Makalah Pemanfaatan Mikrooragnisme
Makalah Pemanfaatan Mikrooragnisme
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemanfaatan mikroorganisme untuk menghasilkan suatu produk
melalui fermentasi sudah dilakukan sejak ratusan tahun yang lalu.
Awalnya fermentasi banyak digunakan untuk memproduksi makanan dan
minuman seperti roti, minuman beralkohol, tape, dan lain-lain. Saat ini,
selain untuk memproduksi makanan dan minuman, teknologi fermentasi
juga banyak dimanfaatkan untuk menghasilkan senyawa-senyawa yang
merupakan metabolit primer maupun sekunder. Senyawa yang dihasilkan
tersebut memiliki fungsi yang berbeda-beda salah satunya adalah dapat
digunakan sebagai pewarna alami pada makanan. Penggunaan pewarna
sintetik makanan memiliki risiko lebih tinggi untuk kesehatan manusia
karena ada yang bersifat karsinogenik (Blanc et al. 1994). Oleh karena itu
untuk menanggulangi bahaya yang akan ditimbulkan oleh pewarna sintetik
maka digunakanlah pewarna alami yang berasal dari kapang jenis
Monascus purpureus yang biasa dikenal dengan nama angkak. Angkak
merupakan hasil dari fermentasi dari kapang jenis M. purpureus dengan
menggunakan substart yang mengandung pati.
Monascus purpureus merupakan salah satu jenis jamur yang memiliki
metabolit sekunder yang dapat menghasilkan pigmen alami yang tidak
toksik dan tidak mengganggu sistem kekebalan tubuh (Fardiaz dan
Zakaria, 1996). Monascus purpureus ini memproduksi pigmen dengan
cara mengkonversi substrat zat tepung menjadi beberapa metabolit, seperti
alkohol, agen antibiotik, antihipertensi, enzim, asam lemak, senyawa
aromatik, keton, asam organik, pigmen, dan vitamin (Yongsmith, 1999).
Monascus purpureus menghasilkan 3 kelompok pigmen. Pigmen yang
dihasilkan yaitu kelompok pigmen merah (rubropunctamine dan
monascorubramine), kelompok pigmen jingga (rubropunctatin dan
1
Hayatun Nufus, 2013
Pengaruh Konsentrasi Inokulum Monascus Purpureus Terhadap Produksi Pigmen Pada Sumstrat
Tepung Biji Durian
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2
(43,6%) dan protein (2,6%). Biji durian memiliki kandungan pati yang
cukup tinggi sehingga berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai substrat
fermentasi pembuatan angkak. Mengingat pentingnya solusi alternatif
untuk menggantikan pewarna sintetis pada makanan, maka dilakukan
penlitian dengan judul “Pengaruh Konsentrasi Inokulum Monascus
purpureus terhadap Produksi Pigmen pada Substrat Tepung Biji
Durian (Durio zibethinus)”.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan
masalah dari penelitian ini adalah : “Bagaimana pengaruh konsentrasi
inokulum Monascus purpureus terhadap produksi pigmen pada substrat
tepung biji durian (Durio zibethinus)?”
C. Pertanyaan Penelitian
Dari rumusan masalah di atas, dapat dijabarkan beberapa pertanyaan
penelitian yaitu sebagia berikut:
1. Apakah perbedaan konsentrasi inokulum spora M. purpureus
berpengaruh signifikan terhadap pigmen yang dihasilkan ?
2. Berapa konsentrasi inokulum M. purpureus optimum yang dapat
menghasilkan pigmen merah (rubropunctamine dan
monascorubramine), pigmen jingga (rubropunctatin dan
monascorubrin) dan pigmen kuning (monascoflavin dan ankaflavin)
tertinggi ?
D. Batasan Masalah
Batasan masalah dari penelitian ini adalah:
1. Konsentrasi M. purpureus yang digunakan adalah 0%, 5%,10%,15%
(v/b).
2. Jenis substrat yang digunakan adalah biji durian dari varietas Perwira.
3. Parameter yang diukur pada penelitian ini adalah kadar pigmen merah
(rubropunctamine dan monascorubramine), pigmen jingga
(rubropunctatin dan monascorubrin) dan pigmen kuning
(monascoflavin dan ankaflavin) yang dihasilkan oleh M. purpureus.
E. Tujuan Penelitian
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui perbedaan produksi pigmen merah, kuning dan jingga
pada beberapa konsentrasi inokulum M. purpureus (0%,5%,10%, dan
15% v/b) dengan substrat tepung biji durian.
2. Mengetahui konsentrasi inokulum M. purpureus yang optimum untuk
menghasilkan pigmen merah, kuning dan jingga.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Menghasilkan produk angkak dengan substrat biji durian.
2. Mengupayakan pemanfaatan limbah produksi olahan biji durian untuk
dijadikan bahan lain yang lebih bermanfaat serta bernilai jual tinggi.
G. Asumsi
1. Salah satu faktor yang mempengaruhi produktivitas M. purpureus
adalah konsentrasi inokulum (Bum-Kyu Lee, 2002 ; Timotius, 2004).
2. Monascus purpureus memproduksi pigmen merah yang bisa
digunakan sebagai pewarna makanan (Babitha et al., 2007)
3. Monascus purpureus diketahui menghasilkan tiga kelompok molekul
pigmen, yaitu pigmen kuning, pigmen jingga dan pigmen merah
(Pattangul et al., 2007).
H. Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah :
Perbedaan konsentrasi inokulum M. purpureus berpengaruh terhadap
produksi pigmen yang dihasilkan pada M. purpureus pada substrat tepung
biji durian.