Anda di halaman 1dari 8

PROPOSAL PERMOHONAN PENGASPALAN JALAN

DI PERUM GRAMAPURI PERSADA


BLOK C RT 12 RW.010
DESA SUKAJAYA KECAMATAN CIBITUNG KABUPATEN BEKASI

CIBITUNG, 12 OKTOBER 2022


PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI
DESA SUKAJAYA KECAMATAN CIBITUNG
RT 12 RW 10
Perumahan Gramapuri Persada Blok C Kode Pos 17520
Nomor : 002-001/RT12-RW10/X/2022
Lampiran : 6 halaman
Perihal : Permohonan Pembangunan Bank Sampah

Kepada Yth.
KEPALA BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP
KABUPATEN BEKASI

Assalamualaikum Wr. Wb

Disampaikan dengan hormat, semoga dalam menjalan tugasnya seharihari, Bapak selalu
berada dalam lindungan Allah SWT. Amin Ya Robbal Alamin. Selanjutnya, menyikapi
perkembangan kondisi persampahan secara global. Sampai dengan saat ini permasalahan
sampah belum dapat di tanggulangi dengan baik. Dari beberapa pertimbangan serta melihat
kondisi yang saat ini terjadi, maka dipandang perlu untuk melakukan upaya peningkatan peran
serta masyarakat dalam penanggulangan sampah.
Kegiatan ini bermaksud untuk merubah perilaku buang sampah dan penanggulangan
residu sampah supaya tidak menjadi beban TPA sampah yang ada di Kabupaten Bekasi.
Sehubungan dengan hal tersebut, dengan ini kami mohon perkenan Bapak untuk sudi kiranya
dapat memberikan bantuan “Pembangunan Bank Sampah” agar kegiatan kami tersebut dapat
kami laksanakan. Sebagai bahan pertimbangan Bapak, bersama ini kami sertakan Proposal
sebagaimana terlampir.
Demikian kami sampaikan, atas perkenan dan bantuan Bapak, kami haturkan banyak terima
kasih.

Wassalamualaikum Wr. Wb

Bekasi, 26 Oktober 2022

Mengetahui :

Doc.RT12/002/Rev0
PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI
DESA SUKAJAYA KECAMATAN CIBITUNG
RT 12 RW 10
Perumahan Gramapuri Persada Blok C Kode Pos 17520

PROPOSAL PERMOHONAN PEMBANGUNAN


BANK SAMPAH RT 012 BLOK C

A. LATAR BELAKANG
Permasalahan sampah bukan hanya persoalan lokal yang ada di Kabupaten Bekasi,
akan tetapi merupakan permasalahan global dunia. Dalam kontek Indonesia saja, Jumlah
timbunan sampah kira-kira sebesar 67,8 juta ton pada tahun 2020. Kelihatannya akan terus
bertambah seiring pertumbuhan jumlah penduduk dan dengan semakin membaiknya tingkat
kesejahteraan (Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar, 9/6/2020).
Pemerintah sendiri sudah mengumumkan target pengurangan sampah hingga 30% pada tahun
2025. Target yang sangat ambisius. Namun, bukan tidak mungkin tercapai apabila bisa
melibatkan semua pihak.
Untuk mencapai upaya tersebut, dilakukan beberapa upaya seperti Program PILAH
(singkatan dari Peningkatan Daur Ulang dan Kolaborasi Pengelolaan Sampah) yang merupakan
bagian dari Program Hibah dari USAID, penelitian yang dilakukan Universitas Diponegoro
bersama Yayasan Bintari, yaitu yayasan yang bergerak dalam bidang lingkungan hidup,
menyimpulkan bahwa pembangunan tempat pengelolaan sampah 3R (Reduce, Reuse, and
Recycle) atau TPS-3R dan bank sampah menjadi dua program andalan pemerintah daerah untuk
mencapai target tersebut. Sayangnya, kedua program ini masih menemui kendala di lapangan
dan membuat masyarakat menjadi skeptis terhadap upaya pemilahan sampah yang merupakan
upaya awal penting dalam mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke tempat pembuangan
akhir. Namun, kedua program tersebut belum bisa mendorong upaya pemilahan sampah yang
dilakukan mandiri oleh masyarakat karena tiga hal berikut :
a. Masyarakat skeptis Di Indonesia, masyarakat skeptis dengan kegiatan pemilahan
sampah karena mereka melihat sampah yang sudah dipisahkan nantinya akan
tercampur juga di dalam truk dan gerobak sampah.
b. Sarana dan prasarana Keterbatasan fasilitas di TPS-3R dan bank sampah juga menjadi
masalah. Pemerintah kota seperti di Bekasi contohnya terlihat kewalahan memberikan
bantuan sarana dan prasarana pendukung untuk bank sampah, seperti gudang, mesin
pencacah, armada angkut, maupun pendampingan tentang pengelolaan fasilitas TPS-3R.
c. Pengelolaan secara profesional Pengelolaan sampah di daerah berjalan tidak maksimal
karena tidak ditangani oleh orang yang profesional dan ahli di bidang persampahan.
Bank sampah biasanya dipegang oleh individu secara sukarela, terutama oleh ibu rumah
tangga. Seringkali, bank sampah tidak bisa menutup biaya pengeluaran, seperti aset,
fasilitas, dan operasional karena tergantung kepada partisipasi aktif nasabah. Ketika
pengelola bank sampah merasa waktu dan tenaga yang tercurah tidak sepadan dengan
manfaat ekonomi, maka mereka akan memilih untuk berhenti.

Doc.RT12/002/Rev0
PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI
DESA SUKAJAYA KECAMATAN CIBITUNG
RT 12 RW 10
Perumahan Gramapuri Persada Blok C Kode Pos 17520

Pada prinsipnya, program bank sampah maupun TPS-3R adalah upaya untuk mengatasi
penumpukan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang sudah kelebihan kapasitas.
Salah satu langkah teknis yang dilakukan untuk mewujudkan program tersebut adalah bahwa
sampah dipilah dulu mulai dari rumah tangga. Secara sederhana, sampah di Indonesia minimal
terpilah menjadi dua jenis yaitu sampah anorganik (plastik dan kardus) dan organik (sisa-sisa
makanan). TPS-3R dan bank sampah merupakan dua program pemerintah yang diharapkan bisa
mendorong masyarakat untuk melakukan kegiatan pemilahan sampah. Kegiatan di TPS-3R
mencakup daur ulang sampah anorganik (plastik dan kardus) dan pengolahan sampah organik
(sisa makanan menjadi kompos). TPS-3R biasanya memiliki teknologi pencacah sampah dan
pengayak kompos yang lebih efektif dan efisien. Hasil kompos dari TPS-3R akan dijual untuk
pupuk tanaman hias atau digunakan di lahan sekitar areal TPS.
Sementara, bank sampah merupakan solusi yang terlihat ideal dan praktis Untuk mengurangi
sampah rumah tangga sekaligus memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat dan pengelola.
Layaknya sistem perbankan, warga menabung bukan dengan uang melainkan dengan sampah
kering, seperti plastik, kertas, kardus. Mereka akan mendapatkan buku tabungan dan bisa
meminjam uang. Pengembalian pinjaman berupa sampah senilai dengan uang yang dipinjam.
Sebagai bagian dari upaya penanggulangan sampah di seluruh wilayah Kota Tasikmalaya,
dilakukan upaya dengan mengurangi atau mereduksi sampah dari sumber-sumber sampah.
Pilot Project ini adalah satu eksperimen sejauhmana efektifitas pengelolaan sampah yang
dikelola oleh kelompok masyarakat dapat menjadi solusi untuk penanggulangan sampah secara
lebih luas. Sebagai persepsi awal, pola membuang sampah di kategorikan sebagai perilaku atau
budaya dalam membuang sampah yang terjadi di masyarakat. Kondisi saat ini menggambarkan
bahwa terjadinya timbulan
sampah di TPA di karenakan pola
budaya buang sampah
masyarakat yang masih belum
memenuhi standar aturan

Pemerintah tentang Upaya


Penangulangan sampah dengan
memilah sampah. Konsep dalam
Pilot Project ini berbeda dengan
konsep Bank Sampah yang saat ini
sedang diterapkan. Masih Kurang
efektifnya pola Bank Sampah terjadi karena masyarakat memilah sampah hanya pada sampah
yang mempunyai nilai ekonomi tinggi. Sedangkan yang tidak bernilai ekonomi tetap saja
menjadi residu yang harus di buang ke TPA.

Doc.RT12/002/Rev0
PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI
DESA SUKAJAYA KECAMATAN CIBITUNG
RT 12 RW 10
Perumahan Gramapuri Persada Blok C Kode Pos 17520

B. MAKSUD DAN TUJUAN


Adapun maksud dari kegiatan pilot project ini adalah :
a. Mengelola wilayah percontohan pengelolaan sampah oleh elemen masyarakat sebagai
pembaharu pengelolaan sampah khususnya di segmentasi pemilahan sampah.
b. Menemukan cara paling efektif dalam pengelolaan sampah dan pemanfaatan sampah
menjadi sirkular ekonomi masyarakat.
c. Membuat inovasi lain dalam pengelolaan sampah untuk menjadi sirkular ekonomi
masyarakat Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah :
1) Melakukan perubahan budaya buang sampah untuk pengurangan sampah 50 %
di mulai dari masyarakat;
2) Melakukan perubahan paradigma hidup sehat dimulai dari pengelolaan sampah;
3) Melakukan perubahan mind set sampah sebagai potensi sirkular ekonomi;

C. BENTUK RENCANA PELAKSANAAN

Dengan konsepsi Sirkular ekonomi dari sampah, kegiatan ini mencoba menggali
konsepsi reward terhadap perilaku atau budaya buang sampah.
Ada 2 faktor yang menjadi penunjang dalam upaya penanggulangan sampah, yaitu kelompok
masayarakat sebagai pelopor kebersihan sampah dan naiknya partisipasi masyarakat dalam
bentuk perubahan perilaku membuang sampah.
Keuntungan bagi masyarakat yang sudah melakukan perubahan perilaku dalam membuang
sampah diberikan reward berupa beras ataupun barang lainnya. Sedangkan keuntungan bagi
kelompok pemuda pelopor kebersihan adalah adanya usaha baru dari pengelolaan sampah itu
sendiri.

Doc.RT12/002/Rev0
PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI
DESA SUKAJAYA KECAMATAN CIBITUNG
RT 12 RW 10
Perumahan Gramapuri Persada Blok C Kode Pos 17520

D. LOKASI BANK SAMPAH

Lokasi kegiatan berada di Fasos Blok C RT 012/011.

Gbr 1.1 Rencana Lokasi Pembangunan Bank Sampah

E. SUSUNAN KEPENGURUSAN

Ketua : Febri
Sekretaris : Agit Prasastia
Bendahara : Iwan Suhendar
Pelaksana : -Sukino
-Rusli

Doc.RT12/002/Rev0
PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI
DESA SUKAJAYA KECAMATAN CIBITUNG
RT 12 RW 10
Perumahan Gramapuri Persada Blok C Kode Pos 17520

F. RAB PEMBANGUNAN BANK SAMPAH


KEGIATAN : PENINGAKATAN PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN
PERSAMPAHAN
PEKERJAAN : PEMBANGUNAN BANK SAMPAH RT 012 BLOK C
LOKASI : Perum. Gramapuri Persada Desa Sukajaya Kec Cibitung Kab. Bekasi
N
O URAIAN SAT VOLUME HRG SAT. JUMLAH TOTAL JUMLAH  
I BAHAN            
  beton umpak bh 20 35.000 700.000    
  Semen zak 30 58.000 1.740.000    
  Pasir M3 20 150.000 3.000.000    
  Pasir urug M3 10 100.000 1.000.000    
  kerikil M3 10 160.000 1.600.000    
  besi ᴓ 8 (setara ks) SNI Btg 35 55.000 1.925.000    
  besi ᴓ 6 (setara ks) SNI Btg 20 30.000 600.000    
  kawat beton kg 10 8.000 80.000    
  Papan mal lbr 25 35.000 875.000    
  batu bata bh 1.000 900 900.000    
  kayu kelapa 10 x 10 x 4 btg 8 75.000 600.000    
  kayu kelapa 5 x 10 x 4 btg 34 35.000 1.190.000    
  kayu kelapa 5 x 7 x 4 btg 15 22.000 330.000    
  kayu 3 x 5 x 4 btg 6 9.000 54.000    
  paku atap kg 3 18.000 54.000    
  paku 1" kg 2 15.000 30.000    
  Paku 2. 1/2" kg 1 16.000 16.000    
  paku 3" kg 10 18.000 180.000    
  Seng lbr 40 38.000 1.520.000    
  List plang (sepasang) ps 20 75.000 1.500.000    
  pasangan perabung lbr 10 17.500 175.000    
  Pasangan bola-bola atap lbr 16 17.500 280.000    
  kawat patri Rol 5 160.000 800.000    
  triplek 9" lbr 15 100.000 1.500.000    
  triplek 4 " lbr 12 58.000 696.000    
  engsel pintu ps 4 75.000 300.000    
  kunci pintu unit 2 200.000 400.000    
  benang gulung bh 2 30.000 60.000    
II UPAH       1.800.000    
  Jumlah       23.905.000    
  Pajak PPn/PPh       2.390.500    
  Jumlah       26.295.500    

Doc.RT12/002/Rev0
PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI
DESA SUKAJAYA KECAMATAN CIBITUNG
RT 12 RW 10
Perumahan Gramapuri Persada Blok C Kode Pos 17520

G. PENUTUP

Kami mohon maaf apabila didalam pengajuan PROPOSAL PERMOHONAN


PEMBANGUNAN PEMBANGUNAN BANK SAMPAH ini masih banyak kekurangan,
kesalahan penulisan, penyusunan dan prosedur, besar harapan kami atas dikabulkannya
permohonan bantuan ini, semoga nantinya bermanfaat bagi warga RT 012/010 Perum.
Gramapuri Persada Blok C Kecamatan Sukajaya Kabupaten Bekasi, dan sebelumnya kami
ucapkan terima kasih.

Bekasi, 26 Oktober 2022

Mengetahui

Doc.RT12/002/Rev0

Anda mungkin juga menyukai