Anda di halaman 1dari 2

Sistem Pelaporan Online BPJS Ketenagakerjaan

SIPP (Sistem Informasi Pelaporan Peserta) dapat di akses melalui website


https://sipp.bpjsketenagakerjaan.go.id/ melalui komputer, laptop, tablet atau Hp.

Pelaporan yang wajib dilaporkan setiap bulan adalah :


1. Tenaga Kerja Baru (Perangkat Desa, RT-RW, BPD, Tenaga Honorer dll)
Input TK Baru : Klik Menu Tambah TK, isi data sesuai KTP dan KK, alamat
email, No.HP dan upah (menyesuaikan dengan gaji yang diterima, minimal UMK
terbaru).
2. Tenaga Kerja Nonaktif (Resign/Habis Kontrak/PHK/Pensiun/Meninggal Dunia)
Pada menu action (paling kanan), sesuaikan nama tenaga kerja yang akan
dinonaktifkan, klik pada tombol pensil warna merah lalu pilih nonaktif
(untuk nonaktif karena meninggal dunia, maka penonaktifannya dibulan
berikutnya).
3. Perubahan Upah
Pada menu action (paling kanan), sesuaikan dengan nama tenaga kerjanya, lalu
pilih edit upah, lalu simpan (minimal UMK terbaru atau Rp 2.222.222,- agar
iurannya menjadi Rp 12.000,-/orang).

Prosedur Pelaporan SIPP :

1. Melakukan Registrasi untuk Pendaftaran User SIPP


2. Masuk/Login melakukan user dan password yang sudah terdaftar
3. Melakukan pelaporan Mutasi Tenaga Kerja (Tenaga Kerja Baru dan Nonaktif)

4. Setelah melakukan Mutasi Tenaga Kerja, Klik tombol Hitung Iuran (agar
menghitung jumlah tenaga kerja dan iuran terbaru) dan klik tombol Finalisasi
datanya (agar data yang sudah dikerjakan terkirim dan terbaca di sistem
BPJS Ketenagakerjaan.
Jika tidak ada perubahan data, silahkan langsung klik hitung iuran lalu
klik finalisasi, agar dapat terbentuk kode iuran/pembayarannya.
Penggunaan SIPP adalah rutin setiap bulan, sebelum pembayaran iuran.
5. Download atau Cetak Kode Iuran/Pembayaran yang muncul dari hasil
Finalisasi Iuran dan lakukan Pembayaran Iuran menggunakan kode iuran tsb.
6. Download Laporan (Laporan TK Baru, TK Nonaktif, Rincian Upah dan Bukti
pembayaran iuran) Sehingga PK/BU mempunyai Berkas/Bukti pelaporan
setiap bulannya.
7. Download Kartu Digital (Cetak Dokumen) Jika terdapat Tenaga Kerja Baru.

 Pembayaran iuran BPJS Ketenagakerjaan yang baik dan benar adalah


dibulan berjalan (contoh, Pembayaran iuran bulan Juli, maka harus
dibayarkan didalam bulan Juli)
Contoh: pelaporan bulan Juli, maka finalisasi dan pembayaran iurannya
adalah sejak tanggal 1 Juli s.d akhir bulan Juli (datanya agar dipastikan sudah
fix/tidak ada perubahan data/mutasi tenaga kerja.
Begitu juga bulan berikutnya, pembayaran iuran harus didalam bulan tsb
(tidak lewat bulan).

Hal yang perlu diperhatikan ketika menonaktifkan tenaga kerja :

1. Jika terdapat TK meninggal dunia, maka penonaktifkannya wajib +1 bulan


dari bulan dari tenaga kerja tersebut meninggal dunia.
Contoh : Terdapat Tenaga Kerja meninggal dunia pada bulan November,
maka penonaktifan kepesertaan BPJS Ketenagakerjaannya yaitu pada
pelaporan bulan Desember (Dashboard pelaporan SIPP bulan Desember).

2. Jika terdapat kesalahan penonaktifan tenaga kerja yang meninggal dunia,


baik itu penonaktifannya dibulan tenaga kerja tsb meninggal dunia (Meninggal
dunia bulan Juli, ternyata dinonaktifkannya dibulan Juli juga) atau lebih dari 1
bulan penonaktifannya (misalkan, meninggal dunia dibulan Juli, lalu
penonaktifkannya dibulan September dst) maka klaim tidak dapat di proses,
dan pemdes wajib membayarkan santunan kepada ahli waris sesuai dengan
yang BPJS Ketenagakerjaan bayarkan yaitu JKM : Rp 42.000.000,-. Dan
Meninggal akibat Kecelakaan Kerja (JKK) : 48 x Upah yang dilaporkan.

Anda mungkin juga menyukai