PROPOSAL
Disusun Oleh :
Disahkan Oleh :
ii
1
A. JUDUL
Sistem Pendukung Keputusan Peramalan Jumlah Penjualan
Menggunakan Metode Moving Average Pada Zell Store.
B. LATAR BELAKANG
Penjualan pada intinya merupakan instrumen dari program pemasaran
dalam perusahaan atau usaha untuk mencapai tujuan pemasaran perusahaan
yaitu proses pendistribusian produk ke konsumen. Di mana tujuan dari
penjualan adalah memenuhi target dan memperoleh keuntungan yang
ditentukan melalui volume penjualan, baik untuk produk terpisah (satu)
maupun produk dengan berbagai variasi (Wardana 2022).
Zell Store merupakan salah satu bisnis online yang bergerak di bidang
penjualan Hijab yang berlokasi di Karangdadap Kabupaten Pekalongan.
Variasi produk yang disediakan Zell Store diantaranya seperti Hijab Square,
Pashmina, Paris Segi Empat, Hijab Instan, Bergo, maupun Inner Pashmina.
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, diketahui bahwa Zell Store
melakukan proses bisnisnya dengan melakukan penjualan secara online baik
independen atau mandiri yang dikelola langsung oleh pemilik maupun melalui
reseller yang dimilikinya. Rata-rata penjualan yang dikelola setiap harinya
mencapai 20-40 pcs untuk masing-masing produk, baik melalui penjualan
mandiri maupun reseller. Dari pengamatan yang dilakukan, ditemukan
beberapa produk yang tersisa yang belum terjual baik di pemilik maupun
reseller. Hal tersebut menjadi salah satu temuan permasalahan yang terjadi
pada proses penjualan di Zell Store.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan kepada pemilik Zell
Store, didapatkan informasi bahwa permasalahan yang ditemukan pada
pengamatan tersebut sesuai dengan dirasakan oleh pemilik. Di mana sisa
produk yang belum atau bahkan tidak terjual tersebut disebabkan karena
pemilik tidak bisa atau melakukan kesalahan saat memprediksi jumlah
penjualan yang akan terjadi baik mandiri maupun untuk reseller. Selama ini,
pemilik melakukan prediksi hanya dengan melihat jenis dan jumlah hijab yang
2
dijual secara global dengan cara menghitung keseluruhan hasil penjualan yang
terjadi selama beberapa hari (yang tidak tentu jumlah harinya, terkadang 5
hari, satu minggu, 2 hari, atau lainnya), lalu membandingkan dengan hari atau
periode sebelumnya, jika terdapat kenaikan maka jumlah produk akan
ditambah. Sebaliknya jika terdapat penurunan maka jumlah produk akan
dikurangi. Hal tersebut dilakukan tanpa pertimbangan lain, sehingga
menimbulkan permasalahan seperti kelebihan maupun kekurangan stok.
Menurut pemilik, hal tersebut menjadi masalah saat terjadi kelebihan produk
dengan model atau jenis yang sudah tidak relevan (ketinggalan atau kuno),
sehingga sulit untuk menjualnya kembali. Selain itu saat terjadi kekurangan
produk, pihak stokies juga sering tidak menyediakan sesuai dengan yang
dibutuhkan sewaktu-waktu sehingga Zell Store tidak dapat memenuhi
kebutuhan konsumen (pasar).
Salah satu alternatif solusi yang dapat dilakukan adalah dengan
menerapkan metode peramalan moving average, dimana menurut (Butar-Butar
2021) metode ini dapat menyaring pergerakan data dan merepresentasikannya
menjadi sebuah tren yang lebih halus dan jelas sehingga saat metode ini
diterapkan dapat memberikan gambaran jumlah penjualan yang akan terjadi
pada periode tertentu. Metode moving average biasanya diterapkan
menggunakan Sistem Pendukung Keputusan (SPK) yang dapat mempermudah
dalam penggunaannya, seusai dengan (Limbong dan DKK 2020) yang
menyatakan bahwa SPK dimaksudkan untuk menyederhanakan berbagai hal
dan menghemat waktu dalam membuat keputusan yang efektif, sehingga
waktu pengambilan keputusan semakin pendek dan memungkinkan bisnis
untuk bergerak cepat dalam situasi tertentu untuk mendukung dalam
pencapaian tujuan.
Sehingga berdasarkan uraian permasalahan pada latar belakang
tersebut, alternatif yang diusulkan adalah dengan menerapkan sistem
pendukung keputusan (SPK) yang mampu melakukan proses analisa untuk
meramalkan jumlah penjualan produk pada Zell Store. Diharapkan dengan
adanya SPK tersebut dapat membantu pemilik Zell Store untuk mendapatkan
3
C. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan dari latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan
masalahnya adalah bagaimana membangun Sistem Pendukung Keputusan
Peramalan Jumlah Penjualan Menggunakan Metode Moving Average Pada
Zell Store?
E. LANDASAN TOERI
1. Kajian Teori
a. Sistem Pendukung Keputusan
Sistem Pendukung Keputusan (SPK) adalah sistem berbasis
komputer yang interaktif, yang membantu pengambil keputusan
memanfaatkan data dan model untuk menyelesaikan masalah-masalah
yang tak terstruktur dan semi terstruktur. SPK merupakan sistem
berbasis model yang terdiri dari prosedur-prosedur dalam pemrosesan
data dan pertimbangnnaya untuk membantu manajer dalam mengambil
keputusan (Limbong dan DKK 2020).
SPK tidak dimaksudkan untuk mengotomatisasikan
pengambilan keputusan, tetapi memberikan perangkat interaktif yang
memungkinkan pengambilan keputusan untuk melakukan berbagai
4
Dimana :
n = periode pada proses perhitungan
y = jumlah nilai aktual pada periode t
ŷ = jumlah nilai peramalan pada periode t
Berdasarkan rumus tersebut, selisih data aktual dengan
peramalan dibagi dengan data aktual, kemudian nilainya dimutlakkan
(absolut) artinya MAPE akan selalu bernilai positif. Peramalan yang
menggunakan metode moving average, membutuhkan data yang
lengkap dan memiliki pola data stasioner untuk dapat dilakukan
perhitungan peramalan. Metode ini juga dapat digunakan untuk
memprediksi cuaca dengan rentang waktu tertentu dengan
mengkolaborasikan metode hybrid artificial neural etwork dan fuzzy
inference system. Di mana tingkat akurasi dari MAPE dapat diukur
sesuai dengan standar persentase akurasi MAPE sebagai berikut :
Tabel 1 Tingkat Akurasi MAPE
Januari 2022 1 81
Februari 2 84
Maret 3 89
April 4 82
Mei 5 83
Juni 6 88
Juli 7 79
Agustus 8 86
September 9 87
Oktober 10 85
November 11 89
Desember 12 84
Januari 2023 13 ?
8
Indeks Permintaan
Bulan MA 4 Periode
Waktu (t) Aktual (A)
Januari 2022 1 81
Februari 2 84
Maret 3 89
April 4 82
81 + 84 + 89 + 82
Mei 5 83 = 84
4
84 + 89 + 82 + 83
Juni 6 88 = 84.5
4
89 + 82 + 83 + 88
Juli 7 79 = 85.5
4
82 + 83 + 88 + 79
Agustus 8 86 = 83
4
83 + 88 + 79 + 86
September 9 87 = 84
4
88 + 79 + 86 + 87
Oktober 10 85 = 85
4
79 + 86 + 87 + 85
November 11 89 = 84.25
4
86 + 87 + 85 + 89
Desember 12 84 = 86.75
4
87 + 8 5 + 89 + 84
Januari 2023 13 ? = 86.25
4
9
b) Observasi Partisipasi
c) Observasi Berstruktur
d) Observasi Eksperimental
3) Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan merupakan suatu studi yang digunakan
dalam mengeumpulkan informasi dan data dengan bantuan
berbagai macam material yang ada di perpustakaan seperti
dokumen, buku, majalah. Studi kepustakaan juga dapat
mempelajari beberbagai buku referensi serta hasil penelitian
sebelumnya yang sejenis yang berguna untuk mendapatkan
landasan teori mengenai masalah yang akan diteliti (Siallagan
2019).
Umumnya studi kepustakaan lebih sering dilakukan penulis
karya ilmiah karena memang memiliki aturan dan ketentuan yang
lebih tegas, dibandingkan dengan karya tulis non ilmiah. Kemudian
istilah ini menjadi familiar untuk kegiatan penelitian, sebab
penelitian di awal perlu dibuat proposal rencana penelitian.
Rencana penelitian ini sudah menuntut peneliti untuk membuat
studi kepustakaan tadi. Selesai melakukan penelitian, peneliti juga
perlu menulis laporan hasil penelitian dan kemudian melakukan
studi kepustakaan lagi. Dimana hasil penelitian bisa berupa artikel
ilmiah yang diterbitkan ke jurnal. Bisa juga berupa buku yang
diterbitkan ke masyarakat luas melalui penerbit dan toko buku,
baik toko buku online maupun offline.
Supaya pembahasan tentang studi pustaka lebih mudah
dipahami, maka akan difokuskan dulu ke karya tulis. Baik itu karya
tulis ilmiah maupun non ilmiah. Meskipun studi kepustakaan lebih
wajib dilakukan saat menulis karya tulis ilmiah. Bukan berarti
karya tulis non ilmiah tidak membutuhkannya. Pada beberapa
kasus tetap perlu dilakukan. Misalnya penulis novel ingin
menceritakan pengalaman tokoh dalam tulisannya naik pesawat.
14
No Simbol Keterangan
Actor
Menggambarkan tokoh atau seseorang
1 yang berinteraksi dengan sistem. Dan
dapat menerima dan memberi informasi
pada sistem
Use Case
2 Menjelaskan fungsi dari kegunaan sistem
yang di rancang
Association
3 Menghubungkan antara use case dengan
aktor tertentu
Include
4 Menunjukkan bahwa use case satu
merupakan bagian dari use case lainnya
Extend
5 Menunjukkan arah panah secara putus-
putus dari use case ke base use case
b) Activity Diagram
Apabila diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia,
activity diagram memiliki makna sebagai diagram aktivitas.
Sama halnya dengan diagram sebelemumnya, activity diagram
merupakan jenis diagram UML yang digunakan untuk
menggambarkan proses sebuah sistem. Setiap proses yang
terjadi dalam sistem akan digambarkan dengan rinci dan
22
No Simbol Keterangan
Initial
1
Titik awal untuk memulai suatu aktivitas
Final
2
Titik akhir untuk mengakhiri aktivitas
Activity
3
Menandakan sebuah aktivitas
Decision
4
Pilihan untuk mengambil keputusan
Flow Final
6
Untuk mengakhiri suatu aliran
Swimlane
Untuk mengelompokkan activity
7
berdasarkan aktor
c) Sequence Diagram
Sequence diagram merupakan jenis diagram UML yang
menjelaskan interaksi antar objek dalam sebuah sistem yang
diurutkan berdasarkan waktu. Selain itu dengan adanya
Sequence diagram ini memudahkan Engineer untuk menyusun
23
No Simbol Keterangan
Actor
1 Orang yang berinteraksi dengan sistem
Boundary
2 Menggambarkan hubungan kegiatan
yang akan dilakukan
Control
3 Menggambarkan penghubung antara
boundary dengan tabel
Entity
4 Menggambarkan hubungan kegiatan
yang akan dilakukan
Message
5 Mengindikasikan komunikasi antar objek
Life Line
Mengindikasikan keberadaan sebuah
6
objek dalam basis waktu
d) Class Diagram
Class diagram merupakan jenis diagram UML yang
digunakan untuk menampilkan dan memerakan paket yang
terdapat dalam sebuah sistem. Dalam sebuah class diagram
24
No Simbol Keterangan
Class
Menggambarkan sebuah kelas pada
sistem yang terbagi menjadi 3 bagian.
1
Bagian atas adalah nama kelas. Bagian
tengah adalah atribut kelas. Bagian
bawah adalah metode dari kelas
Association
Hubungan statis antar kelas.
2 menggambarkan kelas yang memiliki
atribut berupa kelas lain atau kelas yang
harus mengetahui eksistensi kelas lain
Agregation
Hubungan yang menyatakan bahwa
3
suatu kelas menjadi atribut bagi kelas
lain
Composition
Bentuk khusus dari agregation dimana
4
kelas yang menjadi bagian diciptakan
setelah kelas whole dibuat
Generalization
5 Relasi antar kelas dengan makna
generalisasispesialisas
25
No Simbol Keterangan
Directed Assocoation
6 Asosiasi dengan makna kelas yang satu
digunakan oleh kelas yang lain
An error-prone, extremely
> 50 troublesome, untestable Very High 0-29
procedure
2) Black Box
Black Box adalah pengujian yang dilakukan hanya
mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa
fungsional dari perangkat lunak. Jadi dianalogikan seperti kita
melihat suatu kotak hitam, kita hanya bisa melihat penampilkan
luarnya saja tanpa tahu ada apa dibalik bungkus hitamnya. Sama
seperti pengujian Black Box, mengevaluasi hanya dari tampilan
luarnya (interface) dan fungsionalitasnya, tanpa mengetahui apa
sesungguhnya yang terjadi dalam proses detailnya (hanya
mengetahui input dan output) (Habibi dan Raymana 2019).
Black Box adalah metode pengujian perangkat lunak yang
tes fungsionalitas dari aplikasi yang bertentangan dengan struktur
internal atau kerja. Pengetahuan khusus dari kode aplikasi atau
struktur internal dan pengetahuan pemrograman pada umumnya
tidak diperlukan. Uji kasus dibangun disekitar spesifikasi dan
31
F. METODOLOGI PENELITIAN
1. Metode Pengumpulan Data
Pada proses pembangunan Sistem Pendukung Keputusan
Peramalan Jumlah Penjualan Menggunakan Metode Moving Average pada
Zell Store, digunakan beberapa metode pengumpulan data sebagai berikut
:
a. Observasi
Observasi dilakukan dengan mengamati proses pencatatan
penjualan dan penentuan jumlah penjualan yang berjalan di Zell Store.
Tujuan dari observasi yang dilakukan adalah untuk mengetahui proses
pencatatan penjualan dan penentuan jumlah penjualan yang dilakukan,
serta menemukan permasalahan yang terjadi dalam prosesnya.
b. Wawancara
Wawancara dilakukan kepada Pemilik Zell Store. Tujuan dari
wawancara yang dilakukan adalah untuk menggali informasi lebih
lanjut dari penemuan masalah yang diamati, klarifikasi usulan solusi,
dan spesifikasi kebutuhan solusi yang diharapkan.
c. Studi Kepustakaan
Studi Kepustakaan dilakukan dengan mengumpulkan literatur
seperti buku, e-book, jurnal, maupun artikel website. Tujuan dari studi
kepustakaan yang dilakukan adalah untuk mendapatkan referensi
terkait dengan pembangunan dan pelaporan terkait sistem pendukung
keputusan dengan metode Moving Average.
2. Metode Pengembangan Sistem
Pada proses pembangunan Sistem Pendukung Keputusan
Peramalan Jumlah Penjualan Menggunakan Metode Moving Average pada
Zell Store, dilakukan tahapan metode pengembangan sistem Waterfall
melalui tahapan berikut :
a. Requirements Definition (Definisi Kebutuhan)
Melakukan analisa dari pengumpulan data untuk mendapatkan
spesifikasi kebutuhan dan konsep dasar sistem.
42
G. JADWAL KEGIATAN
Estimasi Waktu
No Kegiatan Agt 2022 Sep 2022 Okt 2022 Nov 2022 Des 2022
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Analisa
2 Perancangan
3 Implementasi
4 Integrasi
5 Operasi
44
DAFTAR PUSTAKA
Butar-Butar, Arwin Juli Rakhmadi. 2021. Esai-Esai Waktu Subuh. Medan: UMSU
Press.
Henderi, Untung Rahardja, dan Efana Rahwanto. 2021. UML Powered Design
System Using Visual Paradigm. Malang: CV. Literasi Nusantara Abadi.
Khasanah, Siti Uswatun, Aries Dwi Indriyanti, dan Anita Andriani. 2020. “Sistem
Peramalan Penjualan Tas pada Toko Firdaus Bag Berbasis Web
Menggunakan Metode Moving Average Vol. 4 No. 2.” Jurnal Ilmiah
Inovasi Teknologi Informasi (INOVATE) 28-36.
Limbong, Tonni, dan DKK. 2020. Sistem Pendukung Keputusan : Metode &
Implementasi. Medan: Yayasan Kita Menulis.
Thabroni, Gamal. 2022. User Acceptance Test (UAT) – Definisi, Jenis, Tahapan,
dsb. 21 Februari. Diakses September 30, 2022. https://serupa.id/user-
acceptance-test-uat-definisi-jenis-tahapan-dsb/.
Wardana, Miko Andi. 2022. Sales And Marketing In New Era. Bali: CV.
Intelektual Manifes Media.
Yanti, Ni Putu Lisna Padma. 2016. “Analisis Peramalan Penjualan Produk Kecap
pada Perusahaan Kecap Manalagi Denpasar Bali Vol.4 No.1.” Jurnal
Rekayasa dan Manajemen Agroindustri 72-81.