Skripsi
Disusun oleh :
H2A020119
FAKULTAS KEDOKTERAN
2023
BAB I
PENDAHULUAN
ْاخ ْذنَٓا ِإن نَّ ِسينَٓا َأوْ َأ ْخطَْأنَا ۚ َربَّنَا َواَل تَحْ ِمل ْ َت َو َعلَ ْيهَا َما ٱ ْكتَ َسب
ِ ت ۗ َربَّنَا اَل تَُؤ ْ َاَل يُ َكلِّفُ ٱهَّلل ُ نَ ْفسًا ِإاَّل ُو ْس َعهَا ۚ لَهَا َما َك َسب
َطاقَةَ لَنَا بِ ِهۦ ۖ َوٱعْفُ َعنَّا َوٱ ْغفِرْ لَنَا َوٱرْ َح ْمنَٓا ۚ َأنت َ َعلَ ْينَٓا ِإصْ ۭ ًرا َك َما َح َم ْلتَ ۥهُ َعلَى ٱلَّ ِذينَ ِمن قَ ْبلِنَا ۚ َربَّنَا َواَل تُ َح ِّم ْلنَا َما اَل
٢٨٦ ََموْ لَ ٰىنَا فَٱنصُرْ نَا َعلَى ْٱلقَوْ ِم ْٱل َك ٰـفِ ِرين
Artinya:
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesangg
upannya. Ia mendapat pahala (dari kebaikan) yang diusahakanya dan ia men
dapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. Mereka berdo’a Ya Tuhan k
ami, janganlah engkau hukum kami jika kami lupa atau tersalah. Ya tuhan ka
mi, janganlah engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana
engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya Tuhan kami , j
anganlah engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikuln
ya. Beri maaflah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah Pen
olong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.”
Dari ayat di atas dapat disimpulkan bahwa Allah SWT tidak membeba
ni hamba-Nyadengan apapun diluar kemampuannya. Ini menciptakan keyakin
an bahwa apa pun yang terjadi, kita bisa mengatasinya.(11)
Nama
peneliti, Judul Metode Hasil Persamaan Perbedaan
Tahun
Frinsca Lu Hubungan Deskriptif Hasil penelitian Variabel Lokasi
thfiah, 202 Efikasi Diri analitik dengan didapatkan terikat dan penelitian,
0 Dengan Depresi pendekatan bahwa dari 72 variabel dan tahun
Pasca Stroke cross sectional responden bebas penelitian
Pada Penderita didapatkan ada
Stroke Di hubungan antara
Poliklinik efikasi diri
Penyakit Syaraf dengan depresi
RS Tingkat III pasca stroke
Dr.
Reksodiwiryo
Padang Tahun
2020
Ismatika, Hubungan Self Analitik Hasil penelitian Variabel Self Variabel
Umdatus Efficacy korelasional menunjukkan Efficacy perilaku self
Soleha, Dengan dengan bahwa dari 36 care,
2017 Perilaku Self pendekatan responden variabel
Care Pasien cross sectional sebagian besar pasca stroke,
Pasca Stroke Di atau 26 lokasi
Rumah Sakit responden penelitian,
Islam Surabaya (72.2%) dan tahun
memiliki self penelitian
efficacy baik
dan sebagian
besar atau 27
responden
(75%) memiliki
perilaku self
care baik.
Sri Faktor-Faktor Desain cross-se Hasil penelitian Variabel Lokasi
Wahyuni, Yang Berhubun ctional menunjukkan efiksasi diri penelitian
Christina gan Dengan Efi study. bahwa terdapat dan tahun
Dewi, kasi Diri hubungan penelitian
2018 Pasien Pasca St status perkawina
roke: Studi Cro n, jenis stroke, s
ss Sectional Di erangan stroke d
Rsud an
Gambiran Kedi dukungan keluar
ri ga
dengan
efikasi diri.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah variabel
penelitian, lokasi penelitian, metode penelitian, dan tahun penelitian. Selain itu juga b
elum terdapat penelitian yang meneliti tentang pengaruh self efficacy terhadap kejadia
ndepresi pada pasien stroke non hemoragik.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.2 Prevalensi
Berdasarkan data dari berbagai belahan dunia, stroke merupakan peny
ebab utama kematian dan penyebab utama kecacatan dengan peluang 30-
35 persen. Tingkat kematian tahunan akibat stroke baru adalah lebih dari
200.000 dan perkiraan kejadian stroke nasional adalah 750.000 per tahun,
dimana 200.000 adalah stroke baru.(13)
Menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, angka kejadian
stroke di Indonesia meningkat dari 7 persen pada 2013 menjadi 10,9
persen atau sekitar 2.120.362 orang. Menurut data Dinas Kesehatan tahun
2017, prevalensi penyakit stroke khususnya di provinsi Jawa Tengah sebe
sar 64,7% dari kejadian stroke non hemoragik (SNH). Pada tahun 2017, K
abupaten Brebes memiliki jumlah kasus stroke non hemoragik (NSH) tert
inggi sebesar 16,4 persen kasus, urutan kedua yaitu Kab. Klaten menyum
bang 15,7% kasus dan di urutan ketiga adalah Kab.Kebumen sebesar 8,2
% kasus.(4) Menurut Riskesdas, prevalensi penyakit menular termasuk str
oke, meningkat 10,9% sejak 2018 dibandingkan tahun 2013, tidak kurang
dari 2.120.362 orang. Provinsi Kalimantan Timur (14,7%) dan Daerah Isti
mewa Yogyakarta (14,6%) merupakan provinsi dengan kejadian stroke te
rtinggi di Indonesia. Sedangkan dibandingkan provinsi lain, Papua dan M
aluku Utara memiliki prevalensi terendah yaitu 4,1% dan 4,6%.(3)
2.1.4 Patofisiologi
Stroke non hemoragik merupakan penyakit kompleks dengan berbagai
etiologi dan manifestasi klinis. Sekitar 45% stroke disebabkan oleh penyu
mbatan arteri, besar atau kecil, 20% disebabkan oleh emboli, dan sisanya
tidak diketahui penyebabnya. Stroke non hemoragik dapat muncul sebaga
i stroke trombotik (jenis pembuluh darah besar atau kecil), emboli (denga
n atau tanpa kerusakan jantung atau arteri), hipoperfusi sistemik, atau tro
mbosis vena.(15)
Stroke non hemoragik paling sering disebabkan oleh kurangnya aliran
darah ke sebagian atau seluruh bagian otak, mengakibatkan hilangnya glu
kosa dan oksigen ke neuron dan kegagalan menghasilkan senyawa fosfat
berenergi tinggi seperti adenin trifosfat (ATP). Hal ini mempengaruhi pro
ses produksi energi yang penting untuk kelangsungan hidup sel jaringan.
Jika ini berlanjut dan memburuk, dapat menyebabkan penyusutan membr
an neuron dan kematian sel akibat gangguan proses seluler normal. Biasa
nya, stroke non hemoragik hanya menyerang sebagian otak karena arteri b
esar atau kecil yang tersumbat. Hal ini dapat terbentuk dengan cepat di be
berapa bagian arteri dan menjadi gumpalan atau gumpalan tunggal yang p
ecah dan mengalir melalui aliran darah. Ketika arteri tersumbat dan otak k
ekurangan darah, hampir semua fungsi alami saraf terhambat. Fungsi nor
mal saraf terganggu dan gejala muncul di area otak yang terkena (kelema
han, mati rasa, kehilangan penglihatan, dll.).(15)
Jaringan serebrovaskuler yang terkena iskemia memiliki dua lapisan, y
aitu inti dari iskemia berat dengan aliran darah kurang dari 10-25%, menu
jukkan adanya nekrosis baik neural maupun sel glia dan lapisan luar iske
mia yang tidak parah (penumbra) yang di suplai oleh kolateral dan menga
ndung sel-sel yang didapatkan kembali oleh pemberian terapi dalam wakt
u yang tepat. Berdasarkan kejadian iskemik, perfusi pada inti iskemik ada
lah 10-20ml/100g/menit atau kurang, sedangkan hipoferfusi pada daerah
penumbra kritis yaitu kurang dari 18-20 ml/100g/menit dan beresiko men
yebabkan kematian jika tidak dipulihkan dalam waktu 2 jam. Sebaliknya,
jika penumbra berperfusi setidaknya sekitar 60 ml/100g/menit kemungkin
an kematian akan berkurang. Neuron pada penumbra sebagian besar men
galami disfungsi, tapi dapat pulih jika di reperfusi pada waktu yang tepat.
Intervensi farmakologis yang diberikan secepatnya dapat membantu prose
s rekanalisasi pembuluh darah yang tersumbat, karena tidak hanya menyel
amatkan neuron dan sel glia dari penumbra tapi juga sel glia pada inti iske
mia sehingga dapat mengurangi infark jaringan.(15)
Trombosis dapat terbentuk di arteri ekstrakranial atau intracranial saat
intima menjadi kasar dan plak terbentuk selama terjadi luka pada pembul
uh darah. Luka endothelial merangsang platelet untuk menempel dan bera
gregasi kemudian koagulasi aktif dan trombus terbentuk pada tempat plak.
Aliran darah pada sistem ektrakranial dan intracranial menurun dan sirku
lasi kolateral mempertahankan fungsinya. Saat mekanisme pertahanan sir
kulasi kolateral gagal, perfusi terganggu dan akhirnya menyebabkan penu
runan perfusi dan kematian sel. Pada stroke emboli, klot berjalan dari sum
ber terbentuknya menuju ke pembuluh darah serebral. Mikroemboli dapat
terpecah dari plak sclerosis di arteri karotid atau bersumber dari jantung s
eperti atrial fibrilasi, patent foramen ovale, atau hipokinetik ventrikel kiri.
Emboli dapat berupa darah, lemak ataupun udara yang dapat muncul sela
ma prosedur operasi, kebanyakan muncul data operasi jantung tapi juga s
etelah operasi tulang.(15)
Mekanisme ketiga dari stroke iskemik adalah hipoperfusi sistemik yan
g umumnya terjadi karena hilangnya tekanan arteri. Beberapa hal yang da
pat menyebabkan hipoperfusi sistemik adalah infark miokard dan/atau arit
mia. Area otak di tepi distal dari cabang arteri yang biasa disebut batas an
tara daerah arteri serebral inti, cenderung terganggu. Hipotensi berat dapat
menimbulkan efek yang sama dengan iskemik, terutama dalam konteks st
enosis yang signifikan dari arteri karotid dan dapat memicu batas unilater
al iskemia.(15)
Keterangan :
: Tidak diteliti
: Diteliti
2.7 Hipotesis
2.7.1 Hipotesis Mayor
Terdapat pengaruh self efficacy terhadap kejadian depresi pada
pasien pasca stroke non hemoragik
2.7.2 Hipotesis Minor
1. Terdapat pasien pasca stroke non hemoragik
2. Terdapat pasien pasca stroke non hemoragik dengan depresi
3. Terdapat self efficacy terhadap kejadian depresi pada pasien
pasca stroke non hemoragik.
BAB III
METODE PENELITIAN
3. Entry
Proses memasukkan data yang telah didapat kemudian dihitung
frekuensinya yang kemudian ditampilkan dalam tabel.
4. Processing
Proses penganalisisan data hasil penelitian.
5. Cleaning
Tahap memastikan kembali data yang sudah di entry tidak terdapat
kesalahan.
3.7.2 Analisis Data
Analisis data dan interpretasi data adalah proses pengolahan data ke
bentuk yang lebih sederhana. Analisis data yang dipakai dalam penelitian
ini terdiri dari :
3.7.2.1 Uji Validitas
Uji validitas merupakan uji yang digunakan untuk menentukan
apakah instrument penelitian yang digunakan valid atau tidak.
Dilakukan uji validitas pada kuesioner Self Efficacy terhadap kejadian
depresi pasien pasca stroke non hemoragik terhadap 64 responden
dengan melakukan wawancara. Data yang didapat akan dianalisi dengan
Pearson Correlation dan instrument dinyatakan valid bila table memiliki
nilai signifikan kurang dari atau sama dengan 0,05 (r hitung > r table).
3.7.2.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas merupakan uji yang digunakan untuk melihat
konsistensi suatu instrument penelitian. Instrument yang sudah
dinyatakan valid diuji reliabilitasnya untuk menunjukkan apakah
instrument penelitian tetap konsisten jika dilakukan untuk melakukan
penilaian kembali. Pada penelitian ini diperlukan uji reliabilitas pada
kuesioner Self Efficacy terhadap kejadian depresi pasien pasca stroke
non hemoragik dengan rumus Cronbach Alpha dan dikatakan reliabel
jika nilai Cronbach Alpha > 0,6
3.7.2.3 Analisis univariat
Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau
mendeskripsikan karakteristik distribusi dan frekuensi variabel
penelitian, yaitu self efficacy dan depresi pasien pasca stroke non
hemoragik.
3.7.2.4 Analisis bivariat
Analisis bivariat pada penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
hubungan antara variabel yaitu self efficacy terhadap depresi pasien
pasca stroke non hemoragik di Rumah Sakit Umum Daerah KRMT
Wongsonegoro. Kedua variabel ini adalah data kategorik dengan skala
kedua variabel adalah ordinal, sehingga dilakukan uji analisis non
parametrik yaitu uji rank spearman. Tingkat kepercayaan yang
digunakan peneliti adalah 95 % dengan derajat kesalahan “a” sebesar
0,05.
Adapun hipotesis statistik pada penelitian ini adalah sebagai
berikut:
Ho : Tidak ada pengaruh antara self efficacy terhadap kejadian
depresi pasien stroke non hemoragik di Rumah Sakit Umum Daerah
KRMT Wongsonegoro, kota Semarang.
Ha : Ada pengaruh antara self efficacy terhadap kejadian depresi
pasien stroke non hemoragik di Rumah Sakit Umum Daerah KRMT
Wongsonegoro, kota Semarang.
Kegiatan
September 2023
November 2023
Agustus 2023
Oktober 2023
Januari 2024
Juni 2023
Mei 2023
Juli 2023
Penyusunan Proposal
Ujian Proposal
Pengajuan Ethical
Clearance
Pengambilan Sampel
Pengumpulan Data
Pengolahan dan
Analisis Data
Penyelesaian Skripsi
Ujian Skripsi
Assalamu’alaikum wr.wb.
Pada hari ini saya, Ningrum Sahiratul Azano, mahasiswa yang sedang
menjalani program pendidikan kedokteran umum di Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Semarang. Saya akan mengadakan penelitian dengan judul
“PENGARUH SELF EFFICACY TERHADAP DEPRESI PADA PASIEN
PASCA STROKE NON HEMORAGIK”
Saya ingin mengikutsertakan Bapak/Ibu dalam penelitian ini yang bertujuan
untuk menganalisis pengaruh self efficacy terhadap depresi pada pasien pasca stroke
non hemoragik.
Partisipasi Bapak/Ibu dalam penelitian sukarela. Pada penelitian ini identitas
Bapak/Ibu akan disamarkan. Kerahasiaan data Bapak /Ibu akan dijamin sepenuhnya.
Bila data Bapak/Ibu dipublikasikan dalam hasil penelitian, kerahasiaan data
Bapak/Ibu akan tetap terjaga.
Jika selama menjalankan penelitian ini terdapat keluhan yang ingin Bapak/Ibu
sampaikan silahkan menghubungi saya Ningrum Sahiratul Azano (HP:
085364113366). Demikian informasi ini saya sampaikan. Atas bantuan, partisipasi
dan kesediaan waktu Bapak/Ibu sekalian, saya ucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
Peneliti
Lampiran 2
Informed Consent
Nama :
Usia :
Alamat :
Setelah mendapatkan penjelasan dari peneliti tentang maksud dan tujuan dari
penelitian ini, maka saya menyatakan bersedia diikutsertakan dalam penelitian :
“Pengaruh Self Efficacy Terhadap Kejadian Depresi Pada Pasien Pasca Stroke
Non Hemoragik Di RSUD KRMT Wongsonegoro Semarang”
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sadar dan tanpa paksaan dari pihak
manapun.
Semarang, 2023
Yang menyatakan,
( )
Lampiran 3
Petunjuk pengisian :
1. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan memberikan tanda cek ( ) pada salah sat
u pilihan yang sesuai dengan keadaan Anda.
2. Jika tidak terdapat pilihan jawaban, maka tuliskan jawaban yang menggambarkan
diri Anda,
Data demografi
Tanggal wawancara :
Nama pewawancara :
No responden :
A. Identitas responden
Jawablah beberapa pertanyaan ini sebagai identitas diri Anda, yaitu sebagai be
rikut :
1. Inisial nama :
2. Umur :
3. Jenis kelamin :
4. Pendidikan :
5. Pekerjaan :
Tidak bekerja Pedagang Petani Pegawai Negeri
6. Status pernikahan :
7. Lama sakit :
8. Tempat tinggal :
Pertanyaan berikut ini adalah tentang keyakinan bahwa Anda dapat melakukan
beberapa aktivitas yang mungkin sulit dilakukan sejak Anda mengalami stroke.
Untuk setiap aktivitas berikut, lingkari satu titik pada skala yang menunjukkan
seberapa yakin Anda saat ini dapat melakukan aktivitas tersebut meskipun Anda
mengalami stroke.
Nilai 0 = Tidak yakin sama sekali, dan 3 = Sangat yakin
2. Bangun sendiri dari tempat tidur meskipun saat Anda merasa lelah.
4. Berjalan di sekitar rumah untuk melakukan berbagai aktivitas yang Anda inginkan.
5. Berjalan sendiri dengan hati-hati di luar rumah.
7. Memakai dan melepas baju secara mandiri bahkan ketika Anda merasa lelah.
9. Tekun dalam mencari kemajuan untuk penyembuhan dari kondisi stroke setelah
Anda menyelesaikan terapi.
12. Tetap melakukan berbagai aktivitas yang paling Anda sukai sebelum Anda
mengalami stroke.
13. Tetap berusaha lebih cepat dalam melakukan berbagai aktivitas yang sudah mulai
melambat sejak Anda mengalami stroke.
Lampiran 5
KUESIONER BECK DEPRESSION INVENTORY II (BDI II)
Nama :
Usia :
Jenis Kelamin :
PETUNJUK PENGISIAN
2 Saya merasa sedih sepanjang waktu dan saya tidak dapat menghilang
kannya
3 Saya merasa bahwa tidak ada harapan di masa depan, segala sesuatu t
idak perlu diperbaiki
2 Saat saya mengingat masa lalu, maka yang teringat hanyalah kegagal
an
1 Saya tidak lagi memperoleh kepuasaan dari hal-hal yang biasa saya la
kukan
8. 0 Saya tidak merasa bahwa saya lebih buruk daripada orang lain
3 Saya menyalahkan diri saya sendiri atas semua hal buruk yang terjad
i
1 Saya mempunyai pikiran untuk bunuh diri, tetapi saya tidak akan
melaksanakannya
14. 0 Saya tidak merasa bahwa saya kelihatan lebih jelek dari pada
biasanya
1 Saya merasa cemas jangan-jangan saya tua dan tidak menarik
3 Saya bangun beberapa jam lebih awal dari biasanya dan tidak
dapat tidur kembali
2 Saya bangun 2-3 jam lebih awal dari biasanya dan suka tidur
kembali
21. 0 Saya merasa tidak ada perubahan dalam minat saya terhadap seks
akhir- akhir ini