Anda di halaman 1dari 9

PEMBUKUAN KEUANGAN SEKOLAH - APLIKASI

RKAS KEMDIKBUD
Pada kesempatan ini saya mencoba untuk membantu bandahara Pembukuan Dana BOS yang
bersumber dari buku panduan RKAS. Aplikasi e-RKAS ini dapat membantu penatausahaan
keuangan sekolah atau mudahnya pembukuan keuangan sekolah. .

I. MENU AKTIVASI BKU


A. BKU merupakan singkatan dari Buku Kas Umum. Menu BKU untuk mengaktifkan
proses Buku Kas Umum yang dibagi menjadi dua, yaitu: :
1. Aktivasi Bulanan
Aktivasi bulanan ini bersifat buka tutup, artinya setiap akan meralisasikan BKU
setiap awal bulan kita harus membukanya dan menutupnya pada akhir bulan.
Tujuannya untuk mencatat bunga bank. ( di beberapa sekolah untuk dana BOS tidak
lagi ada bunga bank). Setiap pencatatan bulan berjalan tidak dapat mundur ke bulan
sebelumnya, maka harus cermat.
Berikut ini cara membuat BKU:
 Setelah dibuka, jangan lupa memilih jenis anggaran.
 Klik tombol bulannya

 ketika diklik bulan Jauari, akan muncul form tentang SILPA, apakah ada di bank
atau tunai.

1
 Setelah diaktivasi bulan barulah kita bisa merealiasikannya kegiatan pada menu
BKU dengan catatan anggaranya sudah ada. BKU SILPA sudah bisa digunakan
karena anggaranya sisa tahun sebelumnya sudah ada. BKU yang menggunakan
anggaran BOS tahun berjalan harus menunggu proses penerimaan anggaran
BOS-nya. Jika pada bulan yang diaktifkan belum ada penerimaan maka bulan
tersebut langsung ditutup. Cara menutupnya klik tombol bulan yang sedang aktif,
kemudian setelah di-klik akan muncul form yang menayakan jumlah bunga bank
dan pajak bunga bank.

 Setelah diisi maka bulan tersebut akan menjadi non-aktif, dan tombol bulan
berikutnya sudah bisa diaktivasi. Proses aktivasi berikutnya sama.

2. Aktivasi Penerimaan Dana BOS


Aktivasi Penerimaan Dana BOS merupakan tombol yang digunakan ketika dana
BOS sudah diterima. Berikut ini langkah-langkahnya:
 Klik pada tombol triwulan yang ada pada bagian menu aktivasi BKU sebelah
kiri. Pastikan bahwa tombol bulanannya telah diaktifkan.

2
 Setelah di-klik akan muncul form penerimaan, silakan diisi sesuai yang diterima.
 Setelah disimpan maka menu BKU akan bisa digunakan.

II. MENU BUKU KAS UMUM.

Menu Buku Kas Umum ini digunakan untuk mencatat setiap transaksi yang terjadi dalam
pemanfaatkan anggaran BOS, baik pencatatan keuangan dari sekolah, dari bank ataupun
perpajakannya. Data inilah yang nantinya akan menjadi acuan dalam pelaporan. Berikut
langkah-langkahnya:
1. Buka terlebih dahulu menu Buku Kas Umum (BKU), kemudian jangan lupa pilih jenis
anggaranya. Jika belum muncul artinya belum mengkativasi bulan berjalan.

2. Jika sudah muncul, 3 tab pencatatan keuangan yaitu tab pencatatan keuangan sekolah
dan bank, pencatatan keuangan sekolah saja, dan pecatatan keuangan bank saja. Untuk
melakukan realisasi (SPJ), pastikan sekolah sudah memiliki uang tunai.

Bagaimana sekolah bisa tahu nominal uang tunai yang ada?


Informasinya ada d ibagian bawah form yaitu ada saldo Bank, Tunai dan Total. Ketika
melakukan SPJ, pastikan saldo Tunai tidak 0 (nol).. Agar tidak nol maka harus melakukan
tarik tunai atau mengambil uang dari Bank.
3. Klik tombol tarik tunai, kemudian isi tanggal nominal yang akan ditarik dari bank. Transport
diabaikan saja. Selain untuk tarik tunai sebetulnya form ini bisa juga untuk mencat setoran ke

3
bank, caranya hanya dengan ubah combo jenis penarikannya yang ada pada bagian atas
form.
4. Kemudian klik tombol OK, maka pencatatannya sudah masuk dalam tabel.
5. Nah barulah sekolah bisa melakukan SPJ. Proses SPJ banyak sekali bentuk prosesnya,
dalam hal ini akan dijelaskan secara umum saja sesuai dengan proses RKAS di awal.

A. SPJ Belanja Barang


1. Klik tombol SPJ, maka akan keluar form Inputan

2. Kemudian isi tanggalanya, pilih rekeningnya, dalam hal ini belanja barang. misalkan
ATK, kemudian isikan kegiatanya.
3. Setelah dipilih kegiatanya, karena yang dipilih kegiatanya adalah belanja barang, maka
akan muncul form pencatatan transaksinya.

4
4. Kemudian input data tokonya sampai pada nota transaksi. Jika toko pernah di-input
sebelumnya, maka akan tampil pada combo boksnya sehingga tidak harus mengetik lagi.

5. Isikan tanggal transaksi


6. Baru mengisi bagian barangnya, ingat kita ceklist barang yang dibeli saja.
7. Kemudian jumlahnya barang yang dibeli bisa diubah, misal kita membelinya
dicicil. Cara mengubahnya yaitu pada kolom volume belanja kemudian enter (penting
karena harus menggunakan enter supaya datanya dihitung).
8. Setelah selasai memasukan data, klik OK. sampai muncul hasil pencatatanya.

B. SPJ Kegiatan Non Barang Atau Honorarium


1. Klik tombol SPJ, maka akan keluar form inputan.

2. Kemudian isi tanggalnya, pilih rekeningnya, dalam hal ini belanja non barang, misal
honor bulanan atau honor tenaga kontrak. Kemudian Isikan kegiatanya gaji guru
honorer.
3. Setelah dipilih kegiatannya, maka berikutnya isi bagian volumenya.

5
4. Sisa volume total sesuai dengan yang dianggarkan di awal dalam 1 triwulan, data di atas
jumlah pegawai ada 2 dan dianggarkan selama 3 bulan sehingga total volumenya ada 6.
Kemudian isikan volumenya 2 karena untuk 1 bulan, maka nanti sisa volumenya jadi 4
untuk bulan berikutnya

5. Ceklist bagain PPh jika pegawai tersebut mempunyai NPWP. Jika gaji per bulannya di
bawah Rp4.500.000,00 (empat juta lima ratus ribu rupiah) bagi yang belum berkeluarga
dan Rp4.875.000,00 (empat juta delapan ratus tujuh puluh lima ribu rupiah) bagi yang
sudah berkeluarga, maka tidak kena pajak. Setelah sesuai klik tombol OK, maka muncul
hasil pencatatannya.

C. SPJ Kegiatan Honorarium Kegiatan


1. Klik tombol SPJ.
2. Kemudian isi tanggalnya, pilih rekeningnya, dalam hal ini belanja Non Barang. Misal
Proses Pembayaran Honor Kegiatan Penyusunan RPP. Kemudian isikan kegiatannya
Honor Panitia.
3. Kemudian isikan bagian volumenya sesuai dengan yang dianggarkan pada Kertas Kerja
(RKAS) sebelumnya. Jika nominalnya beda-beda masing masing panitia maka di
perencanaan harus dipisah-pisah, namun jika sama semua bisa digabungkan.

6
4. Kemudian terkait PPh 21, ini akan sesuai dengan golonganya jika PNS. Jika panitia ini
semua sama golonganya maka dapat disatukan dalam perencanaan anggaranya, namun
jika berbeda maka harus dipisahkan berdasarkan golonganya supaya memudahkan
dalam pembayaran pajaknya. Dalam kasus ini dianggap sama dalam satu golongan.
Setelah sesuai kemudain klik tombol OK, maka hasil pencatatanya sebagai berikut.

Dalam pencatatan Buku Kas Umum ini, alurnya sama seperti yang telah dijelaskan di atas,
hanya saja kita harus berhati-hati agar tidak salah dalam pencatatan.

Pada menu BKU ini ada satu lagi tombol, yaitu tombol SPJ Non Tunai yang membedakan
adalah SPJ Non Tunai bisa langsung digunakan tanpa harus melewati tarik tunai karena sifatnya
langsung transfer antarbank.

Baca: BELANJA NON TUNAI MENGGUNAKAN APLILASI SIPLAH

Tombol Delete berfungsi untuk menghapus data transaksi yang salah, harus berhati-harti dalam
hapus data karena untuk kasus tertentu bisa mengakibatkan Unbalance, Lebih amannya jika
akan menghapus data adalah data yang terakhir diinput.

III. Menu Buku Kas Umum SILPA


Menu Buku Kas Umum SILPA ini prosesnya sama persis dengan Buku Kas Umum,
bedanya terletak pada sumber anggarannya saja yaitu sisa anggaran tahun sebelumnya. Jadi
prosesnya dapat dibaca pada Menu Buku Kas Umum.

IV. Menu Laporan Penatasusahaan


Pada menu laporan ini, biasanya kita harus memilih bulan (periode) yang akan dicetak.
Kemudian pada bagian periode bulan yang akan dipilih, ada status laporan yaitu draf dan final.
Draf artinya periode tersebut belum selesai atau belum ditutup aktivasinya. Final artinya periode

7
tersebut telah selesai ditutup aktivasinya. Berikut ini bentuk laporan pada aplikasi RKAS yang
cukup lengkap.

LIHAT JUGA: JENIS-JENIS BUKU PEMBUKUAN KEUANGAN SEKOLAH.


1. Laporan BKU

2. Laporan BKU SILPA


3. Laporan Kas Pembantu
4. Laporan Kas Pembantu SILPA
5. Laporan Pembantu Bank
6. Laporan Pembantu Bank SILPA
7. Laporan Pembantu Pajak
8. Laporan Pembantu Pajak SILPA.
9. Laporan Penggunaan
Merupakan rekapitulasi realisasi penggunaan dana bos per komponen penggunaan bos yaitu
11 komponen.

BOS PERUBAHAN
BOS perubahan terjadi setelah semester 1 selesai atau akan masuk ke semester 2,
proses BOS perubahan ini terkait jika ada perubahan dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran
Sekolah (RKAS) yang telah dibuat sebelumnya, tujuanya untuk memaksimalakan proses
realiasai anggaran BOS itu sendiri.
Selain itu juga bertujuan untuk mengatasi permasalahan jumlah siswa yang tidak tetap.
2. Buka Menu Penanggung jawab yang ada di modul penganggaran.
Di sana terdapat satu tombol baru yaitu tombol buat REVISI RKAS.

8
3. Klik Tombol terebut, akan ke luar pesan untuk berhati-hati dalam merevisi RKAS. Karena
yang sudah di SPJkan satu direalisasikan tidak dapat diubah. Kemudian klik Yes.
4. Setelah itu inputkan jumlah siswa terbaru. OK.
5. Tunggu hingga proese menyimpan selesai, jika sudah, buka menu Kertas Kerja yang ada
pada Modul Penganggaran, kemudian pilih jenis anggaranya. Nah di situ sudah bertambah
pilihanya yaitu BOS Pusat Perubahan.
6. Pilih BOS Pusat Perubahan.
7. Jika ada perubahan jumlah siswa maka akan mempengaruhi nominal dana BOS yang harus
diterima sekolah.
8. Kemudian proses perubahan ini bisa dilakukan hanya pada di triwulan ke 4. maka triwulan
1,2, 3, statusnya terblok.

9. Dana yang sudah terealisasi tidak dapat diubah lagi. Proses perubahan di sini kegiatan boleh
diganti atau diubah dengan syarat tidak melewati atau tidak lintas jenis belanja (misal, belanja
barang dan jasa, maka bisa diubah ke kelompok barang dn jasa).
10. Proses berikutnya hampir sama dengan proses dari awal, setelah selesai memperbaiki
maka proses berikutnya adalah pengesahan. Prosesnya sama seperti di awal. Kemudian
cek status untuk mengetahui hasil pengesahannya. BOS Perubahan ini baru bisa digunakan
setelah disahkan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. OKU Timur. Proses realisasi
masih sama yaitu menggunakan menu BKU dan BKU SILPA.

Tambahan: apa itu SILPA?


SILPA adalah singkatan dari Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun Berkenaan. SILPA yaitu
selisih antara surplus/defisit anggaran dengan pembiayaan netto. Dalam penyusunan APBD
angka SILPA ini seharusnya sama dengan nol. Artinya bahwa penerimaan pembiayaan harus
dapat menutup defisit anggaran yang terjadi.
(Sumber: Buku Panduan RKAS dan diedit seperlunya).

Anda mungkin juga menyukai