Review jurnal berjudul “ Indonesia's Efforts to Achieve Globally
Competitive Human Resources “. Jurnal ini berlatar belakang dari kekhawatiran tentang kesiapan organisasi bisnis di Indonesia untuk bersaing di era global cukup masuk akal dan menyebabkan para pemimpin perusahaan berada di bawah tekanan karena kemajuan teknologi yang cepat, pergeseran pola demografis, perubahan ekonomi ke basis ilmu pengetahuan, dan meningkatnya dorongan untuk berinovasi. Ini menunjukkan bahwa setiap perusahaan dituntut untuk memiliki komitmen tinggi dalam mempersiapkan dan membangun sumber daya manusia yang kompetitif serta mempertahankan karyawan terbaiknya yang berbakat dalam berbagai program dan kebijakan strategis yang didukung oleh budaya kerja yang mencerminkan visi besar perusahaan untuk direalisasikan.Penelitian dalam jurnal ini diakukan dengan penelitian kualitatif menggunakan data primer dengan metode wawancara dan observasi kepada 40 responden, dan memanfaatkan data sekunder dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja dan pengembangan bakat karyawan perusahaan. Dalam jurnal ini diceritakan latar belakang masalah yang terjadi adalah Dalam 3 tahun terakhir, ekonomi Indonesia telah tumbuh di atas 5%. Diperkirakan pada tahun 2020 pertumbuhan akan mencapai 6% per tahun karena manajemen makroekonomi yang kuat, reformasi struktural, dan percepatan sejumlah proyek strategis nasional. Bahkan, pemerintah telah berkomitmen untuk membangun industri manufaktur yang berdaya saing global melalui percepatan implementasi industri 4.0, mengingat industri nasional sangat membutuhkan konektivitas dan interaksi melalui teknologi, informasi dan komunikasi terintegrasi yang dapat digunakan di seluruh rantai manufaktur untuk mencapai efisiensi dan peningkatan kualitas produk. Gelombang keempat revolusi industri ditandai dengan penggunaan teknologi informasi, kecerdasan buatan, dan mesin atau kendaraan otomatis yang telah berlangsung sejak 2011, di mana mesin- mesin tersebut telah terintegrasi dengan jaringan internet dan bahkan beberapa negara telah mampu mewujudkan cara yang lebih efisien dengan mengintegrasikan sistem produksi industri dari hulu ke hilir. Sebagai contoh, industri otomotif menggunakan lebih banyak teknologi informasi untuk merampingkan rantai nilai yang mencakup penelitian, pengembangan dan desain, pembuatan produk, distribusi, setelah penjualan dan daur ulang. Pelaku industri otomotif di Indonesia telah menggunakan beberapa teknologi yang mengarah pada efisiensi, seperti teknologi cetak tiga dimensi dan teknologi robot. Saat ini dan di masa depan, keunggulan kompetitif telah menjadi kebutuhan bagi setiap pelaku bisnis ketika ia ingin bersaing di pasar global. Indonesia sangat membutuhkan sumber daya manusia yang unggul untuk mengatasi revolusi industri 4.0 yang menuntut operasi pabrik yang cerdas, layanan cerdas, dan produk inovatif. Jenis pekerjaan yang akan terpengaruh pertama adalah pekerjaan yang dilakukan berulang kali. Jenis pekerjaan ini akan digantikan oleh kecerdasan buatan melalui otomatisasi. Di masa depan, perang untuk masalah bakat akan menjadi agenda utama para pemimpin perusahaan untuk menghadapi era ekonomi digital dan mereka berusaha untuk mewujudkan manajemen bakat sebagai bisnis inti, termasuk mengubah pola pikir karyawan dalam kaitannya dengan manajemen perusahaan. Penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian kualitatif dengan paradigma positif, yaitu penelitian yang dilakukan dengan menganalisis kondisi sumber daya manusia yang ada di Indonesia secara ekonomi dan lebih berfokus pada kondisi objek alam di mana peneliti berperan sebagai instrumen kunci. Analisis data dilakukan dengan menggunakan pendekatan induktif dengan selalu menekankan lebih pada makna daripada generalisasi. Penelitian ini berupaya untuk menafsirkan fenomena dari sudut pandang para aktor berdasarkan interpretasi mereka terhadap fenomena yang berkembang di perusahaan. Tinjauan literatur yang disajikan dalam penelitian ini penting untuk memperdalam penelitian. Penelitian kualitatif ini bertumpu pada triangulasi data yang berasal dari pengumpulan data hasil wawancara, observasi partisipan terhadap 40 responden, dan review data dari enam perusahaan dan sumber terkait lainnya. Selama kegiatan wawancara dan observasi, tim peneliti berusaha untuk menangkap, merekam, menafsirkan dan menyajikan berbagai informasi dengan selalu memegang pengumpulan data untuk menghasilkan analisis yang mendalam dan komprehensif melalui reduksi data serta pemahaman terkait dengan kemampuan organisasi perusahaan dalam memberikan stimulasi sehingga karyawan memiliki motivasi, semangat kerja, kreativitas dan inovasi dalam bekerja. Validasi keakuratan informasi dilakukan secara bertahap, mulai dari pengadaan data mentah yang akan diproses untuk keperluan analisis guna menghasilkan tema dan deskripsi . Kesimpulannya adalah bahwa Sistem manajemen kinerja individu pada dasarnya adalah pendorong kinerja individu, dan dapat menjadi pendukung kinerja organisasi. Bakat harus mampu berkolaborasi dalam menerapkan kompetensi untuk memperoleh hasil yang optimal dan berkelanjutan, serta perusahaan diharapkan membangun kemampuan organisasi sebagaimana tercermin dalam strategi dan kinerja manajemen, mengingat hubungan yang erat antara tingkat kemampuan ogranisasi dalam strategi manajemen dan eksekusi dengan kinerja perusahaan. [ CITATION Tay181 \l 1033 ]