duk kalanipun/
bĕcik rĕpot tur uninga/
panedha ring Samarang//
mring tuwan bĕsar gampange/
3. pangagĕngireng Wĕlandi/ ingsun sumongga1 ing karsa/
jujuluknya tuwan idlar/ tuwan bĕsar prayoga/
ngĕlpasakĕn gupĕsire/ ingsun kinen rereh sokur/
Kumpĕni kang bĕsar/(-2) kinen kĕras ingsun kĕras//
mu<ng>geng gĕdhong bicara/
8. upama kinen agitik/
dene ta ingkang rinĕmbug/
Surakarta Yogyakarta/
wĕwahe ingkang ajaga//
iya ingsun gitik age/
4. ing loji Kalathen uning/ pra upĕsir samya mojar/
wĕwah akĕdhik kewala/ rĕmbag ngaturi priksa/
lawan kang cĕlak tanahe/ tuwan bĕsar samya anut/
loji kiwa tĕngĕnira/ anulya ngentarkĕn duta//
kang rumĕksa Wĕlonda/
9. mancal baita tumuli/
awuwuha bumi sewu/
babar layar lampah kĕras/
nuwun marang Surakarta//
lir topan kapal lampahe/
5. lan nuwun mring Yogyakarti/ sigĕgĕn datan winarna/
bumi sewu dwi narendra/
1 Sumangga.

1
Babad Ngayogyakarta Jilid I | Suntingan Teks

lampah baita prapta/ dĕler ing Sĕmarang/


pabeyan Jakarta masuk/ sanggupe sewu karya/
anjujug ing kitha bĕsar// abĕcik pinikir maning/
saiki dhadha/
10. utusan saking Sĕmawis/ bubaran samya bukti//
sampun katur tuwan jendral/
anulya pinanggil age/ 4. sĕkathahe ratpĕni prasamya bubar/
ana ing gĕdhong bicara/ mring lojenira sami/
pĕpak ratpĕnidiya/ ĕnĕngna kocapa/
surate dĕler kapundhut/ Wĕlonda amardika/
binuka punang supatra// sampun wontĕn tanah Jawi/
nagri Ngayogya/
11. tuwan je -3- ndral maos tulis/ tilas oprup2 rumiyin//
kadriya saniskaranya/
ijo aning srat sagunge/ 5. wastanipun Pan Dhĕnberĕg
sampunnya titi supatra/ Wĕlandinya/
twan jendral nari sigra/ mirsa yen ana warti/
marang ratpĕni gung-agung/ nĕ<ng>gih tuwan jendral/
kasĕrang darma lumampah//o// abicara -4- tanah Jawa/(-1)
wĕwahe kang jaga loji/
II. PUPUH DURMA Kĕlathen myanga/
1. Kaya priye kang katĕmu ing wĕwah sewu kang siti//
tarekah/
6. raja Jawi dereng lĕga kalih pisan/
tuwin tuwan ratpeni/
jendral wagugĕn pikir/
supaya wuwuha/
Pan Dhĕnberĕg ngucap/
loji Kĕlathen jaga/
kalawan rowangira/
wuwuh bumi sewu kardi/
yen ariya ngong kadugi/
amrih lĕgaa/
ngebar nĕgara/
Surakarta Mĕntawis//
karsane rajeng kalih//
2. aja dadi runtike sang rajeng Jawa/
7. sapa baya kang sun karya
ratpĕni anauri/
wicaranan/
inggih atur kula/
katuring ing ratpĕni/
lamun tuwan sĕmbada/
nari pudhakira/
kasudaa kang sĕpalih/
babĕktan saking Jawa/
mĕnawi lĕga/
satruna tĕngraning janmi/
rajeng Jawi kakalih//
atĕdah marga/
3. tuwan jendral sumaur iya prayoga/ tuwan yen parĕng ugi//
nanging durung kadyeki/ 2 ‘Oprup’, kata ini muncul juga dalam bentuk
‘uprup’.

2
Babad Ngayogyakarta Jilid I | Suntingan Teks

8. kula turu dhatĕnga ingkang 12. tuwan Wirman Wilĕs Dandĕlĕs


pagriyan/ saurnya/
tuwan Wirman Wilĕsming/ sira ngaku kadugi/
Dandalĕs3 marĕsa/ yen ana kang karsa/
kalĕk4 mĕnawi sagah/ rakanta tuwan bĕsar/
dene punika kang rayi/ kang dadi kaduganeki/
jĕng tuwan bĕsar/ kapriye mara/
sakĕdhap dugi dadi// aku arsa udani//

9. Pan Dhĕnberĕg angucap iku 13. nadyan aku matura ing tuwan
prayoga/ bĕsar/
payo padha lumaris/ yen tau wis udani/
tak anjaluk rĕmbag/ Pan Dhĕnberĕg nulya/
marĕskalĕk prayoga/ nĕngguh damĕl agĕlar/
Pan Dhĕnbarĕg wus lumaris/ rumiyin ngewah-ewah ing/
panggih kĕlawan/ nĕgari Jawa/
tuwan Irman marĕsi// tatane raja kalih//

10. tuwan Irman Wilĕm Dandĕlĕs 14. kula ngakĕn angsal parentah ing
angucap/ raja/
apa gawe ta bĕgti5/ Ngĕrum miwah Wĕlandi/
Pan Dhĕnberĕg iya/ gih sabisa-bisa/
sumaur kang ti<na>nya/ sok ugi siang Sala/
milane amba mariki/ sumuruping raja Jawi/
yun mentak rĕmbag/ yen kalĕrĕsan/
dhatĕng tuwan prayogi// gampil agĕlis sugih//

11. kula pirsa wartine jĕng tuwan 15. ingkang dados gĕlis sugih pan
bĕsar/ mangkana/
-5- bicara nagri Jawi/ sagung nagri pasisir/
dereng kadadosan/ bupatine samya/
pakewĕde punapa/ sun purugi kang wisma/
yen kula tadi6 pun todhing7/ pĕsthi sami anyangoni/
yen sewu karya/
inggih kaduga/
sewu artanya ngoni//
pikire rajeng Jawi//
3 Wirman Wilesming Dandales, nama ini muncul
juga dalam bentuk Irman, Irman Wilem Dandeles, 16. cacah sewu sangune sewu tan
Wirman Wiles Dandeles. kirang/
4 Kata ‘maresakalek’ terdapat dalam dua gatra cacahe wong pasisir/
karena harus memenuhi aturan pembaitan macapat.
5 Bĕkti. kalĕbĕd Mandura/
6 Tari. mangilen <n>agri Tĕgal/
7 Dipuntuding.

3
Babad Ngayogyakarta Jilid I | Suntingan Teks

kirang kĕdhik langkung kĕdhik/ sakarsanya/


sakĕthi karya/ saisi driya ĕnting/
punika kang nyugihi// tuwan bĕsar napda8/
pagene ta mangkana/
17. ye -6- n wus sugih kula mantuk
sireku apa wong bari/
mring Jakarta/
dudu pangucap/
gawe reyal sĕkathi/
ing wong waras sireki//
ĕmas lan sĕlaka/
aneng Jawi keringan/ 22. kowe duwe kasaguhan tan
marĕskalĕk nulya angling/ prayoga/
yen mangkonoa/ ingong durung ngrĕmbugi/
kowe tĕmĕn kadugi// dedĕler sajuga/
18. Pan Dhĕnberĕg sumaur dika Salĕdhik namani -7- ra/
matura/ tĕmbunge ngirisi-iris/
kula tamtu kadugi/ mangkana jarnya/
yata tuwan Irman/ lĕrĕs tuwan dera ngling//
kaduga jroning driya/ 23. sami raja sanes lan raja Makasar/
yen kaya mĕngkono gampil/ Tarnete miwah Bugis/
nĕgara Jawa/ Gua Bĕngcang Bima/
aku dhewe nyanggupi//
Ambon miwah Sĕmbawa/
19. wis muliha Pan Dhĕnberĕg sun ing Tatar Palembang Ngacih/
apanggya/ Nglampung lan Siyak/
lan tuwan bĕsar aglis/ Gĕdhah lawan Surati//
sigĕgĕn samana/
24. Wandhan Selong Banggala Siyĕm
hari Minggu pĕpakan/
lan Kusta/
sĕdaya para ratpĕni/
rajeng ing pundi-pundi/
jĕng tuwan jendral/
inggih sami ampah/
neng gĕdhong bicara di//
datan wontĕn cĕlaknya/
20. parĕmbagan sagunging ratpĕni dene rajeng ing Mantawis/
diya/ tingale gampang/
mĕksih asiwah pikir/ sayĕkti langkung sungil//
ratpĕni lan jendral/
25. yen aku dhaha wrat sĕsanggane
jendral nyumpĕt timbalan/
aprang/
sadaya tanana angling/
yen lĕga ingkang karsi/
sidhĕm kewuhan/
tansah asung walat/
sagung ingkang ratpĕni//
kĕdah sikĕp dĕduga/
21. nulya matur tuwan Wilĕm solah muna lawan muni/
8
Nabda.

4
Babad Ngayogyakarta Jilid I | Suntingan Teks

ewa mangkana/ ya apa lu gila/


yen sagĕda mangsuli// trakta uwismeng jendral/
heh tĕlalu dipunaglis/
26. jurungakĕn supami sagĕd dĕduga/ nek kaliyatan/
sayĕktine kuwatir/ mring tuwan bĕsar mangkin//
tuwan bĕsar nulya/
ingsun pandurung lĕga/ 31. gya sumaur kawula wong tanah
heh sakyeh [n]ingkang ratpĕni/ Jawa/
padha bubaran/ tĕkap kula ing mriki/
durung katĕmu pikir// pan kula dinuta/
marang ing gusteningwang/
27. tuwan bĕsar wus bubar para ir <kang>jĕng pangran
rolas/ Prangwĕdani/
wus <sa>mya bubar mulih/ ambĕkta surat/
nĕngĕna antara/ kinen ngaturkĕn aglis//
wrĕnanĕn kang caraka/
pangeran Aprangwĕdani/ 32. inggih marang kangjĕng tuwan
prapta ing kitha/ Batawiyah/
dangu ngupados margi// gurnadur jendral aglis/
aturena ingwang/
28. kang ngupados kang prayoga ki Bacuk agya mentar/
ngaturĕna/ malĕbĕd unggyanireki/
marang sagung ratpĕni/ jĕng tuwan jendral/
miwah ngaturĕna/ -8- gupuh denya sung uning//
dhatĕng ing tuwan jendral/
sĕmana caraka kalih/ 33. tuwan saya mentak ampun
manjing ing kitha/ dhatĕng tuwan/
bĕsar nuju marĕngi// saya ngaturi uning/
adha urang prapta/
29. kang jinujug nĕnggih wismanira dhuwa dhri nagri Jawa/
jendral/ suruhan ambawak tulis/
ingkang caraka kalih/ kangjĕng pangeran/
nulya ana pudhak/ Pĕrangwĕdana mijil//o// -9-
jalu naming sajuga/
ki Bacuk aranireki/ III. PUPUH MIJIL
marani tiyang/
1. Kagyating driya asangĕt runtik/
kadwi kang lagya prapti//
panggilĕn ponang wong/
30. asru tanya ki Bacuk marang kang duta kalih iya dipunage/
prapta/ gya lumampah ki Bacuk wus
kalihnya sami linggih/ prapti/

5
Babad Ngayogyakarta Jilid I | Suntingan Teks

dika dentimbali/ miwah dhatĕng ratpĕni diyane/


marang tuwan gupuh// dene mangke sampun dados galih/
kula kang nagah ing/
2. duta kalih samya lumakuaglis/ wĕwah siti sewu//
prapta ngarsa anon/
tuwan bĕsar Krĕras andikane/ 8. ajaga loji Kĕlathen benjing/
dikon napa mring gustimu iki/ nanging karsaningong/
caraka anulya ngling/(+1) wontĕn akarsa yang jendral
kawula ingutus// mangke/
dhatĕng kula yang jendral sayĕkti/
3. dhatĕng wayah pandu kangjĕng
ata aji Jawi/
gusti/
kumpulipun//(-2)
pangran dipatyanom/
riya prabu Aprangwĕdanane/ 9. pandhan ta kula kang nagahi/(-1)
kinen ngaturakĕn ingkang tulis/ bumi ingkang wuwoh/
pinundhut kintaking/ sewu malih ajaga lojine/
sinukmeng pamuwus// ing Kalathen kalih ewu dadi/
4. winaos kang patĕmbayan tulis/ surate wus titi/
lamate mangkono/ surasane putus//
pengĕt iki anĕnggih sĕrate/ 10. tuwan jendral agya nĕbda aris/
pangran dipatyanom Prangwĕdani/
undangĕn si landros/
ingkang apalinggih/
landros kĕkalih sarĕng dhatĕnge/
tanah rat Jawa gung//
tuwan jendral sĕbdane abĕngis/
5. ing Surakarta kaatur mring/(-1) cĕkĕlĕn dinaglis/
eyang jendral gupoh/ janma roro iku//
sarta ratpĕni diya sakehe/
11. mangsukĕna dhalĕm buwen asing/
tabeningwang katur eyang sami/
wus mangsuk wong roro/
sasampuning kadi/
wiyose sung weruh// aneng wong kapasakitan rane/
janma kalih samya mrĕbĕs mili/
6. aprakawis yang jendral inguning/ wusing ngikĕt sami/
amintak kawuwoh/ duta kalihipun//
siti sewu cacahe karyane/
kang aja -10- ga loji Klathen 12. dan warnanĕn ari Minggu enjing/
binjing/ wus pĕpak ponang -11- wong/
rajeng Jawi kalih/ ingkang pra er kalih wĕlas kabeh/
tan wontĕn kang asung// munggĕng gĕdhong bicra lĕnggah
kursi/
7. dados kalihe tansah kapikir/ tuwan bĕsar prapti/
Jawi sang akatong/ ing kursi alungguh//

6
Babad Ngayogyakarta Jilid I | Suntingan Teks

13. tuwan bĕsar panĕbdane wĕrti/ madya usana//


ing ratpĕni kang wong/
ing pur<wa> madya wusana 2. tuwan Irman Wilĕm nabda/
angĕntek/ lebih sukak saya hati/
samya idab kang para ratpĕni/ tapi ada saya mintak/
mirsa kang kadyeki/ tuwan sukak ponya hati/
surate wus sinung// sĕmuwa kang ratpĕni/
sama-sama suka tuhu/
14. ngakĕn marang sagunging ratpĕni/ tuwannya saya mintak/
tandya dipunwaos/ baik angkat saya dhimin/
gantya-gantya nĕ<ng>gih nama jendral gurnadur ing
pamacane/ Batawiyah//
pan wus wradin kang para ratpĕni/
ana denlangkungi/ 3. ambika palĕkat jendral/
ing pamaosipun// ingkang warni bencang yĕkti/
trakta gung sayanya sukak/
15. aturira sagunging ratpĕni/ angĕmban kuwasaneki/
prayoga punang wong/ saha sagung ratpĕni/
pangran dipati Prangwĕdanane/ tuwan bĕsar kang jumurung/
dene sami darah rajĕng Jawi/ kewuhan tuwan jendral/
inggih yĕn upami/ adangu tan kĕna angling/
parĕng karsanipun// denya gĕtun nuruti gadange gila//

16. ing tuwan Irman Wilĕm ta bilih/ 4. angetang sajroning driya/


mumpung masaningwong/ mangkana pangetangneki/
dene jumbuh asli panĕdhane/ si Irman saya nyalunthang/
tuwan bĕsar gya prentah nimbali/ kapindhone dhasar baring/
Irman Wilĕm prapti/ si wilĕmnya ta yĕkti/
wong anom agupuh//o// tĕtugĕlan Jawa tuhu/
biyange tunggalingwang/
IV. PUPUH SINOM bapakne Jawa sayĕkti/
1. Tuwan bĕsar sigra nabda/ trusing Jawa tuture darahing raja//
tanah Jawa anyaguhi/
5. mulane tĕka angidak/
mumpung ana kang margia/
mring basani<ng>sun Kumpĕni/
tĕka ing Jawa tuhu sin/
angrasa Wlonda pugutan/
nyo9Wilĕm nyĕdhaka/
kaya priye tingkah mami/
prakarane sun tuturi/
yen ora ngong turuti/
wus pinĕti -12- k ing purwa
pĕsthi panganggone rusuh/
9 Kata ‘sinyo’ terdapat dalam dua gatra karena marang -13- bongsa10 Wĕlonda/
harus memenuhi aturan pembaitan macapat. 10 Bangsa.

7
Babad Ngayogyakarta Jilid I | Suntingan Teks

ngrasasak ingsun yĕkti/ ingsun ngarsa tundhung mantuk/


kapindhone gon ingsun madĕg wus prapta ing byantara/
jendral//(-1) tuwan jendral manĕbda ris/
duteng Jawa sa[k]iki padha
6. lagya antuk kadwi warsa/ muliha//
kurang sawarsa pribadi/
kalangkung giyuhaning tyas/ 10. matura ing gustenira/
tuwan jendral tanpa angling/ wuruk bĕgjane pribadi/
yata sagung ratpĕni/ iki suratingsun turnya/
uninga jendral karseku/ marang gustenira ugi/
idler Salĕdhik mojar/ aja awan jĕladri/
dhatĕng <tu>wan bĕsar ririh/ mĕtua dharat sireku/
kula matur tuwan bĕsar yen lanaja mampir sira/
sĕmbada// marang ing nagri Sĕmawis/
sun sangoni wong roro jalawe
7. sae inggih rinojongan/ reyal//
Irman sapa nyuwuneki/
prandene kantun sawarsa/ 11. duta kalih nulya mĕsat/
nama jendral tuwan uni/ lampahe gancang lir thathit/
saulihe ing Jawi/ uwapĕn ratpĕni diya/
inggih jangkĕp tigang tahun/ mĕksih pakumpulan sami/
Nirman pulang Jakarta/ Irman sampun pinaring/
laju mĕndhire Bĕtawi/ ngagĕm bintang abra murub/
tĕngran jendral wus kaidin rajeng ing jro isi palĕkat/
Jawa// piyagĕm jendral Bĕtawi/
wus ginawa kyeh ning Wĕlonda
8. lĕga tyase tuwan jendral/ nĕmbĕlas//
saking pangluking Salĕdhik/
saha ratpĕni sadaya/ 12. sakarsa-karsa angrehna/
tuwan bĕsar denbolehi/ tuwan jendral anglilani/
tuwan jendral nulya ngling/ tur sami Wlonda pranakan/
heh bangsaningsun sĕdarum/ ratpĕni diya Bĕtawi/
ya padha anjurunga/ lih dipunrĕktani/(-1)
si Irman pĕnjalukneki/ Wĕlonda jaranan satus/
bĕnĕr luput manira anut kewala// sarta kinen mampira/
mring nagri Carĕbon dhingin/
9. yen mĕngkono luwarana/ sarusake Carĕbon kinen nataa//
pundaka asli ing Jawi/
kang arana Rakasura/ 13. lawan malih kabĕktanan/
sijine si Jambĕsari/ -14- saradhadhu kulit a -15- brit/
gawanĕn ngarsa mami/ Tarnete Ambon Mĕkasar/

8
Babad Ngayogyakarta Jilid I | Suntingan Teks

kalih atus cacahneki/ kang dadya pangirit11 baris/


jendral amĕling malih/ sami Wĕlonda prawira/
pema Irman wĕkasingsun/ pranakan sagung ratpĕni/
angagoa dĕduga/ lan saradhadhu malih/
wĕtara mring nagri Jawi/ Bugis Ternete Bon satus/
bok mĕnawa kaya Carĕbon dadinya// Kĕling Kusta Mĕkasar/
satus cacahe kang janmi/
14. yen ngantya kaya mangkana/ tan winarna wus prapta Carbon
abot sĕsangganing pikir/ nagara//
Carĕbon iya nagara/
dadya pikiring Kumpĕni/ 18. aneng Carbon pan wus lamya/
mulane sira sun wling/ winĕtareng tiga sasi/
aja kurang duga besuk/ sultan Carĕbon sakaliyan/(+1)
lan aja kurang prayitna/(+1) prasamya suka ing galih/
nora kĕma gina gampil/ sadhatĕnging Wilĕming/
yen tan bĕnĕr lakumu neng tanah tan kirang sasĕgahipun/
Jawa// angrasa binantonan/
dhatĕng Kumpĕni Bĕtawi/
15. sagunging ratpĕni diya/ wus misuwur tuwan Wilĕm nama
jumurung ing wĕkasneki/ jendral//
tuwan jendral marang Irman/
sakĕcap nora nana sisip/(+1) 19. ya tuwan Wilĕman/(-1)
nĕnggih ingkang winĕling/ Dandalĕs marĕskalĕking/
kalangkung lĕga tyasipun/ saha kangjĕng tuwan jendral/
anulya sampun pungkas/ sarta ratpĕni Bĕtawi/
bicarane tanah Jawi/ Carĕbon sampun radin/
sinangonan arkehe tigang lĕksa//(-1) kang dadya kalilipipun/
sirna tanpa kĕrana/
16. wus ngaturkĕn tabenira/ kaupados tan kĕpanggih/
marang tuwan jendral nĕnggih/ wus ngundhangan tanah Carbon
sagunging ratpĕni diya/ lan Pasundhan//
tabene sung kurmat sami/
tuwan Wilĕm mangsuli/ 20. ajana kandhĕg kampiran/
saya trima kasih klangkung/ utawa ngantia ngusi/
katura ing er rolas/ pĕsthine padha jinarah/
saya mintak ampun sami/ saanak rayat donyaning/
gya umĕsat saha Kumpĕ -16- ni lanange dencĕkĕli/
kapalan// binoyongan rayatipun/
yen kĕ -17- na dicĕkĕla/
17. kalih atus kathahira/
11 Pangirid.

9
Babad Ngayogyakarta Jilid I | Suntingan Teks

katura tuwan Wilĕm/ ngong gawa Kumpĕni akeh/


iya Dandalĕs marĕskalĕk ganjar padha pranakan tuhu/
yatra// ing ratpĕni Bĕtawi dhingin/
Wlandanira nĕmbĕlas/
21. aja kongsi yen luputa/ pilih tandhing pupuh/
mĕnek besuke angu<ng>si/ samĕngko sun lagi nata/
marang rajeng tanah Jawa/ aneng Cĕrbon wis padha atata
pĕsthi dadi kanthi jurit/ bĕcik/
marang sang raja Jawi/ kaya duk jaman kuna//
saya bĕrat sangganipun/
mulane sangĕt undhang/ 2. kang supatra wus sinungkĕn aglis/
kang nyĕkĕl dipunganjari/ mring Wĕlonda ro mirageng kuda/
warni yatra miwah kang warni sandĕran akras lakune/
busana// tan kawurciteng ngĕnu/
sampun prapta nagri Sĕmawis/
22. tuwan Wilĕm nulya karya/ lan idĕler wung panggya/
surat mring nagri Sĕmawis/ sĕrat sinung gupuh/
tĕmbunge layang mĕngkana/ tinampan ingkang supatra/
iya dĕler ing Sĕmawis/ gya binuka sinukma tatas kang
sira akaryaa tulis/(+1) tulis/
lakokĕna dipungupuh/ dĕler Samarang nabda//
mring raja tanah Jawa/
sawĕngko jendral Bĕtawi/ 3. ya matura mring tuwan Wilĕming/
durung tempo nanging seleh iya ingsun amangsuli surat/
mring manira// nuli mangkata denage/
Sĕmarang lagi tĕdhuh/
23. ingsun iya tuwan Irman/ nora bisa ingsun nyangoni/
Wilĕm Dandĕlĕs prajurit/ iki picis sareyal/
marĕsĕkalĕk anama/ surup tukon banyu/
saha jendral ing Bĕtawi/ mĕneka sataneng dalan/
sartane ing ratpĕni/ duta kalih wus tampi sĕrating
iya pĕsthi besuk mulut/ dĕlir/
nuju tanggal ping rolas/ sarta yatra sareyal//
tĕka ku ana ing Sĕmawis/(+1)
yen wus tĕka Sĕmarang sun nuli 4. duta kalah gya umĕsat aglis/
kentar //o// gĕgancangan lampahe sĕsandĕran/(+1)
V. PUPUH DHANDHANGGULA tan kendĕl marga lakune/
1. Atatĕmu lan rajeng Mĕntawis/ rintĕn latri lumaku/
Surakarta lawan ing Nga -18- pan sinigĕg Wĕlandi kalih/
yogya/ sĕkarĕng kang lu -19- mampah/

10
Babad Ngayogyakarta Jilid I | Suntingan Teks

dutanira wau/ palinggih/


pangeran Aprangwĕdana/ rat Jawa Surakarta//
duk sĕmana Nĕrakasura wus
prapti/ 8. risampuning kang kadya puniki/
byantara jang pangeran// wiyosipun dipati pange -20- ran/
anom Aprangwĕdanane/
5. ingandikan majĕng marang ngarsi/ pangran suruwan pangguh/
Nurbĕsari lan Narakasura/ ing manira ambĕkta tulis/
wus prapta atur sĕmbahe/ sampun kadriyeng manah/
bĕsuki karoneku/ sakarsane reku/
matur inggih cundaka kalih/ wuruk bĕgjane pangeran/
kapriye lakumu padha/(-1) kalih malih tamtu kuwasaning
tuturĕn diturut/ widi/
wus katur salampahira/ ingkang dhatĕng ing raja//
purwa madya wĕkasana tanana
kari/(+1) 9. yen ing makya ingkang eyang
kangjĕng pangeran suka// uning/
sampun ĕpas dene kang gumantya/
6. sokur bisa sira anglakoni/ Irman Wilĕm Dandĕlĕse/
luwih sukur karsane yang sukma/ marĕsĕkalĕk tuhu/
jinurunga sakhajate/ saha jendral sagung ratpĕni/
duta dwi nĕmbah matur/ Bĕtawi angajawa/
ulun gusti dipunbĕktani/ sarta ingkang patut/
wĕwangsula supatra/ ginendholan sakarsanya/
samangkana katur/ kang jĕjuluk marĕsĕkalĕk kang
pinundhut punang kintaka/ dadi/
gya binuka sinukma dalĕm pangeran Jalĕnggana//
driyaning/
mangkana tĕmbungira// 10. dene saiki maksih neng margi/
neng Carĕbon yen wus neng
7. pengĕt iki babukaning tulis/ Sĕmarang/
sarta ingkang tabe katha<h>- pangeran mapaga age/
kathah/ bĕdameng aneng ngriku/
sangking jĕng tuwan jendrale/ padha wong sasĕmune yĕkti/
saha ingkang dĕrek tur/ titi tĕmbunge sĕrat/
ing ratpĕni diya Bĕtawi/ sĕmana kawuwus/
tĕkaping pawong sanak/ tuwan dĕler aputusan/
ingkang ajĕjuluk/ mring Ngayogyakarta Adiningrat
dipati anom pangeran/ aglis/
riya prabu Prangwĕdana kang katur marang sang nata//

11
Babad Ngayogyakarta Jilid I | Suntingan Teks

11. angunjuki pirsa ing sang aji/ kĕlamun jendral praptane/


yen kang eyang jendral kagyat sarwi agugub/
Batawiyah/ gurawalan mandhuk ing kori/
sĕmangke sampun aseleh/ Idlar langkung ngrarĕpa/
ginĕntyan namanipun/ denya mantak ampun/
tuwan Irman Wilĕm Dandĕlĕs si/ dene kula botĕn mapag/
marĕsĕkalĕk ingkang/ rawuhipun duka wontĕn Sĕmawis/(-1)
ran je -21- ndral gurnadur/ sangĕt awon kawula// -22-
dĕrek tur ratpĕni diya/
15. mila botĕn mĕthuk tuwan nuli/
dhatĕngipun aneng nagri ing
Samawis/ dene botĕn mĕtĕdhani pirsa/
benjang tanggal ping rolas// kawula dados awone/
tuwan Irman nĕbda asru/(+1)
12. suhur mulut kajĕng ngarsa aja kowe kakehan criwis/
panggih/ candhakĕn jaraningwang/
lan putra jĕng sunan Surakarta/ dĕler nulya gupuh/
panggih kĕlawan sang rajeng/ anyandhak kudaning, jendral/
kangjĕng sultan Mĕntarum/ sarupane ajidan upas idĕlir/
inggih mĕksih mulut wulaning/ sami nyandhak turongga//
tanggale ping pitulas/
mring Surakarteku/ 16. Wlonda nĕmbĕlas kudane sami/
tanggal ping salikur marang/ cinĕkĕlan aji<da>n lan upas/
ing Ngayogya tabene katur sang miwah idĕler pundhake/
aji/ tuwan jendral agupuh/
Surakarta Ngayogya// mring jro gĕdhong lan nipro13
dĕlir/
13. sampun tati sĕrat sing Sĕmawis/ Wĕlandi kang nĕmbĕlas/
tan kawarna lamine sĕmana/ nĕnggih sami lungguh/
suh tĕkap suhur mulude/ ing kursi banjĕng neng jaba/
tuwan Irman prapta wus/ dĕler Ingglar wus manggil ki
neng Sĕmarang datar pamangwi/ adipati/
prajurit kari samya/ ing Samarang wus prapta//
kabeh neng marga gung/
ngĕmungkĕn Wlonda nĕmbĕlas/
ingkang dherek praptane nagri 17. kuda jendral wus sinungkĕn
Sĕmawis/ amglis/
tan mawi sukeng warta// mring dipati Suradimĕnggala/
lan kuda nĕmbĕlas kabeh/
14. jujug Kĕbon Bojong praptaneki/
dĕler Iglar12 nĕngguh tan anyana/ 13 ‘Nipro’, kata ini muncul juga dalam bentuk
‘mipro’. Kata ini berasal dari bahasa belanda
12 Iglar, nama ini muncul juga dalam bentuk Eglar. Mevrouw (sapaan nyonya).

12
Babad Ngayogyakarta Jilid I | Suntingan Teks

kaprĕnahakĕn sampun/ tan nang ngumpĕt sangking jrihira


tuwan dĕler Iglar ma<ng>gihi/ tan sipi/
marang ing tuwan Irman/ tuwan jendral gya nĕbda//
Wilĕm Dandĕlĕs gung/
la<ng>kung denira bĕboja/ 21. heh ya dĕler muliha denaglis/
tuwan jendral tan rahina wĕngi/ aja mĕtu sira ing lautan/
lan nipro dĕler aglar// mĕtua ing dharat bae/
Iglar sakeh bandhamu/
18. tyang Kumpĕni nĕmbĕlas prasami/ jaka gawa tinggalĕn sami/
sowang-sowang ing panggenanira/ namunga sira gawa/
Kumpĕni Sĕmarang kabeh/ iya reyal sewu/
kĕriga praptane reku/ aja kowe nunggang jaran/
pra upĕsir sa -23- mya pinanggil/ anungganga tandhu kajang kang
Wirman Wilĕm Dandlĕs sang/ abĕcik/
jendral nĕbda asru/ bojo mu ya mĕngkana// -24-
dĕler sun jaluk Wĕlonda/
arsa ingsun duta gawa surat mami/ 22. heh ya kaki dipati Samawis/
katura rajeng Jawa// aja akeh gawanana jalma/
ana wong sekĕt bae/(-1)
19. sakarone Surakarta aji/ Iglar mangkata gupuh/
mring Ngayogyakarta Adiningrat/ dĕler mangkat lawan kang estri/
prapta rorowĕlan dane/ nipro kawĕlas arsa/
wus sinungakĕn gupuh/ lampahe andangu/
surat kalih dhatĕng Wĕlandi/ samarga-marga reyongan/
sampun sami winĕkas/ kawuwusa tuwan jendral ingkang
agya mĕsat mamprung/ lagi/
sinigĕg Wĕlonda lunga/ bicara lan Wĕlonda//
kang winarna tuwan jendral
ingkang lagi/ 23. pra upĕsir samya dipuntari/
bicara lawan Iglar// yen ta padha gĕlĕm gĕgundhulan/
tĕtĕpa kalungguhane/
20. tuwan dĕler sampun dentakeni/ kang datan gĕlĕm gundhul/
marang jendral denya neng pinocotan donyane ngambil/
Sĕmarang/ saradhadhu Wĕlonda/
ya sapira pamĕtune/ sami mantuk gundhul/
nĕnggih sawulanipun/ kabeh sami gĕgundhulan/
apa dene dalĕm salan/(-1)(i) ki dipati Sĕmarang sampun sinung
pira kang wus manggyan/(-1) ing/
bondha reyalipun/ metang sukĕt dhacinan//
tuwan dĕler tur bĕlaka/

13
Babad Ngayogyakarta Jilid I | Suntingan Teks

24. Sĕcanĕgara kinen ngawruhi/ akathah tabenipun/


guyang jaran tĕka lunganira/ kaatura sri narapati/
wong Sĕmarang pakaryane/ inggih kang pawong sanak/
angĕlar loji agung/ sang rajeng Mantarum/
yen wong nganggur dipunburuhi/ ingkang wayah kangjĕng sultan/
kĕrig jalma Sĕmarang/ ajĕjuluk Mĕngkubuwana kaping
tanana kang nganggur/ kalih/(+1)
malah tĕkap jalma desa/ Senapati Ngalaga//
wong pasisir mangulon mangetan
sami/ 28. saha Ngabdurahĕman Sayidi/
garap loji lar-laran// Panatagama Khalipatulah/
ngrĕnggani Yugya wiyose/
25. Kumpĕni jaran ingkang kari/(-1) kang eyang karsanipun/
neng Dĕlanggung Ambon lan suka priksa mring nrĕpati/(-1)
Mĕkasar/ kang eyang kangjĕng tuwan/
Kĕling Bugis lan Tĕrnete/ jendral sampun rawuh/
Koja myang Minangkabu/ wontĕn nagari Samarang/
prapta ngalun-alun gya neki/ lawan malih dĕler Iglar sampun
neng kampung -25- bĕbanjĕngan/ mulih/
ingkang saya agung/ botĕn mawi gi -26- nĕntyan//
saradhadhu ingkang prapta/
kuda kawis gangsal ewu nusul 29. lawan malih ingkang ajagani/
saking/ loji Ngayogya paran sampun
Bĕtawi mĕdal dharat// mosa/
pun uprup Patĕrlo dene/
26. saradhadhu Sĕmarang kang lami/ ing mangkya sulihipun/
gangsal ewu cacahe kang jalma/ dados uprup ajaga loji/
wus rinĕngkuh jendral kabeh/ pun Eglar rĕtna manya/
nĕngĕna kang winuwus/ pun juling aputus/
jĕng sri nata Mĕntawis/ sasamaning kang Wĕlonda/
kang lagya kadhatĕngan/ mila tuwan raja langkung dening
sĕrate gurnadur/ asih/
samangkana tĕmbungira/ dhatĕngipun Ngayogya//
pengĕt ingkang srat saking nagri
Sĕmawis/ 30. benjang Mulud Rĕbo amarĕngi/
tuwan gurnadur jendral// lawan malih Kumpĕni kang nama/
sampun botĕn maleh/(-2)
27. Irman Dandlas marĕskalĕk nami/ inggih Kumpĕnenipun/
maha gurnadur jendral kĕng raja/ sĕdagaran inggih jĕmbĕri/
ratpĕni ing Bĕtawine/ tĕksih angungkulana/

14
Babad Ngayogyakarta Jilid I | Suntingan Teks

prentah raja agung/ bupati/


mila karsane kang eyang/ prasamya onĕng driya//
janji lami Kumpĕni arsa ngewahi/
tan wontĕn Kumpĕninya// 34. ewah patrape jendral kang tulis/
papan kĕrtas putih kang wus adat/
31. ingkang wontĕn mung tuwan surat saking Bĕtawine/
Wilĕming/ pan kartas kuning iku/
marĕsakalĕk mandhiri saha/ mawi kĕmbang capneki/(-2)
sang gurnadur jendral mangke/ adat baita kapal/
ratpĕni diyanipun/ kartas putihipun/
aparentah raja Wĕlandi/ ĕcapipun gapura/(-1)
gupĕnur sampun ical/ rame pating kalĕsik wus karya
taksih namung uprup/ tulis/
Pitrĕ Iglar rĕt sinungan/ srat wangsulan mring jendral//
pangwasanya kadya idler ing
Sĕmawis/ 35. tuwan Irman Wilĕm ing Sĕmawis/
wontĕ<n> nagari Ngayogya//(+1) katur nata kinen ngasungĕna/
mring uprup srat wangsulane/
32. sakarsanya kang wayah jageni/ kabĕgta16 Smarang sampun/
sri narendra titi kang supatra/ duk sĕmana pangran dipati/
sang nata ngandika a -27- lon/(e) kinen kondur lan para/
Danurĕja si uprup/ putra sĕntana gung/ -28-
takona tĕkane gantia/(i) miwah bupati bubaran/
apa besuk kapan/(-1) wus antara uprup Patrĕlo pan
tuwan uprup matur/ aglis/
dintĕn Rĕbo Mulut benjang/ waling17 atur dyan patya//
Danurĕja nuli wangsulana aglis/
layange kaki jendral// 36. atur pirsa mring jĕng sri bupati/
lamun uprup Iglar sampun prapta/
33. matur nĕmbah sandika dyan patih/ sumongga karsa sang rajeng/
nulya prasamya tunundhung14 wus konjuk jĕng sinuhun/
mĕdal/ gya ngandikan uprup kĕkalih/
uprup pamitan wus muleh/ kairit mring rahadyan/
putra sĕntona15 wau/ dipatya tumĕnggung/
sampun mijil neng Sripĕnganti/ lan para putra sĕntana/
lawan para bupatya/ jĕng pangeran dipati sampun
ngantos karseng prabu/ anangkil/
kang ginalih dyan dipatya/ byantyareng sudarmendra//
lan sagungi<ng> putra sĕntona
14 Tinundhung. 16 Kabekta.
15 Sentana. 17 Weling.

15
Babad Ngayogyakarta Jilid I | Suntingan Teks

37. pan wus manjing dhatun18 uprup prentah sun ja lali kabeh/
kalih/ Danurja prareku/(-1)
dyan dipat<y>a pra putra sĕntona/ si Patrĕlo rampung ja nuli/
bupatya gung sadayane/ dyan Susena aturnya/
tur tabe tuwan uprup/ ngandika sinuhun/
sĕkaliyan lungguh neng kering/ sampun kawula bicara/
narpati uprup anyar/ lan pun uprup Iglar sagah
matur ing sang prabu/ sĕdayeki/
atur tabene kang eyang/ prakawis ananggĕla//
mring jĕng nrepa jĕng tuwan
Wilĕming Dandlĕs/(i) 41. sang nata nĕbda sokur saiki/
marĕskalĕknya//(-2) uprup ganyar naguhi prakara/
Danurja bubara kabeh/
38. gurnadur jendral lĕnggeng dhimas-dhimas sĕdarum/
Sĕmawis/ lan bupati sĕdaya mijil/
trima kasih pangandikeng nata/ kendĕl neng Srimĕngantya/
ngandika malih sang katong/(e) kondur raja sunu/
kaki jendral sun wurung/ wus bubar putra sĕntona/
basukine padha abĕcik/ dyan dipati sakancane bubar nuli/
uprup Patrĕlo sira/ nĕngĕna kang kocappa/
benjang kapan iku/
ulihira mring Samarang/ 42. sri narendra ing Surakartadi/
uprup maturi Kĕmis lan mring ingkang lagya pirĕmbagan lawan/
Sĕmawis/ patih lan nari sang katong/(e)
lila dalĕm kawula -29- // pangran Bumina -30- teku/
lan pangeran Amangkubumi/
39. alanggĕnga apuntĕn narpati/ tri pangran Prangwĕdana/
lĕpat kula jagi kangjĕng sultan/ nata ngandika rum/
ngandika malih sang rajeng/ kapriye Aprangwĕdana/
sun apura luputmu/ eyang jendral adate kuna ngowahi/
lakunira jaga mring kami/ dene tan olih wuntat//o//
Patrĕlo nuwun turnya/
Patrĕlo anuwun/ VI. PUPUH PANGKUR
pamitan sampun [sampun] kalilan/ 1. Ditekake goning karsa/
marang loji lan uprup Iglar rĕt angowahi katĕmu pikir mami/
pamit/ tĕka geseh lan aturmu/
sakaliyan wus mĕdal// karya sumĕlang ing tyas/
bok mĕnawa ora lomba19
40. kangjĕng sinuhun ngandika aras/
karepipun/
marang radyan dipati Danurja/
18 Kadhatun. 19 Lamba.

16
Babad Ngayogyakarta Jilid I | Suntingan Teks

gutuk kulon kĕna wetan/ prajurite sewu anunggang wajik/


iku kang dadya kuwatir// yasak tumbak bĕdhilipun/
manĕmbah kang sinung jar/
2. yen kaya panĕrkaningwang/ sri narendra nulya angandika asru/
Prangwĕdana dadi kĕna ngapusi/ bupati moncanĕgara20/
tan wrin pikir katĕlikung/ padha prentahana aglis//
Prangwĕdana tan wikan/
kadi bombong paman prabu ing 7. padha nuli agladia/
Mĕntarum/ tur sĕndika priyayi agung katri/
pangran Mangkubumi nĕmbah/ ngandika malih sang prabu/
pangran Buminata bĕkti// angkate Prangwĕdana/
mring Sĕmarang besuka
3. dyan dipati Danuningrat/ panĕmbah matur/
atur sĕmbah sumongga ing ing Kĕmis pandugi kula/
karsaji/ malih ngandika sang aji//
katiga sami turipun/
mĕnawi ingkang karsa/ 8. bĕcike yayi mas ari/
eyang dalĕm tuwan jendral sang karo pisan milua mring Sĕmawis/
gurnadur/ lan jendral sira katĕmu/
adamĕl ragi kewala/ wasungsung anggawaa/
sayĕkti tiyang Mĕntawis// sapatute yayi sira kalihipun/
lawan kaponakanira/ -32-
4. apan yĕkti mĕngkonoa/ ajakĕn ki adipati//
kaki jendral karĕpe kang sayĕkti/
emĕngkana rening -31- sun/(-1) 9. wĕruhĕna kaki jendral/
bĕcik padha sadhia/ pangran kalih sandika aturneki/
nora ana alane wong yitneng pangran dipati agupuh/
kewuh/ kadhawuhan kang sabda/
nanging yayi Jakatara/ mrang kang rama winĕling-wĕling
anĕmbah prayagung katri// satuhu/
yayi karo ingsun pasrah/
5. kabeh wong ing Surakarta/ mring wĕkanta ki dipati//
gĕdhe cilik padha dingati-ati/
undhanga dipungupuh/(-1) 10. wis padha sira muliha/
miwah jalma ing desa/ besuk Sĕnen mangkata kang
mantri-mantri dĕmang-dĕmang prayogi/
ngong sĕdarum/ kang sinung jar nĕmbah mundur/
Kĕdhu Pagĕlen ing Pajang/ wus bubar sowang-sowang/
Mĕntaram lan Sokawati// sĕmadosan ari Sĕnen angkatipun/
datan mawi bĕkta sĕrat/
6. gawening wong sewu karya/
20 Mancanegara.

17
Babad Ngayogyakarta Jilid I | Suntingan Teks

oprup anyar anyarĕngi// ingkang karsi/


tuwan jendral kang satuhu/
11. ĕnĕngĕna ingkang kocapa/(+1) nglingsĕmi panjĕnĕngan/(-1)
ingkang ngarsa budhal dhatĕng kang [ka] kĕpanggih pirĕmbag
Sĕmawis/ priyagung-agung/(+1)
pangran Prangwĕdana wau/ sae kendĕl nging sadhia/
wadyanira wus pĕpak/ amĕpak sagung prajurit//
awĕtara wadyanipun gangsal atus/
sadandananing ayuda/ 16. wus pĕpak sawadyabala/
kang mranggeng kuda sĕpalih// ing Ngayogya kapalan tumbak
bĕdhil/
12. wus budhal sira pangeran/ karsa dalĕm jĕng sang mulku/
Prangwĕdana sawadyanira sami/ sami kinen gladhia/
ing ari Akhat puniku/ gantya-gantya pĕdhak Arbo
ri Sĕnen denira budhal/ giliripun/
pangran Mangkubumi pangran kayarsa21 saking Samarang/
Buminateku/ Ngayogya mĕpak prajurit//
katiga pangran dipatya/
datan kawĕrnaa malih// 17. angati-ati sadhia/
anggĕladhi pĕndhak Rĕbo agilir/
13. sĕmana sampun kawarta/ tuwan Irman gya anudhuh/
sasetune wadya ing Surakarti/ Walonda kang prawira/
kapyarsa marang Mantarum/ ondĕr mayor satunggule oprup
pangran Prangwĕdana/(-1) Gulmul/
mring Sĕmarang -33- sahar Wĕlonda gagah prakosa/
kokosya kaĕrug/ kinen yĕktekna pawarti//
wus kaatur jĕng sang narpa/
lampahe pangran dipati// 18. lawan kinen nacahĕna/
kyah kĕdhike prajurit ing
14. Surakarta lan pangeran/ Mantawis/
Mangkubumi pangran pi -34- ra kehe kang panganjur/
Buminataning/ kapindho bĕcik ala/
balanira sang aprabu/ pira kehe prawira babĕcikipun/
rinĕmbag saha patya/ kang mongka gĕdhig mĕnggala/
kangjĕng gusti saputra- guna wagĕd sura sakti//
sĕntananipun/
bupati nglembak sĕdaya/ 19. wus mĕsat datar22 kawarna/
kang prayogi kadya pundi// aneng dhĕndha prapta Ngayogya
enjang/
15. yen kangjĕng gusti <ti>ndaka/(-1)
mring Sĕmawis tan wontĕn 21 Kapyarsa.
22 Datan.

18
Babad Ngayogyakarta Jilid I | Suntingan Teks

gya panggih kalawan uprup/ kula nuwun untabing wadya


sagunging pakaryanya/ sĕdarum/
tĕlas kĕtok katelakĕn denya yen sampun pirsa pratiwa/
ngutus/ yun ngubĕngi baluwĕrti//
marang tuwan jendral Irman/
uprup Eglar rĕt nganthuki// 24. yen sampun ngubĕngi kitha/
sawarnaning kalangĕnan sang aji/
20. tahor agya aputusan/ yun pirsa sawĕrnenipun/
dhatĕng radyan dipati Danurja uprup samya bubaran/
patih/(+2) mulih marang loji wau tamonipun/
waling ngatur konjuk prabu/ sigĕgĕn dalu parentah/
yen uprup atur pirsa/ dhawah marang kangjĕng gusti//
kĕdhatĕngan Wĕlandi kalih gung-
agung/ 25. dhawuhĕn mring dyan dipatya/
udĕr mayor kang satunggal/ wus wĕradin sagung para bupati/
kolnel Kulmum kang satunggil// samoncanĕgarenipun/
miwah putra santana/
21. nuwun saos yun apanggya/ pan kasarĕng sadintĕn galadhi
mring narendra wus konjuk kumpul/
dentimbali/ marĕngi dintĕn palongkang/
marĕngi pĕpak sĕdarum/ kangjĕng gusti anjĕnĕngi//
kangjĕng gusti pangeran/
adipati anom Mĕngkunĕgara 26. enjang papak23 kilen kitha/
gung/ sawĕrnining pratiwa kang
pra putra sĕntana radyan/ ginladhi/
dipati miwah bupati// lampahe nut lĕlurung/(-1)
gadhing Kasindurĕjan/
22. dinangu tan mawi surat/ amĕngaler te<ng> mring
nging ijĕman kathah ingkang Ngarjawinangun/
wawĕling/ jĕng narendra arsa pirsa/
kinen mriksa cacahipun/ sangking luhur baluwarti//
lan malih kinen wikan/
mring sang nata miwah 27. saking Buntar kidul wetan/
wadyabalanipun/ aningali sagarwa putra-putri/
lan malih rakiting -35- kitha/ miwah ingkang para ratu/
miwah klangĕn<an> sang aji// kĕbut samya tumingal/
nanging abdi dale -36- m kang
23. aman nabda kangjĕng sultan/ prajurit sewu/
wor gumujĕng iya karĕpireki/ langkung gangsal atus nora/
sakarĕpira sun jurung/ kaundurna mung sahari //o//
udrĕ mayor aturnya/ 23 Pepak.

19
Babad Ngayogyakarta Jilid I | Suntingan Teks

VII. PUPUH DURMA kalih bĕlah nĕmbang/


1. Jayeng kewuh ngarsendra keri wadya ing cacahira/
kanan/ putra sĕntona nambungi/
sikĕ<p> jinggring myang karbin/ cacah prawira/
anyanyiyung marga/ kalih -37- ewu kehneki//
patrape samya sila/
6. pamungkasing jĕng gusti pangran
kudane ulama biting/
dipatya/
tan mawi tĕngran/
anom Mangkunĕgari/
bandera tambur suling//
keri kananira/
2. agya mangkat prajurit ingkang kangjĕng pangran dipatya/
pangarsa/ pun uprup Iglar rĕt malih/
wadya moncanĕgari/ satamunira/
cacahnya dwi nĕmbang/ ondĕr mayor neng kering//
sagolong-golongira/
7. kulnel Ulmun ingkang upas lan
bupatine kang angirid/
ajidan/
prawiranira/
gĕrbĕg ing kangjĕng gusti/
sowang tĕngran pribadi//
swaraning gumĕrah/
3. kadya guntur swaraning lir ombaking ernawa/
moncanĕgara/ sewu gangsal atus kyehning/
dyan Rongga kang mungkasi/ prawira putra/
ngirid wadyanira/ prawira sĕntana ji//
namung wadya Ngayogya/
8. angandika sang nata mring uprup
sajuru-juru kang ngirit/
sigra/
bupatenira/
heh up<r>up ingsun kasih/
satĕngranira sami//
slamĕt ana marga/
4. wadya jaba kang mungkasi dyan tĕkap ĕnggonmu dhudhukan/
dipatya/ umatur uprup sira glis/
kalih ewu prajurit/ ya tuwan sultan/
gĕdhong lan kĕparak/ saya tarima kasih//
ingkang sumambung lampah/
9. agya munya mariyĕm ngloji
bupatine sami ngirit24/
sauran/
prajuritira/
ngurmati ingkang baris/
tĕngan sami aciri//
kang lagya lumampah/
5. dadya tumĕnggung Purwadipura gĕladhi ing prawira/
pamungkas/(+1) sagunging bupati mantri/
lir kĕtug swaraneki/ sami kinena/
24 Ngirid. ngĕgarĕna payungneki//

20
Babad Ngayogyakarta Jilid I | Suntingan Teks

10. punang songsong sinawang saking rahadyan patya/


mandrawa/ lawan para bupati//
lir kang ujala sari/
kadya pĕksi krĕndha/ 15. bĕbanjĕngan ing kursi sampun
kathah sagolongannya/ atata/
ing marga datan winarni/ tuwan uprup ngurmati/
lamahe prapta/ nginum anggur nulya/
Rĕjawinangun sami// sampun amasang meja/
dhahar sĕkul gya umijil/
11. kang pangarsa barise sadhĕdhaharannya/(+1)
moncanĕgara/ ing meja tata asri//
tatas -38- kilen kali/(-1)
sawetaning pasar/ 16. ramya dhahar urmate datan
sung sun angurung marga/ apĕgat/
gĕgamanne wadya Jawi/ langkung sukaning galih/
sakilenira/ jĕng gusti kĕlawan/ -39-
baris moncanĕgari// uprup satamunira/
prasamya sukane sami/
12. kidul marga majĕng mĕngaler putra sĕntona/
barisnya/ miwah radyan dipati//
wadya jro anindhihi/
barise ler marga/ 17. pra nayaka prasamya suka sĕdaya/
mangidul arĕpira/ pakantuk denya bukti/
wadya kaputran abaris/ ngĕnum nora pĕgat/
lawan sĕntona/ denya dhahar luwaran/
neng alun-alun sami// ramadan sampun cinarik/
gantya rampadan/
13. amrĕrapat aneng alun-alun tata/ wedang teh lan mĕmanis//
Kadipaten abaris/
ngalun-alun manggyan/ 18. sami sampun dhahar wedang teh
kangjĕng gusti pinarak/ mĕmanisan/(+1)
neng bangsal mangu ing kursi/ nulya lanorot aglis/
majĕng mangetan/ arsa budhalĕna/
uprup Iglar alinggih// baris moncanagara/
mĕdal tĕngah lampah baris/
14. anengkan ondĕr mayor neng ing natar romba/
karinya/(-1) uprup satamuneki//
kulnel Kulmun alinggih/
uwa paman-paman/ 19. anyĕlaki baris lalampah saryetang/
miwah para nayaka/ kathahe bandaradi/
wus sami tata neng kursi/ tambure winilang/

21
Babad Ngayogyakarta Jilid I | Suntingan Teks

sulinge kayĕktenan/ 24. prajurite di dalĕm gĕdhong


sakyehning payung winilis/ kĕparak/
kapalan ngetang/ sawetan baluwarti/
winilangkang titindhih// samya ngurung marga/
baris jĕjĕl atata/
20. wusing ngijir sĕdaya waos sĕnjata/ tan suwe sarawuhneki/
ngetang punang turanggi/ <kang>jĕng pangeran/
cacahe kang jalma/ lan uprup manjing puri//
sajabaning prawira/
kang ambĕkta tumbak bĕdhil/ 25. onder mayor kulnel Kulmun
miwah tan bĕkta/ tumut samya/
ngodhe araning jalmi// sabangsane Wĕlandi nulya aneng
pura/
21. sampun tandhĕs kang baris lamah nira ing Kadipatyan/
atata/ tĕdhak sangking kareta glis/
jalma ngodhe tan kari/ uprup anulya/
nulya jĕng pangeran/ pamit mulihe loji//
dipati sigra tĕdhak/
sangking pinarakan a -40- glis/ 26. pukul gangsal sontĕn uprup
nitih kareta/ Candhel sĕpda25/
lawan uprup sira glis// marang raden dipati/
nuwun saos marang/
22. onder mayor lawan kulnel ing kangjĕng sri narendra/
Kulmun nulya/ ambĕkta mune kalih/(-1)
aneng kareta singgih/ ayun pamitan/
upas lan ajidan/ mantuk marang Sĕmawis -41- //
samya anunggang jaran/
pudhak akeh nunggal wajik/ 27. sampun katur jĕng gusti sampun
datan kawarna/ ngandikan/
baris moncanĕgari// saputra sĕntana ji/
dyan dipati miwah/
23. sampun tata neng sakilenipun bupati wus ngandikan/
marga/ tuwan uprup sarta ngirit/
kidul wĕtaning loji/ tĕtamunira/
dene prajuritnya/ kang mulat langkung brangti//o//
bupati jaba kiwa/
sakilening pinggir margi/ VIII. PUPUH ASMARADANA
kang munggeng wetan/
1. Wus prapta ngarsa sang aji/
bupati tĕngĕn jawi//
tuwan uprup satamunya/
25 Sebda.

22
Babad Ngayogyakarta Jilid I | Suntingan Teks

prasamya atur tabene/ Adinĕgara jĕnĕngnya/


wus sami lĕnggah atata/ si Dipakusuma padha/
jĕng gusti aneng kanan/ prawira ing ayuda/
uprup keringe sang prabu/ tahu angrĕh sa<ra>dhadhu/
tamu kering sĕkaliyan// laga lageng jayeng aprang//

2. oprup nulya matur aris// 7. tabeningsun tur benjing/(-1)


kawula ngaturi priksa/ mara kaki jendral Irman/
pun ondĕr mayor wiyose/ kalawan maneh tabene/
kalih pun kulnel punika/ putrengsun kĕkasih digbya/
nuwun lilah narendra/ pangeran adipatya/
ayun pirsaa rumuhun/ anom Nĕgaraamĕngku27/
klangĕn<an> dalĕm sĕdaya// turĕna mring kaki jendral//

3. ing Rĕjawinangun malih 8. ondĕr mayor kulnel sami/


Purwarĕja/ matur ta mongsa botĕna/
ing Wanacatur malihe/ pangĕndika dalĕm rajeng/
tĕlagi Ngambarkĕtawang/ katur mring eyang panduka/
yen sampun sami pirsa/ jĕng tuwan jendral Irman/
nuwun pamit kalihipun/ uprup kalih tamonipun/
mantuk mring nagri Sĕmarang//26 sami atur tabenira//

4. angandika sri bupati/ 9. wus pamit tinundhung mijil/


ya apa sakarĕpira/ uprup lan satamonira/
di tamat samubarange/ dyan dipati sakancane/
mĕnek sira dipariksa/ bupati putra sĕntona/
besuk ana Sĕmarang/ kangjĕng pangeran dipatya/(+1)
aja kurang satuturmu/ kondur bubar kang winuwus/
yen sira mulih Sĕmarang// uprup Iglar rĕt kocapa//

5. lan matura sira -42- benjing/ 10. ondĕr mayor kulnel sami/ -43-
yen ditanya kaki jendral/ kentar anon kĕlangĕnan/
bakal kang sun lakokake/ dene ingkang dherekake/
katemu lan kaki jendral/ raden riya Sindurĕja/
sarta pirsa atanya/ raden Jayadipura/
lan keh kĕdhik saradhadhu/ wĕdana prajurit catur/
si Rongga Prawiradirja// jaba pangran Dinĕgara//

6. lan ana maneh araning/ 27 Kata ‘Negaraamengku’ sama dengan nama


‘Mengkunegara’ atau ‘Amengkunegara’. Namun,
ya padha sĕntaningwang/(-1) guna memenuhi ketentuan guru swara yang jatuh
26 Pola persajakan tidak menunjukkan metrum di bunyi vokal /u/, maka kata ‘Amengkunegara’
Dhandhanggula. direkayasa menjadi ‘Negeraamengku’.

23
Babad Ngayogyakarta Jilid I | Suntingan Teks

11. pangran Dipakusumadi/ 16. datan kawarna[a] ing margi/


bupati astha kathahnya/ aglis ing loji wus prapta/
ingkang sami dherekake/ uprup lawan tĕtamune/
ing Rĕjawinangun prapta/ kĕlangkung gĕgĕtunira/
wus tĕlas ingubĕngan/ den nyelumat dahana/
anging reren nginum anggur/ enjinge kang tamu mantuk/
lajĕng marang Purwarĕja// mring Sĕmarang gĕgancangan//

12. Purwarĕja denubĕngi/ 17. ondĕr mayor kulnel sami/


kemĕng panontonira/(-1) neng marga datan winarna/
reren nginum anggur bae/ wus prapta Sĕmarang age/
lajĕng mring ardi Cĕndhana/ panggih tuwan jendral Irman/
miwah ardi Cĕmara/ wus tutur pratingkahnya/
ing guwa Siluman Panggung/ jendral Irman manthuk-manthuk/
catur nginum anggur ayan// nulya ngundang tamonira//

13. lajĕng mring Mawatrĕja glis/ 18. pangran Prangwĕdana nĕnggih/


panontonira anĕlas/ pangeran gusti kĕlawan/
nulya na jajal arane/ pangeran Mangkubumine/
gĕni tĕka tanpa sangkan/ lan pangeran Buminata/
ngĕbĕki palataran/ wus rawuh ing kapatnya/
urube lir pendah meru/ jendral marĕskalĕk muwus/
agya uprup atĕtanya// milane kapat manira//

14. gĕni apa gĕng kagiri/ 19. mila sami ngong aturi/
sumaur ingkang tinanya/ pĕnĕt sami dika wulang/
tan pirsa tuwan sangkane/ kabeh ngong trima lakune/
gĕni mulad-mulad mara/ dika matur mring jĕng sunan/
mrĕpĕki uprup sigra/ tabe kula katura/
miyat apa dibya anung/ sakehe lakunereku/
enggal denya minggah kreta// bangĕt trima kasih ingwang//

15. lan satamunira aglis/ 20. kapat samya aturneki/


kinĕrap punang kĕreta/ inggih adarmi kawula/
lir mibĕr kreta laku-44-ne/ mongsa botĕn katuranye/
bupati kang dherek samya/ sĕka -45- thahe wĕling tuwan/
kantun sami lumaya/ nulya sami tabeyan/
ginĕbrak kudanya mamprung/ katiga umĕsat sampun/
kados lakune kareta// budhal saha wadyanira//

24
Babad Ngayogyakarta Jilid I | Suntingan Teks

21. satunggil taksih ngantuni/ 26. dlĕgondĕr pĕjah kĕkalih/


pangran Aprangwĕdana/(-1) katiga tatu kewala/
angatas malih karsane/ wong kecu kang mati akeh/
tuwan jindral aris nabda/ samya binĕkta lumajar/
poma dika pangeran/ dhatĕng ing kancanira/
dika gawe saradhadhu/ anging kĕcandhak wong tĕlu/
sewu kula kang ambayar// bojanya samya binĕsta//

22. lan kula kang suka bĕdhil/ 27. kabĕkta marang ngarsaning/
pĕnĕt nuli dika mangkat/ kangjĕng tuwan jindral Irman/
pangeran barĕng lan ingong/ wus kapirsa ing purwane/
kula lajĕng apriksaa/ kathah kĕdhiking jalmanya/
loji ing Salahtiga/ lawan tanahe pisan/
tahor sarĕng budhalipun/ sapa ingkang dadi tunggul/
tuwan jendral lan pangeran// atawa jĕnĕnging sapa//

23. neng marga tan kĕna tĕbih/ 28. lan oleh parentah ngĕndi/
pangran arya Pra<ng>wĕdana/ umatur dursila tiga/
samarga tĕpang rĕmbage/ botĕn wontĕn ingkang darbe/
pangeran kinen majĕnga/ parentah dhatĕng kawula/
mantuka Surakarta/ kumpulan rĕmbag manah/
pangran lajĕng lampahipun/ pĕngagĕnging wĕstanipun/
jendral aneng Salahtiga// Bramasura Krakasura//

24. dawĕg anyipĕng Salahtri/ 29. wasta kawula pribadi/


tuwan marĕskalĕk jindral/ wong Samĕnggala Nglĕmpuyang/
kinecu ingwong dalune/ dherek Ngayogya bawahe/
kang ginecu dunung Cina/ kecu satunggalnya mojar/
gĕnturan babĕdhilan/ dede tiyang Nglĕmpuyang/
tuwan jendral/ punika do ra turipun/
pentrah28 tulung/(-4) yĕktosipun tiyang Dĕmak//
dĕrgondĕr ingkang kinona//

25. tandang tulung Cina aglis/ 30. kecu tiga ting barĕkis/
arame munya brondong-46-an/ denira diya-diniya/
sĕdalu denira amreh/ tuwan jendral sru kur -47- dhane/
wong kecu nora mundura/ tulya kang kecu tĕtiga/
pupuh lawan Wĕlonda/ pinrih ing pĕjahira/
winĕtara kawan atus/ bahu suku kiwanipun/
kathahe kecu dursila// cinancang buntar ing kareta//(+2)
28 Prentah.

25
Babad Ngayogyakarta Jilid I | Suntingan Teks

31. kang tĕngĕn bahu lan sikil/ dipati/


sami cinancang kareta/ wus prapta byantara prabu/
kiwa tĕngĕn reta karo/ samya kinen majĕnga/
badane kecu tĕtiga/ gya manĕmbah prawira
sami ngucap untapĕna/(+1) katiganipun/
patining wong andĕlurung/ winĕling saniskaranya/
kreta kalih kur-ungkuran//o// anĕmbah katiga sami//

IX. PUPUH PANGKUR 5. pratiwa tri wus sinungan/


sangu arta undha usuk kehneki/
1. Kuda wus sami kinĕtab/
rahadyan Rongga wus sinung/
langkung k[r]ĕras kurda lumayu
satus reyal prayoga/
aglis/
lan wangkingan epak kĕncana/29
mĕngulon pĕlayunipun/
sinasotya intĕne pating palancur/
kareta sajuganya/
pinaringan tiga samya/
pĕlayune mangetan anyander
tumbak sulam mas pangrawit//
mamprung/
kecu tiga punika/(-1) 6. sang siniwi lon ngandika/
sigar byak badan kapalih// wĕkasingsun jana salayeng pikir/
katiga sami turipun/
2. wus kwĕntar mring Surakarta/
mundrawa gya umĕsat/
miwah nagri Ngayogya wus
dyan dipati manĕmbah lengser
miarsi/
gya mĕtu/
nĕngĕna ing Salahtĕlu/
pratiwa tri nulya mangkat/
kocapa ing Ngayogya/
swarane gumuruh asri//
jĕng narwendra anglampahna
gupuh/(-2) 7. pangeran Dipakusuma/
cundaka mring nagri Samarang/ aneng ngarsa lampahira sĕdasih/
tamtune ingkang rumiyin// wĕtara na kawan atus/
kathahe prajuritnya/
3. dyan Rongga Prawiradirĕja/(+1)
nulya pangeran Adinĕgara
myang pangeran Adinĕgara tuwin/
sumambung/(+1)
pangran Dipakusumeku/
kawan atus winĕtara/
tiga sami prawira/
untabe arko prajurit -49- //
nulya sami saos so -48- wan ing
sang prabu/ 8. dyan Ro<ng>ga Prawiradirja/
dhumatĕng ing pagĕlaran/ sawadyanya neng wuri
sawadyabala ngĕbĕki// anambungi/
wĕtara kyeh neng mung sewu/
4. ngandikan marang jro pura/
ingkang ngirit inggih radyan 29 Gatra ini tidak terdapat dalam konstruksi
pola persajakan Pangkur.

26
Babad Ngayogyakarta Jilid I | Suntingan Teks

prajurit ing Karanggan/ oleh aso wadya dika/


abra sinawang anggening ting kang sinung jar trima kasih//
pĕlancur/
lir pendah ujan asĕkar/ 13. manitih malih ing kareta/(+1)
kadya tan mingsir ing kanin// tuwan jendral Irman kreta lumaris/
kadherek Wĕlonda palu/
9. lampahing baris atata/ samya mirageng kuda/
tan winarna ing marga sampun sĕsandĕran nututi kareta
prapti/ mamprung/
ing Ungaran lampahipun/ sigĕgĕn jendral Samarang/
dyan Rongga lan pangeran/ ucapĕna prayagung katri//(+1)
Dinĕgara pangran Dipakusumeku/
barise manggyan atata/ 14. sadalu denya pirĕmbag/
dyan Rongga neng Kĕbon loji// enjang ma<ng>kat tĕngara tambuh
muni/
10. pan lagya sami panggihan/ tan winarna neng marga gung/
tuwan uprup kumĕndhan sampun prapta Samarang/
amanggihi/ aparentah tuwan jendral mring
neng kursi sami anginum/ kang rawuh/
anggur teh mĕmanisan/ lajĕng kinen mĕsanggrahan/
sami kaget tuwan jendral sawetaning Kĕbon Warih//
rawuhipun/
kumrĕdĕg ret lumakya/ 15. wus tata neng pĕsanggrahan/
dyan Rongga tumĕdhak aglis// pan sĕdalu enjing priyagung katri/
sowan marang Kĕbon Banyu/
11. sangking loji Kĕbon mapag/ manggyaning tuwan jendral/
mring rawuhe tuwan jendral anuli/ wus apanggih lan tuwan jendral
tuwan jendral gya tumurun/ agupuh/
sangking karetanira/ samya atur tabenira/
radyan Rongga majĕng atur mring tuwan jendral anuli//
tabenipun/
miwah pangran Dinagara/ 16. wus sami lĕng -51- gah atata/
pangran Dipakusuma glis// -50- tuwan jendral manggihi priyagung
katri/(+1)
12. samya atur tebenira/ ingkang munggeng keringipun/
tuwan jendral anulya nĕbda aris/ Wlonda sami prawira/
dyan Rongga ngong mentak ingkang munggeng kanan pan
ampun/ sami gungipun/
kula laju kewala/ sinĕla-sĕla panggyanya/
mring Samarang dika rĕrĕba lan prayayi gung Mĕntawis//
sadalu/

27
Babad Ngayogyakarta Jilid I | Suntingan Teks

17. dyan Rongga Prawiradirja/ dikarani prasman ingsun prasman


agya matur dhatĕng jendral anuli/ ingsun/
tuwan kula dipunutus/ yen dika dalih Wĕlonda/
dhatĕng wayah andika/ pan inggih Welonda mami//
kangjĕng sultan Mĕngkubuwana
Mĕntarum/ 22. yen dika aku abongsa/
Senapati ing Ngalaga/ dhasarnya ta sandika sayĕkti/
Ngabdurahkĕman Sayidin// lah kadi pundi karsemu/
matur rahaden Rongga/
18. Kalipatulah mandhira/ inggih tuwan pikantuk
angranggani Ngayugyakarta nĕgri/ sĕdayanipun/
kathah-kathah tabenipun/ datan wontĕn salisirnya/
inggih tuhu katura/ kula inggih sami-sami//
tuwan jendral mangkana
wangsulanipun/ 23. tuwan jendral gujĕng suka/
ingkang tabe kangjĕng sultan/ raden Rongga nimbangi gujĕng
dyan Rongga tarima kasih// ĕnting/
tuwan Irman Wilĕm asung/
19. tabene jĕng gusti pangran/ urmat nginum anulya/
adipati anom Mĕngkunĕgari/ tuwan jendral wuwus sira awor
narendra putra Mĕntarum/ guyu/
katura tuwan jendral/ prayogane raden Rongga/
gya mangsuli tuwan jendral dawĕge bubaran mulih//
manthuk/(-2)
trima kasih raden Rongga/ 24. benjing enjing malih samya/
tabene pangran dipati// pakumpulan sami ningali baris/
lakuning wong saradhadhu/
20. tuwan jendral malih nĕbda/ miwah cacahe pisan/
apa sugĕng kangjĕng sultan ala bĕcik dika yĕktikĕn sĕdarum/
Mĕntawis/ dyan Rongga nulya ngandika/
sĕlamĕte laminipun/ paninggih punapa karsi//
ana ing dalĕm dunya/
lan pangeran dipati sugĕng satuhu/ 25. mituhu inggih kawula/ -53-
-52- gya tabean tuwan jendral lĕstari/
umatur rahadyan Rongga/ priyagung Ngayogya tĕlu/
kalih asami basuki// wus samya tĕtabean/
lajĕng bubar mantuk ing
21. tuwan jendral malih nĕbda/ pakuwonipun/
raden Rongga dika kula takoni/ ing dalu ingkang kocapa/
wong pundi kiraneku/ sĕmune andhandhang gĕndhis//o//
lah dawĕg wĕstanana/

28
Babad Ngayogyakarta Jilid I | Suntingan Teks

X. PUPUH DHANDHANGGULA dilima ikatan wĕdi/(-1)


1. Raden Rongga pangeran kĕkalih/ andĕle tuwan jendral/
marang Bojong Kubon Banyu tanana wong satus/
panggya/ baya ta amung Wĕlonda/
lan tuwan jendral karsane/ kang prawira kang padha linggih
anulya sami laju/ neng kursi/
arsa pirsa lampahing baris/ cacahe mung nĕmbĕlas//
ing alun-alun prapta/
5. lan Wĕlonda jaranan keh neki/
pagyan saradhadhu/
satus iku andĕle ing aprang/
ambanjĕng denya barisan/
wuwuha sĕmono maneh/
agĕng alit saradhadhu lampah
sun kira nora mundur/
baris/
mungsuh aprang tandhing
Welonda lan wong Islam//
kuwanin/
2. tuwan jendral nulya nĕbda aris/ tuwan bĕsar anĕbda/
raden Rongga dika den wĕspada/ heh wong saradhadhu/
saradhadhu ala bĕcike/ wus sayah padha bubara/
miwah tata ning laku/ nula bubar sakathah ingkang
lan cacahe prajurit mami/ prajurit/
umatur raden Rongga/ jendral malih ngandika//
inggih tuwan sampun/
6. raden Rongga dika sampun mulih/
saradhahu gĕladhi prang/
mring pondhokan dawĕg padha
sasolahe saradhadhu sampun ting/(-1)
pista/
sing laut miwah dharat//
dyan Rongga gupuh bature/
3. raden Rongga ngartika ing galih/ inggih sakarsa anu -55- t/
saradhadhu nyata kyeh salĕksa/ datan mawi salayeng kapti/
nanging -54- tan ulas jalmane/ tuwan jendral anulya/
sapolah tingkahipun/ munggeng retanipun/
dudu solah prawireng jurit/ Wĕlonda nĕmbĕlas padha/
wuwuha poncalĕksa/ munggeng reta dyan Rongga
jalma kang kadyeku/ pangran kĕkalih/
pangran kalih pan mĕngkana/ sami nitih kareta//
panyiptane salĕksa prajurit iki/ 7. dhatĕng ing Bojong ing Kĕbo<n>
nanging sun ora idab// Warih/
4. yen ta amung iki kang prajurit/ sampun tata meja bĕbanjĕngan/
ditimbanga lan wadya Ngayogya/ sinĕla-sĕla lugyane/
nora padha sasolahe/ ri sĕdhĕngira kumpul/
sang ji wadya Mĕntarum/ tĕpang meja lĕnggah ing ku<r>si/

29
Babad Ngayogyakarta Jilid I | Suntingan Teks

marĕsĕkalĕk jendral/ malih/


sekretaris ubrus/ gupuh rahaden Rongga//
kurnel ondĕr mayor jendral/
petor bĕsar minĕstĕr myang 11. nampani tombra31 ngaturkĕn aglis/
komasaris/ dhatĕng tuwan marĕsĕkalĕk
miwah litnan ajidan// jendral/(+1)
langkung suka tarimane/
8. myang kapitan mariyĕm kakalih/ tambra tinugĕl sampun/
lan ministĕr Wĕlonda ing Sala/ kang sagĕmpang jendral pribadi/
tan tinutur sĕkathahe/ kang satunggĕlnya nulya/
raden Rongga gyanipun/ mring Wĕlonda agung/
lĕt satunggal lan jendral linggih/ nĕnggih nulya kaurmatan/
pangran kalih sinĕla/ marang jendral jĕng ratu kang
panggyan lĕnggahipun/ denurmati/
kĕlawan para Wĕlonda/ wus luwar denya pista//
samya linggih ing kursa30 para
Wĕlandi/ 12. raden Rongga wus bubaran aglis/
wus sami wiwit dhahar// agya mantuk dhatĕng pondhokira/
sigĕn-sigĕn Samarang mangke/(+1)
9. eca wau denira abukti/ inggih ingkang winuwus/
tuwan jendral lan bala Wĕlonda/ dyan dipatya Ngayogya lagi/
dyan Rongga punapa dene/ kadhatĕngan utusan/ -57-
pangran Dinĕgareku/ ing Surakarta gung/
pangran Dipakusuma inggih/ -56- sumĕkta mawi kintaka/
samya eca adhahar/ wus pinundhut binuka sinukmeng
kaurmatipun/(-1) galih/
utusan Ngayogya tiga/ mĕngkana tĕmbungira//
wus supakĕt kĕlawan para
Wĕlandi/ 13. ingkang surat rahaden dipati/
nulyana duta prapta// Danuningrat patih Surakarta/
kang atas saniskarane/
10. gurawalan nul<y>a matur aglis/ praja Surakarta gung/
marang wau raden Ro<ng>ga/(-2) dhumatĕnga adhi dipati/
kula ingutus wiyose/ Danurĕja susena/
dhatĕng rayinta tuhu/ Ngayogyakarta gung/
kangjĕng ratu Madurĕtnadi/ sampun kadya punika/(-1)
matĕdhakĕn kang salam/ wiyosipun pun kakang tur udani/
dhatĕng ing pukulun/ (-1)
rayinta akintun tambra/ dhatĕng adhi dipatya//
mung sajuga tan wontĕn tunggile
30 Kursi. 31 Tambra.

30
Babad Ngayogyakarta Jilid I | Suntingan Teks

14. tuwan jendal Irman ing Sĕmawis/ pangandikane amanis/


atur pirsa dhatĕng ratu kula/ kadya pundi ingkang rĕmbag/
yun panggih kalih sang rajĕng/ pri33 konca ingkang kĕpanggah/
sakĕdhap tĕmbungipun/ lah dawĕg sami pirĕmbag/
wontĕn Surakarta salatri/ pundi kĕpanggih pikir//
karsane tuwan jendral/
angarsakĕn laju/ 2. ungĕle surate reku/
dhatĕng nagri Surapringga/ Danuningrat adipati/
tindakipun wontĕn tindhak dharat sĕmu alus aparentah/
karsi/ tan rumaos sami-sami/
milir nitih baita// yen kula kendĕl runtika/
saenipun tan kĕpanggih//
15. neng bĕnawi sawadyane sami/
botĕn kathah mung Wĕlandi rolas/ 3. mangsuli kang sinung wuwus/
ing Rĕbo sontĕn rawuhe/ priyagung kang mĕngku wadi/
ing dintĕn Kĕmisipun/ ki lurah atur kawula/
budhal dhatĕng Surawesthi/ yen ke<n>dĕla rĕbat inggil/
punika kang kĕpanggya/ yen benjing dumugi tĕmah/
ing panĕdha ulun/ jendral langkung wontĕn margi//
dhumatĕng adhi dipatya/ 4. tiyang Surakarta suguh/
anglulusna ing kalih-kalih -58- ing rumĕksa samargi-margi/
tunggil/ tiyang Ngayogya tan pi-59-san/
sami rumĕkseng nata// rumĕksa miwah nyegahi/
16. kula kalih adhi adipati/ punapa ta botĕn cacad/
mugi-mugi wontĕna kang karsa/ ki lurah dhatĕng Kumpĕni//
marentah ing saurute/ 5. rĕmbage sami jumurung/
bĕnawi miliripun/ dados trimanireng galih/
rumĕksaa ing dalĕm margi/ dene wontĕn kang asuka/
miwah ing pasĕgah<an>/ pĕnjawil karya sayĕkti/
sampun ngantos suwung/ rĕmbag katur ing sang nata/
tatas ukaraning sĕrat/ wus canthel atur tumuli//
saeklasing manah kawrat ing
kentaki/ 6. katuripun ri sang mulku/
sumongga kinanthia//o// wus katur karsanira ji/
bupati moncanĕgara/
XI. PUPUH KINANTHI kĕkalih ingkang tinuding/
1. Dyan dipati Rĕjadanu32/ mantuk marang prajanira/
32 Nama ‘Rejadanu’ sama dengan nama ‘Danureja. kang samya buntar bĕnawi//
Namun, guna memenuhi ketentuan guru swara direkayasa menjadi ‘Rejadanu’.
yang jatuh di bunyi vokal /u/, maka kata ‘Danureja’ 33 Pra atau para.

31
Babad Ngayogyakarta Jilid I | Suntingan Teks

7. kalih namaning tumĕnggung/ sampun kaaturan pirsa/


dyan Prawirasĕntika di/ angkate jendral Sĕmawis//
tumĕnggung Natawijaya/
wus sami tinundhung mulih/ 13. kangjĕng sunan karsa mĕthuk/
dyan dipati Danurĕja/ mĕsanggrahan Purwadadi/
karsane mangsuli tulis// saputra sĕntona pĕpak/
nanging tan mawia baris/
8. wangsulan Surakarteku/ rawuh wontĕn Purwadadya/
sinungkĕn duta tumuli/ sang nata wau lĕstari//
mĕsat mantuk Surakarta/
sigĕgĕn datan winarni/ 14. mring Ngasĕm denira mĕthuk/
nĕgari Ngayogyakarta/ kangjĕng pangran Mangkubumi/
ucapĕ nagri Sĕmawis// lan pangeran Buminata/
andherek tindak narpati/
9. raden Rongga kinen mantuk/ sadaya sami tinilar/
lawan pangeran kĕkalih/ Purwadadi denya kari//
karsanipun tuwan jendral/
karsa mring Surakartadi/ 15. sang narpa sampun kapĕthuk/
nulya sami bebudhalan/ lan tuwan jendral lumaris/
dyan Rongga pangran kĕkalih// sakĕdhap samya kilapan/
tuwan jendral lan sang aji/
10. swarane gĕdrĕ gumuruh/ tindaknya jendral mangetan/
kadya ombak ing jĕladri/ mangilen sri narapati//
sapungkure raden Rongga/
tuwan bĕsar budha -60- l nuli/ 16. gupuh anulya umatur/ -61-
tan arsa nitih turongga/ pangran arya Mangkubumi/
kĕreta kang den titihi// punika wus kaki jendral/
laju mangetan atĕbih/
11. tan mawi punggawa agung/ kahanjĕng sunan anulak/
mung panurung pudhak kalih/ sinĕrang kudanira ji//o//
Kupni34 ajidan[an] papat/
ubrĕs Inglan sekrĕtaris/ XII. PUPUH DURMA
kulnel kumasaris jendral/ 1. Gĕgancangan titihanira narendra/
wus mangkat sangking Sĕmawis// jendral lampahira ris/
nulya sami jajar/
12. Isnen injing pukul walu35/
tindaknya jĕng susunan36/
angkate sangking Sĕmawis/
wus rampak lampahing wajik/
sinigĕg angkating jendral/
gapyuking tingal/
kocapa Surakarta di/
tangguh samya ngurmati//
34 Kumpeni.
35 Wolu. 36 Suhunan (sunan).

32
Babad Ngayogyakarta Jilid I | Suntingan Teks

2. aneng kuda urmate taklim kewala/ nulya ginugah/


tindaknya wus lĕstari/ dhatĕng pudhakira glis//
nĕngguh tuwan jendral/
kalih kangjĕng susunan/ 7. kinen bangun yen kangjĕng sunan
putra sĕntona angiring/ pinarak/
ya tuwan jendral/ neng kursi tan kĕna ngling/
laju masuk mring loji// uprup tangi sigra/
anggugah tuwan jendral/
3. loji Kĕbon akaliyan kangjĕng agya wungu tuwan aglis/
sunan/ nulya alĕnggah/
pra putra sĕnto37 aji/ neng kursi amanggihi//
arek sĕdaya/(-1)
miwah Kumpĕni asta/ 8. sri narendra lan jendral angandika/(-1)
wus sami lumĕbeng loji/ sadangune kĕpanggih/
jĕng tuwan bĕsar/ wĕtara sajam/(-1)
karsane malbeng loji// denya sami pinarak/
jĕng sunan pamitan aglis/
4. ingkang wetan sabature datan ngarsa kondura/
karsa/ tuwan jendral nganthuki//
kondur sri narapati/
wus manjing kĕdhatyan/ 9. sampun rawuh ing pura sri
dalune kaocapa/ naranata/
sang nata miyos mring loji/ wĕrnanĕn sampun enjing/
datan ambĕkta/ -62- karsane sang nata/
parĕpat malih-malih// langĕn ngabĕn maesa/
kĕlawan sima ĕnggoneki/
5. pan abĕkta jalma lulurah kewala/ aneng pungkuran/
kakalih samya sĕkti/ pĕpak sĕ -63- ntana siwi//
arya Jayengtilam/
lawan Panji Wirengrat/ 10. kyana patih sakancanira bupatya/
kĕkalih datan atebih/ miwah moncanĕgari/
rawuh sang nata/ ingkang botĕn sowan/
neng loji sampun atis// pangeran Prangwĕdana/
tuwan jendral wus apanggih/
6. datan ana kang sang bawa guling lawan sang nata/
samya/ lan uprup datan tĕbih//
jendral uprup aguling/
sang nata pinarak/ 11. langkung suka tuwan jendral lan
kursi tanana pirsa/ sang nata/
kawarta yen uprup guling/ sima sampun ngĕmasi/
tuwan jendral agya/
37 Sentana.

33
Babad Ngayogyakarta Jilid I | Suntingan Teks

pamit mantuk tabean/ 16. wus anitih kareta lawan pangeran/


wus nitih kareta aglis/ Prangwĕdana gya prapti/
kreta lumaya/ neng loji tumĕdhak/
sang nata tan umiring// jendral lawan pangeran/
karone tan kĕna tĕbih/
12. wus bubaran narendra malĕbeng jendral ngandika/
pura/ poma dika lakoni//
jendral wus prapteng loji/
laju karsa marang/ 17. saradhadhu rong ewu dika gawea/
dalĕm Kaprangwĕdanan/ kula ingkang ngingoni/
ing Prangwĕdanan wus prapti/ panganggene kula/
sira pangeran/ lan sabĕdhile pisan/
Prangwĕdana mlajĕngi// pangeran dhĕku naguhi/
tuwan sĕndika/
13. jlog tumĕdhak tuwan jendral sing sakarsa twan lakoni//
kareta/
pangeran tur tabening/ 18. nĕbda malih tuwan jendral mring
nulya laju sira/(-1) pangeran/
tuwan jendral alĕnggah/ poma dingati-ati/
neng pandhapa wus miranti/ ing sapungkur kula/
apasang meja/ dhatĕng ing Surapringga/
rampadan wus sumaji// sapakone pun minĕstir/
dika turuta/
14. kang ngata nĕnggih Wlanda atas parentah mami//
sĕkawan/(-2)
inuman wus mirati/ 19. wusnya mantuk pangeran
tuwan jendral dhahar/ Aprangwĕdana/
lan pangran Prangwĕdana/ wrĕnanĕn sri bupati/
kĕmbul dhahar neng meja di/ prentah marang patya/
amawi urmat/ sagung ingkĕng baita/
sakarsane pribadi// sami kinen amundhuti/
baita dagang/
15. apĕkantuk tuwan Jendral denya lan kagungan nĕrpati//
nadhah/
pangeran ananduki/ 20. kacawisna baita wontĕn ing
wus da -64- ngu adhahar/ Sangkrah/
anulya aluwaran/ warnanĕn dina -65- Kĕmis/
ingundur rampadan aglis/ sang nata wus tindak/
sawusnya dhahar/ dhatĕng pinggir bĕngawan/
tuwan jendral gya mulih// putra sĕntana miwah/
bupati samya umiring/

34
Babad Ngayogyakarta Jilid I | Suntingan Teks

mring tuwan jendral/ XIII. PUPUH MASKUMAMBANG


tindak dharat prasami//38 1. Tuwan tĕbah lampahe baita milir/
wus kendĕl kang palwa/
21. neng lĕlurung tindaknya sarĕng
ingkang tinian aji/(-1)
kewala/
neng padhas kendĕl sang nata//
nanging baita tĕbih/
ingkang cĕlak lawan/ 2. karsanira sang prabu kondur
jendral namung pangeran/ amudhik/
Prangwĕdana tansah kering/ saputra sĕntana/
datan atĕbah/ miwah kang para bupati/
denya arĕmbag pikir// mung kang dherek tuwan jendral//
22. kang tan wikan pangeran 3. ingkang mĕngsih baitane lampah
Aprangwĕdana/ milir/
pikantuking pribadi/ rahadyan dipatya/
lan tuwan jendral/ Danuningrat lawan malih/
sawĕneh tan mĕngkana/ tumĕnggung Cakranĕgara//
pangran Prangwĕdana yĕkti/
darma kewala/ 4. lan tumĕnggung Suradilaga
nata kira kang ringgit// katrining/
tan kawarneng marga/
23. sampun nitih baita jĕng tuwan prapta Bayen araneki/
jendral/ nĕgari ing Jagaraga//
sabature Wĕlandi/
naming kalih wĕlas/ 5. marĕskalĕk baita kinen ngendĕli/
kalĕbu pudhakira/ sabature rolas/
baita pan sampun milir/ miwah rata den dipati/
sira pangeran/ Danuningrat sakancanya//
Prangwĕdan wus mulih//(-1)
6. sami mĕntas mring dharat karsane
24. sri narendra ngatrĕkĕn nitih baita/ reki/
saputra sĕntana ji/ mampir marang kitha/
jendral wus pamitan/ wong Jagaraga nyĕgahi/
takliman dhuk kewala/ mĕntah matĕng katur jendral//
kangjĕng sunan animbangi/
7. nanging botĕn wontĕn bupatine
manthuk kewala/
reki/
palwa kumambang milih//o// -66-
mila ta mĕngkana/
tĕksih wontĕn ing nĕgari/
mung susenane kang sĕgah//
38 Gatra ke-4 ada dua.

35
Babad Ngayogyakarta Jilid I | Suntingan Teks

8. sĕgah matĕng sĕdaya sampun heh payo Natawijaya//


kabukti/
dhatĕng tuwan jendral/ 16. aku arsa pirsa dunungira mangkin/
sabature tuwan sami/ nulya prapteng kitha/
miwah rahaden dipatya// sajroning dalĕm wus manjing/
tuwan jendral wus pinarak//
9. sakancane prasama tuwuk abukti/
marĕskalĕ -67- k mojar/ 17. ing pĕndhapa lajĕng manjing
pira suguhmu kang picis/ dalĕm wingking/
lĕbone denira sĕgah// jendral sigra mojar/
mring Natawijaya aris/
10. patih Jagaraga nulya matur aris/ apĕpajar duk mula//(-1)
akĕdhik beyanya/
satus reyal tlas ing picis/ 18. ingong -68- iki sayĕkti kadange
tuwan jendral gya ambayar// reki/
iya apa ora/
11. yatra satus reyal sampun Natawijaya turnya ris/
dentampeni/ kawula sumongga tuwan//
mring wong Jagaraga/
jendral arsa laju milir/ 19. lan suguhmu kalĕbu pira kang
sabature numpak palwa// picis/
ature kasuda/
12. dyan dipati Danuningrat punika tuwan akĕdhik/
sakancaning/ naming pitung dasa reyal//
anumpak baita/
sakyehning baita milir/ 20. ya tak trima ingsun iki anglironi/
sampun lĕpas lampahira// pitung puluh reyal/
Natawijaya nampeni/
13. nulya kendĕl aneng pabeyaneki/(-1) tuwan Jendral sigra mangkat//
ing Jipang Panolan/
jendral sabature sami/ 21. nulya nitih baita wus laju milir/
mĕntas marang ing dharatan// sabature rolas/
miwah rahadyan dipati/
14. bupatine Panolan amĕthuk aglis/ sakancanira bupatya//
kĕpanggih lan jendral/
Irman Dandĕlĕs ngandika ris/(+1) 22. dyan tumĕnggung Natawijaya
apa kowe tumĕnggungnya// lumiring/
dherek milir jendral/
15. heh tumĕnggung sapa aranira ugi/ nulya sĕkaran wus prapti/
matur kang tinanya/ minggah marang dharatan//
pun Natawijaya mami/

36
Babad Ngayogyakarta Jilid I | Suntingan Teks

23. bupatine Prawirasĕntika panggih/ 30. pangran Adinĕgara kĕlawan


lawan tuwan jendral/ malih/
wus katur sasĕgahneki/ lan sira pangeran/
tuwan jendral anarima// Dipakusuma katrining/
sarĕng lan sĕrate jendral//
24. wus binarya salĕbone ingkang
picis/ 31. gya ngandikan minĕstĕr sarta kang
marĕskalĕk mojar/ tulis/
aja na milu ing kami/ jendral kasahona/
karone padha balia// kairid raden dipati/
pĕpakan para nayaka//
25. wus sun trima gonmu ngatrĕrakĕn
mami/ 32. para putra sĕntana miwah jĕng
aku aweh bakal/ gusti/
kulambi bludru sireki/ pangran adipatya/
wong roro asiji sowang// -69- anom Amĕngkunĕgari/
wus saos byantara narpa//
26. wus atampi bakal kulambi
kĕkalih/ 33. lan ministĕr wus kalilan mring
laju lampahira/ sang aji/
tuwan jendral denya milir/ yen kala ngandikan/
sigĕgĕn lampahing jendral// nunggang reta denpayungi/
angangge drĕgondĕr ngarsa//
27. kang winuwus bupati Sĕkaran
kalih/ 34. kĕkapalan kalih wĕlas kathah -70-
bupati Panolan/ neki/
nulak lampahira mudhik/ amawi tĕngĕran/
mantuk mring nagri Ngayogya// salompret munya ing ngarsi/
drĕgondĕr dharat neng ngarsa//
28. sampun katur dhatĕng Ngayogya 35. loji Gandhok kang jaga datan
sang aji/ amawi/
tumĕnggung Sĕkaran/ tambur myang sĕnjata/
tumĕnggung Panolan nĕnggih/ salompretira satunggil/
katrima sasolahira// mung sabĕt kinarya jaga//
29. ĕnĕngĕna wau tumĕnggung
kĕkalih/ 36. drĕgondĕre kalintu abon prasami/
nĕngguh kang kocapa/ Wĕlonda kinarya/
ministĕr sadhatĕngneki/ kĕkĕmbang karya pangirid/
kĕlawan rahaden Rongga// drĕgondĕre pan mĕngkana//

37
Babad Ngayogyakarta Jilid I | Suntingan Teks

37. lan angangge payung gilap biru ingkang wayah ka<ng>jĕng


kĕdhik/ sultan/
ing inggil kewala/ ping dwi Mĕngkubuwana
yen ngandikan marang puri/ Senapati/(-1)
payunge kalilan mĕgar// Ngalaga Ngabdurrahman//

38. nuwun jajar aneng gilang dadya 2. Sayidi kang Pĕnata Agami/
siji/ Kalipatula ingkang Ngĕdhatyan/
nanging tan kalilan/ Ngayogyeng rat sĕsampune/
kalilan jajar neng korsi39/ kang eyang wiyosipun/
nanging kapering ing wuntat// atur pirsa mring jĕng siniwi/
kang wayah kangjĕng sultan/
39. aneng regol pra gusti ingkang ing prakawisipun/
mayungi/ Panĕmbahan Cakraningrat/
ingkupe payungnya/ ing Madura karsane kang eyang
saler jambĕt dĕrsanadi/ mangkin/
sapraptanira ngarsendra// kaangkat nama sultan//
40. kangjĕng gusti kaliyan 3. kainthikan sultan sĕpah uning/
dipunsongsongi/ ing Madura sami mupakĕta/
angagĕm canela/ jĕng sinuhun andikane/
yen kalanira animbali/(+1) ya trima kasih ingsun/
ministĕr atur tabenya// saunine ing tulis iki/
41. gya kapundhut surate marĕskalĕk Danurĕja gawea/
kinulya/ (+1) nuwala wĕwangsul/
kinen maca/(-1) iya marang kaki jendral/
dhatĕng abdi dalĕm carik/ matur nĕmbah sĕndika radyan
unine lir pĕksi dhandhang -71- dipati/
//o// sakĕdhap nulya dadya//

4. punang nuwala pinundhut a -72-


XIV. PUPUH DHANDHANGGULA glis/
1. Pan mangkana tĕmbunge kang pinaringkĕn ministĕr wus tampa/
tulis/ ministĕr atur tabene/
pengĕt ingkang sĕrate kang eyang/ kalilan anulya mantuk/(+1)
jĕng tuwan marĕskalĕke/ marang loji ministĕr prapti/
saha ingkang gurnadur/ yata raden dipatya/
jendral Wilĕm Dandĕlĕs iki/ Danurĕja umatur/(+1)
sarta rajeng Wĕlonda/ patikbra anuwun duka/
tumameng sang prabu/ atur pirsa panduka jĕng sri bupati/
39 Kursi. wontĕn sradhadhu prapta//

38
Babad Ngayogyakarta Jilid I | Suntingan Teks

5. kang sĕkawan Wĕlandi kang kapriye kang katĕmu/


ngirit/ ki dipati kang mas Ngabei/
saradhadhu kathahnya sĕdaya/ dhimas Natakusuma/
kalih atus ing cacahe/ lawan Danurĕjeku/(+1)
tĕtindhih wastanipun/ kalawan Sumadiningrat/
inggih Sumadiwirya malih/ lawan Rongga Natadiningrat lan
wasta Nĕrkasura/(-1) malih/
saradhadhonipun/ sira Purwadipura//
pangeran Aprangwĕdana/
ingkang prentah eyang jendral 9. iya Mangundipura lan malih/
uning/(-2) Sindunĕgra iya Sindurĕja/
inggih kinen ajaga// wĕdana prajurit kabeh/
ĕndi ingkang katĕmu/
6. wontĕn dalĕm loji Ngayugya di/ iya ala kĕlawan bĕcik/
kalih wontĕn ing kapanunggalan/ jĕng gusti matur nĕmbah/
kang sara<dha>dhu kathahe/ sumongga sang prabu/
paninggih kalih atus/ pangeran Ngabei turnya/
kang angirit catur Wĕlandi/ pangran Natakusuma matur
loji Kĕlathen jaga/ ngabĕkti/
wasta titindhihipun/(+1) sumongga ing karsendra//
arya Santosa prawira/
kalih arya Sarosa puniku sami/ 10. dyan dipati Danurĕja malih/
sontona40 Prangwĕdanan// pra niyaka aturnya prasamya/
yen parĕng karsa sang rajeng/
7. kinen jaga Kĕlathen laloji/ kula rĕmbag rumuhun/
inggih saradhadhu Prangwĕdanan/ saudara dalĕm Ministir/
jĕng sinuwun andikane/ sang nata angandika/
dene ya saradhadhu/ iya karsaningsun/
Prangwĕdanan kineneng lo -73- ji/ lamun Danurĕja sĕmbada/(+1)
ingsun Ngayogyakarta/ si ministĕr besuk esuk sun timbali/
apa kang pĕkantuk/ karĕpe ingsun pirsa//
apa pinrih sun wĕdia/
marang si Prangwĕdana 11. apa bĕnĕr karsengsu -74- n dipati/
upamaning/(-1) si ministĕr sun dange kewala/
rosa si Prangwĕdana// kaya priye wangsulane/
jĕng gusti nĕmbah matur/
8. dadi ingsun iki ing wong miskin/ inggih lĕrĕs karsa sang aji/
kaungkulan mring si ministĕr katimbalan/
Prangwĕdana/ enggal rampungipun/
kaki jendral pangetunge/ kangjĕng sinuwun ngandika/
40 Sentana.

39
Babad Ngayogyakarta Jilid I | Suntingan Teks

ya dipati wis padha bubara mulih/ Ngayogya tana ewuh/


bĕsesuk asebaa// damĕl kĕjot nala nrĕpati/
bature Prangwĕdana/
12. atur sĕmbah jĕng gusti gya mijil/ ajaga sang prabu/
sawarnine kang aneng byantara/ dados sugih Prangwĕdana/
prasami lumengser kabeh/ kalih dika tuwan luwih dening
lajĕng bubaran kondur/ mĕskin/
tan winarna dalu wus enjing/ tinulung Prangwĕdana//
ministĕr katimbalan/
miwah raja sunu/ 16. anglingsĕmi panjĕnĕngan aji/
kangjĕng pangeran dipatya/ dene ngantos tinulung wong liyan/
para putra sĕntona rĕkyana patih/ pan botĕn rĕna sang rajeng/
bupati samya pĕpak// kados pundi karseku/
dika bisa nundhung amulih/
13. miwah tuwan ministĕr wus prapti/ bature Prangwĕdana/
ing arsendra wus atatabean/ pĕsthi besuk esuk/
wus tinata lĕnggahane/ yen tuwan botĕn kaduga/
angandika sang prabu/ anundhunga bature Prangwĕdana
Danurĕja priksanĕn aglis/ glis/
sakehe kang prakara/ kula tuwan kaduga//
kyehning saradhadhu/
bature si Prangwĕdana/ 17. nundhung mulih wong
Prangwĕdana glis/
dene ana sajroning loji puniki/
kadi pundi tuwan karsandika/
rong atus gĕgamanya//
ministĕr aris ature/
14. dyan dipati Danurja wotsari/ mula kang saradhadhu/
nulya nĕbda mring ministĕr Prangwĕdanan ajaga loji/
tuwan/ dika Ngayogyakar -76- ta/
prakara saradhadhune/ pĕsthi karsanipun/
pangra -75- n Prangwĕdaneku/ tuwan Irman Wilĕm jendral/
ingkang wontĕn sajroning loji/ kinen jaga ing loji kagungan aji/
kagungan dalĕm nata/ yen dika botĕn arsa//
Ngayogyakarta gung/ 18. inggih pĕsthi kula tundhung
punapa karsane jendral/ mulih/
lan punapa karsa andika pribadi/ nanging kula ampun dika/(-2)
pĕkantuke punapa// pĕdhak ari ing lamine/
15. yen jaga akarsanireng aji/ mila ingkang kadyeku/
dhatĕng tuwan kula nusung uning/(+1)
Prangwĕdana dede wong
upama botĕn kesah/
Ngayogya/
ingkang saradhadhu/
yen tulunga prakarane/

40
Babad Ngayogyakarta Jilid I | Suntingan Teks

bature Prĕrangwĕdana/ ministĕr pamit mulihe/


dika kapotong gulu kula dyan kalilan agya mantuk/
dipati/(+1) prapta loji akarya tulis/
gumujĕng raden patya// katur ing tuwan jendral/
sĕrat nulya sampun/
19. kangjĕng sultan angandika aris/
sinungkĕn upas wus mangkat/
iya priye dadine Danurĕja/(+1)
gĕgancangan marang nagri
dyan patih atur sĕmbahe/
Surawesthi/
ministĕr kang panuwun/
datan kawarneng marga//
sapunika apuntĕn aji/
badhe asuka pirsa/ 23. sampun prapta nagri Surawesthi/
mring jendral rumuhun/ sira upas sigra wus kĕpanggya/
sĕmados ing dintĕn pĕndhak/ lan Jendral katur surate/
kentaripun saradhadhu saking loji/ binuka kintaka wus/
dalĕm Ngayogyakarta// pan kadriya Jendral gya nulis/
suratira wus dadya/
20. yen upami botĕn kesah aglis/
sinungakĕn gupuh/
saking loji ing Ngayogyakarta/
mring upas ing nagri Yojya41/
ministĕr kasagahane/
gĕgancangan lampahe datan
mĕngkatĕn aturipun/
kawarni/
dyan dipati yen botĕn mulih/
marga Mĕntaram prapta//
bature Prangwĕdana/
sakarsane reku/ 24. duta saking nagri Surawesthi/
amotong gulu kawula/ lan mini -78- nistĕr nĕngguh
sapu -77- nika aturipun pun sampun panggya/(+1)
ministir/ sinungkĕn surat sirage/
gumujĕng sri nalendra// kang saking Surengkewuh/
tinampanan sireng ministir/
21. ngandika rum sang sri narapati/
supatra wus binuka/
si ministĕr sun anti saguhnya/
sinukmeng ing kalbu/
ing pĕndhak dina lawase/
samangkana tĕmbungira/
yen tan kalakon besuk/
pengĕt ingkang sĕrat jĕng tuwan
sun tĕmpuh kĕn saguhe reki/
jendral/(-1)
ministĕr matur ngrĕpa/
mring ministĕr ing Ngayugya//
inggah jĕng sinuhun/
sakarsa panduka nata/ 25. kang parentah tuwan sultan nuli/
pun ministĕr ing siyap antara latri/ lakonana ya ja dadi karya/
tan mĕngeng ing abahan// Prangwĕdana sradhadhune/
ministĕr Ambo<n> satus/
22. kangjĕng sultan arum sabu manis/
ingkang ana Kĕlathen nuli/
trima kasih ministĕr turira/ 41 Yogya.

41
Babad Ngayogyakarta Jilid I | Suntingan Teks

jupukĕn ajagakna/ dyan dipati lan tuwan ministĕr


loji Ngayogyaku/ aglis/
lan ingsun aweh wĕruh sira/(+1) samya munggeng kareta//
ya ministĕr gon ingsuneng
Surawesthi/ 29. mangkat marang Kĕlathen tan
yun mulih mring Sĕmarang// mawi/
wadyanira mung kawan dasa/(-1)
26. yen wus prapta nagri ing Sĕmawis/ pilihĕn sĕntana kabeh/
awĕtara antuk pĕndhak dina/ busana abra murub/
karseng ngong umangkat age/ ting pĕlancur pating parĕlik/
marang nagri Mantarum/ kunta lawan sĕnapan/
tĕmu lawan sri narapati/ prasamya asanu/
wayah ngong kangjĕng sultan/ marang rahadyan dipatya/
pĕsthi besuk Sĕptu/ gĕgancangan lampahe kareta
ing sasi Jumadilawal/ prapti/
ping salikur tanggale ingsun gya Kĕlathen kabĕskara//
prapti/
pangguh lan kangjĕng sultan// 30. aneng loji pra samya manggihi/
radyan aryana Santosa Sarosa/(+1)
27. sira tuwan ministĕr gya panggih/ raden pati sru dĕlinge/
lawan radyan dipati Danurĕja/(+1) heh arya Santoseku/
asung wruh saniskarane/ lan Sarosa muliha aglis/
nulya -79- tinundhung mantuk/ aja neng Klathen sira/
saradhadhu kang aneng loji/ enggal sa -81- baturmu/
bature Prangwĕdana/ kang sinung jar agya mangkat/
agya sami dhaut/ saradhadhu tanana kari sawiji/
marang nagri Surakarta/ tuwan ministĕr nulya//
sampun katur mring nata lĕga
karsa ji/ 31. nitih kreta lan raden dipati/
mĕngkana dyan dipatya// mundur marang nagri ing
Ngayogya/
28. canthel atur nuwun pamit maring/ datan kawarna margane/
ing Kalathen lan Ministĕr arsa/ angayogya wus rawuh/
anundhung saradhadhune/ malbeng loji radyan dipati/
Prangwĕdana katungguk/ lawan minĕstĕr nulya/
kalih atus tĕtindhihneki/ arsa canthel atur/
aran arya santosa/ atur priksa ing sang nata/
arya Saroseku/ keh saradhadhu ingkang aneng
wus katur nulya kalilan/ loji/(-1)
Kĕlathen sampun kentar//

42
Babad Ngayogyakarta Jilid I | Suntingan Teks

32. sampun konjuk ing sri narapati/ engĕt kala pukulun/


karsa-karsa dalĕm anula sĕratipun jendral rumiyin/
ngandikan/ praptane nagri Jawa/
dyan dipati sakancane/ karsanya satuhu/
pra niyaka sĕdarum/ arsa ngewahi parentah/
lawan kangjĕng pangran Ngabei/ ingkang sampun kĕlampahan
pangran Natakusuma/ denewahi/
tuwin putra prabu/ dadosipun punika//
pangeran Mangkudiningrat/
lawan malih pangran arya 36. angandika wau sri bupati/
Mangkubumi/ iya bĕnĕr kaki duganira/
wus samya prapteng ngarsa// Danurĕja kaya priye/
dyan patih nĕmbah matur/
33. kangjĕng gusti pangeran dipati/ inggih lĕrĕs ingkang pandugi/
ayun saos ngarsane ramendra/ kangjĕng gusti sĕmbada/
sang nata pangandikane/ nata ngandika rum/
ki dipati putrengsun/ kang mas Ngabei punapa/
kaya priye katĕmu pikir/ sampun tunggil pandugine ki dipati/
karĕpe kaki jendral/ Pangran Ngabei turnya//
iya lojeningsun/
deniseni uwong suldhat/-82- 37. inggih lĕ -83- rĕs genipun dĕdugi/
ing Kĕlathen iya padha deniseni/ putra dalĕm angger jĕng pangeran/
wong suldhat Prangwĕdanan// ngandika malih sang katong/
Natakusuma ren sun/
34. dĕduganĕn karĕpa Kump<e>ni/ apa padha dugane reki/
dene nyambat mring si kang sinung jar manĕmbah/
Prangwĕdana/ alĕrĕs sinuwun/
Wĕlonda na ngĕndi gone/ angger matur sapunika/
lan maning pamirsengsun/ sri nalendra ngandika malih mring
kang dĕrgondĕr kang jaga loji/ patih/
tan na gawa sĕnjata/ miwah para nayaka//
nora nganggo tambur/
ngamungkĕn pĕdhang kewala/ 38. dyan dipati pra niyaka sami/
lan salompret kinarya tĕngara aturipun tanana kang nyĕbal/
baris/ jĕng gusti umatur maleh/
karĕpe kaya ngapa// anĕmbah kula matur/
kaki jendral mangke ngewahi/
35. kangjĕng gusti matur angabĕkti/ prayogi tinimbangan/
dugi kula kajĕngipun jendral/ ing sapatutipun/
tamtu ngewahi kajĕnge/ mila punika tur kula/

43
Babad Ngayogyakarta Jilid I | Suntingan Teks

balih-balih tan lom karseng 42. ingkang para kĕpala prajurit/


Wĕlandi/(-1) tinimbalan kinen ngudungana/
bok bilih damĕl cidra// kagungan dalĕm sakehe/
mariyĕm ayita43 agung/
39. yĕktosipun mangke angiseni/ ingkang wontĕn Sripĕnganti/(-1)
loji dalĕm ing Ngayogyakarta/ samya karakit minggah/
Prangwĕdana sradhadhune/ ing baluwer sampun/
angandika sang prabu/ ngantuna ingkang sakawan/
kaya priye kaki dipati/ ingkang wontĕn pasowan ing
dadine kang prayoga/ Sripĕnganti/
jĕng gusti wotsantun/ kang asthane paglaran//
prayogi sami sĕdhia/
sapĕkantuk-pĕkantukipun 43. katambahan mariyĕm kĕkalih/
akĕdhik/ kalih sisih dadya kawan wĕlas/
mriyĕm dalĕm sĕdaya// amunggeng paglaran kabeh/
kang karsa raja sunu/
40. ingkang derang42 minggah Kadipaten kinen mĕwahi/
baluwarti/ ingkang mriyĕm sĕdasa/
kainggahkĕn katata panggenya/ ing sakirangipun/
miwah ing-84-kang sami dereng/ ngĕlong ngama -85- na/
wontĕn panggenanipun/ ing baluwer pojok lor kulon
inggih sami kula dandani/ prayogi/
damĕl wulu sĕndawa/ lan baluwer pungkuran//o//
sapĕkantukipun/
mila mĕngkatĕn tur kula/
kula dugi yen Kump<e>ni XV. PUPUH PANGKUR
amiarsi/
1. Mariyĕm sampun katata/
panduka yen sadhia//
ing baluwer Kadipaten prasami/
41. dandaning pra Kumpĕni karseki/ pĕlatar kubĕng sĕdarum/
wontĕn tanipun ing manah/(-2) sampun manggen sĕdaya/
sang nata pangandikane/ saobate lan mimis kapinta
ya bĕnĕr putraningsun/ sampun/
heh Danurĕja turutĕn aglis/(+1) pininta ingkang ajaga/
rekane ki Dipatya/ kĕstabĕl badhe nyumĕdi//
tanana kang luput/
2. katiga bĕlah cacahnya/
dyan dipati atur sĕmbah/
duk sĕmana ministĕr sampun
sandika wus prasamya tinundhung
uning/
mijil/
suka uninga agupuh/
prapteng jaba parentah//
42 Dereng. 43 Alit.

44
Babad Ngayogyakarta Jilid I | Suntingan Teks

marang ing Surabaya/ wus sami tata lĕnggah/(-1)


marĕskalĕk Wilĕm Dandĕlĕs jĕng sinuwun ngandika ris//
anuduh/
Wĕlonda kalih prawira/ 7. heh Ubrus apa ta sira/
anama uprup satunggil// kinongkona mring eyang jendral
yĕkti/
3. anganggo pangeram-eram/ Ubrus aturira gugup/
pĕdhangipun sami landhapireki/ sang nata lampah kula/
satunggale namanipun/ inggih botĕn ingutus ing eyang
nĕnggih kapitan kapal/ prabu/
sampun mangkat mring Mantaram lampah kula piyambak/(-1)
sĕdyanipun/ asowan ing panduka ji//
sigĕgĕn marga wus prapta/
ing Ngayogya manjing loji// 8. yun uning nĕgari tuwan/
kalih ngarsa pirsak langan aji/(-1)
4. lan ministĕr sampun panggya/ sang nata ngandika rum/
sakarsane wĕkase jendral warti/ ya apa karĕpira/
ministĕr gya sung wruh/(-2) nulya tuwan ministĕr matur sang
marang radyan dipatya/ prabu/
canthel atur nuwun saos ing sang pan kawula atur pirsa/
pra -86- bu/ eyang dalĕm jendral benjing//
yen kalilan yun abĕkta/
tĕtamonipun kĕkalih// 9. arsa pang -87- gih pandukendra/
nuju wulan Jumadilawal benjing/
5. satunggil Ubrus namanya/ (+1)

kang satunggil kapitan kapal ing tanggal kaping salikur/


yĕkti/ jawenipun pambĕngan/
wus katur marang sang prabu/ sri narendra angandika iya sokur/
ministĕr gya ngandikan/ dhasar ingsun arsa-arsa/
satamune kinen bĕkta sadarum/(-1) kapengin ingsun kapanggih//
dyan dipati sakancanya/
sakehing para bupati// 10. iya lawan kaki jendral/
matur malih ministĕr nuwun
6. pra putra sĕntana apĕpak/(+1) pamit/
kangjĕng gusti wus munggeng angasokĕn tamonipun/
ngarsa ji/ kalilan wus bubaran/
ministĕr tabene katur/ marang loji ucapĕn wau sang
Ubrus atur tabenya/ prabu/
myang kapitan kapal tabene wus mĕksih lĕnggah ing dhampar mas/
katur/ pĕpak ingkang para siwi//

45
Babad Ngayogyakarta Jilid I | Suntingan Teks

11. rahaden dipati lawan/ langĕn karna tandhingan/


pra nayaka ngandikan manjing ngadu macan lan kĕbo neng alun-
puri/ alun/
wus sami prapta wotsantun/ kidul laju ngrampog pisan/
atarap aneng ngarsa/ sawuse ngrampog sun arsi//
sri narendra
pangandikanikanipun44 arum/ 16. bukak meja ingsun dhahar/
Danurĕja kaya paran/ prentahana Danurja si ministir/
ministĕr matur mring mami// lan upsire sĕdarum/(-1)
Wĕlonda ing Ngayogya/
12. yen jendral yun panggih ingwang/ lawan nipro nyonyah kabeh ja na
iya sasi Jumadilawal benjing/ kantun/
manuju tanggal ping salikur/(+1) kabeh ya padha barĕnga/
duganĕn apa nyata/ sawiyosipun ing benjing//
dyan dipati manĕmbah saha
umatur/ 17. apa dene ki dipatya/
patikbra pandugi kula/ putraningsun lan kadang-kadang
unjukipun pun ministir// mami/
apa dene sakancamu/
13. dugi kula botĕn dora/ bupati ing Ngayogya/
aturipun ministĕr mring sang aji/ gĕdhe cilik bupati aja na kantun/
ngandika malih -88- sang prabu/ bupa -89- ti moncanĕgara/
kapriye ki dipatya/ Rongga sakancane sami//
apa nyata ature ministĕr mau/
jĕng gusti matur anĕmbah/ 18. dyan dipati tur sĕndika/
pandugi botĕn nyidrani// wus luwaran sĕdaya kinen mijil/
kangjĕng gusti sampun kondur/(-1)
14. yen nyata tĕkaning jendral/ pra putra lan sĕntona/
iya bangĕt lĕganingsun kaki/ pra nayaka wus sami bubaran
kapriye kabeh sireku/ mantuk/
apa padha duganya/ dyan dipati wus putusan/
kang sinung ngling sĕdaya sami dhawuhi tuwan ministĕr//(i)
turipun/
sayĕktos pandugi kula/ 19. ing dalu datan kocapa/
angandika sri bupati// enjingipun pĕpak para bupati/
putra sĕntana supĕnuh/
Sripĕnganti asowan/
15. Danurĕja karsaningwang/ kangjĕng gusti wus munggeng
ingsun suguh dhayohe si ministir/ ngarsa sang prabu/
sun miyos ing besuk esuk/ ministĕr sampun ngandikan/
44 Pangadikanipun. lajĕng miyos sri bupati//

46
Babad Ngayogyakarta Jilid I | Suntingan Teks

20. minĕstĕr nipro lan nyonyah/ wus samya kitĕr sadaya/


sadhayohe miwah para upĕsir/ ngalun-alun denubĕngi//
andherek wiyosing prabu/
saking ing Dhatulaya/ 25. sami tata panggenan/(-1)
kangjĕng gusti saputra- dan anitih turangga sang nrĕpati/
santananipun/ kyi Guntursari sinuwuk/
dyan dipati Danurĕja/ ganti munggang tinĕmbang/
myang sagung para bupati// rak-arakan ngubĕngi waringin
kurung/
21. garĕbĕg wiyosing nata/ wus suwuk munggang anulya/
sangking pura ngalit mĕdal jawi/(-1) gya mungĕl ki Guntursari//
wus arawuh paglaran kidul/(+1)
lan ta muwus pinarak/ 26. wiyosipun pra bĕndara/
neng dhampar mas rinumpak abra pra prajurit Langĕnkusuma sami/
murub/(-1) kawan dasa nĕm kahipun/
kangjĕng gusti munggeng kanan/ samya nitih turongga/
kasĕla -90- n nipronya asri// lajĕng sami kitĕr sa -91- ler
wringin kurung/
22. ministĕr kering nata/(-1) lir bĕksa nginggli ling kuda/
satamune tĕpang pangran Ngabei/ lantaran lawung kinardi//
upĕsir sami sumambung/
neng kursi banjĕngan/(-1) 27. aramya ulĕt-ulĕtan/
para putra sĕntana prabu/(-3) bĕthakthak lawung lir bĕdhaya
dyan dipati Danurja/(-1) turanggi/(+1)
miwah ingkang pra bupati// sang Kĕrna tandhing prang pupuh/
eram tamu Wĕlonda/
23. aglar neng ngarsane nata/ para nyonyah langkung eram
para mantri miwah para prajurit/ denya dulu/(-1)
mĕtitip matap masungsun/ tingale kumĕdhep tĕsmak/
ki Guntursari munya/ durung miyat kang kadyeki//
kadya samodra swaranipun/(-1)
rĕg-rĕg lir gonjing pratala/ 28. wus dangu kinon kundura/
goranya manĕngkĕr wyati// pra bĕndara Langĕnkusuma nuli/
di dalĕm gandhek gupuh/(-1)
24. kangjĕng pangeran dipatya/ ngawe kang sami tĕgar/
lan pangeran Ngabei para siwi/ kangjĕng gusti para sĕnta<na>
sĕntana dyan patih sampun/ wus/(-2)
kinen kinitrĕ sĕdaya/(+1) turun sangking kudanira/
samya munggeng kuda para dyan patih para bupati//
tumĕnggung/(-1)

47
Babad Ngayogyakarta Jilid I | Suntingan Teks

29. wus sami mudhun sing kuda/ 3. sainggilipun gĕgilang/


aneng dirgasana lĕnggah sang aji/ jĕng gusti kursi pinarak/
wong gandhek manĕmbah gupuh/ ministĕr sabalanira/
nimbalira putra/(-1) pra Wĕlonda nipro nyonyah/
para putra sĕntona dyan patih sami neng bangku anglĕnggah/
sampun/ neng kursi abĕbanjĕngan/
miwah kang para nayaka/ kalawan satamonira/
andherek ing kangjĕng gusti// wusamya atata lĕnggah//

30. umarak marang byantara/ 4. gala ganjur gya tinĕmbang/


kangjĕng gusti lawan pangran gandhek tinuding gya mara/
Ngabei/ grobog sinumĕdahan/(-1)
tumameng korsi45 wotsantun/ sima mĕtu nĕmpuh ramya/
wus tata bĕbanjĕngan/ sima tĕtiga palastra/
ngabĕn sima lan maesa samya tumĕdhak sang sri narendra/
umyang/ sangking ing bangku pinarak/
gala ganjur wus tinĕmbang/ munggeng ing -93- dhampar
suraknya anggĕgirisi -92- //o// kĕncana//

XVI. PUPUH GIRISA 5. ministĕr satamonira/


nipro nyonyah datan tĕbah/
1. Arame tanglĕding sima/
kĕlawan narendra putra/
lan maesa sami rusaknya/
narpati pinarak dhampar/
sang nata kĕlangkung suka/
tumameng samara gilang/
miwah ta kangjĕng pangeran/
tan ewah tatane lĕnggah/
dipati suka kalintang/
meja kĕnap wus tinata/
tanapi bala Wĕlonda/
sumaji ingkang dhĕdharan//
wah ingkang para upsirnya/(a)
bungah dhĕmĕn denya miyat// 6. wedang teh lawan manisan/
munya gongsa guntur sĕkar/
2. wus dangu dera kasukan/
raja marĕs gĕndhinganya/
ngabĕn sima lan maesa/
salompret lir sindhening dyah/
sami kinen angĕpunga/
tumiling suling araras/
grobog jinejer ing madya/
tambure lir sĕnggak priya/
pinĕrnah tĕngah rampogan/
pĕkantuk denya dhadharan/
sĕkar ing dhampar wus minggah/
narendra miwah jĕng pangran//
madyaning dhampar pinarak/
tamu munggeng ing kursinya// 7. minĕstĕr para Wĕlonda/
nipro nyonyah nadha ramya/
para putra lan sĕntona/
45 Kursi. dyan dipati sakancanya/

48
Babad Ngayogyakarta Jilid I | Suntingan Teks

sagunging para niyaka/ bubar sĕdaya/


rame sami ngunjuk wedang/ mulih mring wisma sami//46
ministĕr agya tur urmat/
nginum anggur kawrat samya// 3. tan kawĕrna nĕgari
Ngayogyakarta/
8. pra putra sĕntana patya/ nĕnggih ingkang kawĕrni/
bupati wangsal wangsulan/ marĕskalĕk jendral/
urmat ngantya kaping rolas/ neng nagri Surabaya/
anggure kinarya toya/ anganti tĕka nireki/
denya dhadharan narpatya/ Ubrus kĕlawan/
wus luwaran samya ngunduran/(+1) kapitan kapal nĕnggih//
cinarik ponang lorodan/
wus kanjrah mantri sĕdaya// -94- 4. pitung dina antarane Ubrus prapta/
lawan kaptin turanggi/
9. prajurit sami kawratan/ aneng ngarsanira/
dĕmang majĕg pandĕlĕgan/ marĕskalĕk gya mojar/
niyaka lan jaga upa/ ba -95- geya tĕkanira kalih/(+1)
pra nyai lawan bĕdhaya/ Ubrus kapitan/
pĕkathik tan klawatan/ ana ngarseng sun kalih//
suka bungah jalma widak/
mangkana sri naranata/ 5. kaya ngapa satĕkanira Ngayogya/
arsa kondur marang pura //o// apa tĕrus lan warti/
narendra Mĕntaram/
sudigbya ing aguna/
XVII. PUPUH DURMA ambĕk sura sĕkti lungit/
sawadyanira/
1. Sampun rawuh sri naranata/(-3)
sampun ku<la> lampahi//
ministĕr pamit mulih/
mipro lawan nyonyah/ 6. mring Mĕntaram panggih lawan
upĕ[dh]sir satamunya/ kangjĕng sultan/
wus katur tabene sami/ inggih tĕrus kadyeki/
prapta ing jaba/ ambĕke kang wayah ta/(+1)
laju pulang mring loji// narendra ing Ngayogya/
guna wagĕd sura sĕkti/
2. raja putra kangjĕng pangeran
lungit pratama/
dipatya/
wadya keh bĕcik-bĕcik//
kondur sangking ngarsa ji/
miwah para putra/ 7. budya sumeh yitnanipun apĕsaja/
sĕntana lawan putra/ andhape sang nrĕpati/
sĕntana lawan patya/ inggih tan kungkulan/
bupati mantri pra sami/
46 Gatra ke-4 ada dua.

49
Babad Ngayogyakarta Jilid I | Suntingan Teks

yen ta dados samĕngsah/ sasi Jumadilakir/


awrat sĕsangganing jurit/ iku ingsun prapta/
panĕngran kula/ aneng nagri Ngayogya/
guyube wadya alit// lan sira mampira dhingin/
mring Surakarta/
8. kalih dening sampun sumĕkta tuwa<n> lan minĕstir//(-1)
ngayuda/
yen kinasap tan kenging/ 13. atutura karsengsun lamun
nanging dhatĕng kula/ mĕngkana/
urmatipun kalintang/ lan tĕmua sireki/
marĕskalĕk anganthuki/ pangran Prangwĕdana/
yen mangkono/(-1)(a) apa sida prawira/
tĕrus kalawan wĕrti// yen nyata prawira benjing/
tĕmua ingwang/
9. marĕskalĕk gurnadur jendral samulih sun Sĕmawis//
angucap/ -96-
sun andĕl tutur neki/ 14. sampun bebas wĕlingira tuwan
nanging karsaningwang/ jendral/ -97-
mĕksih kurang sapisan/ marang Wĕlonda kalih/
yen padha karo sireki/ nulya sung tabenya/
pĕngandĕlingwang/ duta kalih wus mĕsat/
kapitan mriyĕm aglis// lampahe dan winarni/
marga wus prapta/
10. lan si litnan ajidan sira kentara/ nagri Surakarta di//
marang nagri Mĕntawis/
sira nyatakĕna/ 15. sampun panggih lan ministĕr
karsane kangjĕng sultan/ Surakarta/
apa kadya tuturneki/ tutur sawĕlingneki/
Ubrus kĕlawan/ marĕskalĕk jendral/
si kapitan turanggi// ministĕr sampun rĕmbag/
langkung dening anjurungi/
11. ya tutura marang si ministĕr kana/ ing sawĕkasnya/
iki yen karĕp mami/ marang dalĕmireki//
miyang Ngayogya/(-1)
yun tĕmu kangjĕng sultan/ 16. sampun prapta ing dalĕmira
tanggal ping salikur sasi/ pangeran/
Jumadilawal/ Aprangwĕdana panggih/
iya nora yĕkti//(-1) sami tĕtabean/
sira litnan ajidan/
12. ingsun undur besuk tanggal ping kapitan mariyĕm anglir/
poncalas47/
47 Pancalas.

50
Babad Ngayogyakarta Jilid I | Suntingan Teks

dhatĕng pangeran/ arsa sowan ing narendra/(+1)


Aprangwĕdana ngĕnting// Wĕlandi sangking Sĕmawis/
datan dinuta/
17. sampun tĕlas ature kapitan litnan/ kangjĕngipun pribadi//
pangeran ngandika ris/
ya besuk matura/ 22. sampun katur mring nata tandya
marang ing eyang jendral/ ngandikan/
taklukak karsengsun iki/ tamu Wĕlandi kalih/
malang-malang sangsaya/ ministĕr ingirida/(+1)
luber hatiku wanin// miwah raden dipatya/
pĕpakan para bupati/
18. iya pasthi eyang jendral yis wus putra sĕntona/
prapta/ kangjĕng pangran dipatyi//
ana nagri Sĕmawis/
ingsun arsa panggya/ 23. sampun munggeng ngarsendra
kĕlawan eyang jendral/ neng kursi kanan/
lan maning sun kinen kardi/ pinarak kangjĕng gusti/
wong saradhadhya/ ministĕr wus prapta/
sewu takla -98- koni//(-1) neng ngersane sang nata/
wus katur tabenireki/
19. wus lajua marang nĕgara ministĕr lawan/ -99-
Ngayogya/ tamunipun kĕkalih//
kapitan litnan pamit/
wus tabean mangkat/ 24. sampun lu<ng>guh ministĕr
lampahe gĕgancangan/ satamonira/
datan kawarna ing margi/ kursineng karing48 aji/
prapta Ngayogya/ yata jĕng pangeran/
panggih lawan ministĕr// Ngabei sampun lĕnggah/
ing kiwanipun ministir/
20. duta kalih wus tutur sawĕkasira/ amunggeng ngarsa/
marĕskalĕk wus ĕnting/ pra putra sĕntana ji//
ministĕr anulya/
kongkonan sung uninga/ 25. dyan dipati ajajar para bupatya/
marang raden adipati/ minĕstĕr matur aris/
yan kĕdhatĕngan/ dhumatĕng sang nata/
bangsanipun Wĕlandi// yen marĕngi patikbra/
tamu Wĕlandi kĕkalih/
21. kang satunggal awasta kapitan nuwun narendra/
Tiktak/ yun pirsa baluwarti//
satunggil ingkang nami/
litnaning ajidan/
48 Kering.

51
Babad Ngayogyakarta Jilid I | Suntingan Teks

26. ing pĕlatar kagungan dalĕm ing benjang enjang/


sĕdaya/ sang prabu anglilani//
sang nata ngandika ris/
iya padha wruha/ 31. atur tabe ministĕr satamonira/
baluwer sun pĕlatar/ bubar sing byantara ji/
aja ta atata ati/ pra putra budhalan/
kabeh rĕsikĕna/(+1) miwah para sĕntana/
isine baluwarti// nĕnggih putra ji gusti/(-1)
radyan susena/
27. kang sudikbya sĕkaring dhampar sakancane bupati//
ngandika/
isun tanya sireki/ 32. lon ngandika sang nata marang
yen angrungu sira/ apatya/
karsane kaki jendral/ kapriye katĕmu pikir/(+1)
tĕkane nagara mami/ iya kaki jendral/
ing besuk apa/ olehe bakal prapta/
umatur tamu kalih// marang nĕgara Mĕntawis/
nora karuan/
28. nuwun duka kawula botĕn miarsa/ datan kĕna pinĕsthi//
tuwan jendral kang karsi/
sang nata ngandika/(+1) 33. sira Danurĕja mĕnawa tuk warta/
abangĕt ingsun arsa/ kaki jendral praptaning/
katĕmu yang jendral mami/ marang ing Ngayogya/
onĕng kalintang/ kang dinangu turira/
yen tan praptaa benjing// -100- inggih kawula miarsi/
ingkang sung pirsa/
29. luwih kaduwung karsaningsun inggih sangking ministir//
marang eyang/(+1)
upama datan prapti/ 34. kang rumiyin ing wulan Ju -101-
marang nagreningwang/ madilawal/
liwat kameraningwang/ tanggal slikur nujuni/
mring anak Surakarta di/ nanging sapunika/
tamu tuturira/(+1) ing karsanipun jendral/
lĕrĕs panduka aji// genipun dhatĕng Mĕntawis/
yen badhe prapta/
30. gya pamitan ministĕr dhatĕng wulan Jumadilakir//
sang nata/
mulih marang loji/(-1) 35. amarĕngi tanggal gangsal wĕlas/(-2)
kalih kalilana/ punika kang pawarti/
yen marĕngi sang nata/ inggih kang sung wikan/
yun priksa klangĕnan aji/ ministĕr dhatĕng kawula/(+1)

52
Babad Ngayogyakarta Jilid I | Suntingan Teks

angandika sri bupati/ nĕnggih raden dipati/


yen mangkonoa/ miwah pra niyaka/
wartaning si minister// jĕng gusti kentar nĕmbah/
sarawuhira ing jawi/
36. kaya priye duganira ki dipatya/ lajĕng bubaran/
tuture si ministĕr/(i) kocap tuwan minĕstir//
kangjĕng gusti nĕmbah/
inggih dugi kawula/ 41. aparentah marang ing ajidanira/
yen yĕktosa kang pawarti/ kinen adola warti/
botĕn sakeca/ dhatĕng Kĕpatihan/
kawula salah tampi// mĕngkana pangucapnya/
dyan dipati kula warti/
37. wartenipun ing wulan dhatĕng andika/
Jumadilawal/ wartenipun Sĕmawis//
inggih tan sayĕkti/(-1)
nuntĕn warti sagah/ 42. tuwan marĕskalĕk sang gurnadur
wulan Jumadilawal[awal]/ jendral/
tanggal ping salikur uni/ yen saos ing sang aji/
tan katrĕrĕpan/ ambĕkta pratiwa/
sagah Jumalakir//(-1) cacahe tigang lĕksa/
akathah warnining jalmi/
38. dhatĕngipun ing wulan ping satanah-tanah/
ga<ng>sal wĕlas/ salobogan karseki //o//
dugi kawula yĕkti/
sang nata ngandika/ XVIII. PUPUH ASMARADANA
bĕnĕr kaki tuturira/(+1)
1. Angandika dyan dipati/
dyan dipati tur ngabĕkti/
wong apa kang ginawa/(-1)
dugi kawula/
dene akeh ing rupane/
lĕrĕs putra nrĕ-102-pati//
ajidan pangucapira/
39. kangjĕng gusti turipun botĕn warnenipu -103- n akathah/
sĕlaya/ tiyang Ambon Sĕmbawa gung/
tan wontĕn ingkang sisip/ Minangkabu raja Gua//
pra nayaka samya/
2. Trĕnete Bugis lan Kĕling/
kados rahadyan patya/
Bima Wangsul Bĕlambangan/
ngandika kangjĕng nrĕpati/
punika salĕksa kehe/
bĕnĕr ta sira/
tiyang Madura salĕksa/
wis padha bubar mulih//
Surapringga salĕksa/
40. samya nĕmbah lengser sing pasisir sĕdayanipun/
byantara nata/ golong dhatĕng Surapringga//

53
Babad Ngayogyakarta Jilid I | Suntingan Teks

3. wontĕn warti tiyang kĕcil/ inggih lĕrĕs dyan dipatya/


saradhadhunipun jendral/ mangkana misuwur rame/
cacah satus kang punang wong/ ana saradhadhu wuda/
punika wuda sĕdaya/ tan nganggo sĕsandhangan/
nanging kang pĕjalĕran/ oyod karya tutup ratipun/(+1)
kasasaban botĕn kadulu/(+1) istrine iya mĕngkana//
pĕngangge oto kewala//
9. samana kathahing jalmi/
4. lan sami ambĕkta estri/ ana ngandĕl ana ora/
inggih ta sami tĕlanjang/ sawĕneh ana kĕlojok/
pĕngagene sami oto/ saradhadhune kang prapta/
patrapipun kadi kewan/ ya kehe tĕlung lĕksa/
singa amajangana/ katikĕla kaping tĕlu/
botĕn wontĕn ngarubiru/ dadia sakĕthi pisan//
along sami bĕkta wĕka//
10. arĕpe nagri Mĕntawis/
5. pambĕktane anak kĕcil/ jĕjĕl saradhadhu wuda/
sami sinampirkĕn pundhak/ sawarta-wartane goroh/
saprĕti lutung polahe/ sri narendra jĕr wus pirsa/
lumayu tan sagĕd gigal/ tan kĕna kinilipan/
rarene gĕgendholan/ sinamun karsaning ratu/
dyan dipati ngandika sru/ angĕmong sakarĕpira//
ajidan goroh wartanya//
11. Wĕlonda durung udani/
6. saiki ana ing ngĕndi/ ing karsane sri narendra/
sumaur sira ajidan/ sadalu rung polahe/(-1)
wontĕn Sĕmawis sĕmangke/ samana -105- sampun antara/
yen nĕdha u -104- lam sranggala/ jendral mulih Samarang/
inggih binerek raras/ ministĕr sampun sung wĕruh/
rĕrĕmbatan denya andum/ marang rahadyan dipatya//
lajĕng katĕdha mĕntahan//
12. tuwan jendral sampun mulih/
7. dyan dipati ngandika ris/ dhatĕng nagari Sĕmarang/
sarta angecani sarak/ ing tanggal sangalikure/
tuwan jendral sakarsane/ ing sasi Jumadilawal/
apa ta bakal ginawa/ akarsa tuwan jendral/
marang Ngayogyakarta/ benjang tanggal kaping tĕlu/
yen ginawa mrene besuk/ Jumadilakhir wulannya//
bĕcik padha sandhangana//
13. prapta negri Mĕntawis/(-1)
8. ajidan nulya ngling miwah/ wus katur sri naranata/

54
Babad Ngayogyakarta Jilid I | Suntingan Teks

nulya ingundhangan kabeh/ kawan dasa pikul kehnya/


wadyabala ing Ngayogya/ tigang pikul lomboknya/
sami kinen anggarapa/(+1) uyah tamprĕ tigang puluh/
pĕsanggrahan jaga mĕthuk/ satĕngah dhacin kang mrica//
sadhatĕnge tuwan jendral//
19. kahwanipun kalih dhacin/
14. karsane rĕkyana patih/ bĕrasami kĕkampilan/
akarya kalih panggonan/ kawan dasa dhacin kehnya/
pĕsanggrahan dalĕm karo/ tigang ewu kang kĕlapa/
ka<ng> satunggal kadĕman/(-1) dasa kuwĕl bĕnangnya/
bĕbahan samya garap/ bebek ayam kathahipun/
lan putra sĕntona tumut/ anigang ewu sĕdaya//
wong gawe miwah pratiwa//
20. suguhe jendral miranti/
15. lawan pasanggrahan malih/ patĕdhan dalĕm matĕngan/
inggih sami dipungarap/ inggih saking ing kadhaton/
ing kutu aran desane/ miwah ingkang mĕntahan/
pĕsanggrahan mĕthuk jendral/ sami sangking kĕdhatyan/
lan maninge akarya/ bupati Surakarteku/
pamondhokan saradhadhu/ pasisir sampun cinadhang//
sawetan loji prĕnahnya// 21. sĕmana wus samya dadi/
16. sĕsuguhe wus miranti/ sĕkathah -107- e pĕsanggrahan/
kang jaga suguh matĕngan/ ing Kutu kadĕmangane/
inggih sarĕng -106- satĕkane/ miwah kampung Jaga panggyan/
cacah tumpĕng tigang sasra/ saradhadhune jendral/
saulamipun pisan/ sarĕng malĕm Sĕlaseku/
lawan sukĕt tigang atus/ dyan dipati Danurĕja//
pikul ing sadinanira// 22. kĕlawan tuwan minĕstir/
mangkat mĕthuk tuwan jendral/
17. kĕbo tigang dasa kalih/
dhumatĕng loji Kĕlathen/
lĕmbu lanang tigang dasa/
datan bĕkta wadyabala/
lĕnga tigang atus botol/
ming jalma kawan dasa/
damar tigang atus kupang/
wus numpak karetanipun/
tigang atus jĕmbangan/
ministĕr lan dyan dipatya//
pĕngarone tigang atus/
kĕndhil kehnya tigang kupang// 23. ak[r]ĕras lampah gamlindhing/
kareta anulya prapta/
18. ĕjun tigang atus malih/ ana ing loji Kalathen/
tigang atus kĕlasanya/ ministĕr lan radyan patya/
tĕrasi brangbang bawange/ tĕdhak saking kareta/

55
Babad Ngayogyakarta Jilid I | Suntingan Teks

gya lumĕbĕt loji sampun/ nitih kreta sĕkaliyan//


jendral wurung genya prapta//
29. anĕnggih sampun antawis/
24. tuwan ministĕr nulya ngling/ marĕngi yo mum Sĕlasa/
dhatĕng rahadyan dipatya/ ministĕr lawan rahaden/
kados pundi ing karsane/ adipati Danurĕja/
tuwan jendral dereng prapta/ dhatĕng Kĕlathen sigra/
dyan dipati lingira/ munggeng ing karetanipun/
inggih yen dereng rawuh/(-1) mring Kĕlathen mĕthuk jendral//
tuwan jendral dene kathah//
30. loji ing Kĕlathen prapti/
25. saradhadhu wontĕn ngriki/ wus malĕbeng loji karonya dyan/
miwah Wĕlandi akathah/ dipati Danurĕja -109- ne /
punika bilih kang dherek/ tuwan marĕskalĕk jendral/
inggih dhatĕng tuwan jendral/ linggih ing kursi lawan/
ministĕr sigra mojar/ sekrataris lawan ubrus/
dyan dipati yĕktosipun/ petor bĕsar aneng ngarsa//
tu -108- wan jendral dereng prapta//
31. aken praptanira kalih/
26. dyan dipati anauri/ ministĕr lan rahadyan/(-1)
bilih wontĕn pakewĕtan/ dipati Danurja ge/(-1)
dene kinunci korine/ ministĕr sung tabenira/
tuwan kula ajĕng pirsa/ miwah radyan dipatya/
dhatĕng pangkeng kang wetan/ ngaturakĕn tabenipun/
dene ngantos kaping tĕlu/ wus sami tata alĕnggah//
dyan dipati angandika//
32. dyan dipati matur aglis/
27. denira arsa udani/ marang marĕskalĕk jendral/
yun sinorog kuncinira/ kawula tuwan kinengken/
minĕstĕr kĕkah sĕbdane/ dhatĕng wayah jĕng ngandika/
kang wetan pangkengnya nyonya/ kangjĕng sinuwun sultan/
binuka angsal apa/ inggih kintun tabenipun/
dyan dipati dawĕg mantuk/ katura dhumatĕng tuwan//
benjang yen dhatĕng kewala//
33. tabenipun kangjĕng gusti/
28. tuwan jendral aneng loji/ pangeran inggih katura/
Kalathen sami pinarag/ dhumatĕng tuwan kalihe/
tumurun sira rahaden/ tabene kangjĕng ratu samya/(+1)
adipati Danurĕja/ dhumatĕng nipro tuwan/
sawĕcananya tuwan/ marĕskalĕk jendral muwus/
ministĕr anulya sampun/ Danurĕja saujarnya//

56
Babad Ngayogyakarta Jilid I | Suntingan Teks

34. nora na kang sun piarsi/ sampun ngantos kacacad/(-1)


amung tabemu rahadyan/ kang ngabdi amrih saene/
kang sun tarima yĕktine/ sĕmuwane kang pĕpanggya/
mulane mĕngkono iya/ pĕnĕda tiningalan/
maune ingsun arsa/ yen marĕngi sae laju/
marang ing nagri Mĕntarum/ kĕpanggih wayah panduka//
atatĕmu lawan sultan//
40. langkung onĕng ngarsi-arsi/
35. saiki wurung sayĕkti/ -110- wayah tuwan ka<ng>jĕng sultan/
geningsun marang Ngayogya/ dhumatĕng tuwan rawuhe/ -111-
marma wurung karsaningong/ wontĕn nagari Ngayogya/
dene ta ratumu sultan/ yen tuwan anggĕgaha/
datan mapag maringwang/ warti ingkang botĕn tuhu/
nora mapag yun tatimu/ aturing wong kang botĕn uninga//(+1)
rehning kang pawong sanak//(-1)
41. kawula nanggĕl sayĕkti/
36. kĕrntĕge amapag jurit/ yen kula tuwan noraa/
saradhadhune sumĕkta/ yen botĕn lulus saene/
sadandaning prang kabeh/(-1) wayah tuwan kangjĕng sultan/
mariyĕme wus tinata/ dhatĕnge tuwan jendral/
pinasang baluwernya/ punapa hukume besuk/
gĕdhe cilik datan kantun/ tuwan jendral dhatĕng kula//
saobat mimis tinata//
42. tuwan marĕskalĕk angling/
37. kang jaga nyumĕd pinancing/ Danurĕja saujarnya/
kĕstabĕle karo bĕlah/ marang ingsun akeh-akeh/
miwah bupatine kabeh/ iya trima kasih ingwang/
padha samĕkta ngayuda/ aja ta kowe susah/
pinatah panggyaning prang/ mĕksa bali karsanipun/
iya iku dadi t[r]ĕrus/ wus muliha Danurĕja//
wartane wong Surakarta//
43. nanging wĕkas ingsun maring/
38. ingsun kinen ngati-ati/ kowe aja matur sultan/
yen ingsun marang Ngayogya/ yen ingsun katĕmu kene/
sun bali Kĕlathen bae/ poma Danurĕja muliha/(+1)
raden dipati sĕbdanya/ lawan ministĕr Iglar/
botĕn mĕngkatĕn tuwan/ dene ingsun nuli mundur/
kang karsa kangjĕng sinuwun/ marang nagara Samarang//
mĕmatah mĕthuking tuwan//
44. dyan dipati angaturi/
39. mĕthuk tuwan angurmati/ tamberang tuwan jendral/(-1)

57
Babad Ngayogyakarta Jilid I | Suntingan Teks

ministĕr atur tabene/ canthel atur pirsa/(-2)


wus sami munggeng kareta/ kaunjuk mring narendra/
ministĕr dyan dipatya/ mangke sa-113-nde karsanipun/
tuwan jendral kang kawuwus/ tuwan jendral mring Ngayogya//
budhale marang Sĕmarang// -112-
50. Sampu<n> konjuk ing sang aji/
45. sawadyabala <pa>sisir/ karsanipun sri narendra/
Madura lan Surabaya/ pasanggrahan sarupane/
wong sabrang pĕpakan kabeh/ samya kinen bubrahan/(-1)
saradhadhu tigang lĕksa/ panggenaning wong suldhat/
kabeh jalma ing sabrang/ miwah pasanggrahan Kutu/
swarane lir gunung guntur/ pĕsanggrahan Kadĕmangan//
kadi bĕngkah na pratala//
51. sampun sami denbubrahi/
46. tan mampir Surakarta di/ sĕkathahe pĕsanggrahan/
pan inggih laju kewala/ wong cilik akehnya lĕmong/
jĕng sunan Surakartane/ li mĕngko ana jendral/(-1)
mĕthuk aneng Wanakarta/ gorohe kĕkanthatan/
wusama pĕpanggihan/ baya Wĕlonda kĕpaung/
tan dangu denya kĕpangguh/ lagi mongsa roning kamal//o//
tuwan jendral agya mangkat//
XIX. PUPUH SINOM
47. budhal marang ing Samawis/
1. Sawurunge tuwan jendral/
sakondure kangjĕng sunan/
genira prapteng Sĕmawis/
lĕstari jendral lakune/
dyan dipati Danurĕja/
sigĕgĕn jendral lampahnya/
sakancane pra bupati/
kocapa dyan dipatya/
kalĕmpakan amikir/
lan ministĕr prapta sampun/
canthel atur badhe nuhun/
neng loji prapta rĕmbagan//
karsa dalĕm narendra/
48. lan sagung para bupati/ prakawis wandene prapti/
kang sami mĕngku niscara/ mring Ngayogya jendral panggih
pan sami ngaturan kabeh/ kangjĕng sultan//
neng loji sami pĕpakan/
2. wus katur karsaning nata/
ri sampunya mĕngkana/
marang raden adipati/
nuju malĕm rĕbonipun/
inggih kinen lumampaha/
tanggal ping kalih wulannya//
dhumatĕng nagri Sĕmawis/
49. Jumadilakir kang sasi/ jĕnĕngi adĕgneki/
tahun Dal rĕmbage samya/ Wilĕm Dandĕlĕs anĕng -114- guh/
dhumatĕng dyan patih kabeh/ Irman neng Sĕmarang/(-1)

58
Babad Ngayogyakarta Jilid I | Suntingan Teks

mandhiri jendral Sĕmawis/ yen parĕng ing karsa ji/


marĕskalĕk saha sang gurnadur tuwan jendral anĕnuwun/
jendral// punggawa kang lumampah/
lumiring dhatĕng Sĕmawis/
3. kalih kinen ambĕktaa/ mantu dalĕm tumĕnggung
pakintun dalĕm prasami/ Natadiningrat//
dhatĕng marĕskalĕk jendral/
arupa kancana wajik/ 7. milanipun sapunika/
dhuwung sĕrasah kalih/ yun nununing mantu kĕkasih/(+1)
saput kajĕng ĕmas murub/ dĕlapon mindhak wagĕdnya/
waos trisula srasah/ sarawunganing prakawis/
panganggene ĕmas sami/ wus konjuk mring nrĕpati/
sendhok pipa lancang mas narendra langkung jumurung/
saisenira// nulya kinen murungĕna/(+1)
dyan Purwadipura uni/
4. kĕndhi mas sabokorira/ ing lakune mring Sĕmarang
kobokan locar prasami/ amungĕna//
sĕdaya sami kĕncana/
lawan warni sinjang bathik/ 8. dyan dipati Danurĕja/
usap pĕncangane cilik/(+1) dyan Natadiningrat malih/
sami kaca dhasaripun/ tumĕnggung Sindunĕgara/
kangjĕng ratu tĕtiga/ tumĕnggung Samanĕgari/
ingkang sami angantuni/ tumut dhatĕng Sĕmawis/
marang kang eyang marĕskalĕk Natadiningrat dyan mĕnggung/
jendral//(-1) monca Prawirasastra/
karsane sri narapati/
5. ingkang dherek mring Sĕmarang/ dyan dipati Danurĕja ingandikan//
dhatĕng raden adipati/
tumĕnggung Sindunĕgara/ 9. tumĕnggung Natadiningrat/
lĕbĕte ingkang lumiring/ tumĕnggung Sindunĕgari/
dyan Purwadipura di/ tumĕnggung Samanĕgara/
sarĕng ministĕr angrungu/ miwah kang para bupati/
wĕdana ingkang lumampah/(+1) pra putra sĕntana di/
umiring raden dipati/ miwah sang narendra sunu/
mring Sĕmarang tumĕnggung kangjĕng pangran dipatya/
Purwadipura// anom Amĕngkunĕgari/
lan ministĕr ngandikan ayun
6. ministĕr jawil dyan patya/ pamitan -115- //
tuwan jendral ingkang karsi/
tindake radyan di -115- patya/ 10. wus prapta neng byantara/(-1)
dhumatĕng nagri Sĕmawis/ ministĕr tur tabeneki/

59
Babad Ngayogyakarta Jilid I | Suntingan Teks

sri narendra angandika/ ngabĕktia//


ministĕr sira amit/(-1)
iya ingsun jurungi/ 14. kang kinon sami tur sĕmbah/
ministĕr nging tabeningsun/ ngabĕkti sampeyan aji/
aturĕna eyang jendral/(+1) ministĕr sigra pamitan/
lan tabene ki dipati/ kalilan pra samya mijil/
aturĕn mring eyang gurnandur pra putra sĕntana ji/
jendral//(-1) narendra putra wotsantun/
wus mundur saking ngarsa/
11. ministĕr matur sĕndika/ sira sang sri narapati/
kangjĕng sultan ngandika ris/ prapteng ja sĕdaya prasamya
Danurĕja wis mangkata/ bubar//(-1)
ingsun nyangoni bĕsuki/
tur nuwun angabĕkti/ 15. ministĕr wus mulih marang/
angandika sang aprabu/ loji sabature sami/
heh kulup adipatya/ anulya wontĕn timbalan/
apa bĕnĕr ingong kaki/ animbali raden patih/
kangjĕng gusti pangran dipatya tur rahaden kalih neki/
sĕmbah// Natadiningngrat dyan mĕnggung/
lawan Sindunĕgara/
12. sri nata malih ngandika/ tumĕnggung Sumanĕgari/
Natadiningrat sireki/ sampun prapta ing ngarsa nata
nyangoni ingsun ing sira/ manĕmbah//
sĕlamĕt lunganireki/
kang kadhawahan angling/ 16. sampunnya tata ngarsendra/
manĕmbah saha anuwun/ angandika sri bupati/
narendra angandika/ marang ing punggawa papat/
Sindunĕgara sireki/ pan sampun sami winĕling/
sun sangoni sĕlamĕt neng saba tanana kang nĕlisir/
paran// kapate sami wotsantun/
yata karsa narendra/
13. lawan si Samanĕgara/ marang ing raden dipati/
Prawirasastra ya ugi/ karsa nata inggih sami
kang sinung sĕbdaning narpa/ kapatĕdhan//
pra sami nuhun wotsari/
sang nata ngandika ris/ 17. sangu yatra dyan dipatya/
heh Danurĕja sireku/-116- tinggang atus kathah neki/ -117-
lan si Natadiningrat/ lan waos sulam kĕncana/
karone majua ngarsi/ pinatik intĕn argĕni/
mring sampeyan ingsun padha sĕnjata lus pinatik/
intĕn sĕrasah mas murub/

60
Babad Ngayogyakarta Jilid I | Suntingan Teks

epek kĕncana mubyar/ angandika sang aprabu/


ginumyur intĕn ir warih/ uwis padha mangkata/
lan wangkingan sinotya intĕn kang kinen sami tur bĕkti/
ernawa// sampun mundur bupati
sĕdayanira//o//
18. kalih gagragan kancingnya/
sami intĕn ir jĕladri/ XX. PUPUH DURMA
supe intĕn rong kĕmbaran/
1. Prapteng jaba Srimĕnganti lajĕng
kangjĕng ratu kang pĕparing/
bubar/
supe agĕng nglangkungi/
mring wismanira sami/
pan samya intĕn er laut/
yata duksĕmana/
lan kampuh kapatĕdhan/
ministĕr sampun mangkat/
kĕkalih sami prayogi/
ping lima laden umarti49/
cĕmukiran satunggile sawat bom//(-1)
mariyĕm munya/
19. paningsĕte renda pita/ lir guntur swara atri//
cĕlanane cindhesari/
2. gĕntya dina lan akate dyan
bĕbunto renda kĕncana/
dipatya/
dyan Natadiningrat sami/
sĕmana sampun latri/
tan wontĕn sĕlayeki/
wadya Kad<an>urjan/
paringane sang aprabu/
dandan pikul gotongan/
nanging Sindunĕgara/
sadalu tanana guling/
lan Samanĕgara sami/
pijĕr usĕkan/
kapatĕdhan kancing intĕnnya
kang tandue nyanyalih//
gagragan//
3. tan kawĕrna ing dalu wuwusĕn
20. kaya priye kaki putra/
enjang/
sira ingsun paparingi/
pĕpak wadya prajurit/
patĕdhan ingsun busana/
lawan pra kadeyan/
apa wus sĕdhĕng ki mantri/
pra sami pĕpĕthikan/
utawa kurang iki/
catur dasa kehing jalmi/
apa ora lingsĕm kulup/
mambu sĕntona/
ma -118- rang jalma Sĕmarang/
urun ongga50 pribadi//
Surakarta lan pasisir/
apa dene marang bala Wĕlonda//(-1) 4. sapĕngadĕg pĕnganggene -119-
prajuritan/
21. kangjĕng pangeran dipatya/
dyan dipati maringi/
manĕmbah matur rama ji/
sruwal sangkĕlat bang/
pangraos kula patikbra/
klambi bludru sĕngkara/
sampun dawĕg kang pĕparing/ 49 Urmati.
dhatĕng wau kang abdi/ 50 Angga.

61
Babad Ngayogyakarta Jilid I | Suntingan Teks

kancing masa51 tatapan asri/ samya/(+1)


epek prasamya/ Trunalana<ng> nambungi/
ĕmas sinilih-asih// samya kĕkapa -120- lan/
abra lir abra sĕkar/
5. apĕndhok mas bĕbunton nyuriga ting pancurating parĕlik/
pĕdhang/ awarna-warna/
kĕrang sĕlaka putih/ samya prayiteng westhi//
songkok renda pĕthak/
kapale salapaknya/ 10. sampun budhal tumĕnggung
sangune picis pinanci/ Samanĕgara/
gĕbag sĕdaya/ sawadya nitih wajik/
tanana ngucap meri// tigang atus kehnya/
pĕtĕng lir mĕndhung wiyat/
6. cinĕkalan kang tumbak sopal upacara anambungi/
kancana/ para garwanya/
dinulu tuhu asri/ tumraping kanan kering//
atĕngara budhal/
daut wadya pangarsa/ 11. nitih kuda tumĕnggung
gangsal atus kang prajurit/ Samanĕgara/
kang munggeng ngarsa/ payung jingga rinukmi/
upacara nambungi// busananya abra/
jurĕmi giwangkara/
7. sawingkinge kang upacara kang nula ingkang anambungu/
tuntunan/(+1) Pratiwanira/
kuda tĕtiga asri/ Sindunĕgara atri//
nulya punakawan/
samya tumameng kuda/ 12. kawan bĕlah prajurit
kanan keri magrĕsari/ Sindunĕgaran/
samya kapalan/ samya tumameng wajik/
asikĕp tumbak bĕdhil// nulya upacara/
sumambung punakawan/
8. dyan dipati Danurĕja nitih kuda/ mugeng wajik ngampil-ampil/
songsong wilis rinukmi/ ing keri kanan/
busananya abra/ kula wangsanya sami//
datan kĕni ingetang/
kang rumĕksa aneng wuri/ 13. munggeng kuda asikĕp jinggring
para kadeyan/ sĕnjata/
kawan dasa sami asri// pĕngangge warni-warni/
kadya bah ning arga/
9. kang prajurit Bayalali abojong wadya Sindunĕgaran/
51 Mas. ki tumĕng<gung> nitih wajik/

62
Babad Ngayogyakarta Jilid I | Suntingan Teks

wilis songsongnya/ nulya tangara mangkat/


kadya prastha upami// wus daud52 wadya pangarsi/
budhal sĕdaya/
14. nula kuda tuntunanipun tĕtiga/ priyayi agung katri//
wingkinge kang nambungi/
ingkang panakawan/ 19. para putra sĕntana lawan nayaka/
samya tumameng kuda/ samya undur tumuli/
kang garĕbĕg kanan kering/ nĕngĕna samana/
pra wasanira/ ingkang dhatĕng Sĕmarang/
ka -121- wan dasa asisih// kocap Surakarta nagri/
sri naranata/
15. kang sumambung prajurit saungkure kang patih//
Kadanurĕjan/
akeh jalma ningali/
satĕpining marga/ 20. Danuningrat sa -122- kancane
prapta sajawining kitha/(+1) mring Sĕmarang/
mĕlathi anata baris/ sang nata animbali/
rahadyan patya/ pangran Mangkubumya/
miwah bupati katri// pangeran Buminata/
lawan pangran Prangwĕdani/
16. wus akendĕl aneng wismanira wus munggeng ngarsa/
bandar/ nira sri narapati//
nĕngguh priyagung katri/
gangsal Wirasĕstra/ 21. jĕng suhunan Surakarta
miwah kang para putra/ angandika/
sĕntana miwah bupati/ katiga sun timbali/
sami salaman/ kapriye dadinya/
lawan rahaden patih// ya si Pĕrangwĕdana/
tĕka adoh dadineki/
17. sampun tĕlas pra putra miwah cĕdhak wurungnya/
sĕntana/ sĕmu kĕmba ing batin//
lawan para bupati/
mantri kang pan uwa/ 22. pangran Mangkubumi matur saha
denya sami salaman/ nĕmbah/
nulya sami jurung amin/ dados botĕn kadyeki/
putra sĕntona/ pun Aprangwĕdana/
bupati lawan mantri// parentahipun jendral/
kinen damĕl kang prajurit/
18. lajĕngipun tindakira dyan dipatya/ sewu silihan/
ingkang jinurung amin/ punika sampun yĕkti//
klangkung suhudira/
52 Daut, Dhaut.

63
Babad Ngayogyakarta Jilid I | Suntingan Teks

23. matur nĕmbah pangeran kula piyambak/


Aprangwĕdana/ katĕmpuh angingoni//
tĕksih kula kĕncĕngi/
ing sagah kawula/ 28. inggih am[ba]bandhani tumbasna
lĕbura kadya kisma/ nagara/
botĕn kawula unduri/ yen lĕpat kula <la>lis/
yen parĕng karsa/ nanging idin tuwan/
kawula nuwun pamit// ingkang amongka jimat/
kula suwun pan kapundhi/
24. kesah dhatĕng Sĕmawis panggih nata ngandika/
lan jendral/ bodho apasireki//
kula ĕtoging pikir/
karsanipun jendral/ 29. aja nganti ngembeti ujarna wĕntar/
punapa dadosnya/(-1) ingsun poma ta kaki/
rĕmbagipun kang rumiyin/ sun wĕdi janjinya/
kalih botĕn/(-1)(a) sapa kang miwitan/(-1)
pami jendral nyidrani// amĕsthi apĕs kang jurit/
mulane iya/
25. kasagĕhanipun dhatĕng ing ingsun tan arsa uni//
kawula/ -123-
dadosipun pinĕsthi/ 30. sira pangran Prangwĕdana mangu
wontĕn jendral cidra/ -124- ing tyas/
inggih kados punapa/ mirsa pangandika ji/
sintĕn ta ingkang gĕgani/ nulya morod inggal/
prentahing jendral/ sangking ngarsaning nata/
ongga ulun upami// data<n> nĕmbah tan apamit/
ciptaning driya/
26. anduluri budi ingkang aluamah/ tan kudu den-ideni//
kaidin ing sang aji/
saha kaki jendral/ 31. ratu jĕreh kĕndĕle angas kewala/
tĕmah raga katĕmpah/ tanana kĕncĕnge thithik/(+1)
mongsa botĕna ngĕmasi/ iyang ratu apa/
tiyang cilaka/ miyur pangandikanya/
sang nata ngandika ris// kĕpati sun jaluk idi/
apa kayaa/
27. kaya paran yen sira lamun ingsun alĕbu gĕni//
mundura/
sapa ingkang bayari/ 32. laju kondur pangeran
ing ondhadhu sira/ Aprangwĕdana/
dadi katĕmpuh sira/ sawadyabala ngiri/
matur pangran angabĕkti/ rawuh dalĕmira/

64
Babad Ngayogyakarta Jilid I | Suntingan Teks

sigĕgĕn Prangwĕdanan/ 37. yen wis dadi karĕpe


ucapĕn sri narapati/ Aprangwĕdana/
mĕksih alĕnggah/ tamtu karya prakawis/
lan pangran Mangkubumi// nabok nyilih tangan/
sira ingkang jayaprang/
33. lan pangran Buminata neng pasthine kang denbaluhi/
byantara/(-1) angĕmadheyan/
jajar prayagung kalih/ iku karĕpe yĕkti//
sang nata ngandika/
kapriye areningwang/ 38. pangran Mangkubumi matur saha
pikirĕn karo ri mami/ nĕmbah/
si Prangwĕdana/ yen mĕngkatĕn karseki/
ingsun nora kadugi// pikir ngĕmadheyan/
pun anak Prangwĕdana/
34. gone mulih amorod tanpa taneca linamba pikir/
pamitan/ tanwande benjang/
mring ingsun tan ngabĕkti/ mĕngsah ratu kĕkalih//
paran duganira/
apa dadi prakara/ 39. kaping kalih mĕngsah rajeng
pangran kakalih ngabĕkti/ Ngayogya/(-1)
ulun tan wikan/ lan Aprangwĕdaneki/
ingkang dadosing runtik// yen marĕngi karsa/
inggih Aprangwĕdana/
35. yen wikan yayi sira karo pisan/(-1) kula antĕp kang sayĕkti/
undu -125- re tanpa pamit/ inggih punapa/
sarta ora nĕmbah/ botĕn amalik kapti//
iya marang jĕnĕngingwang/(+1)
kang dadi atine ugi/ 40. yen botĕn amalik kapti bĕlaka/(-1)
si Prangwĕdana/ tĕksih -125- pikir rumiyin/
ingsun ora ngideni// kula inggih lĕga/
yen pun Aprangwĕdana/
36. nganggo jaluk idi wong wis matur tĕksih simpĕn niti/
rĕmbug dadya/ pĕsthi kawula/
ature wali-wali/ tundhung sangking nĕgari//
ngĕnggo karsaningwang/
amrih sun idinana/ 41. botĕn tanggĕl aluwung dados
sakarĕp-karĕpireki/ amĕngsah/
lĕjar atinya/ sang nata ngandika ris/
prakara gĕlis dadi// iya paranana/
poma aja wĕweka/
lan Buminata sireki/

65
Babad Ngayogyakarta Jilid I | Suntingan Teks

milua marang/ kinen mariksa dheweke/


ka[ng]kangira den bĕcik// batine para mau/
mundur tĕka ngarsa rama ji/
42. matur nĕmbahan tĕnkal tan nganggo apratela/
ingarsendra/(-1) yen mulih sireku/
mĕsat prapta ing jawi/ lan maning kowe ta nĕmbah/
lajĕng samya tindak/ ingsun kinen mariksa marang
marang ing Prangwĕdanan/ sireki/
datan kacĕrna ing margi/ apa kang di manah//(-1)
prapta ing Panggyan/
nira amadugĕndhis//o// 4. bĕlaka Aprangwĕdana aglis/
aja kowe nganggo ati dora/
XXI. PUPUH DHANDHANGGULA pangran Prangwĕdana ture/
1. Yata pangran Prangwĕdana lagi/ inggih sawadosipun/
lĕnggah kursi aneng ing pandhapa/ undur kula sangking arsa ji/
ingayap dene wadyandher/ botĕn mawi anĕmbah/
kagyat denira dulu/ lan malih tan asung/
sarawuhe kang rama kalih/ pariksa dhatĕng sampeyan/
tĕdhak denya alĕnggah/ inggih kula kasĕlak apanas sakit/
gupuh dera mĕthuk/ dhasar pulunging manah//
prapta samadyaning natar/
5. padu apa kang ya sireki/(-1)
alon matur pangran Prangwĕdana
ngĕndi ana ta nĕmbah ing nata/
inggih/
wani ing rama tĕmĕne/
langkung kaget kawula//
yen sira wani prabu/
2. dene botĕn matĕdhani uning/ ingsun dhewe ingkang ngĕmbari/
panakawan saucap cĕcala/ sagĕndhingira mara/
kang manah langkung -127- ingsun ora taku -128- t/
gĕtĕre/ sun kĕmbari padha juga/
gumujĕng ingkang rawuh/ pangeran Prangwĕdana matur
aja dadi atine ugi/ m<e>las asih/
payo padha lungguhan/ kula anuwun duka//
mĕngko ingsun muwus/
6. botĕn niyat kula kang kadyeki/
nulya sami tata lĕnggah/
botĕn puruna narendra/
nĕng pĕndhapa nulya dhawahakĕn
punapa panggih tĕmbe/(-1)
aglis/
duraka iyang agung/
pangeran Mangkubumya//
kaping kalih puruna aji/
3. heh ngong iki dinuta rama ji/ panggih pintĕn prakara/
dhawuhakĕn tambalan mring sira/ kang rumiyin ratu/

66
Babad Ngayogyakarta Jilid I | Suntingan Teks

ping kalih rama kawula/ lumakua dipunage/


ping tigane tan wontĕn awonira ji/ gawaa suratingsun/
dhatĕng jisim kawula// aturena yang jendral aglis/
surat [surat] sampun tinampan/
7. lĕpat kula kala ning uni/(-1) duta mĕsat sampun/
inggih leres dukaning narendra/ nĕngĕna duta lumampah/
ulun nuwun apuntĕne/ kawuwusa marĕskalĕk ing
raka panduka prabu/ Sĕmawis/
angandika pangeran kalih/ kang lagya kĕdhatĕngan//
ya wis aja kadawa/
pĕsthine sang prabu/ 11. wakil dalĕm rahadyan dipati/
angapura marang sira/ Danurĕja dyan Natadiningrat/
nora sĕca dalĕm batin/(+4) Sindunĕgara malihe/
ingsun nanggung mring sira// lan Samanĕgareku/
aneng Kĕbon panggyane reki/
8. yen wus rĕsik batinira ugi/ lan ing gĕdhong bicara/
aja wurung karĕpira lawas/ loji bĕsar pangguh/
sun arĕp-arĕp dadine/ tĕnapi rahadyan dipatya/(+1)
kang sinung ngling umatur/ wakile sri narapati/(-4)
kados botĕn kula unduri/ rajeng ing Surakarta//
sampun dhatĕng ing lara/
dhumatĕnga lampus/ 12. nayakane nĕnggih kang lumiring/
mapan sampun kula tĕmah/ Cakranĕgara Sumadilaga/
pangran kalih pangandikanira aris/ moncanĕgara jugane/
iya tĕka sidakĕn// tan angsal layanipun/
sabĕn panggih sarĕng pribadi/
9. ingsun iki wong tua angamini/(-1) -130-
muga Allah kang -129- sĕmana sampun pungkas/
nĕbadanana/ ing prakawisipun/
sakarĕpira luluse/ denya sami ngangkat jendral/
uwis karia ingsun/ marĕskalĕk saha gurnadur
mulih matur marang sang aji/ Sĕmawis/
pangran kalih tumĕdhak/ susena kalih tampa//
matur ing sang prabu/
ucapĕn sira pangeran/ 13. kang parentah marĕskalĕk singgih/
Prangwĕdana kang kari nimbali sami kinen mantuk sadaya/(-1)
dasih/ kinen matur dhewe-dhewe/
ira wus prapta//(-2) marang ing ratunipun/
tuwan marĕskalĕk tan sunggi/
10. Gadamĕstaka lan Gadapati/ wangsulan kang nawala/
sira karo padha ingsun duta/

67
Babad Ngayogyakarta Jilid I | Suntingan Teks

nira kalih prabu/ mring pondhok sowang-sowang//


tĕmbunge benjang kewala/
kang wangsulan nawalanira sang 17. saundure susena kĕkalih/
aji/ kang pakuwon dalune kocapa/
Surakarta Ngayogya// ana duta prapta age/
duta Wĕlonda satu/
14. yen sĕmangke yun mulih kariyin/ jurubasa kinen sunguning/
mring Batawi arsa mapaga/(-1) marang ing radyan patya/
marĕskalĕk ing bapakne/ Danurĕja wau/
milane dipunpĕthuk/ jurubasa nulya ngucap/
wontĕn sabrang yun marang jawi/ dyan dipati kawula puniki/(-2)
bapakĕna sampun tuwa/(+1) saking pondhok Surakarta//(+1)
lara aneng laut/
pĕsthine ing benjang sura/ 18. kinedhawahkĕn timbalaneki/
marĕskalĕk saha jendral kangjĕng tuwan marĕskalĕk
amangsuli/ jendral/
nuwalanire nata// dhatĕng pĕpatih kalihe/
marang Surakarta wus/
15. Surakarta lan nateng Mĕntawis/ Danuningrat raden dipati/
tuwas marĕskalĕk wus pitaya/ kantun dhawahi dika/
marang petor bĕsar bae/ ing timbalanipun/
petor bĕsar kajunjung/ tuwan ma -132- rĕskalĕk jendral/
nama perpek aneng Sĕmawis/ angendrani daut sadalu puniki/
agĕnge palungguh -131- an/ anarka Batawiyah//
ngandhaping gurnadur/
iya marĕskalĕk jendral/ 19. dyan dipati Danurĕja mangkya
saha sekretaris jendral uning/(-2) ngling/(+1)
Sĕmarang kang pangwasa// marang sira mangke jurubasa/
yen botĕn dhangan karsane/
16. patih kalih samya amangsuli/ ingkang karsa kadyeku/
dhatĕng tuwan marĕskalĕk tuwan marĕskalĕk ngendrani/
jendral/ sintĕn kang mangsulana/
tan arsa kondur kalihe/ surate sang prabu/
ajrih marang sang prabu/ narendra Ngayogyakarta/
nateng Surakarta Mĕntawis/ jurubasa mangsuli marang dyan
yen dereng kawangsulan/ patih/
nawalaning prabu/ mangkana wangsulanya//
duk sĕmana durung pungkas/
ing prakawis prasamya bubaran 20. sakethahe prakawis nampuni/
mulih/ tuwan Perpek sinungan pangwasa/
jurubasa mulih age/

68
Babad Ngayogyakarta Jilid I | Suntingan Teks

marĕskalĕk gurnadur/ katura sang prabu/


sampun budhal sangking Surakarta myang Ngayogya/
Sĕmawis/ patih kalih inggih samya tan arsi/(-1)
wĕrnanĕn sampun enjang/ ajrih ing ratunira//
nĕnggih karsanipun/
dyan dipati Danurĕja/ 24. tuwan Perpek nulya nĕbda malih/
dyan tumĕnggung Natadiningrat sapunika inggih dereng pungkas/
lan malih/ yen parĕng karsa kalihe/
kyai Sindunĕgara// sami mantuk karuhun/
dhatĕng pondhok pĕnĕd pinikir/
21. lawan tumĕnggung Samanĕgari/ minawata ing benjang/
nĕnggih lawan ki Prawarasastra/ kang pinikir kĕpangguh/
samya kapundhut rĕmbage/ patih kalih sami lĕga/
sapanggihe kang rĕmbug/ dhatĕng pondhok anulya tabe
raden Natadiningrat malih/ -134- an sami/
kyai Sindunĕgara/ bubaran sowang-sowang//
lawan man tumĕnggung/
Samanĕgara kalawan/ 25. ĕnĕngĕna kang lagya pradondi//
angabei Prawirasastra anĕnggih/ kawuwusan nagri Surakarta/
-133- pangeran Prangwĕdanane/
tan sĕlayeng rĕmbag//(-1) pinarak pandhapa gung/
pĕpak ingkang punggawa mantri/
22. samya rĕmbag malĕbĕt ing loji/ raden Riya santosa/
amungkasna inggih ingkang lan sarosa ngayun/
prakara/(+1) lan raden Suryamĕrjaya/
tuwan jendral wangsulane/ Nurbĕsari Sumadiwirya lan malih/
sĕmana sami rawuh/ jĕksa aran Nursewan//
aneng loji raden dipati/
tuwan Perpek wus panggya/ 26. pangran prabu Prangwĕdana
neng kursi alungguh/ angling/
anula sami bicara/ mara raden Suryamĕrjaya/(-1)
patih kalih kĕlawan Perpek anulis/ lawan Suryasarosane/
samadia dinia// dyan Suryasantoseku/
kadipundi paman alami/
23. tuwan Perpek inggih angaturi/ lampahe mring Sĕmarang/
patih kalih sami kaaturan/ Gadamĕsteku/(-1)
kondur tanpa wangsulane/ kalihe si Gadapatya/
marĕskalĕk gurnadur/ ngaturakĕn sĕrat mring jendral
nanging botĕn ngarsakĕn tulis/ sĕmana wis/
ming ijĕman kewala/ umatur kang sinung ujar//

69
Babad Ngayogyakarta Jilid I | Suntingan Teks

27. lampahipun ingkang amundhi paman/


tulis/(+1) Gadamĕstaka karone/
Gadapati lan Gadamĕstaka/ Gadapati lumĕbu/
mĕnawi wontĕn ewĕde/ gurawalan duta kĕkalih/
marĕskalĕk gurnadur/ pangeran Prangwĕdana/
dawĕg sami bicara warti/ kaget ngandika sru/
kalih raden dipatya/ iya sira padha prapta/
ing sakalihipun/ dene lawan lakumu ngong arsi-
Surakarta ing Ngayogya/ arsi/
<kang>jĕng pangeran pun adados padha bĕsuki sira//
prakawis/
je -135- ndral maya bicara// 31. duta kalih ature prasami/ -136-
inggih lujĕng amundhi ayahan/
28. matur malih kang dados prakawis/ pangeran ngandika maleh/
kang wĕwangsulna Walandya heh kapriye lakumu/
sunan/ kang dinangu matur wotsari/
lan nawala Ngayogyane/ kang tabe tuwan jendral/
jendral taksih tan ayun/ kaatur pukulun/
amangsuli nawaleng aji/ gusti dhatĕng ing panduka/
sumados sadhatĕngnya/ kalih kula angger kabĕktanan
saking Jakrĕta gung/ tulis/
tuwan jendral arsa mapag/ wĕwangsulan tur tuwan//
ing bapakne saking sabrang mring
Batawi/ 32. gya tinampan gya punang tulis/(-1)
sakit wontĕn baita// sangking tuwan marĕskalĕk
jendral/
29. kalih warti sampun sĕpuh sakit/ binuka sinukmeng sareh/
sangĕt watir mila dipunpapag/ mangkana kang pitĕmbung/
ingkang dados sayadane/ pengĕt ingkang supatra iki/
mila parentahipun/ ya marĕskalĕk tuwan/
tuwan jendral ing patih kalih/ saha sang gurnadur/
sami kinen mantuka/ jendral Wilĕm Dandlĕs Irman/
tan sinung wĕwangsul/ ingkang sinung pangwasa
nawala angĕmungĕna/ parentah luwih/
kang ijĕman tuwan jendral trima tanah nagri Sĕmarang//
kasih/
patih kalih tan arsa: 1// 33. tumonjong apa wong sanak yĕkti/
kangjĕng pangran prabu
30. agya eca atimbalan angling/ Prangwĕdana/
jĕng pangeran lawan ingkang kang sumĕdya sudigbya keh/

70
Babad Ngayogyakarta Jilid I | Suntingan Teks

sampune tabe agung/ tan na mawi tĕngara/


pangran Aprangwĕdana mangkin/ adhĕdhĕb anyamun/
angatas ingkang karsa/ wong Surakarta tan wikan/
tuwan jendral tuhu/ kang anjawil kang wade tike jalma
pangeran kinen nusul mring/ lit/
Kebon tuwan jendral mĕsthi tut wingking rĕreyongan//
nganti/
neng loji na Tĕgal// 37. sampun lĕpas lampahe kang baris/
tanpa swara pinĕpĕt sadaya/
34. tuwan pangran Prangwĕdana kuwat tanana swa -138- rane/
pĕsthi/ rina latri lumaku/
prapta a -137- neng loji Tĕgal/(-2) sampun prapta Sĕmarang wĕngi/
sarta ambĕgta wadyane/ laju mring nagri Batang/
ingkang kapalan sewu/ gantya kang winuwus/
ingkang sasra dharat pribadi/ wadya lit ngaturi pirsa/
titi punang supatra/ jĕng susunan nulya dhawah aglis/
ing surasanipun/ samya kinon ngĕlokĕna//(+1)
ing driya kawot kintaka/
pangran Aprangwĕdana ngandika 38. lamun minggat tatkala ing wĕngi/
aris/ sawadyane wong Prangwĕdanan/(-1)
marang kang paman-paman// kangjĕng sunan timbalane/
samya kinen atunggu/
35. dawĕg paman sami dandan aglis/ Prangwĕdanan kang para mantri/
sarupane iya wadyaningwang/ Surakarta sĕmana/
padha adandana kabeh/ aja kongsi mĕtu/
karia jalma tĕlu/ wadone wong Prangwĕdanan/
atunggua aneng ing wuri/ atĕnapi rusake kang wilah-wĕlih/
Nurbĕsari Nursirwan/ kiyase Surakarta//
Nuryakuntha iku/
samana pan sampun anjrah/ 39. ĕnĕngena ing Surakarteki/
kang parentah wĕrnanĕn enjinge kawuwusa kang aneng Sĕmarang/
malih/ pĕpatih Ngayogya dene/
nuju malĕm Jumuwah// patih Surakarteku/
abicara aneng Kĕbonwarih/(+1)
36. jĕng pangeran sampun budhal samya dia-dinia/
aglis/ ing wusananipun/
saradhadhu sewu jalan jarat53/ tuwan Perpek nulya mojar/
kang sewu kapalan kabeh/ mara raden dapati54 Surakarteki/
dadya prajuritipun/ dyan patih ing Ngayugya//
kalih ewu kang warta angin/
53 Dharat. 54 Dipati.

71
Babad Ngayogyakarta Jilid I | Suntingan Teks

40. pan mĕngkana patĕmbayan samangka dwi etange/(-1)


angling/ nĕnggih ingkang kĕpangguh/
dyan dipati Danuningrat lawan/ dalĕm pikir samya nuruti/
dyan dipati Danurĕjane/(+1) mangkana wangsulanya/
kawula gadhah rĕmbug/ -139- patih kalihipun/ -140-
yen kaparĕng sami ginalih/ tuwan Perpek rĕmbagira/
inggih datan pawĕkas/ luput bĕnĕr sapuniki ngong turuti/
yen agung aunggul/ kang dadya rĕmbag dika//
kawula pitayeng jendral/
patih kalih sami pitayeng aji/(-1) 44. tuwan Perpek nulya amangsuli/
anggĕr dika kawula// dyan dipati karo sampun lĕngga/
kawula mĕngkatĕn maleh/
41. sampun ngantos dadosing trima kasih ngong kĕlangkung/(+1)
prakawis/ dhatĕng tuwan patih kĕkalih/
ngamungĕna dika lan kawula/ nulya karya wangsulan/
pinrih sami wilujĕnge/ nawalaning prabu/
tuwan jendral gurnadur/ Surakarta ing Ngayogya/
lawan ratu dika kĕkalih/ tuwan Perpek tan suwe anulya
sampun ngantos marĕngkak/ dadi/
ing katiga ratu/ wĕwangsul kang nawala//
pinĕndhĕt tĕngah kewala/
kang wĕwangsul nawala ratu 45. Surakarta lawan ing Mĕntawis/
kĕkalih/ ingkang sĕrat kadwi wus
kula amangsulana// tinampan/
mring raden patih kalihe/
42. yen[a] wontĕn dukane sang aji / nulya tabean gupuh/
dhatĕng dika kula nanggunga/(-1)/ patih kalih wus sami pamit/
miwah yen wontĕn dukane/ miwah para niyaka/
tuwan jendral gurnadur/ ing Surakarta wus/
inggih dika kang nanggung sami/ miwah nayaka Ngayogya/
yen dika botĕn arsa/ wus apamit prasamya bubaran
pikir kang kadyeku/ aglis/
dadosa pakewĕd lampah/ mring pondhok sowang-sowang//

tanpa wĕkas andika kalawan


mami/ 46. sarawuhe pondhokan dyan patih/
tan wande pĕputungan// nula prentah gandhek dhinginana/
lumarisa dipunage/
43. dadya lĕgĕg dyan patih kĕkalih/ atur uningeng prabu/
samya pikir ing dalĕm wardaya/ denya tampi wĕwangsul tulis/

72
Babad Ngayogyakarta Jilid I | Suntingan Teks

sangking Perpek Sĕmarang/ 50. langkung rame goranireng jalmi/


nging puwung-pinuwung/ anglir pendah ombaking ernawa/
patih ka -141- lih sampun rĕmbag/ wus lĕpas baris lampahe/
kang dinuta wong gandhek nahĕn ingkang lumaku/
sampun apamit/ kawuwusa nagri ing Tĕgil/
mĕsat lampah gancangan// marĕsĕkalĕk jendral/
kang lagya tĕtĕmu/
47. ĕnĕngĕna gandhek kang lumaris/ lawan pangran Prangwĕdana/
kawĕrnaa patih Surakarta/ aneng loji tuwan marĕskalĕk
wus budhal sawadya kabeh/ angling/
mantuk Surakarta wus/ mring pangran Prangwĕdana//
nulya malih raden dipati/
Danurĕja Ngayogya/ 51. kadi pundi karsane kang yĕkti/
prajurite prasamya kinen anganti/ dika nusul ing salaku kula/
aneng ing Paterongan//55 neng nagri Tĕgal wiyose/
pangran Prangwĕdan<a> wus/
48. karsanipun rahadyan dipati/ anauri wĕcana manis/
raden Natadiningrat kalawan/ kula prapta neng Tĕgal/
ki Sindunĕgara maneh/ inggih pakenipun/
mas Samanĕgareku/ tuwan jendral mungĕl sĕrat/
lan Prawirasĕstra tan kari/ dening mangke sampun prapta
wis mangkat mring Patoyan/ aneng Tĕgil/
lan Perpek kĕpangguh/ kinanthia mring tuwan//o//
wus <p>amit sami tabean/
dyan dipati sakancane niyaka tri/
kapat Prawirasĕstra// XXII. PUPUH KINANTHI
49. sampun sami munggeng kareta 1. Sakarsanira rumuhun/
glis/ kang kawrating dalĕm tulis/
sami kĕmbul upĕsir Sĕmarang/ katuryeng tuwan jendral/
surupe anjujugake/ lan wontĕn sĕlaya malih/
ingambĕ kendĕlipun/ saprentahe eyang jendral/
sangking kreta tumĕdhak sami/ inggih kula anglampahi//
arayan ngunjuk wedang/
2. eyang jendral anggĕp ulun/ -143-
tan suwe gya laju/
sampun ta tumĕkeng sakit/
dyan dipati Danurĕja/
sĕnadyan dhatĕng pralena/
saha wadya miwah kang niyaka
botĕn sĕja anguncati/
ka -142- tri/
yen ta kula ngoncatana/
kapat Prawirasastra//
dados dede trah Mĕntawis//
55 Gatra ke-8 dan 9 tidak ada.

73
Babad Ngayogyakarta Jilid I | Suntingan Teks

3. tuwan marĕskalĕk muwus/ 9. wus tata wadya sĕdarum/


yen taksih kĕncĕng karseki/ angidĕr pondhoking gusti/
dika ngancik ing Toyamas/ angong kang pinggir bĕngawan/
gih pangran ngadĕga baris/ sigĕggĕn kang aneng pinggir/
dika laju mring Mĕntaram/ bĕngawan ingkang kocapa/
Bagĕlen dika bahaki// sang prabu Surakarteki//

4. sapunika karseng ulun/ 10. animbali ingkang rawuh/


dika nganti laku mami/ saking nĕgari Sĕmawis/
yen sampun kula prapta/(-1) dyan dipati Danuningrat/
ing benjang sangking Batawi/ sakancane kang lumiring/
andika nuli lajua/ bupati marang Sĕmarang/
neng Banyumas madĕg baris// tan kari tuwan ministir//

5. gen dika nganti mring sun/(-1) 11. denya pinarak sang prabu/
manggena wontĕn Losari/ wus sami tabean nuli/
bawah Carĕbon prayoga/ sĕrat wĕwangsul winaca/
watĕse bawah pasisir/ sampune amaca tulis/
Barĕbĕs lawan Losĕkar/ ministĕr sampun pamitan/
lah dawĕg sarĕng lan mami// nĕnggih mantuk dhatĕng loji//

6. tuwan marĕskalĕk daut/ 12. ministĕr kalilan sampun/


pangeran dhatĕng lumiring/ muliheng marang loji/(-1)
sawadya ing Prangwĕdanan/ dyan dipati Danuningrat/
swarane lir labuh ta ling/ maksih neng ngarsanira ji/
gancang lampah ingkang wadya/ lan pangeran Buminata/
suh prapta dhusun Losari// pangeran Amangkubumi// -145-

7. marĕskalĕk jendral muwus/ 13. angandika sang aprabu/


dhatĕng ing pangeran uni/ Prangwĕdana ana ing ngĕndi/(+1)
punika tapĕl watĕsnya/ dyan dipati Danuningrat/
ing Carĕbo -144- n lan pasisir/ umatur sarya wotsari/
ing Carĕbon ing Losĕkar/ pawarti wontĕn Losĕkar/
angong kang tĕpi bĕnawi// tanah Carĕbon kang wangkit//

8. pangeran andi<ka> kantun/ 14. kalih Barĕbĕs pukulun/


nulya sami sung tabeki/ mila wontĕn ing Losari/
laju marĕskalĕk jendral/ kang parentah tuwan jendral/
pangeran kari Losari/ kawula tan pirsa karsi/
lajĕng atata pondhokan/ nira inggih tuwan jendral/
aneng desa ing Losari// sang nata angandika aris//(+1)

74
Babad Ngayogyakarta Jilid I | Suntingan Teks

15. yen mĕngkono ing karseku/ 1. Kocapa sri nara nata/


ewuh dinuga ing ati/ Ngayogyakĕrta kang ligi/
Danuningrat parentaha/ nimbali gandhek kang prapta/
sarupane wadya mami/ ingkang saking Samawis/(-1)
padha di sumĕkta ing prang/ tumameng ing ngarsa ji/
bok mĕnawa seje kapti// angandika sang aprabu/
bocah gandhek gya prapta/
16. miwah sira antĕningsun/
diko<ng>kon apa sireki/
Buminata Mangkubumi/
gandhek matur manĕmbah inggih
padha sira siagaa/
mĕnawa seje dinalih/ kawula//
kang sinung ngling atur sĕmbah/ 2. kawula inggih dinuta/
inggih sandika karsa ji// putra dalĕm dyan dipati/
17. jĕng sunan ngandika sru/(-1) Danurĕja saha surat/
sarupane wadya mami/ konjuk ing panduka aji/
ing nĕgara miwah desa/ sĕrat pinundhut aglis/
parentahana den aglis/ Prawiranata agupuh/
dene gawene wong sasra/ maos punang kintaka/
wolung puluh kang prajurit// saatur-a -147- turing tulis/
wus kagalih atur ingkang nuwala//(-1)
18. jran satus tumbake parung/
bĕdhil obat lawan mimis/ 3. angandika sri narendra/
padha si -146- ra gĕladhia/ kapriye duganireki/
ngalun-alun sabĕn ari/ ingkang ana ing Samarang/
dyan dipati tur sandika/ apa mangkata tumuli/
miwah pangeran kĕkalih// wĕtara Danurjeki/
kang dinangu nĕmbah matur/
19. malih ngandika sang prabu/
inggih sampun umangkat/
wis padha mĕthua aglis/
sangking nĕgari Sĕmawis/
manĕmbah kang kinen mĕdal/
dugi kula wau dalu mondhok
wus lengser prapta ing jawi/
sĕwang//
nulya sama aparentah/
sakeh wadya ing nagari// 4. malih narendra ngandika/
20. miwah wong desa sĕdarum/ wis gandhek mĕtua aglis/
ing Pajang miwah Mĕntawis/ dipati padha bubaran/
ing Kĕdhu Bagĕlan miwah/ matur nĕmbah kangjĕng gusti/
bupati ing moncanagari/(+1) miwah para bupati/
sigĕggĕn ing Surakarta/ samya lengser awot santun/
witing ron kamal angrawit//o// prapta ana ing jaba/
XXIII. PUPUH SINOM lajĕng kondur kangjĕng gusti/

75
Babad Ngayogyakarta Jilid I | Suntingan Teks

wus sinigĕg wau ingkang ta raden Natadiningrat/


kocapa// ki Sidunĕgara malih/
man tumĕnggung Samanĕgara
5. dyan dipati Danurĕja/ kalawan//
budhal sangking sĕcang aglis/
lampahe baris anulya/ 9. Prawirasĕstra anulya/
pakuwon Bojong Salatri/ tuwan ministĕr nulya ngling/
ejing agya lumaris/ ya kanca kaliwon padha/
rĕrĕp mĕlathi sadalu/ andika lumaku dhimin/
enjinge nulya budhal/ miwah raden dipati/
gĕgaman lampah ing baris/ prasamya dika karuhun/
sampun prapta ing loji baris atata// wus prapta pagĕlaran/
ucapĕn tuwan ministir/
6. angapit lulurung tata/ sampun munggeng karetanira
urmat mariyĕm tan mawi/ lumampah// -149 –
ewah kalawan sabĕnya/
urmat sapta wali-wa -148- li/ 10. kĕras lampahing kareta/
sapunika tan mawi/ ing paglaran sampun prapti/
mariyĕm urmat jumĕgur/ tumurun ministĕr nulya/
urmat uprup ing kina/ tabean lawan apatih/
ping limalas ungĕlneki/ miwah sĕntana aji/
urmat patih ungĕlipun kaping pra putra tabean sampun/
sapta// lajĕng malĕbeng pura/
ministĕr raden dipati/
7. dyan dipati Danurĕja/ pra sĕntana pra putra para
kalawan tuwan ministir/ nayaka//
miwah dyan Natadiningrat/
ki Sindunĕgara tuwin/ 11. wĕdana jĕro sĕdaya/
Samanĕgara malih/ tabean neng Sripĕnganti/
Prawirasĕstra tan kantun/ laju marang Dhatulaya/
apan sarĕng kewala/ wus prapta ing arsa aji/
lĕbete dhatĕng ing loji/ atur tabene aglis/
wus atata neng kursi sampun mring aji mistĕr wus lungguh/
alĕnggah// kiwanireng narendra/
nanging ta rada kaperang/
8. sampune tata alĕnggah/ timbang lawan jĕng gusti pangran
tan suwe utusan prapti/ dipatya//
dhawuhkĕn timbalan nata/
kaliwon prayayi kalih/ 12. ministĕr matur ring nata/
nimbali dyan dipati/ katura tabenireki/
tuwan ministĕr tan kantun/ tuwan Perpek petor bĕsar/

76
Babad Ngayogyakarta Jilid I | Suntingan Teks

katura panduka aji/ sayadinipun rumiyin/


kalih ngaturi tulis/ tuwan marĕskalĕk jendral/
wĕwangsul nawala prabu/ bapakipun yun ngĕjawi/
punika kang supatra/ yen ingih prapti/(-1)
inggih katura narpati/ ing Batawi bapakipun/
wus kapundhut pinringkĕn sakit wontĕn ing marga/
Prawirasĕstra// mila bapakipun sakit/
nuntĕn wangsul dhatĕng nagri
13. agya kinen amacaa/ Sĕmarang//(-1)
wus tamat tĕmbunge tulis/
ministĕr nulya pamitan/ 17. sawangsulipun punika/
kalilan mulih mring loji/ inggih nuntĕn amangsuli/
mĕksih lĕnggah nrĕpati/ nuwala dalĕm patikbra/
ingkang tĕksih munggeng ayu/- wu -151- lan suntĕn kang pinĕsthi/
150- sagahipun rumiyin/
kangjĕng pangeran dipatya/(+1) dhatĕng kawula sinuhun/
kĕlawan rĕkyang patih/(-1) kalih pun Danuningrat/
para putra sĕntana para nayaka// kawula dereng lĕnggani/
Danuningrat patikbra kados
14. angandika sri narendra/ kawula//
Danurĕja lawan malih/
si Natadiningrat lawan/ 18. nanging kapĕksa kewala/
iya Sindunĕgareki/ tan kenging dipunprakawis/
Samanĕgara dening/ mung kajĕngipun piyambak/
lawan Prawirasĕstraku/ genipun mangkating latri/
padha basuki sira/ kaula tĕpang kalih/
sadaya samya ngabĕkti/ pun Danuningrat sinuhun/
inggih nuhun kawula lujĕng manggih petor bĕsar/(-1)
sĕdaya// anĕpangakĕn prakawis/
dadosipun inggih ing rĕmbag
15. patikbra kula sĕdaya/ inggih punika//(+2)
angsal pangestu nrĕpati/
di dalĕm prasami kuwat/ 19. inggih tuwan Perpek ingkang/
botĕn wontĕn ingkang sakit/ mangsuli nuwala aji/
nata ngandika malih/ kalian ingkang nuwala/
kapriye karĕpireku/ Surakarta sang nrĕpati/
iya si kaki jendral/ nanging kawula janji/
dene nora na mangsuli/ sapunika kula purun/
Danurĕja kang dadi wadine apa// nampeni sĕrat dika/
wĕwangsul katur nrĕpati/
16. tur sĕmbah radyan dipatya/

77
Babad Ngayogyakarta Jilid I | Suntingan Teks

ing Ngayogya miwah nateng loji Kĕlathen nyagahi/


Surakarta// wĕwah siti damĕl kula kalih
sasra//
20. ulun tĕksih ngarsa-arsa/
wĕwangsul nuwala aji/ 24. dene pun Aprangwĕda<na>/
ingkang saking tuwan jendral/ sapunika inggih tĕksih/
tuwan Perpek amangsuli/ wontĕn dhusun ing Lo -153-
sampun dika kuatir/ sĕkar/
dyan dipati kalihipun/ tumut siti Carĕbon wangkit/(-1)
pĕsthi yen sampun prapta/ ing Barĕbĕs nagari/
marĕskalĕk neng Sĕma -152- wis/ bawah pasisir pukulun/
masthi inggih mangsuli nawaleng tan kenging kesah-kesah/
nata// tuwan jendral dipunanti/
mung punika patikbra mirsa
21. sri naranata ngandika/ kawula//
wartane jendral nangĕndi/
dyan dipati matur nĕmbah/ 25. angandika sri narendra/
wontĕn Carĕbon pawarti/ kabeh bĕnĕr jarireki/
narpati ngandika malih//(+1) dyan dipati nuwunĕmbah/
iya pawartane reku/ ngandika malih sang aji/
lakune Prangwĕdana/ dhatĕng narendra siwi/
mring jendral iya nututi/ apa bĕnĕr ingkang ngatur/
dĕdugane arĕp apa Prangwĕdana// iya si Danurĕja/
matur nĕmbah kangjĕng gusti/
22. anulak lakune jendral/ botĕn kirang aturipun Danurĕja//
dyan dipati angabĕkti/
inggih wontĕn warti kabar/ 26. pawartenipun ing kathah/
botĕn kenging yen kapĕsthi/ inggih sami anyap laki/
badhe nĕdha nĕgari/ angandika sri narendra/
ingkang sami agĕngipun/ yen mĕngkono ki dipati/
kados panduka nata/ karĕpe wong Kumpĕni/
lan putra dalĕm sang aji/ iya kudu ngajak bawur/
Surakarta punika pamirsa kula// sĕnajan mĕngkonoa/
sok aja ingsun miwiti/
23. nrĕpati malih ngandika/ yen Wĕlonda kudu miwiti
ya bĕnĕr aturmu iki/ prakara//
nanging mĕksih sira bukak/
prakarane kang sawiji/ 27. janjine ing jaman kuna/
dyan patih matur bĕkti/ sapa ingkang amiwiti/
lĕrĕs pangandika prabu/ prakara apĕs kang yuda/
yen pun Aprangwĕdana/ Wĕlonda arĕp ngowahi/

78
Babad Ngayogyakarta Jilid I | Suntingan Teks

wong jawatan gumingsir/ lengser saking arsa nata/


mĕngko ning nĕgaraningsun/ miwah rahadyan dipati/
narendra putra anĕmbah/ sĕdaya awotsari/
lĕrĕs pangandika aji/ sĕntana lawan tumĕnggung/
ye -154- n Wĕlandi adamĕl tur -155- sĕmbah samya mĕdal/
ĕcrahing praja// jĕng gusti rawuh ing jawi/
Sripĕnganti pra samya
28. mongsa kenginga suminggah/ dhinandhang kentar//o//
kadosta sampun kenging pinĕsthi/(+2)
gusti Allah adamĕla/ XXIV. PUPUH
risakipun ing nagari/ DHANDHANGGULA
sintĕn sagĕd ngadhangi/
1. Sampun laju kondur kangjĕng
yen gusti Allah anglĕbur/
gusti/
dhatĕng nagari nata/
miwah para putra myang sĕntana/
yen tĕksih karsa yang widi/
pra niyaka sakancane/
damĕl arja dhatĕng patik bathara//(-1)
carik Wirasĕtreku/
29. sri narendra angandika/ duk sĕma sampun antawis/(-1)
iya bĕnĕr ki dipati/ nĕnggah nagri Ngayogya/
wis kaki aja kĕdawa/ pratiwa nung-anung/
anging prentah sun dipati/ sadina-dina pirĕmbag/
marang sira ki mantri/ ingkang dadya ribĕng ing galih
ngati-atia wadyamu/ pinikir/
miwah sira Danurĕja/(+1) prakawis saya kathah//
sakancanira nĕgari/
2. ĕnĕngĕna Ngayogya nagari/
lan wong desa dĕmang tamping
kang winarna pangran
pamajĕgan//
Prangwĕdana/
30. kabeh padha sumĕktaa/ aneng Losari lamene/
tumbak bĕdhil obat mimis/ sangĕt angayun-ayun/
jarane padha gĕdhekna/ tuwan marĕskalĕk pan lagi/
sadandananing ajurit/ mulih mring Batawiyah/
apa alane ugi/ marĕskalĕk wau/
ngati-ati ing prang pupuh/ pangran Aprangwĕdana/(-1)
dyan dipati tur sĕmbah/ langkung ewĕd supama moroda
inggih sandika dewaji/ ajrih/
sri narendra arum denarang mĕnawi kawĕstanan//
ngandika// 3. mutung pasangan ajrih ing kardi/
31. uwis kaki padha bubar/ dadya lingsĕm jĕnĕnging satria/
jĕng gusti manĕmbah aglis/ kabĕtahakĕn tĕmahe/

79
Babad Ngayogyakarta Jilid I | Suntingan Teks

inggih kang saradhadhu/ kaatur tuwan bĕsar/


kalih ewu samya nglolosi/ wontĕn jalma rawuh/
ana kang kalih dasa/ kĕkalih amundhi sĕrat/
ana tigang puluh/ kang cundaka pangeran
lamine wontĕn Losĕkar/ Prawĕdana glis/
winĕtara saradhadhu kang -156- pinanggil marang ngarsa//
nglolosi/
tĕlas kang sapratigan// 7. wus pinundhut kang punang ki
-157- nteki58/
4. kang tan minggat akeh kang gya sinukma marang tuwan bĕsar/
ngĕmasi/ wus kadriya ijĕmane/
sadinane lima nĕnĕm sasta56/ tuwan bĕsar amuwus/
kang urip bangĕt mirise/ sira kinen ngaturkĕn tulis/
mĕngkana karsanipun/ mring pangran Prangwĕdana/
pangran prabu Prangwĕdaneki/ angatas karsengsun/
pĕpĕk wadya lulurah/ tuwan marĕskalĕk jendral/
wus prapta sĕdarum/ ing saiki ingong lagi angadani/
sami kapundhutan rĕmbag/ sultan Bantĕn balela//
pra lĕlurah ature samya
ngrĕmbagi/ 8. ing sakehe Setunira iki/
utusan mring Jakarta// wus katrima ingsun kang
nanggunga/
5. bĕkta surat ngatas karseki/(-1)
gustimu kon mulih bae/
tuwan marĕskalĕk ing karsanya/
ing buri ingong tutur/
kadi paran ing karsane/
marang jendral saungkurneki/
dhinahar aturipun/
ing prakara lakunya/
pra lulurah akarya tulis/
iki ingong asung/
surat badhe kaatura/
mring jendral gurnadur/ patukon banyu aneng marga/(+1)/
wus dadi ingkang nuwala/ tĕlung puluh pĕngalasan sampun
wu<s> sinungkĕn pangalasan tampi/
punang tulis/ sangu nulya amĕsat//
lampahe gĕgancangan// 9. ĕnĕngĕna kang duta lumaris/
6. gĕlising kondho pĕngalas prapti/ wontĕn malih gĕmpalan carita/
aneng nagri Jakarta kĕpanggya/ ing yaya luhur desane/
tanpa larapan lĕbĕte/ bawah Surakarteku/
mring wismaning gurnadur/ lamun ana jalma mĕrtani/
katupiksa57 dhatĕng Wĕlandi/ neng wana babad alas/
kombul sĕdyanipun/
56 Saasta. wu<s> samya ngidhĕp sĕdaya/
57 Katur pirsa. 58 Kintaka.

80
Babad Ngayogyakarta Jilid I | Suntingan Teks

kiwa tĕngĕn wus manut budhal sangking Losantun/


parentahneki/ mantuk dhatĕng ing Surakarti/
namane kang dhadhekah// karsane kangjĕng sunan/
nĕnggih -159- yen umantuk/
10. panĕmbah anĕnggih ngatas angin/ pangeran Aprangwĕdana/
wus misuwur lĕlakon sadina/ dhatĕng nagri Surakarta iku
rong dina sĕpasar dene/ benjing/
mantri -158- ne dhaya luhur/ yen mawi denirida//
sampun suka uninga maring/
Banyumas ing Tĕlacap/ 14. tuwan marĕskalĕk iya benjing/
ngayah Marden Galuh/ jĕng susunan tan arsa atompa/
miwah Prabalingga Banjar/ yen mulih karĕpe dhewe/
nula sami dhaya luhur denlurugi/ datan mawi durnadur59/
wong desa kagegeran// pangran Aprangwĕdana pĕsthi/
katampan kalulusan/
11. kang anama panĕmbahan nuli/ kadya duk karuhun/
dipuncĕpĕng kabronjong kabĕkta/ wus katur marang sang nata/
dhatĕng ing Surakartane/ yen pangeran mantuk ing dhatĕng
wus katur ing sang prabu/ nĕgari/
lajĕng pinaringkĕn ministir/ nĕnggih mantuk priyongga//
kabĕkta mring sĕrang/(-1)
ĕnĕngĕna kang kapungkur/(+2) 15. inggih karsa dalĕm jĕng siniwi/
dutane sira pangeran/ sampun dhawuh marang ing
Prangwĕdana prapta ngarsanira apatya/
nuli/ pangeran benjang rawuhe/
dinangu mring pangeran// ajana ngarubiru/
sakarsane ngugung pribadi/
12. aturing duta kĕkalih sami/ ĕnĕngĕna ing Surakarta/
sampun tĕlas ature sĕdaya/ nĕngguh kang winuwus/
pangeran parentah age/ nagara Bantĕn kang lagya/
tĕngara agya daut/ kadhatĕngan utusan saking
sawadyane tanana kari/ Batawi/
nanging kabeh kang lara/ Wĕlonda kehe samta60//
sarĕnti ing laku/
kang waras sarĕng pangeran/ 16. tuwan Ubrus namanira nĕnggih/
kang alara akeh lalis aneng margi/ mayor jendral lan kapitan kapal/
tanana kang lumampah// kapat litnan ajidane/
Loperes jendral satu/
13. kang kocapa ing Surakar<ta>di/ jurubasa jendral gurnadir/
sampun katur marang sri narendra/ 59 Gurnadur .
pangran Aprangwĕdanane/ 60 Sapta.

81
Babad Ngayogyakarta Jilid I | Suntingan Teks

iku kapitan Tikitak/ sultan datan ngandika // -161-


tan mawi sung wĕruh/
sultan Bantĕn lagi lĕnggah/ 20. sultan Bantĕn ngartika ing galih/
datan ana kang ngadhĕ -160- p wong Wĕlonda yen sun
wadya sawiji/ timbangana/
jujug samya tabean// kĕdhewekĕn ingsun tĕmahe/(+1)
gondra pira wakingsun/
17. sultan Bantĕn nulya nĕbda aris/ wong sawiji pira rosaning/
ya Wĕlonda apa padha tĕka/ wĕkasan angandika/
ana ngarĕpingsun kiye/ matura sireku/
Obrus sigra sumaur/ tuwan marĕskalĕk jendral/
inggih kula saking Batawi/ sun pikire sĕpasar balia maning/
Ubrus nama kawula/ iku dadining rĕmbag//
kanca kula pitu/
sultan Bantĕn angandika/ 21. tuwan Ubrus sakancanira glis/
ana apa dene sira tan sung uning/ mulih arsa matur kang duta/(-1)
panggih kĕlawan ingwang// ing Bantĕn winuwus maleh/
sultan tĕngara gupuh/
18. anauri Ubrus sĕmu bĕngis/ gĕntha kĕleng bĕndhe myang beri/
lampah kula dinuta ing tuwan/ tĕtĕg kadi butula/
marĕsĕkalĕk jendrale/ wong Bantĕn kumĕrud/
kula kinen amundhut/ praptane sarta gĕgaman/
siti tuwan kang sami maksih/ tumbak bĕl towok myang tameng
alas-alas prasamya/ lan suligi/
punika kapundhut/ wĕtara tigang nambang//
sami arsa tinanĕman/
mrica cabe kĕmukus kawula 22. kyana patih sampun den wangsiti/
gadi61/ sakarsane jĕng sultan sĕdaya/
kopi kang tĕksih wana// ki patih ngartika kabeh/
gĕdhe cilik atarub/
19. tuwan mrĕskalĕk datan arsi/(-1) baris aneng sajroning puri/
yen mundhuta kang siti wus dumugi kang sĕmaya/
gamah/ sĕpasar gya wangsul/
amundhut wana suwunge/ Ubrus sakancane sapta/
kadi pundi karseku/ pinapagĕn mring patih
pami lĕga diga mangsuli/ sawadyaneki/
yen sultan botĕn suka/ Wĕlanda sapta pĕjah//
pĕsthi kula amuk/
lah dawĕg yen murun mara/
tadhahana pĕdhang kawula niki/(-1) 23. wus binu -162- wang mring
61 Gladi. kalisap dening/

82
Babad Ngayogyakarta Jilid I | Suntingan Teks

bangke pitu keli ing bĕngawan/ luwih abot tangganing jurit/


prapta Bĕtawi bangkene/ wong Bantĕn tĕguh sura/
katur marang gurnadur/ mangkana kĕpangguh/
sapĕngkĕr na jendral sira glis/ pikir rara63 litnan kapal/
marĕskalĕk ingundang/ tandya kengken ing pudhakira
prapta ngarsa gupuh/ kĕkalih/
marĕskalĕk kinen aprang/ kinen ngupayeng ingkang//
nagri Bantĕn ratune kinen mateni/
marĕskalĕk umĕsat// 27. sami toya darahing nrĕpati/
raja Bantĕn arsa linomboa/
24. sawadyane sewu kehe reki/ pudhak winĕling karsane/
saradhadhu sewu keh rupanya/ sarta binĕktan sampun/
prapta ing Bantĕnagrine/ punang surat pangicuk aglis/
patih agya amĕthuk/ pudhak kalih wus kentar/
sawadyane rong ewu keh ning/ malbeng jro prajeng wus/
rame abondayuda62/ anjujug ing dalĕmira/
wong Bantĕn apaguh/ ingkang nama pangran ratu
sami tĕguh-tĕguh rosa/ prĕnahira/
wong Wĕlonda pĕrange sampun lunggyeng pangran dipatya//
kalindhah/
Wĕlonda keh kacandhak// 28. nanging botĕn na tumut ajurit/
aneng wisma eca sukan-sukan/
25. wus tigas murdanira aglis/(-1) kasaru nata dhatĕnge/
gya binuwang mring bĕngawan/(-2) pudhak kalih umatur/
wus keli prapta bangkene/ marang pangran ratu sira glis/
gya katupiksa katur/ surate gya binuka/
tuwan bĕsar agya nimbali/ kadugi ing tĕmbung/
Wĕlonda litnan kapal/ wus pinĕsthi karsaning yang/
praptanya wus sinung/ tĕka gampang pangran ratu gya
saradhadhu kalih nambang/ lumiring/
nulya budhal mring Bantĕn prapta ngarsane litnan//
sawadya neki/
rong nambang sampun prapta// 29. tuwan litnan matur ngasih-asih/
inggih tuwan pange -164- ran
26. gya pinapak ma -163- rang kyana kawula/
patih/ pitaken inggih yĕktose/
pĕrang rame tana<na> kuciwa/ raja Bantĕn puniku/
litnan kapal gya undure/ kalih tuwan kadang punapi/
apikir jroning kalbu/ punapa ta tunggili/
ing sudarma ibu/
62 Abandayuda. 63 Para.

83
Babad Ngayogyakarta Jilid I | Suntingan Teks

punapa inggih sanesa/ 33. ingkang wona kula tĕtanĕmi/


ibu rama kawula tuwan jarwani/ kapula<ga> kopi lan marica/
ecane manah kula// kumukus pangran saure/
inggih kawula asung/
30. yen sanese ibu kang sayĕkti/ litnan angling punapa malih/
sintĕn ingkang padmi ibunira/ pangran sagĕd nyĕpĕnga/
pangeran ratu saure/ ing raka pukulun/
satĕmĕn kangjĕng ibu/ pangran ratu angandika/
ingkang padmi miyosi mami/ yen nyĕpĕnga narendra kula
dene kang madĕg nata/ kĕdugi/
iya kakang prabu/ litnan suka ing nala//
yĕkti wingking ibunira/
litnan langkung gumuyu sarta 34. yen kadugi inggih kula turi/
nganthuki/ amikuta ing rakanta nata/
yen ta mĕngkatĕn tuwan// sumĕkta kalih patihe/
inggih litnan karsengsun/
31. ingkang gadhah waris ing nrĕpati/ kula nĕdha pratondha64 yĕkti/
ingkang pantĕs panduka madĕga/ mĕnawa litnan cidra/
kagungan tuwan yĕktine/ litnan inggal asung/
raka panduka prabu/ kang sĕrat pratondha boja/
wiji ĕnem umadĕg aji/ wus atampi pangeran nulya
kados cacah-cucaha/ apamit/
ing parentahipun/ malih marang nĕgara//
angrusakakĕn nagara/
(...) yan suwi panduka jumĕnĕng 35. sapraptane ing dalĕm anuli/
aji/(-1) karya sĕrat kanthinya tatiban/
ingangkat tuwan jendral// mangkana sĕrat tĕmbunge/
heh sanak putuningsun/
32. pangran ratu anauri aris/ ingkang ana sajro nagari/
yen mĕngkatĕn tuwan kangjĕng ing Bantĕn miwah ingkang/
dika/ jumĕnĕnga ratu/
kula kinen madĕg rajeng/ yen tan wruh sira maringwang/
litnan kapal sumaur/ iya ingsun sĕsu -166- nan ing atas
inggih sae langkung prayogi/ angin/
pangran madĕg narendra/ ing sumare Cĕmpa//
ing -165- gih ta satuhu/
neng Bantĕn mandhireng narpa/ 36. wruhanira ingsun wru peling/(-1)
yen wus madĕg kawula marang sira jawani Wĕlonda/
ingimitasih/ Wĕlonda iku yĕktine/
wona botĕn sadaya// ya padha turuningsun/
64 Pratandha.

84
Babad Ngayogyakarta Jilid I | Suntingan Teks

padha bae karesi reki/ gya sinukma suraos ingkang tulis/


yen sira wani Wlonda/ wuntat pitĕmbungipun/
tan ngamini ingsun/ sultan botĕn anggana/
iya marang putuningwang/ tansah jiwa anglĕs driyanira
pĕsthi sira antuk dukane yang suwung/
widi/ dene ta katiban surat/
tan kaya Arjaningrat// sangking sunan ngatas angin//

37. bĕcik sira atut sayĕkti/(-1) 4. rinaosa wĕdi driya/


yen wis sira bĕcik lan Wĕlonda/ sultan Bantĕn wĕkasana animbali/(+1)
Wĕlonda sun elingake/ ingkang rayi pangeran ratu/(+1)
pĕsthi kaya sireku/ miwah rĕkyana patya/
pema kaki nuruta mami/ sampun prapta sultan Bantĕn
nulya sira pangeran/ ngandika arum/(+1)
nulya manjing gupuh/ yayi sira ingsun undang/
panĕpen jinujug prapta/ miwah sira kyana patih//
sultan Bantĕn pan lagi salat
pribadi/ 5. tinutur saprakaranya/
pangeran neng pungkuran//o// awĕkasan kang rayi gya tinari/
pangeran ratu umatur/
XXV. PUPUH PANGKUR prayogi tinuruta/
dene ingkang peling luhuring sang
1. Pangeran ratu anulya/
prabu/
pan akarya tangan panjang aglis/(-1)
inggih yen botĕ<n> nuruta/
kalih dhĕpa panjangipun/
saungĕle sĕrate peling//(+1)
kinarya derek sĕrat/
wus dinekekakĕning iringanipun/ 6. amasthi manggih cilaka/
sultan Bantĕn tan uninga/ botĕn anut piling luhur yĕkti/(-1)
kalĕbon sandining ari// kaula ajrih satuhu/
sultan malih ngandika/
2. pangeran ratu wus mĕdal/
sira priye patih -168-
nora wikan jalma kang tunggu
rĕmbugikereku/
-167- kori/
kang dinangu matur nĕmbah/
wĕrnanĕn kang salat wau/
inggih paeden lampahi//
bakda salat jĕng sultan/
uluk salam kajĕng donga sang 7. wus sami rĕmbag katiga/
aprabu/ sami nungkul dhatĕng litnan
katingal yen wontĕn surat/ Bĕtawi/
sumeh ngadhĕping wĕntis/(-1) sang wadyanya nora wĕruh/
lumakya marang panggyan/
3. kaasta punang kintaka/
nira litnan tuwan ing barisanipun/

85
Babad Ngayogyakarta Jilid I | Suntingan Teks

wus panggih kĕlawan litnan/ 12. tuwan litnan asu ngucap/


litnan bungahe tan sipi// pangran ratu ing kapinanggil
prapti/
8. litnan matur lawan sultan/ pangeran wus prapta ngayun/
inggih klangkung tarima kasih lĕnggahira tan wiwa65/
mami/ tanpa manah sĕmune marĕbĕs
dhatĕng panduka pukulun/ kang luh/
rĕmbag ingkang utama/ sigra litnan kĕras mojar/
inggih langkung anjurung pangeran ta kadi pundi//
pukulun/(-2)
inggih sami rĕrĕmbagan/ 13. sĕmune tuwan pangeran/
dhatĕng panggyan kang asĕpi// luwih gĕtun kadang sĕpuh bilai/
yen dika trĕsna sang prabu/
9. amungna panduka nata/ dawĕg age ngamuka/
inggih sami kalih ngupadosi mupung panggih diga66 padha
pikir/(+1) satu/(-2)
pangran ratu sampun tumut/ ngong uja sakarsa dika/
botĕn mĕngku bicara/ pangaren ratu tanpa angling/(+1)
ming ki patih kaliyan panduka
prabu/ 14. litnan sugal pangucapnya/
sultan Bantĕn tan anyana/ dika amung nagih ingkang janji
tan duwe pikir kang rĕmpit// inggih/(+1)
mongsa cidraa ingsun/(-1)
10. wus ngiwa tata alĕnggah/ janji pangran kawula/
bukak meja kontha arsa abukti/ nanging wontĕn janji malih ing
nulya Wĕlonda wĕwolu/ karsengsun/
prapta lajĕng kewala/ panduka mandhireng nata/
anyĕkĕli mring sultan lan pangeran ngandika malih//
patihipun/
patih lajĕng pinĕjahan/ 15. wuwuh ing janji punapa/
kuwandane de -169- n sĕmpali// kajabaning janji ingkang rumiyin/
-170-
11. binucal aneng bĕngawan/ tuwan litnan gya sumaur/
sampun keli sultan linĕpas aglis/ dene janji kawula/
mring nagri Kap jujugipun/ yen pangran lĕga karsane ngong
pangran ratu kocapa/ tutur/(-1)
langkung gĕtun kang raka yen botĕn andika lĕga/
dipunbalĕnggu/ pĕsthi botĕn sun tuturi//
kaya priye polah ingwang/
menek litnan cidra jangji// 65 Kiwa.
66 Dika.

86
Babad Ngayogyakarta Jilid I | Suntingan Teks

16. pangeran ratu angandika/(+1) bok mĕnawi lĕga ing karsanereku/


janji anyar kula arsa uning/(-1) yen pangeran botĕn lĕga/
litnan aris wuwusipun/ gangsal linggih kang nĕgari//
inggih tuwan pangeran/
janji kula yen pangeran madĕg 21. kĕkalih miwah tĕtiga/
ratu/ pĕsthi ugi pangeran anglĕgani/
ingkang dhingin wana-wana/ yen ta botĕn na kadyeku/
kaping kalihe nĕgari// pangeran dados kirang/
urmati dhatĕng tuwan gurnadur/(-2)
17. kang atumut Bantĕn samya/ punika atur kawula/
Sokadana Nglombok Lampung sih wĕlasan mring Kumpĕni//
Caringi/
ing Siyak ing Bongkahulu/ 22. pangeran ratu angandika/(+1)
dadose ponca tanah/ yen mĕngkotĕn litnan karsane ugi/
lamun tuwan pangeran lĕga inggih ta kawula asung/
lĕstantun/ Caringi Sokadana/
jumĕnĕng Bantĕnĕgara/ litnan angling yen pangeran
pangeran ngandika ris//(-1) bangun turut/
ing Bongkahulu lan Lambak/
18. yen kadyeku janjenira/ punika dadosa kang sih//
botĕn lĕga litnan ing karsa mami/
yen botĕn lulusa wau/ 23. pangeran ratu angandika/(+1)
janji dika wana/(-1) Bongkahulu kula tan anglĕgani/
makya tambah nĕgara andika ing Yambak67 kalih ing Lampung/
jaluk/ punika lĕganingwang/
litnan kula botĕn suka/ litnan angling ing Yambak miwah
yen kapĕksa kadi pundi// ing Lampung/
pangeran kula lĕga/(-1)
19. inggih nganteni punapa/ punika nĕgari kalih//
wus jamake ari ngrĕbut nagari/
rusak botĕn sun pĕlaur/ 24. pange -172- ran malih ngandika/
nadyan dadi karang abang/ inggih litnan kawula anglagani/
bok mĕnawa wontĕ -171- n kang ing Lambak68 miwah ing
atulung/(-2) Lampung/
luluse Bantĕnĕgara/ sampun samongga karsa/
yen tan wontĕn bĕgja mami// wana-wana kawula lĕga sĕdarum/
suka bungah litnan mojar/
20. sĕlahur ingsun barĕnga/ inggih sokur trima kasih//
ing rusake nagara lawan mami/
litnan aris wuwusipun/ 67 Lombok.
pangeran sampun duka/ 68 Lombok.

87
Babad Ngayogyakarta Jilid I | Suntingan Teks

25. dawĕg pangran kula bĕkta/ sarta amawi dĕlajat/


mring arsane tuwan bĕsar Batawi/ barang ingkang kinarya/
pangran lĕga galihipun/ agĕlis dadine reku/
lajĕng mring Batawiyah/ yen lunga lakon sadina//
nitih keta69 lawan litnan
kĕmbulipun/ 4. sakĕdhap anuli prapti/
sigĕgĕn nagri Jakarta/ Pagĕlen keh janma eram/
ko rakna nagri Mĕntawis// kang cĕlak suyud karĕpe/
sampuning katur parentah/
26. Ngayogyakarta Diningrat/ nulya kinen nyĕpĕnga/
dyan dipati Danurĕja winarni/ sĕma kenging kaecuk/(-1)
kĕdhatĕngan sĕrĕgipun/ cinĕkĕl nutut kewala//
ministĕr kang anarka/
ing Ngayogya gya kang ungsi 5. wus bĕkta mring nagari/(-1)
buronipun/ Ngayugyakarta Diningngrat/
tiyang sangking Carĕbonan/ wus katur marang rahaden/
kang akarya brongta kingkin//o// adipati Danurĕja/
laju konjuk sang nata/
XXVI. PUPUH ASMARADANA timbalan dalĕm sang prabu/
sampun kinen maringĕna//
1. Nameng jalma kang satunggil/
panĕmbahan Sindhum lawan/ 6. dhatĕng tuwan minĕstir/(-1)
Baguskulur ing kapiye/ minĕstĕr sampun atompa/
anama ki Ngabdulrahman/ wus kinen anglajĕngake/
dyan dipati gya undhang/ marang nagri ing Sĕmarang/
marang kang para tumĕnggung/ nĕngĕna ingkang kocapa/(+1)
wĕrata marang ing desa// ministĕr wus acanthel a -174- tur/
(+1)
2. ing Pajang miwah ing Mĕntawis/
marang rahaden dipatya//
-173-
Gunung Kidul suka wadya/ 7. ngaturi tur pirseng aji/
ing Kĕdhu miwah Bagĕlen/ sapunika kĕdhatĕngan/
nulya na kang tur uninga/ ministir Surakartane/
ran Dĕmang Pan Dĕlĕgan/ wus katur marang sang nata/
lan Dĕmang sami raneku/ ngandikan marang pura/
Pagĕlen wontĕn wong anyar// timbalan dalĕm sang prabu/
kairida dyan dipatya//
3. anamur lampahe nyantri/
wasta mas Toba Mukhamad/ 8. pan inggih ministĕr kalih/
tiyang keng aran desane/ miwah rahadya dipatya/
pra niyaka sawĕrnine/
69 Reta.

88
Babad Ngayogyakarta Jilid I | Suntingan Teks

pra putra miwah sĕntona/ dhatĕng panduka nata/


kangjĕng gusti pangeran/ kawula lĕjar kĕlangkung/
dipati wus munggeng ayun/ yen kalilan yun apirsa//
ngarsa dalĕming darmendra//
14. kalangĕnan dalĕm sami/
9. manggihi neng Sripĕnganti/ Arjabinangun kaliyan/
denya lĕnggah sri narendra/ Purwarĕja kalih maleh/
ing dhampar rĕtna di abyor/ Wanacatur Mawatrĕja/
rinumpaka ing sĕsodya/ Sanasewu kaliyan/
kalat thathit liwrĕran/ Ngambarkĕtawang ulun/(-1)
sinongga gĕgilang babut/ atanapi ing tĕlaga//
mangka wang-uwung mateja//
15. kalih malih yen marĕngi/
10. jĕng gusti pinarĕk kursi/ kula nuwun ajĕng pirsa/
munggeng kananira darma/ klangĕnan panduka katong/
ministĕr wus prapta karo/ ngabĕn sima lan maesa/
sami atur tabenira/ ngandika sri narendra/
marang kangjĕng narendra/ Danurĕja saos agupuh/(+1)
ministĕr sampun alungguh/ macan sakĕbone pisan//
neng korsi kering narendra//
16. dina Kĕmis sun miyosi/
11. nanging ta rada kapering/ siniwakeng pagĕlaran/
tanana mawi bancik gilang/(+1) sun ngadu macan la -176- n kĕbo/
dyan dipati neng ngarsane/ macan gĕdhe saosĕna/
miwah kang putra sĕ -175- ntona/ kĕbone kang prawira/
bupati munggeng ngarsa/ amrih asukaneraku/
angandika sang aprabu/ dhayoh sun ministĕr sala//
mring ministĕr Surakarta//
17. laju ngrampog karsa mami/
12. ministĕr tĕkane reki/ dyan dipati Danurĕja/
apa sira kinongkona/ sĕndika atur sĕmbahe/
iya marang anak katong/ sang nata malih ngandika/
kang dinangu lon aturnya/ iya ministĕr kapan/
ulun botĕn dinuta/ olehira arsa wĕruh/
dhatĕng putra sang aprabu/ iya kabeh langĕn ing[a]wang//
kajĕng kawula priyoga//
18. ministĕr tur ngasih-asih/
13. yen marĕngi ing karsa ji/ yen marĕngi karsa tuwan/
kawula ajĕng apirsa/ ing ari Sĕptu enjinge/
dhatĕng panduka sang katong/ ing Ahad dipunkawula/
ulun mangkya sampun pirsa/ yen parĕng ing arsendra/

89
Babad Ngayogyakarta Jilid I | Suntingan Teks

anuwun lilah umantuk/ tuwan ministĕr gya matur/


dhatĕng nagri Surakarta// inggih ing kajĕng kula//

19. kangjĕng pĕngasah nganthuki/ 24. pun ministĕr Iglar inggih/


dyan dipati atur sĕmbah/ angajak pun Danurĕja/
umatur marang sang katong/ miwah di dalĕm malihe/
patikbra kula tur pirsa/ kawula inggih angajak/
konjuk panduka nata/ dipati Danuningrat/
tuwan ministĕr yen mantuk/ Cakranĕgara tumĕnggung/
mampir Kĕlathen lajĕngnya// tumĕnggung Sumadilaga//

20. karsa akĕkanthen kalih/ 25. lan pangeran Prangwĕdani/


tuwan ministĕr Igĕlar/ kawula badhe rĕmbagan/
kalawan kawula kinon/ kalih pun Eglar wiyose/
tumuta salampahira/ susena kalih wontĕna/
tuwan ministĕr Iglar/ miwah bĕktaa konca/
kaliyan kula sinuwun/ along wontĕn dereng sampun/
kalih di dalĕm bupatya// Kĕlathen kang pĕda -178- mĕlan//

21. wo -177- ntĕna sangking kĕkalih/ 26. sĕkaring nĕbda aris/(-1)


utawi inggih tĕtiga/ ya mosa71 bodhoa sira/
sĕkaring dhampar nĕbdalon/ ministĕr pamit sirage/
iya sapa sira ajak/ sampun katur tabenira/
dyan dipati tur sĕmbah/ anulya samya mĕdal/
yen marĕngi karsa prabu/ ĕnĕngĕn mistir mantuk/(-1)
pun kakang Sumadiningrat// amucung ingkang kocapa//o//

22. pun adhi Rongga katrining/ XXVII. PUPUH PUCUNG


pun paman Purwadipura/
1. Ngĕndika rum anĕnggih ingkang
kĕjawi karsa sang katong/
sinuhun/
kangjĕng sanuwun70 ngandika/
marang ta kang putra/
iya padha prayoga/
dipati anom sireki/
lan ingsun takon sireku/
dĕduganĕn ministĕr karĕpe apa//
mulane anganggo sira//
2. iya dene padha angajak patĕmun/
23. umatur sarwi wotsari/
ing Kĕlathen ana/
dyan dipati Danurĕja/
iya loroning pĕpatih/
wadosipun kula dereng/
lawan maneh anganggo si
uninga kadados kĕrsa/
Prangwĕdana//
tuwan ministĕr kula/
70 Sinuwun. 71 Masa.

90
Babad Ngayogyakarta Jilid I | Suntingan Teks

3. putra nata manĕmbah saha 9. narpatmaja umatur sarwi


umatur/ wotsantun/
ing pandugi kula/ prayogi patikbra/
ministĕr kalih kang kapti/ sampun anglingsĕmi aji/
badhe gadhah panĕdha dhatĕng dyan dipati pinaring busaneng
Danurĕja//(+1) nata//

4. kalih dhatĕng Danuningrat 10. pratiwa tri pinaring busana


tunggilipun/ luhung/
nĕnggih kang rinĕmbag/ pangagĕm kasatrian/(+1)
dene ta mila paman mawi/(+1) ngandika ingkang siniwi/
Prangwĕdana kadamĕl ĕntul wis mĕtua kaki putra lan
kajĕngnya// Danurĕja//(+1)
5. yen pun Danuningrat botĕn na 11. wus manĕmbah sang narpa putra
piturut/ gya kondur/
Prangwĕdana nglungka/ patih sakancanya/
dhatĕng Danuningrat patih/ lumengser sarya wotsari/
i<ng>gih -179- sami kalih dhatĕng prapteng jawi ing ari Kĕmis
pun Danurĕja// kocapa//
6. sri narendra nganthuki ngandika 12. dyan dipati pra nayak<a> wus
rum/(-1) supĕnuh/
bĕnĕr duganira/ mantri Ngayogyengrat/
bĕcike kapriye kaki/
ing paglaran pĕpak andhir/ -180-
Danurĕja sakancane kang
atĕnapi bupati amoncapraja//
lumakya//
13. wong Gĕladhag saos obor lawan
7. mring Kalathen bakale iya
banyu/
katĕmu/
kĕmadhuh myang sagah/
karo Prangwĕdana/
aja lingsĕm pĕnganggoning/ kambĕng saos maesning/(-1)
Danurĕja anganggo busaneng ma<n>trimudha myang
nata// gandhe<k> grobog rinĕksa//

8. kang nyili<h> panganggone iya 14. wong niyaga angrangkit


ingsun/(-1) brĕdangganipun/
Diningrat lan ro<ng>ga/ mundhi tabuh samya/
Purwadipura bĕcik ing/ sumĕkta tĕtĕg myang beri/
sun silih ing pĕnga<ng>gone wus abaris prajurit banjĕnga
kasatrian// kapang//

91
Babad Ngayogyakarta Jilid I | Suntingan Teks

15. wong Wĕlonda Abon sisih lan XXVIII. PUPUH DURMA


Kĕtanggung/ 1. Gya sinumĕd gĕrobog kang sima
Wirabrajanala/ mĕdal/
neng arsa kapang abaris/ gala ganjur munya tri/
kĕdhahengnya asisih Sĕcadipura// tĕtĕg lir butula/
kĕbo sampun prayitna/
16. ran wong kawan dasa sisih
maca nubruk dentadhahi/
barisipun/
kuwĕl kiwala/
Jagakarya sura/
sima ngrĕrik binijig//
Jagabaya myang taruni/
wong Nirbaya wong Mandhung 2. sima ngĕrah nĕracak kĕbo
lan Tanuastra// anyingat/
adungu tarung neki/
17. Jayataka Mahondara wus atĕpung/
tanana kang kalah/
Patrayuda nameng/
ĕpur prasamya sayah/
kĕstabĕl Mondratameki/
asuka ministĕr kalih/
Trunajaya Nyutrasura kering
kang punang sikinen anggal
kanan//
grobog aglis//
18. mantrijrĕro pinilih manggyan
3. tulya munya gala ganjur muni
atĕpung/
ngangkang/
pranakĕn tiyasa/
lir taman nĕngkrĕ langit/
kĕlawan miji nĕpungi/
ngalun-alun manggyan/
tan cinatur panekĕt panglawe
baris sampuna kapang/
jajar//
rinampog sima kĕkalih/
19. titip matap masungsun tindhih gĕdrĕ gumĕrah/
matimbun/ kang tinĕmpuh nadhahi//
kering ngarsa nata/
4. sampun pĕjah sama kalih gya
pinara -181- k dhampar sang aji/
umangsah/
ujwalanya ngilat thathit mila
sagung para bupati/
wĕran//
myang putra sĕntona/
20. wus alungguh ministĕr ing tumameng ing ngarsendra/
kalihipun/ urmatipun wali-wali/
kursi kering nata/ sampun luwaran/ -182-
pĕpak tarap para upĕsir/(+1) kondur sri narapati//
bĕbanjĕngan ing kursi durma
5. angĕdhaton ministĕr kalih
rumangsang //o//
prasamya/
lumiring manjing puri/

92
Babad Ngayogyakarta Jilid I | Suntingan Teks

rawuh ing plataran/ bosa73 manira/


ministĕr apamitan/ ingkang ajaga loji// -183-
wu<s> sami bubaran mulih/
mring loji kocap/ 10. ing Kalathen dereng gadhah
tuwan ministĕr kalih// pakĕbonan/
wontĕna karsaneki/
6. wus umangkat marang ing amancia tanah/
Kalathen inggal/ sajawenipun jagang/
tumrap kareta sami/ sakarsa dika nyukani/
tantara aglas72 prapta/ inggih tarima/
aneng Kĕlathen sigra/ kawula amrayogi//
wus mudhun ministĕr kalih/
sangking kareta/
sampun lumĕbeng loji// 11. kalih malih prakawis dening
inuman/
7. dhatĕngipun Kĕlathen pukul ingkang saking Sĕmawis/
satunggal/ kula tulungana/
nulya raden dipati/ tiyang satus prayoga/
Danuningrat prapta/ sabĕndulan amurugi/
sakancane bupatya/ dhatĕng Sĕmarang/
tabean lawan ministir/ inuman kang ajagi//
tata alĕnggah/
abanjĕng aneng kursi// 12. patih kalih akewĕdan saurira/
kapĕnthowok ing pikir/
8. nulya prapta pangeran dangu ĕning ing tyas/
Aprangwĕdana/ wĕkasan radyan patya/
tabean laju linggih/ Danuningrat manĕbda ris/
radyan adipatya/ kula sumongga/
Danurĕja wus prapta/ ing karsa ri dipati//
sakancanipun bupati/
Ngayogyakarta/ 13. kados pundi kĕpanggihipun ing
lawan tuwan ministir// rĕmbag/
kawula angantuni/
9. sampun sami neng kursi lĕnggah nulya dyan dipatya/
atata/ Danurĕja ris ngandika/(+1)
ministĕr kalih angling/ kawula kakang dipati/
dhatĕng dyan dipatya/ sumongga karsa/
Danuningrat Danurĕja/(+1) kula nem angantuni//
sapuniki karsa mami/

72 Aglis. 73 Basa.

93
Babad Ngayogyakarta Jilid I | Suntingan Teks

14. gya gumujĕng pĕpatih kalih pĕsthi botĕn anyukupi/


aramya/ bĕkta inuman/
miwah para bupati/ satus ingkang nyukupi//
gumujĕng asuka/
samya atungkup waja/ 19. dyan dipatya Danuningrat dyan
miwah kang para pĕngalit/ dipatya/
mila mĕngkana/ Danurĕja nauri/
rĕkyana patih kalih// -184- ing pangraos kula/
tiyang sekĕt punika/
15. pan adangu sami sinongga kados inggih anyukupi/
sĕmbrana/ ministĕr mojar/
eca angganten sami/ yen raden adipati//
gumujĕng kewala/
ministĕr kalih mojar/ 20. sami lĕga -185- kula nĕdha kawan
kados pundi ing karseki/ dasa/
raden dipatya/ dados walungdaseki/
pandangu amangsuli// ngling radyan dipatya/
kalihe sami lĕga/
16. gya sumahur patih kalih inggih kula anyukani/
wangsulanya/ ing Surakarta/
inggih tuwan ministir/ sikĕp kawan deseki//
dawĕg kula rĕmbag/
dereng kapanggih tuwan/ 21. ing Ngayogya sikĕpipun kawan
wĕkasan sami mangsuli/ dasa/
apan mĕngkana/ ministĕr trima kasih/
wangsulan patih kalih// inggih dyan dipatya/
langkung sami katrima/
17. inggih tuwan panĕdha dika pungkas kantun kang satunggal/
punika/ tanah kĕbonan/
sikĕp satus kehneki/ jawining jagang mangkin//
dene kathah tuwan/
kula botĕn kaduga/ 22. ngaler-ngidul mangetan sami
inggih kula anyukani/ kewala/
panĕdha dika/ saking jagang puniki/
sekĕt sikĕp prayogi// samya kacĕngkala/
kawula ingkang tompa/
18. anyĕlawe Surakarta ing lĕgane ing jaga loji/
Ngayogya/ inggih tarima/
ministĕr kalih angling/ nuntĕn prasami mulih//
rahadyan dipatya/
kawula dereng lĕga/ 23. patih kalih saure sami kewala/

94
Babad Ngayogyakarta Jilid I | Suntingan Teks

inggih dhatĕng prayogi/ ing lujĕng paman/


tĕbihe ing jagang/ inggih kaliyan malih//
inggih ingkang prayogya/
limagas74 cĕngkal dawĕging/ 28. inggih kaki tumĕnggung
saking ing jagang/ Purwadipura/
ministĕr nĕbda malih// kula kaki ngaturi/
kaki lujĕng dika/
24. yen rĕmbaga tuwan raden ingkang sinung ujar nĕbda/(+1)
adipatya/ inggih wilujĕng prasami/
sangking jagang prayogi/ pangeran Pĕrang/
kalih dasa cĕngkal/ wĕdana75 nĕbda aris//
patih kalih gya mojar/
anuntun para bupati/ 29. inggih paman kawula matur
Sala Ngayogya/ sĕmbrana/
inggih sampun prayogi// dhatĕng paman prasami/
kula inggih jalma/
25. sampun pungkas prakawis ing nanging ta dede jalma/
-186- kang panĕdha/ maesa kula umami/
tuwan ministĕr kalih/ dede maesa/
nulya sami mojar/ kula menda sayĕkti//
pangeran Prangwĕdana/
kado napa ingsun iki/ 30. botĕn wontĕn paman pandamĕlan
sanak Ngayogya/ kula/
tanana angaruhi// menda rĕmĕn ngrĕsahi/ -187-
naya76 pra niyaka/
26. pangran lajĕng bagekĕn kasep- Surakarta Ngayogya/
kasepan/ sumaur gumujĕng sami/
dhatĕng raden dipati/ inggih pangeran/
Danurĕja mĕngkana/(+1) jalma anuting karsi//
lah paman adipatya/
pan kawula angaturi/ 31. ngandika lon raden patih kalih
kawilujĕngan/ pisan/
dhatĕng paman dipati// dhatĕng tuwan ministir/
tuwan karsa dika/
27. kalih paman tumĕnggung sampun pungkas/(-3)
Sumadiningrat/ tuwan ministĕr kĕkalih/
kawula angatur<i>/ sami saurnya/
lujĕngipun paman/ pĕnĕd raden dipati//
miwahpun paman Rongga/ 75 Nama ‘Perangwedana’ terdapat dalam dua
gatra karena harus memenuhi aturan pembaitan
kula inggih angaturi/ macapat.
74 Limalas. 76 Nayaka.

95
Babad Ngayogyakarta Jilid I | Suntingan Teks

32. prayogine dyan dipati samya


bubar/
sami dika rumiyin/
radyan adipatya/
Danuningrat budhalan/
sakancanira bupati/
lan Prangwĕdanan/
budhal sawadya dasih//

33. dyan dipati Danurĕja sakancanya/


budhal sangking ing loji/
ĕngĕna ing marga/
Ngayogya sampun prapta/
wus katur marang narpati/
sami ngandikan/
lawan tuwan ministir//

34. sampun katur sasolah lampahe


radyan/
Danurĕja dipati/
yata sri nalendra/
lajĕng jurung kewala/
ministĕr wus kinen mulih/
katur tabenya/
gumilir kang mĕmanis//o//

96
Babad Ngayogyakarta Jilid I | Suntingan Teks

Daftar Pustaka
Baried, Siti Baroroh, dkk. Pengantar Teori Filologi. Yogyakarta: Badan Penelitian
dan Publikasi Fakultas Seksi Filologi Fakultas Sastra Universitas Gajah
Mada, 1985.
Balai Pustaka. Djidwal, Memindahkan Tahoen Djawa dan Arab Ketahoen Masehi.
Batavia-Centrum: Balai Poetaka, 1932.
Bratakesawa, R. Keterangan Candrasengkala. Jakarta: DepDikBud, 1975.
Behrend, T. E. “Javanese MSS in Indonesia: Problem of Uncatalogued
Collections”, dalam Caraka 9 : 9-18, 1986.
-------. “Small Collections of Javanese MSS in Indonesia: Hidden Treasure in the
Javanese Countryside”, dalam Archipel No.35: 23-42, 1988.
-------.Katalog Induk Naskah-Naskah Nusantara Jilid 1: Museum Sonobudoyo
Yogyakarta. Jakarta: Djambatan, 1990.
-------. “Manuscript Production in Nineteenth-Century Jawa. Codicology and
Writing of Javanese Literary History”, dalam BKI No.149 (3): 407-437,
1993.
-------. Serat Jatiswara: Struktur dan Perubahan di dalam Puisi. Jakarta: INIS,
1995.
-------. dan Titik Pudjiastuti. ed. Katalog Induk Naskah-Naskah Nusantara Jilid
3A-3B: Fakultas Sastra Universitas Indonesia. Jakarta: Yayasan Obor
Indonesia dan Ecole Francaise D’Extreme Orient, 1997.
Berg, C. C. Penulisan Sejarah Jawa. Jakarta: Bhratara, 1985.
Carey, P. Kuasa Ramalan Pangeran Diponegoro dan Akhir Tatanan Lama di
Jawa, 1785-1855. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia, 2011.
Darusuprapta. Babad Blambangan:Pembahasan - Suntingan Naskah -
Terjemahan. UGM-Desertasi, 1984.
Florida, Nancy K. “Javanese Language MSS of Surakarta, Central Jawa”:
A Preliminary Descriptive Catalogue. Ithaca N. Y.: Cornell University,
Southeast Asia Program, 3 jld., 1981.
-------. “Javanese Literature in Surakarta MSS, Vol.I”: Introduction and MSS
of the Karaton Surakarta. New York: Cornell University, Southeast Asia
Program, 1993.
-------. “Javanese Literature in Surakarta MSS, Vol.II”: Manuscripts of the
Mangkunegaran Palace. New York: Cornell University, Southeast Asia
Program, 2000.
Irawan, Yudhi. Fakta Sejarah Pakualaman. Jakarta: Perpustakaan Nasional
Republik Indonesia, 2008.

97
Babad Ngayogyakarta Jilid I | Suntingan Teks

------------. Babad Sepehi: Suntingan Teks dan Catatan Sejarah. Depok: Fakultas
Ilmu Budaya, 2016.
Lindsay, Jennifer dkk. Katalog Induk Naskah-Naskah Nusantara Jilid 2: Kraton
Yogyakarta. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1994.
Pigeaud. Th. G. Th. Literature of Jawa. Catalogue raisonne of Javanese
manuscripts in the library of the University of Leiden and Other Public
Collection in the Netherlands. Volume. I. Synopsis of Javanese literature
900—1900 A.D. The Hague: Nijhoff, 1967.
-------. Literature of Jawa. Catalogue raisonne of Javanese manuscripts in the
library of the University of Leiden and Other Public Collection in the
Netherlands. Volume. II. Descriptive List of Javanese Manuscripts. The
Hague: Nijhoff, 1968.
Prawiroatmojo, S. Baoesastra Jawa-Indonesia. Jakarta; Haji Masagung, 1988.
Saputra, Karsono H. Sekar Macapat. Jakarta: Wedatama Widya Sastra, 2010.
Skinner, C. “An Eye-Witness Account of the Invasion of Java in 1811—The Diary
of Lt. W.G.A. Fielding” dalam Journal of the Malaysian Branch of Royal
Asiatic Society Vol.44, No. 1 (219)(1971): 1-51.
Suyamto. Babad Sepei. Jakarta: Balai Pustaka, 1986.
Thorn, Major William. The Conquest of Java. Singapura: Periplus, 2004.
Wiryamartana, I. Kuntara. Arjunawiwaha: Transformasi Teks Jawa Kuna Lewat
Tanggapan dan Penciptaan di Lingkungan Sastra Jawa. Duta Wacana
University Press, 1990.

98

Anda mungkin juga menyukai