Anda di halaman 1dari 8

WARTA FARMASI https://poltek-binahusada.e-journal.

id/wartafarmasi
Volume 11 Nomor 2, Hal. 29 – 36 DOI: https://doi.org/10.46356/wfarmasi.v8i1

PROFIL BAKTERI PADA PASIEN SUSPEK INFEKSI SALURAN KEMIH DI


KOTA KENDARI SULAWESI TENGGARA

(BACTERIAL PROFILE IN PATIENTS WITH SUSPECTED URINARY TRACT


INFECTIONS IN KENDARI CITY, SOUTHEAST SULAWESI)

Firdayanti1* Abstrak
Infeksi saluran kemih adalah suatu proses peradangan
1Department
yang disebabkan oleh bakteri di dalam saluran kemih yang
of Technology of medical dapat merusak dinding saluran kemih. Penelitian ini
laboratory, Politeknik Bina Husada, bertujuan untuk mengetahui Profil bakteri pada pasien
Kendari, Indonesia suspek infeksi saluran kemih di Kota Kendari Sulawesi
Tenggara. Isolasi urin pasien positif ISK pada media NA,
pewarnaan Gram, dan pengujian biokimia menggunakan
Vitek 2 Compact Systems. Selanjutnya dilakukan uji
*Penulis Korespondensi: Firdayanti sensitivitas menggunakan antibiotik ampicilin, amoxicillin,
levofloxacin, gentamicin, kloramfenikol, dan ceftriaxon
email: firdayanti1488@gmail.com dengan metode difusi sumuran agar, diinkubasi pada suhu
37oC selama 48 jam dan diukur daya hambat. Hasil
Kata Kunci: Shingomonas penelitian menunjukkan dari 30 pasien suspek diantaranya
paucimobilis, Staphylococcus 28 (93,3%) orang negatif dan 2 (6,7%) orang positif ISK. Hasil
identifikasi bakteri pada urin pasien I ditemukan adanya
saprophyticus, antibiotik, Vitek 2 bakteri Gram negatif pada isolat sampel pertama dan bakteri
Compact Systems Gram positif pada isolat sampel kedua. Hasil identifikasi dan
uji biokimia menunjukkan urin pasien ISK pemeriksaan
metode Vitek 2 Compact menunjukkan 86% bakteri
Shingomonas paucimobilis dan 98% bakteri Staphylococcus
Naskah diterima: 11 Juli 2022 saprophyticus. Sedangkan Hasil uji sensitivitas yang diperoleh
Naskah diterima untuk diterbitkan: 09 menunjukan bahwa Antibiotik ampicilin, amoxicillin, dan
Agustus 2022 levofloxacin sensitif terhadap pertumbuhan bakteri
Naskah diterbitkan: 31 Oktober 2022 Sphingomonas paucimobilis. Antibiotik ampicilin, amoxicillin
dan levofloxacin sensitif terhadap pertumbuhan bakteri
e-ISSN: 2714-5638 (online) Staphylococcus saprophyticus.
p-ISSN: 2089-712X (cetak)
Abstract
Urinary tract infection is an inflammatory process caused by
bacteria in the urinary tract that can damage the walls of the
urinary tract. This study aims to determine the profile of bacteria
in patients with suspected urinary tract infections in Kendari City,
Southeast Sulawesi. Isolation of urine of positive UTI patients on
NA media, Gram stain, and biochemical testing using Vitek 2
Compact Systems. Furthermore, sensitivity tests were carried out
using the antibiotics ampicillin, amoxicillin, levofloxacin,
gentamicin, chloramphenicol, and ceftriaxone with agar well
diffusion method, incubated at 37oC for 48 hours and measured
inhibition. The results showed that of the 30 suspected patients, 28
(93.3%) were negative and 2 (6.7%) were positive for UTI. The
results of the identification of bacteria in the urine of patient I found
the presence of Gram negative bacteria in the first sample isolate
and Gram positive bacteria in the second sample isolate. The results
of identification and biochemical tests showed that the urine of UTI
patients examined by the Vitek 2 Compact method showed 86% of
Shingomonas paucimobilis bacteria and 98% of Staphylococcus
saprophyticus bacteria. Meanwhile, the sensitivity test results
showed that the antibiotics ampicillin, amoxicillin, and levofloxacin
were sensitive to the growth of Sphingomonas paucimobilis
bacteria. The antibiotics ampicillin, amoxicillin and levofloxacin are
sensitive to the growth of Staphylococcus saprophyticus bacteria.

Firdayanti., Profil Bakteri pada Pasien Suspek Infeksi Saluran Kemih di Kota Kendari Sulawesi Tenggara 29
WARTA FARMASI https://poltek-binahusada.e-journal.id/wartafarmasi
Volume 11 Nomor 2, Hal. 29 – 36 DOI: https://doi.org/10.46356/wfarmasi.v8i1

PENDAHULUAN seperti pielonefritis (Masajtis-Zagajewska &


Infeksi saluran kemih merupakan suatu Nowicki, 2017; Waller et al., 2018).
infeksi yang disebabkan oleh pertumbuhan Bakteri yang terdapat pada infeksi saluran
bakteri didalam saluran kemih manusia. Infeksi kemih dibedakan menjadi bakteri gram positif
ini adalah salah satu kondisi yang paling umum dan gram negatif. Bakteri gram negatif termasuk
terjadi pada pasien rawat jalan dan rawat inap di Escherichia coli, Proteus mirabilis, Pseudomonas
seluruh dunia dan telah tercatat mempengaruhi aeruginosa, Klebsiella pneumoniae, Citrobacter
150 juta orang setiap tahun (Khoshnood et al., freundii, Enterobacter dan Serratia marcescens
2017; Waller et al., 2018). Di Amerika Serikat, ada (Kumar & Das, 2017; McLellan & Hunstad,
lebih dari 8 juta kunjungan Rumah Sakit setiap 2016). Sedangkan bakteri gram positif adalah
tahun (Flores-Mireles et al., 2015; Khoshnood et bakteri Staphylococcus saprophyticus (Flores-
al., 2017; Waller et al., 2018). Pada tahun 2017 Mireles et al., 2015; Gupta et al., 2011; Mazzariol
jumlah pasien ISK di RSUD kota kendari et al., 2017). Terapi utama untuk penderita ISK
sebanyak 407 pasien, rawat inap 121 dan rawat adalah antibiotik dengan obat pilihan yang
jalan 286. Tahun 2018 sebanyak 234 pasien, efektif, aman, dan cocok untuk jangka pendek.
rawat inap 48 dan rawat jalan 186. Tahun 2019 Sekitar 92% bakteri resisten terhadap antibiotik
sebanyak 131 pasien, rawat jalan 73 dan rawat yang pernah diresepkan. Menurut The Infectious
inap 58. Tahun 2020 sebanyak 110 pasien infeksi Disease Society of America golongan antibiotik
saluran kemih, rawat Inap 59 dan rawat jalan 51 yang sering dipakai adalah golongan antibiotik
( RSUD Kota Kendari, 2021). sefalosporin, flurokuinolon, dan
Beberapa penelitian menunjukkan adanya aminoglikosida. Adapun jenis-jenis antibiotika
faktor-faktor yang dapat menyebabkan dari golongan tersebut yang dilaporkan sering
terjadinya ISK seperti pemasangan katerisasi, digunakan pada pasien ISK adalah jenis
kebiasaan menahan kencing, kebersihan antibiotik seftriakson, levofloksasin, dan
genitalia, dan faktor predisposisi lainnya gentamisin (Rachman et al., 2015).
(Sholihah, 2017). ISK biasanya dapat Pola bakteri dapat mengalami perubahan
dikategorikan menjadi penyakit atas atau bawah pada tempat dan waktu yang berbeda, sehingga
berdasarkan gejala saja. ISK bagian bawah diperlukan laporan tentang pola dan sensitivitas
seperti sistitis, prostatitis, atau bakteri terhadap antimikroba yang selalu baru
uretritisumumnya dikaitkan dengan disuria dan (up to date). Pemilihan antibiotik yang rasional
peningkatan frekuensi kencing. Sedangkan dapat dilakukan berdasarkan hasil uji
demam dan nyeri sudut panggul atau sensitivitas bakteri terhadap antibiotik, yang
kostovertebral dikaitkan dengan ISK bagian atas secara umum menggunakan uji difusi (Kirby
Bauer) (Rachman et al., 2015). Uji sensitivitas

Firdayanti., Profil Bakteri pada Pasien Suspek Infeksi Saluran Kemih di Kota Kendari Sulawesi Tenggara 30
WARTA FARMASI https://poltek-binahusada.e-journal.id/wartafarmasi
Volume 11 Nomor 2, Hal. 29 – 36 DOI: https://doi.org/10.46356/wfarmasi.v8i1

merupakan pengukuran kemampuan antibiotik menggunakan Vitek2 Compact System. Hasil


atau obat kimia dalam membunuh atau identifikasi bakteri yang muncul berupa nama
menghambat pertumbuhan bakteri secara in spesies dan skala atau tingkat identifikasi
vitro (Ni Wayan et al., 2020). Uji sensitivitas kualitatif berdasarkan perhitungan probabilitas.
diperlukan untuk menentukan antibiotik yang Uji sensitivitas antibiotik
sesuai dan bersifat menghambat atau Uji sensitivitas ditentukan dengan
membunuh bakteri penyebab infeksi. Hasil dari menggunakan metode difusi sumuran agar.
pemeriksaan ini akan membantu praktisi Antibiotik yang digunakan dalam pengujiian ini
kesehatan untuk menentukan jenis antibiotik yaitu ampicilin, amoxicillin, levofloxacin,
yang paling sesuai dan efektif dalam mengobati gentamicin, kloramfenikol, dan ceftriaxon.
penyakit infeksi saluran kemih (Sholihah, 2017). Massa sel bakteri yang telah di isolasi dari
sampel urin diresuspensi dalam larutan
METODE PENELITIAN pengencer sehingga diperoleh larutan dengan
Sampel dan Bahan kekeruhan setara dengan larutan standar
Penelitian isolasi dan uji sensitivitas McFarland 0.5. Larutan standar McFarland 0.5
dilakukan di laboratorium Mikrobiologi, diasumsikan setara dengan populasi kultur 1,5 x
Politeknik Bina Husada Kendari, sedangkan Uji 108 CFU/mL. Kemudian bakteri dimasukkan ke
vitek 2 Compact di BBLK Makassar. Pasien dalam media Mueller Hinton Agar (MHA).
suspek infeksi saluran kemih sebanyak 30 orang Setelah media MHA memadat memipet
dari Rumah Sakit Umum Kota Kendari sebanyak 80 µL antibiotik kedalam lubang
dipersiapkan untuk dikoleksi sampel urinnya. sumuran, perlakuan ini diulang sebanyak tiga
Kemudian Sampel urin dikumpulkan pada pot kali. Diinkubasi selama 48 jam pada suhu 37 0C.
urin untuk dilakukan isolasi dan identifikasi Setelah diinkubasi dilakukan pengukuran
jenis bakteri. Diameter zona hambat yang digunakan untuk
Isolasi Bakteri dan Identifikasi menilai sensitivitas antibiotik terhadap spesies
Sampel urin ditumbuhkan pada media NA bakteri yang diisolasi dari sampel Urin pasien
(Nutrient Agar) untuk mengisolasi bakteri suspek ISK dengan interpretasi hasil sebagai
penyebab Infeksi saluran kemih. Selanjutnya berikut: sensitive: >18 mm, intermediate: 14-18
diinkubasi selama 48 jam pada suhu 370C. mm and resistant: <14mm.
Koloni bakteri diamati secara makroskopis HASIL DAN PEMBAHASAN
(bentuk, warna, Permukaan) dan secara ISK merupakan infeksi pada saluran
mikroskopis menggunakan pewarnaan Gram. kemih yaitu ureter, kandung kemih dan
Selanjutnya dilakukan identifikasi jenis bakteri
uretra. Secara anatomi, ISK dibedakan

Firdayanti., Profil Bakteri pada Pasien Suspek Infeksi Saluran Kemih di Kota Kendari Sulawesi Tenggara 31
WARTA FARMASI https://poltek-binahusada.e-journal.id/wartafarmasi
Volume 11 Nomor 2, Hal. 29 – 36 DOI: https://doi.org/10.46356/wfarmasi.v8i1

menjadi ISK bagian bawah (sistits) dan ISK uropatogenik dapat menyerang mekanisme
bagian atas (pielonefritis). Pada sebagian tersebut dan berkoloni di saluran kemih
besar kasus, ISK disebabkan oleh kolonisasi untuk memulai infeksi. Tes yang berbeda
flora rektal dan perianal pada traktus digunakan untuk mendeteksi ISK seperti
urogenital (Anggelia et al., 2020; Flores- urinalisis, pewarnaan Gram, kultur urin dan
Mireles et al., 2015; Sholihah, 2017). sebagainya (Farajnia et al., 2009; Noor et al.,
Organisme penyebab ISK berupa 2013). Perawatan dimulai dengan hasil
Uropathogenic Escherichia coli (UPEC), resistensi antibiotik dari patogen yang
Klebsiella pneumoniae, Staphylococcus teridentifikasi dari sampel urin pasien.
saprophyticus, Enterococcus faecalis, group B Dokter rmeresepkan antibiotik yang rentan
Streptococcus (GBS), Proteus mirabilis, dari grafik hasil tetapi kondisinya menjadi
Pseudomonas aeruginosa, Staphylococcus lebih buruk ketika pasien menggunakan
aureus, Enterococcus, Klebsiella, Shingomonas dosis yang tidak terkontrol tanpa menyadari
paucimobilis, Pseudomonas, dan Enterococcus. dari ancaman yang kebal obat (El-
Faktor risiko terjadinya ISK berupa jenis Mahmood, 2009; Farajnia et al., 2009; Miah
kelamin, riwayat ISK sebelumnya, dan et al., 2016; Noor et al., 2013; Sarker et al.,
infeksi daerah vagina (Anggelia et al., 2020; 2013).
Flores-Mireles et al., 2015). Hasil penelitian yang dilakukan
Tingkat ISK tergantung pada usia, terhadap 30 orang pasien menunjukkan 28
jenis kelamin, status kekebalan, kateterisasi, (93,3%) orang negatif dan 2 (6,7%) orang
dan lain-lain. Infeksi saluran kemih positif ISK. Selanjutnya dilakukan isolasi
terutama disebabkan oleh bakteri dan bakteri terhadap 2 sampel urin yang
kadang-kadang oleh jamur dan virus. hasilnya positif. Hasil pemeriksaan secara
Bakteri paling umum yang menyebabkan makroskopik ditemukan morfologi bakteri
infeksi tersebut termasuk Escherichia coli, pada isolat pertama warna koloni putih,
Klebsiellasp., Proteus sp., Pseudomonas sp., bentuk rhizopoid, permukaan halus, elevasi
Streptococcus sp., Staphylococcus sp., Neisseria cembung, selanjutnya dilanjutkan
sp. (El-Mahmood, 2009; Farajnia et al., 2009; pewarnaan Gram ditemukan bakteri Gram
Miah et al., 2016). Meskipun banyak
negatif. Sedangkan pada isolat kedua warna
mekanisme antibakteri kandung kemih koloni putih, bentuk bulat, permukaan
untuk mengalami infeksi, bakteri halus, elevasi cembung, selanjutnya

Firdayanti., Profil Bakteri pada Pasien Suspek Infeksi Saluran Kemih di Kota Kendari Sulawesi Tenggara 32
WARTA FARMASI https://poltek-binahusada.e-journal.id/wartafarmasi
Volume 11 Nomor 2, Hal. 29 – 36 DOI: https://doi.org/10.46356/wfarmasi.v8i1

dilanjutkan pewarnaan Gram ditemukan Hal ini sesuai dengan penelitian yang
bakteri Gram positif seperti yang tertera dilakukan (Muslim et al., 2020) menyatakan
pada Tabel 1 dan Gambar 1. salah satu penyebab Infeksi saluran kemih
Tabel 1. Pengamatan Makroskopik dan yaitu bakteri Staphylococcus saprophyticus.
Mikroskopik koloni bakteri
Kode Morfologi Bakteri Hal ini sesuai dengan penelitian yang
Samp War Permuka Pewarna
el na
Bentuk
an
Elevasi
an dilakukan (Kandarini et al., 2020) di Rumah
Isolat Rhizopo Cembu Gram
Putih Halus
1 id ng negatif Sakit Umum Pusat Sanglah Bali tahun 2019-
Isolat Cembu Gram
Putih Bulat Halus
2 ng Positif 2020, menyatakan salah satu penyebab
Infeksi saluran kemih yaitu bakteri
Shingomonas paucimobilis.
Pada bagian penelitian selanjutnya,

Gambar 1. A. Hasil Pewarnaan Gram, Kode A resistensi dan kepekaan mikroba terhadap
adalah bakteri Gram Negatif berbentuk basil; Kode
antibiotik yang biasa dikonsumsi diuji
B adalah bakteri Gram Positif berbentuk coccus
untuk memahami kondisi perawatan medis
Setelah dilakukan pemeriksaan secara
saat ini dan risiko yang disebabkan oleh
makroskopik dan ditemukan morfologi-
bakteri yang kebal obat. Pendekatan ini
morfologi bakteri kemudian dilakukan
membantu dokter dalam meresepkan pasien
pewarnaan gram dan ditemukan bakteri
untuk menggunakan antibiotik sensitif
gram positif dan gram negatif. Selanjutnya
dengan dosis yang sesuai.
dilakukan pemeriksaan identifikasi
Pada hampir semua kasus ISK
mikroorganisme menggunakan alat Vitek 2
nosokomial, ada kebutuhan untuk memulai
Compact ditemukan bakteri Sphingomonas
pengobatan sebelum hasil akhir
paucomobilis dan bakteri Staphylococcus
mikrobiologi tersedia. Pengetahuan tentang
saprophyticus seperti yang tertera pada Tabel
jenis patogen yang menyebabkan ISK dan
2. Kedua jenis bakteri tersebut termasuk
pola resistensinya dapat membantu dokter
bakteri penyebab infeksi saluran kemih.
untuk memilih pengobatan empiris yang
Tabel 2. Identifikasi menggunakan Vitek 2 Nepal telah melaporkan peningkatan
Compact
No Kode sampel Hasil Identifikasi resistensi patogen saluran kemih terhadap
Isolat 1
1 86 % Sphingomonas paucombilis
(Basil Gram -) antibiotik yang biasa digunakan (Shilpi et
Isolat 2 98 % Staphylococcus
2
(Coccus Gram +) saprophyticus al., 2012, 2013).

Firdayanti., Profil Bakteri pada Pasien Suspek Infeksi Saluran Kemih di Kota Kendari Sulawesi Tenggara 33
WARTA FARMASI https://poltek-binahusada.e-journal.id/wartafarmasi
Volume 11 Nomor 2, Hal. 29 – 36 DOI: https://doi.org/10.46356/wfarmasi.v8i1

Penelitian selanjutnya dilakukan uji antibiotik ampicilin, amoxicillin dan

sensitivitas agar Mueller Hinton (Merck, levofloxacin menunjukkan efek yang mampu

Jerman) dengan metode difusi cakram menghambat pertumbuhan bakteri


Staphylococcus saprophyticus sedangkan
Kirby-Bauer menurut kriteria interpretatif
kloramfenikol, gentamicin dan ceftriaxon tidak
yang direkomendasikan oleh pedoman
menunjukkan efek yang dapat menghambat
institut standar klinis dan laboratorium
pertumbuhan bakteri Staphylococcus
(CLSI) (Angoti et al., 2016). Metode difusi
saprophyticus seperti tertera pada Tabel 3.
sumuran agar merupakan cara pengujian
Tabel 3. Pengukuran diameter zona hambat
kepekaan antibiotik dengan meletakkan menggunakan antibiotik terhadap bakteri
agen antimikroba pada media yang telah
ditanami oleh mikroorganisme. Agen
antimikroba tersebut akan berdifusi pada
media yang ditumbuhi oleh bakteri.
Antimikroba yang digunakan dalam
penelitian adalah amoxicillin, ampicilin,
levofloxacin, kloramfenikol, gentamicin, Keterangan: S= sensitive; I= intermediate R= resistant

dan ceftriaxone.
Suspensi bakteri diperoleh dari biakan
bakteri yang telah diremanjakan sebelumnya,
dan dimasukkan kedalam larutan NaCl 0,9%
digunakan sebagai pengencer.
Hasil yang didapatkan dari pengukuran
zona hambat menunjukkan bahwa antibiotik
amoxicillin, ampicilin, levofloxacin, bersifat
sensitif terhadap pertumbuhan bakteri
Sphingomonas paucimobilis, hasil ini tidak jauh
berbeda dengan penelitian (Rahman, 2017) yang
menunjukkan bahwa amoxicillin, levofloxacin,
dan ceftriaxon bersifat sensitif terhadap bakteri Gambar 2. A. Uji sensitivitas berbagai jenis antibiotik
Sphingomonas paucimobilis. Kemudian hasil terhadap Sphingomonas paucomobilis; B. Uji
sensitivitas berbagai jenis antibiotik terhadap
pengamatan kedua yang didapatkan dari Staphylococcus saprophyticus.
pengukuran zona hambat yang dilakukan pada

Firdayanti., Profil Bakteri pada Pasien Suspek Infeksi Saluran Kemih di Kota Kendari Sulawesi Tenggara 34
WARTA FARMASI https://poltek-binahusada.e-journal.id/wartafarmasi
Volume 11 Nomor 2, Hal. 29 – 36 DOI: https://doi.org/10.46356/wfarmasi.v8i1

Sangat penting untuk meresepkan at the Specialist Hospital, Yola,


antibiotik setelah uji sensitivitas antibiotik dan Adamawa state, Nigeria. Journal of
Clinical Medicine and Research, 1(1), 1–8.
harus diberikan dalam dosis yang tepat. Pasien Farajnia, S., Alikhani, M. Y., Ghotaslou, R.,
harus diinstruksikan dengan benar untuk Naghili, B., & Nakhlband, A. (2009).
Causative agents and antimicrobial
meminum obat seperti yang diresepkan dan
susceptibilities of urinary tract
juga harus diinformasikan dengan benar tentang infections in the northwest of Iran.
efek merugikan dari penyalahgunaan antibiotik International Journal of Infectious Diseases,
13(2), 140–144.
yang mengarah pada resistensi obat yang tidak
Flores-Mireles, A. L., Walker, J. N., Caparon,
hanya membahayakan individu tetapi juga M., & Hultgren, S. J. (2015). Urinary
orang di sekitarnya (Miah et al., 2016). tract infections: epidemiology,
mechanisms of infection and treatment
options. Nature Reviews Microbiology,
UCAPAN TERIMA KASIH
13(5), 269–284.
Kami ucapkan terimakasih kepada Balitbang Gupta, K., Hooton, T. M., Naber, K. G.,
dan Kepala Laboraotium RSUD Kota Kendari Wullt, B., Colgan, R., Miller, L. G.,
Moran, G. J., Nicolle, L. E., Raz, R., &
atas bimbingan dan masukkan dalam penelitian Schaeffer, A. J. (2011). International
ini. Kami juga mengucapkan terimakasih clinical practice guidelines for the
treatment of acute uncomplicated
kepada Balai Besar laboratorium Kesehatan
cystitis and pyelonephritis in women: a
Makasar atas kerja samanya sehingga penelitian 2010 update by the Infectious Diseases
ini lancar dan selesai pada waktunya. Society of America and the European
Society for Microbiology and Infectious
Diseases. Clinical Infectious Diseases,
DAFTAR PUSTAKA
52(5), e103–e120.
Anggelia, V., Oktavia, C., Sutrisno, H., & Kandarini, Y., Mahadita, W., & Marciyasa, P.
Indita, H. (2020). Pola Mikroba dan A. (2020). Profil kuman pada infeksi
Sensitivitasnya Terhadap Antibiotik saluran kemih di Rumah Sakit Umum
pada Pasien dengan Infeksi Saluran Pusat Sanglah Bali tahun 2019-2020.
Kemih di RSUD Prof. Dr. WZ Johannes, Jurnal Penyakit Dalam Udayana, 4(2), 45–
Kupang Periode Januari-Desember 52.
2017. Intisari Sains Medis, 11(1), 382–387. Khoshnood, S., Heidary, M., Mirnejad, R.,
Angoti, G., Goudarzi, H., Hajizadeh, M., & Bahramian, A., Sedighi, M., & Mirzaei,
Tabatabaii, Z. (2016). Bacteria isolated H. (2017). Drug-resistant gram-negative
from urinary tract infection among uropathogens: A review. Biomedicine &
patients and determination of the Pharmacotherapy, 94, 982–994.
antibiotic susceptibility patterns of the Kumar, M. S., & Das, A. P. (2017). Emerging
gram negative bacteria in Iran. Novelty nanotechnology based strategies for
in Biomedicine, 4(1), 1–4. diagnosis and therapeutics of urinary
El-Mahmood, M. A. (2009). Antimicrobial tract infections: A review. Advances in
susceptibility pattern of pathogenic Colloid and Interface Science, 249, 53–65.
bacteria causing urinary tract infections Masajtis-Zagajewska, A., & Nowicki, M.

Firdayanti., Profil Bakteri pada Pasien Suspek Infeksi Saluran Kemih di Kota Kendari Sulawesi Tenggara 35
WARTA FARMASI https://poltek-binahusada.e-journal.id/wartafarmasi
Volume 11 Nomor 2, Hal. 29 – 36 DOI: https://doi.org/10.46356/wfarmasi.v8i1

(2017). New markers of urinary tract gentamisin. Berkala Kedokteran, 12(2),


infection. Clinica Chimica Acta, 471, 286– 205–213.
291. Rahman, A. O. (2017). Uji kepekaan bakteri
Mazzariol, A., Bazaj, A., & Cornaglia, G. yang diisolasi dari pasien dengan
(2017). Multi-drug-resistant Gram- bakteriuria terhadap antibiotik
negative bacteria causing urinary tract amoksisilin, levofloksasin dan
infections: a review. Journal of ciprofloksasin di laboratorium
Chemotherapy, 29(sup1), 2–9. mikrobiologi RSUD Raden Mattaher
McLellan, L. K., & Hunstad, D. A. (2016). Jambi periode Oktober-November 2016.
Urinary tract infection: pathogenesis Jambi Med J, 5(2), 87–94.
and outlook. Trends in Molecular Sarker, U. J., Munna, M. S., & Munshi, S. K.
Medicine, 22(11), 946–957. (2013). Microbiological profile of
Miah, M. I., Ahmed, T., & Munshi, S. K. symptomatic and asymptomatic
(2016). Pathogenic identification and bacteriuria recovered from female
antibiotic susceptibility of the patients with urinary tract infection.
microorganisms isolated from urine Stamford Journal of Microbiology, 3(1), 34–
samples of UTI patients. Stamford 37.
Journal of Microbiology, 6(1), 34–38. Shilpi, T., Ahmed, M. N., Huq, S. M. A.,
Muslim, Z., Novrianti, A., & Irnameria, D. Baul, S. K., & Khatun, M. (2013).
(2020). Resistance Test of Bacterial Isolation of bacteria causing urinary
Causes of Urinary Tract Infection tract infections and their antibiotic
Against Ciprofloxacin and Ceftriaxone susceptibility profile at Anwer Khan
Antibiotics. SANITAS: Jurnal Teknologi Modern Medical College Hospital.
Dan Seni Kesehatan, 11(2), 203–212. Anwer Khan Modern Medical College
Ni Wayan, T. P., Burhannuddin, B., & SOFI Journal, 4(2), 23–27.
YANTY, J. (2020). IDENTIFIKASI DAN Shilpi, T., Huq, S. M. A., & Khatun, M.
UJI SENSITIVITAS Escherichia coli (2012). Pattern of bacteria causing
TERHADAP ANTIBIOTIK urinary tract infections of inpatients
SIPROFLOKSASIN PADA PENDERITA and outpatients Department at Anwer
INFEKSI SALURAN KEMIH DI Khan Modern Medical College
RUMAH SAKIT DAERAH Hospital. Anwer Khan Modern Medical
MANGUSADA. Politeknik Kesehatan College Journal, 3(1), 13–15.
Denpasar. Sholihah, A. H. (2017). Analisis faktor risiko
Noor, A. F., Shams, F., Munshi, S. K., kejadian Infeksi Saluran Kemih (ISK) oleh
Hassan, M., & Noor, R. (2013). bakteri uropatogen di PUSKESMAS
Prevalence and antibiogram profile of Ciputat dan Pamulang pada Agustus-
uropathogens isolated from hospital Oktober 2017. UIN Syarif Hidayatullah
and community patients with urinary Jakarta: Fakultas Kedokteran dan Ilmu
tract infections in Dhaka City. Journal of Kesehatan, 2017.
Bangladesh Academy of Sciences, 37(1), Waller, T. A., Pantin, S. A. L., Yenior, A. L.,
57–63. & Pujalte, G. G. A. (2018). Urinary tract
Rachman, N. O., Prenggono, M. D., & infection antibiotic resistance in the
Budiarti, L. Y. (2015). Uji sensitivitas United States. Primary Care: Clinics in
bakteri penyebab infeksi saluran kemih Office Practice, 45(3), 455–466.
pada pasien diabetes melitus terhadap
seftriakson, levofloksasin, dan

Firdayanti., Profil Bakteri pada Pasien Suspek Infeksi Saluran Kemih di Kota Kendari Sulawesi Tenggara 36

Anda mungkin juga menyukai