Anda di halaman 1dari 1

Jelaskan bagaimana skema Supplier financing dapat membantu PT Angkasa Pura II dalam

melakukan pengembangan dan pembangunan infrastruktur bandara yang dikelola olehnya?

Supplier Financing merupakan sebuah pembiayaan modal kerja kepada para pelaku usaha untuk
mengembangkan usaha dengan membeli stok barang dari para pemasok. Dengan menggunakan cara
ini, biaya pendanaan yang ada dapat ditekan dengan adanya teknologi yang dapat menghubungkan
berbagai pihak dalam satu transaksi. Pada skema Supplier Financing PT Angkasa Pura II ini
melibatkan tiga pelaku utama dalam pembiayaannya yaitu buyer (PT Angkasa Pura II) , kontraktor
( PT Wijaya Karya Tbk) dan lembaga keuangan penyedia jasa (PT Bank Mandiri Tbk). Skema ini
membantu PT Angkas Pura II dalam melakukan pengembangan dan pembangunan infrastruktur
bandara dengan cara pihak lembaga keuangan (PT Bank Mandiri Tbk) menyediakan dana untuk
membayar ke pihak kontraktor ( PT Wijaya Karya Tbk) dengan nilai maksimal Rp 400 miliar.

Dana tersebut digunakan untuk pembiayaan empat pekerjaan yaitu pembangunan hotel domestik
Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, jasa konstruksi lanjutan pekerjaan aksesibilitas, pelebaran dan
perpanjangan runway Bandara Banyuwangi, dan perluasan gedung Terminal 3 Bandara Soekarno-
Hatta. Skema ini akan membuat PT Angkasa Pura II bisa lebih efisien dalam mengatur arus kas.
Penerapan konsep supplier financing ini secara tidak langsung dapat membantu PT Angkasa Pura II
memenuhi kewajiban dengan tetap menjaga kesinambungan pembangunan infrastuktur bandara.

Jelaskan dampak skema Supplier financing yang dilakukan PT Agkasa Pura II terhadap komponen
laporan arus kas, baik dari sisi operasi, investasi, dan pendanaan!

Seperti yang sudah disebutkan dalam artikel soal, skema Supplier financing membuat PT Angkasa
Pura II mrnjadi lebih efisien dalam mengatur arus kas. Dari sisi operasi, skema ini jelas memudahkan
PT Angkasa Pura II dalam mencari sumber pendanaan untuk melakukan pekerjaan pembangunan.
Dari sisi investasi, hasil pembangunan-pembangunan yang dilakukan tersebut tentu saja diharapkan
akan menjadi investasi yang bagus di masa depan. Sedangkan dari sisi pendanaan, Supplier
Financing adalah opsi pendanaan yang prosesnya sederhana dan bunga yang kompetitif. Apalagi
dengan pihak lembaga keuangan PT Bank Mandiri Tbk yang sudah menyediakan layanan Mandiri
Supplier Financing dan Mandiri Distributor Financing.

Apakah ada risiko yang muncul dengan melakukan kebijakan tersebut? Atau terjadi adalah
sebaliknya, resiko perusahaan menjadi lebih rendah? Jelaskan.

Setiap kebijakan pasti dibarengi dengan adanya resiko. Menurut saya untuk pihak kontraktor (PT
Wijaya Karya Tbk) resiko yang dapat terjadi adalah dana yang terlambat masuk atau dibayarkan oleh
pihak lembaga keuangan sehingga menghambat pula pembelian bahan-bahan untuk kepentingan
pembangunan. Sedangkan untuk pihak PT Angkasa Pura II, bisa saja pihak kontraktor (PT Wijaya
Karya) sudah menerima dana namun tidak segera mengalokasikannya ke bahan-bahan yang
dibutuhkan untuk pembangunan. Sehingga proyek pembangunan tersebut dapat gagal namun PT
Angkasa Pura II tetap harus membayar dana yang sudah dikeluarkan oleh pihak lembaga keuangan.

Ramdhan, Niko. 2021. Mengenal Lebih dalam Apa Itu Supply Chain Financing.
https://www.akseleran.co.id/blog/supply-chain-financing/

Anda mungkin juga menyukai