Anda di halaman 1dari 5

 EKMA/PERTEMUAN KE II

KERJAKAN SOAL DIBAWAH


INI

NAMA : Anisah Rani Afifah


NIM/ KELAS : 111910805/ MA 19 B2
MATA KULIAH: Manajemen Risiko

1) Jelaskan komponen-komponen enterprise risk management !


Jawaban:

1. Lingkungan Internal.
2. Penentuan Tujuan.
3. Identifikasi Tujuan.
4. Evaluasi Risiko.
5. Respon terhadap Risiko.
6. Aktivitas Pengendalian.
7. Informasi dan Komunikasi.
8. Monitoring.
Risiko yang dikelola mencakup : risiko strategis, operasi,
pelaporan, dan kepatuhan (Compliance).

ERM mencakup keseluruhan organisasi, mulai dari level


perusahaan keseluruhan (entity level), level divisi, level unit
bisinis, dan level anak perusahaan.

2) Manajemen risiko membuat manajer menjadi berhati-hati,


konservatif. Hal semacam itu tidak menguntungkan
perusahaan. Beri komentar atas pernyataan tersebut !
Jawaban:

Menurut saya seorang manajer harus paham akan tujuan


evaluasi risiko karena jika seorang manajer memperoleh
pemahaman yang lebih baik maka risiko akan lebih mudah
untuk di kendalikan oleh seorang manager, dan evaluasi yang
lebih sistematis di lakukan untuk mengukur risiko tersebut. Dan
seorang manager bisa lebih fokus terhadap antisipasi risiko
yang lebih besar.

3) Jelaskan beberapa cara untuk meningkatkan budaya risiko!


Jawaban:

Salah satu cara yang bisa di lakukan adalah dengan memaksa


mereka untuk berfikir risiko untuk setiap keputusan yang akan
di ambil. Pebisnis secara natural adalah orang yang optimis
( karena itu berani terjun di dunia bisnis), dan cenderung
melupakan aspek risiko ( yang mendorong mereka untuk lebih
hati- hati ). Jika di paksa untuk berfikir mengenai risiko, maka
mereka akan lebih seimbang dalam memutuskan sesuatu.

4) Beri contoh di Indonesia bagaimana perusahaan gagal


mengelola risiko sehingga mengakibatkan kerugian yang
signifikan !
Jawaban:

Bank Syariah (Bank Indonesia Membekukan Kegiatan Usaha


PT. BankGlobal)SEJAK 14 Desember 2004.
Bank Indonesia (BI) membekukan kegiatan usaha (BKU)PT
Bank Global Tbk. Sekitar 8.000 nasabah yang tercatat di 13
kantor cabangterpaksa kerepotan mengurus dananya. Bukan
hanya itu, ratusan investor publik pemegang saham juga
menjadi tidak jelas investasinya. Belum lagi bank dan pihaklain
yang memiliki tagihan. Nasib ratusan karyawan pun menjadi
tak menentu ditengah sulitnya lapangan kerja. Apa jadinya
kalau mereka di-PHK? Jelas, akan menambah deretan panjang
pengangguran. Semua itu tentu akan menambah beban
pemerintah dalam memulihkan roda perekonomian, terutama
sektor real.

5) Jelaskan, Apakah orang Indonesia sudah sadar risiko atau


belum ! Beri contoh, orang yang sudah sadar dan orang yang
belum sadar risiko !
Jawaban:

Contoh orang yang sudah sadar risiko adalah


 Menurut saya dari segi perubahan kondisi masyarakat,
perubahan tehnologi karena orang yang sudah sadar akan
risiko akan menghadapi perubahan tersebut dengan
menjadi masyarakat yang semakin kritis, sadar akan
haknya akan muncul lebih berani mengajukan gugatan
hukum

Contoh orang yang belum sadar risiko adalah


 Menurut saya adalah risiko terkena petir akan muncul
dari kondisi alam tertentu dan karakteristik risiko ini
tidak berubah dari waktu ke waktu jika seseorang
menyadari penyebabnya . seperti akibat saat hujan kita
berteduh di dekat tiang listrik atau di bawah pohon karena
kita tidak tahu risiko yang akan terjadi maka kita akan
tersambar petir.

6) Jelaskan, definisi manajemen risiko organisasi ! Bagian mana


yang perlu ditambahkan, dan bagian mana yang perlu
dihilangkan (tidak relevan) ?
Jawaban:

Manajemen risiko organisasi adalah suatu sistem pengelolaan


risiko yang dihadapi oleh organisasi secara komprehensif untuk
tujuan meningkatkan nilai perusahaan.

Menurut saya, bagian yang perlu ditambahkan adalah elemen


dalam risiko seperti bagaimana mengidentifikasi misi, penilaian
risiko dan ketidakpastian dan bagaimana mengendalikan risiko
tersebut.

7) Bagaimana cara meningkatkan kesadaran risiko, selain yang


telah disebutkan dalam bab ini ? Jelaskan !
Jawaban:

a. Pertama, komitmen pimpinan menciptakan irama yang sama


(tone at the top). Sebelum penerapan budaya risiko
diimplementasikan, harus ada komitmen bersama dari para
pemimpin (eksekutif). Pemimpinlah yang menjadi pendorong
utama memulai budaya risiko. Selanjutnya, manajer-manajer
dan pimpinan level menengah berperan penting dalam
mengomunikasikan dan mempengaruhi perilaku
karyawan/pegawai dalam upaya untuk mengimplementasikan
manajemen risiko.
b. Kedua, berikan edukasi kepada seluruh stakeholders
mengenai pentingnya melakukan manajemen risiko.
Sampaikan pemahaman kepada mereka, bagaimana potensi
kerugian jika tanpa manajemen risiko. Lakukan workshop
dan training manajemen risiko untuk manajer di berbagai
level organisasi, bahkan stakeholders lainnya seperti supplier
dan partner. Ini supaya stakeholders yang terkait dengan
bisnis kita dapat melakukan manajemen risiko dengan
standar yang sama.
c. Ketiga, lakukan kegiatan-kegiatan bersifat knowledge
sharing mengenai manajemen risiko, di mana karyawan dapat
saling berbagi pengetahuan dan pengalaman mengenai
manajemen risiko.
d. Keempat, sesuatu menjadi culture jika dilakukan secara
terus menerus dan konsisten dalam jangka waktu yang
panjang. Oleh karena itu, supaya budaya risiko tercipta, maka
harus terdapat komunikasi yang konsisten mengenai
pentingnya manajemen risiko dalam aktivitas keseharian.
Sehingga orang akan konsisten dalam melakukan manajemen
risiko dan aktivitasnya.
e. Kelima, jika organisasi mengekspektasikan supaya orang-
orang di dalamnya melakukan manajemen risiko, maka harus
diciptakan suatu pendekatan yang jelas terhadap manajemen
risiko. Prosedur harus didokumentasikan, disosialisasikan,
untuk kemudian diimplementasikan dalam keseharian
pengambilan keputusan. Hal ini supaya jelas, dan tidak
terjadi kebingungan mengenai langkah apa yang arus
diambil.

8) Jelaskan prasarana keras apa saja yang diperlukan untuk


mendukung kesuksesan manajemen risiko !
Jawaban:
Di samping prasarana lunak, prasarana keras juga perlu
dipersiapkan. Contoh prasarana keras yang perlu disiapkan
adalah ruangan perkantoran, komputer, dan prasarana fisik
lainnya. Prasarana fisik tersebut perlu dipersiapkan agar
pekerjaan manajemen risiko berjalan sebagaimana mestinya.

Anda mungkin juga menyukai