Anda di halaman 1dari 2

Nama : Novita Boimata

Kembangkan Sejumlah Bandara, Arus Kas Keuangan AP II Aman?

PT Angkasa Pura II (Persero) tengah melakukan pengembangan infrastruktur di sejumlah


bandara kelolaan. Untuk menjaga arus keuangan perusahaan tetap sehat, berbagai langkah
strategis dilakukan oleh AP II. Salah satu langkah yang dilakukan AP II untuk mendukung arus
kas keuangan di tengah pengembangan dan pembangunan infrastruktur bandara kelolaan ialah
dengan mengimplementasikan skema supplier financing.

"Supplier financing ini adalah salah satu opsi pendanaan yang prosesnya sederhana dan bunga
yang kompetitif," ujar Director of Finance and Risk Management AP II, Wiweko Probojakti,
dalam keterangannya, Rabu (15/12/2021). Pria yang akrab disapa Dodit itu menjelaskan,
skema itu diimplementasikan bersama dengan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk dan PT Bank
Mandiri (Persero) Tbk untuk pembiayaan empat pekerjaan dengan nilai maksimal Rp 400
miliar.

Pembiayaan empat pekerjaan Keempat pekerjaan itu adalah pembangunan hotel domestik
Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, jasa konstruksi lanjutan pekerjaan aksesibilitas, pelebaran
dan perpanjangan runway Bandara Banyuwangi, dan perluasan gedung Terminal 3 Bandara
Soekarno-Hatta. "Ada kepentingan tiga pihak di sana yakni AP II selaku pemberi pekerjaan, lalu
WIKA sebagai kontraktor (supplier) dan Bank Mandiri sebagai lembaga keuangan yang
melakukan pembiayaan sehingga ini bisa mewujudkan cost leadership," tutur Dodit.

Melalui opsi supplier financing, Dodit menambahkan, bank akan membayarkan terlebih dahulu
tagihan dari kontraktor. Skema ini akan membuat AP II bisa lebih efisien dalam mengatur cash
flow. "Opsi supplier financing ini juga untuk memastikan pembangunan infrastruktur di
bandara AP II dapat tetap berjalan sehingga daya saing bandara dapat tetap terjaga dan
mendukung pemulihan ekonomi nasional," katanya.

Arus kas keuangan AP II jadi lebih efisien Arus kas keuangan yang efisien didukung dengan
penerapan konsep supplier financing secara tidak langsung disebut membantu AP II untuk
dapat memenuhi kewajiban dengan tetap menjaga kesinambungan pembangunan infrastuktur
bandara. Sebagai tambahan informasi, pada 10 Desember 2021, AP II melakukan pelunasan
pokok Obligasi Berkelanjutan I Angkasa Pura II Tahap I Tahun 2018 Seri A sebesar Rp 200
miliar. Selain itu, pada tanggal yang sama, AP II juga melakukan pembayaran kupon Obligasi
Berkelanjutan I Angkasa Pura II Tahap I Tahun 2018 Seri A&B ke-12 senilai Rp 16,63 miliar.
Sementara itu pada 29 Desember 2021, AP II akan membayarkan bunga Obligasi Berkelanjutan
I Angkasa Pura II Tahun 2016 Seri B&C ke-22 senilai Rp 22,45 miliar. "Pelunasan pokok obligasi
dan pembayaran kupon obligasi ini selain bentuk komitmen tinggi kami terhadap kreditur dan
bondholder, juga menunjukkan fundamental AP II yang membaik," ucap Dodit.

Referensi: https://money.kompas.com/read/2021/12/15/145201826/kembangankan-
sejumlah-bandara-arus-kas-keuangan-ap-ii-aman?page=all
Setelah membaca artikel di atas silakan bapak-ibu diskusikan hal-hal sebagai berikut:

Jelaskan bagaimana skema Supplier financing dapat membantu PT Angkasa Pura II dalam
melakukan pengembangan dan pembangunan infrastruktur bandara yang dikelola olehnya?
Jelaskan dampak skema Supplier financing yang dilakukan PT Agkasa Pura II terhadap
komponen laporan arus kas, baik dari sisi operasi, investasi, dan pendanaan!

Apakah ada risiko yang muncul dengan melakukan kebijakan tersebut? Atau terjadi adalah
sebaliknya, resiko perusahaan menjadi lebih rendah? Jelaskan.

Jawaban :

Pada dasarnya, skema Supplier financing adalah bentuk kemitraan dengan pihak-pihak tertentu
dengan cara memberikan kredit jangka pendek. Pemberian kredit ini diharapkan mampu
memberikan sokongan modal kerja, baik untuk pembeli maupun pemasok atau penjual. Adapun
pertimbangan yang akan dilakukan dalam pemberian dukungan modal ini adalah hubungan
rantai pasokan klien tersebut. Ketika memanfaatkan skema , pemasok dapat menjual faktur atau
tagihan yang mereka miliki ke pihak bank atau penyedia keuangan lainnya. Dengan demikian,
pemasok akan mendapatkan akses terhadap uang yang dimiliki secara lebih cepat dan mudah.
Akses yang cepat ini tentu akan sangat membantu pemasok untuk menjaga keseimbangan dan
kelancaran cash flownya. Sementara itu, pembeli memiliki lebih banyak kesempatan dan waktu
untuk membayar sejumlah tagihan yang harus diselesaikan. Pada akhirnya, skema Supplier
financing akan menjadi sebuah situasi yang memberikan win-win solution bagi dua belah pihak
yang terlibat dalam transaksi, yakni pembeli dan pemasok. Risiko di seluruh rantai pasokan pun
akan turut berkurang dengan menggunakan skema pendanaan ini.

Supply chain financing adalah sebuah metode yang memiliki banyak keuntungan & dapat
dirasakan langsung oleh penggunanya, baik sebagai pemasok maupun sebagai pembeli. Berikut
ini merupakan keuntungan yang didapatkan sebagai pemasok, seperti:

1. Proses likuiditas yang relatif lebih cepat


2. Menjaga kestabilan serta kelancaran arus kas.

Sedangkan keuntungan menggunakan skema Supplier financing sebagai pembeli:


1. Poses yang mudah dan cepat.
2. Mengamankan modal kerja. Meningkatkan volume penjualan.

Dalam pendanaannya, skema Supplier financing memiliki beberapa transaksi yang termasuk di
dalamnya, seperti diskonto utang, biaya persediaan, dan lain-lain. Namun yang perlu digaris
bawahi, skema Supplier sama sekali berbeda dengan program rantai pasokan konvensional
yang digunakan untuk meningkatkan modal kerja seperti pembayarannya. Untuk syarat
pengajuan skema Supplier financing serta ketentuan besarnya biaya yang dapat diberikan dan
hal-hal teknis lainnya, umumnya setiap bank dan penyedia keuangan memiliki kebijakan
masing-masing. Yang terpenting, setiap skema Supplier financing yang dikeluarkan oleh pihak
manapun bertujuan untuk mendorong kolaborasi antara pembeli dan penjual, bukan justru
meningkatkan persaingan yang kerap terjadi di antara keduanya. Selain itu, skema Supplier
financing ditujukan untuk menjaga seluruh komponen dalam proses produksi hingga penjualan
terjamin keberlangsungannya dan membuat pelaku usaha menghasilkan keuntungan yang
berkelanjutan.

Anda mungkin juga menyukai